Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA I. II. III. NOMOR PERCOBAAN TUJUAN PERCOBAAN dalam protein IV.

LANDASAN TEORI Protein, yang namanya berarti pertama atau utama merupakan makromolekul yang paling berlimpah didalam sel dan menyusun lebih dari setengah berat kering pada hamper semua organisme. Asam amino merupakan unit struktur protein. Struktur protein ini terdiri dari polipeptida yang mempunyai rantai yang amat panjang, tersusun atas banyak unit asam amino. Protein adalah instrument yang mengekspresikan informasi genetik. Seperti juga terdapat ribuan gen di dalam inti sel, masing-masing mencirikan satu sifat nyata dari organisme, di dalam sel terdapat ribuan jenis protein yang berbeda, masing-masing membawa fungsi spesifik yang ditentukan oleh gen yang sesuai. Protein, karenanya bukan hanya makromolekul yang berlimpah, tetapi juga amat bervariasi fungsinya. Semua protein di dalam semua mahluk, tanpa memandang fungsi dan aktivitas biologinya, dibangun oleh susunan dasar yang sama, yaitu 20 asam amino baku, yang molekulnya sendiri tidak mempunyai aktivitas biologi. Secara cukup sederhana protein berbeda satu sama lain karena masing-masing mempunyai deret unit asam amino sendirisendiri. Asam amino merupakan abjad struktur protein, karena molekul-molekul ini dapat disusun dalam jumlah deret yang hampir tidak terbatas, untuk membuat berbagai protein dalam jumlah yang hamper tidak terbatas. Fungsi Biologi Protein 1. Enzim Protein yang paling bervariasi dan mempunyai kekhususan tinggi adalah protein yang mempunyai aktivitas katalisa, yakni enzim. reaksi kimia biomolekul organic di dalam sel dikatalisa oleh enzim. Lebih dari 2000 jenis enzim, masing-masing dapat mengkatalisa reaksi kimia yang berbeda, telah ditemukan di dalam berbagai bentuk kehidupan. 2. Protein Transport Protein transport di dalam plasma darah mengikat dan membawa molekul atau ion spesifik dari satu organ ke organ lain Disini oksigen dilepaskan untuk melangsungkan :2 : Untuk menguji kandungan yang terdapat di

JUDUL PERCOBAAN : REAKSI UJI PROTEIN

oksidasi nutrient yang menghasilkan energi. Plasma darah mengandung lipoprotein, yang membawa lipid dari hati ke organ yang lain. Protein transport lain terdapat di dalam membrane sel dan menyesuaikan strukturnya untuk mengikat dan membawa glukosa, asam amino, dan nutrient lain membrane menuju ke dalam sel. 3. Protein Nutrien dan Penyimpan Biji berbagai tumbuhan menyimpan protein nutrient yang dibutuhkan untuk pertumbuhan embrio tanaman. Terutama, contoh yang telah dikenal adalah protein biji dari gandum, jagung, dan beras. Ovalbumin protein utama putih telur, dan kasein protein utama susu merupakan contoh lain dari protein nutrient. Ferritin jaringan hewan merupakan protein penyimpan besi. 4. Protein Kontraktil atau Motil Beberapa protein memberikan kemampuan kepada sel dan organisme untuk berkontraksi, mengubah bentuk, atau bergerak. Aktin dan miosin adalah protein filamen yang berfungsi di dalam sistem kontraktil otot kerangka dan juga di dalam banyak sel bukan otot. Contoh lain adalah tubulin, protein pembentuk mikrotubul. Mikrotubul merupakan komponen penting dari flagella dan silia yang dapat menggerakkan sel. 5. Protein Struktural Banyak protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran penyanggah untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau proteksi. Komponen utama dari urat dan tulang rawan adalah protein serabut kolagen, yang mempunyai daya tenggang yang amat tinggi. 6. Protein Pertahanan Banyak protein mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh spesies lain atau melindungi organisme tersebut dari luka. Immunoglobulin atau anti-body pada vertebrata adalah protein khusus yang dibuat oleh limposit yang dapat m,engenali dan mengendapakan atau menetralkan serangan bakteri, virus, atau protein asing dari spesies lain. Fibrinogen dan trombin, merupakan protein penggumpal darah yang menjaga kehilangan darah jika sistem pembuluh terluka. Bisa ular, toksin bakteri, dan protein tumbuhan beracun, seperti risin, juga berfungsi di dalam pertahanan tubuh. 7. Protein Pengatur Beberapa protein membantu aktivitas seluler. Diantara jenis ini terdapat sejumlah hormone seperti insulin, yang mengatur metabolisme gula dan kekurangannya menyebabkan penyakit diabetes. Hormone pertumbuhan dari pituary dan hormone paratiroid, yang

mengatur transport Ca2+ dan fosfat. Protein pengatur lain, yang disebut repressor mengatur biosintesa enzim oleh sel bakteri. 8. Protein lain Terdapat banyak protein yang fungsinya agak eksotik dan tidak mudah diklasifikasikan. Monelin, suatu protein tanaman dari afrika yang mempunyai rasa yang amat manis. Protein dapat dibagi menjadi dua golongan utama berdasarkan bentuk dan sifat-sifat fisik tertentu; protein globular dan protein serabut. Pada protein globular rantai atau rantairantai polipeptida berlipat rapat-rapat menjadi bentuk globular atau bulat yang padat. Protein globular biasanya larut di dalam system larutan (air) dan segera berdifusi ; hamper semua mempunyai fungsi gerak atau dinamik. Hampir semua enzim merupakan protein globular, seperti protein transport pada darah, anti-bodi, dan protein penyimpan nutrient. Protein serabut bersifat tidak larut di dalam air, merupakan molekul serabut panjang, dengan rantai polipeptida yang memanjang pada satu sumbu, dan tidak berlipat menjadi bentuk globular. Hamper semua protein serabut memberikan peranan structural atau pelindung. Protein serabut yang khas adalah -keratin pada rambut dan wol, fibroin dari sutera dan kolagen dari urat. Protein adalah senyawa kimia yang mengandung asam amino, tersusun atas atomatom C, H, O, dan N. Protein berasal dari kata proteos yang berarti menduduki tempat pertama. Pada zaman dahulu (1838) protein dianggap sebagai makanan paling penting dan memiliki khasiat sangat istimewa bagi tubuh sehingga sering disebut Protein Mystique. Protein merupakan bahan utama pembentuk sel tubuh, hewan, dan manusia. Sebanyak tiga perempat (3/4) zat padat dalam tubuh adalah protein. Oleh karena itulah protein disebut sebagai zat pembangun. Tubuh manusia memerlukan protein untuk menjalankan berbagai fungsi berikut : Membangun sel tubuh Mengganti sel tubuh Membuat air susu, enzim, dan hormon Membuat protein darah Menjaga keseimbangan asam-basa cairan tubuh Memberi kalori Protein terdapat dalam berbagai bahan makanan, baik bahan makanan yang berasal dari tumbuhan (protein nabati) maupun berasal dari hewan (protein hewani). Setiap bahan makanan memiliki kandungan protein yang berbeda-beda. Protein hewani, umumnya mempunyai susunan asam amino yang paling sesuai untuk kebutuhan manusia, tetapi

harganya relatif mahal. Untuk menjamin mutu protein dalam makanan sehari-hari, dianjurkan sepertiga bagian protein yang dibutuhkan berasal dari protein hewani. Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anakanak balita. Kekurangan protein sering ditemukan bersamaan dengan kekurangan energi yang menyebabkan kiondisi yang dinamakan marasmus. Sindrom gabungan antara dua jenis kekurangan ini disebut kurang energi-protein (KEP) atau kurang kalori-protein (KKP), atau Energy-Protein Malnutrition (EPM) yang merupakan salah satu masalah gizi di Indonesia. Namun, protein yang berlebihan juga tidak menguntungkan tubuh. Makanan tinggi protein umumnya berlemak tinggi dan mengakibatkan obesitas. Pada bayi, kelebihan asam amino memberatkan kerja ginjal dan hati. Kelebihan protein menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amonia darah, ureum darah, dan demam. Hal ini dapat terjadi pada bayi yang diberi susu skim atau formula dengan konsentrasi tinggi sehingga konsumsi protein mencapai 6 g/kg berat badan. V. ALAT DAN BAHAN ALAT Beker Gelas Pipet tetes Pengaduk kaca Labu ukur Bunsen Gelas ukur Tabung reaksi Rak tabung reaksi

BAHAN : Larutan NaOH Larutan Protein Larutan CuSO4 0,01 M Larutan HgCl2 0,2 M Larutan Timbal asetat 0,2 M Larutan (NH4)2SO4 Reagen Millon

Reagen untuk uji biuret Larutan asam asetat 1 M Aquadest Larutan albumin Bufer asetat pH 4,7 (1 M) Larutan HCl 0,1 M Larutan NaOH 0,1 M Larutan BaCl2 Serbuk albumin telur Fuxion Mixture (3 bagian natrium karbonat anhidris dengan 2 bagian kalium nitrat ) Susu bubuk Susu cair :

VI. PROSEDUR PERCOBAAN A. Uji Biuret

Tambah kan 1 ml NaOH 2,5 N ke dalam 3 ml larutan protein dan aduk. Tambahkan setets CuSO4 0,01 M. Aduk, jika tidak timbul warna tambahkan lagi setetes atau 2 tetes CuSO4. B. Pengendapan dengan logam Ke dalam 3 ml larutan protein tambahkan 5 tetes HgCl 2 0,2 M. Ulangi percobaan dengan menggunakan Pb asetat 0,2 M. C. Pengendapan dengan Garam Jenuhkan 10 ml larutan protein dengan ammonium sulfat. Untuk pekerjaan ini dilakukan pertama tambahkan jumlah sedikit dari garam tersebut, aduk hingga melarut. Tambahkan lagi sedikit ammonium sulfat dan aduk lagi. Kontinu sehingga sedikit garam tertinggal tidak terlarut. Apabila larutan jenuh kemudian disaring. Uji kelarutan endapan di dalam air. Uji endapan dengan reagen millon dan filtrat dengan uji biuret. D. Uji Koagulasi Tambahkan 2 tetes asam asetat 1 M ke dalam 5 ml larutan protein. Letakkan tabung dalam air mendidih selama 5 menit. Ambil endapan dengan batang pengaduk. Uji kelarutan endapan di dalam air. Uji endapan dengan reagen millon. E. Pengendapan dengan Alkohol

Tabung Larutan Albumin HCl 0,1 M NaOH 0,1 M Bufer asetat, pH 4,7 Etil Alkohol 95 % F. Denaturasi Protein Tabung Larutan albumin Buffet Asetat pH 4,7 HCl 0,1 M NaOH 0,1 M

1 5 ml 1 ml 6 ml

2 5 ml 1 ml 6 ml 6 ml

3 5 ml 1 ml

1 9 ml 1 ml -

2 9 ml 1 ml

3 9 ml 1 ml -

Tempatkan ketiga tabung dalam air mendidih selama 15 menit dan dinginkan pada temperature kamar. Dalam tabung mana yang kelihatan mengendap. Untuk tabung-tabung (1) dan (2) tambahkan 10 ml buffer asetat pH 4,7. tulis hasilnya. G. Uji Sulfur dalam Protein Campur 0,5 gram serbuk albumin dengan dua kali berat dari fusion mixture, panaskan dalam cawan porselin sampai tak berwarna. Dinginkan dan dilarutkan dalam air panas. Saring jika perlu. Asamkan filtrat dengan HCl. Panaskan hingga mendidih dan tambahkan beberapa tetes larutan BaCl2. VII. HASIL PENGAMATAN Hasil Pengamatan Putih telur 1% ( tak berwarna ) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Putih telur 2% ( tak berwarna ) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Putih telur 3% ( tak berwarna ) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Putih telur 4% ( tak berwarna ) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Putih telur 5% ( tak berwarna ) + NaOH (tak berwarna) 2.Susu bubuk berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Susu bubuk 1% (putih) + NaOH (tak berwarna) larutan tak larutan tak larutan tak larutan tak larutan tak larutan tak

Nama Uji Uji Biuret 1. Putih telur

berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Susu bubuk 2% (putih) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Susu bubuk 3% (putih) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Susu bubuk 4% ( putih ) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Susu bubuk 5% (putih) + NaOH (tak berwarna) berwarna + CuSO4 larutan berwarna ungu. Pengendapan dengan Logam 1. Susu bubuk Susu bubuk 1% (putih) + HgCl2 ( tak berwarna) terdapat endapan putih Susu bubuk 2% (putih) + HgCl2 ( tak berwarna) terdapat endapan putih Susu bubuk 3% (putih) + HgCl2 ( tak berwarna) terdapat endapan putih Susu bubuk 4% (putih) + HgCl2 ( tak berwarna) terdapat endapan putih Susu bubuk 5% (putih) + HgCl2 ( tak berwarna) endapan putih Susu bubuk 1% (putih) + Pb-Asetat ( tak berwarna) Susu bubuk 2% (putih) + Pb-Asetat ( tak berwarna) Susu bubuk 3% (putih) + Pb-Asetat ( tak berwarna) Susu bubuk 4% (putih) + Pb-Asetat ( tak berwarna) Susu bubuk 5% (putih) + Pb-Asetat ( tak berwarna) Pengendapan dengan Garam 1. Susu bubuk Susu bubuk ( putih ) + (NH4)SO4 ( tak berwarna ) dan filtrat Endapan susu bubuk ( putih ) + H2O ( tak berwarna ) t=2

larutan tak larutan tak larutan tak larutan tak

Larutan Larutan Larutan Larutan Larutan terdapat Larutan keruh Larutan keruh Larutan keruh Larutan keruh Larutan keruh

endapan putih Larut

dalam air larut dalam air Endapan susu bubuk ( putih ) + reagen millon ( tak berwarna ) t=2 Larutan terdapat endapan putih larutan tak berwarna, endapan merah Filtrat ( tak berwarna ) + CuSO4 ( biru ) + NaOH ( Tak berwarna ) 2. Susu cair larutan biru Susu cair ( putih ) + (NH4)SO4 ( tak berwarna ) dan filtrat endapan putih

Endapan susu cair ( putih ) + H2O ( tak berwarna ) t=2

Larut

dalam air larut dalam air Endapan susu cair ( putih ) + reagen millon ( tak berwarna ) t=2 Larutan terdapat endapan putih larutan tak berwarna, endapan merah Filtrat ( tak berwarna ) + CuSO4 ( biru ) + NaOH ( Tak berwarna ) 3. Putih telur larutan biru Putih Telur 4% ( tak berwarna ) + Garam (NH4)2SO4 ( tak berwarna) Larutan Berendapan (Filtrat dan Endapan) Endapan ( putih ) + H2O ( tak berwarna) Larut dalam air t=2 larut dalam air larut dalam air Filtrat ( tak berwarna ) + CuSO4 ( biru ) + NaOH ( Tak berwarna ) larutan biru Pengendapan dengan alkohol ( tidak berhasil )

Denaturasi protein 1. Susu bubuk Susu bubuk 3 %( putih ) + HCl ( tak berwarna ) buffer asetat ( tak berwarna )

t=15 larutan keruh + t=15 Susu bubuk 3 %( putih ) + NaOH ( tak berwarna ) kuning + buffer asetat ( tak berwarna ) terdapat endapan kuning t=15 Susu bubuk 3 %( putih ) +buffer asetat ( tak berwarna ) larutan keruh dan terdapat endapan putih Putih telur 5 % (tidak berwarna) + larutan buffer asetat (tidak t=15 berwarna) larutan tidak berwarna larutan tidak berwarna. Putih telur 5 % (tidak berwarna) + NaOH (tidak berwarna) t=15 larutan tidak berwarna larutan keruh + larutan buffer asetat larutan (tidak berwarna) larutan keruh putih. Putih telur 5 % (tidak berwarna) + HCl (tidak berwarna) larutan larutan keruh dan larutan keruh

2. Putih telur

t=15 tidak berwarna 3. Susu Cair Larutan tidak berwarna + buffer asetat (tidak larutan putih berwarna) larutan tidak berwarna. Susu cair (putih) + buffer asetat (tidak berwarna) t=15 larutan putih dan ada endapan. Susu cair (putih) + larutan HCl (tidak berwarna) t=15 larutan putih dan tidak ada endapan. Susu cair berwarna putih + NaOH (tidak berwarna) t=15 larutan putih tanpa endapan Uji Koagulasi 1. Susu Bubuk larutan putih larutan putih

Susu bubuk 5% (putih) + Asam Asetat (tak berwarna) t=5 berwarna putih Larutan keruh dan endapan putih. Endapan susu bubuk (putih) + aquades (tak berwarna)

larutan

larutan

keruh dan endapan putih. Endapan susu bubuk (putih) + 3 ml reagen millon (tak berwarna) larutan tak berwarna dan endapan coklat

IX.

PEMBAHASAN Praktikum ini membahas mengenai uji protein dengan beberapa uji yang dilakukan

yakni uji buret, pengendapan dengan logam, pengendapan dengan garam, denaturasi protein, uji sullfur dan pengendapan dengan alkohol. Protein yang diuji ada 4 sampel yang terdiri dari putih telur, kuning telur, susu bubuk, dan susu cair. Yang dilakukan pertama kali adalah uji biuret. Pada uji biuret dihasilkan warna ungu. Hal ini disebabkan penambahan CuSO4 sehingga terbentuk kompleks antar Cu2+dengan gugus amino dari protein, karena kita tahu bahwa protein terdiri dari bberapa asam amino. Makin kuat intensitas warna ungu yang dihasilkan ini menunjukan makin panjang ikatan peptidanya. Diketahui dari hasil pengamatan bahwa semua sampel menunjukan perubahan larutan menjadi warna ungu, dengan adanya perubahan warna ungu pada semua sampel hal ini menunjukan bahwa sampel bereaksi positif terhadap uji biuret. Pada uji pengendapan logam dihasilkan endapan berwarna putih dan larutan keruh. Endapan yang terbentuk merupakan endapan yang berasal dari protein yang diuji, endapan ini terjadi karena adanya reaksi logam Hg dengan protein. Logam Hg ini merupakan logam yang mengandung ion positif. Dimana salah satu sifat dari logam yang mengandung ion positif dapan menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protein. Sama halnya dengan Pb yang juga merupakan logam yang mengandung ion positif yang juga dapat menghasilkan endapan jika direaksikan dengan protein. Dimana pengendapan akan terjadi bila protein berada dalam bentuk isoelektrik yang bermuatan negatif, dengan adanya muatan positif dari logam berat akan terjadi reaksi netralisasi dari protein dan dihasilkan garam protein yang mengendap. Endapan ini akan melarut kembali dengan penambahan alkali yang sifat pengendapan ini

adalah reversibel. Pada hasil pengamatan protein di reaksikan dengan Pb akan menghasilkan larutan berwarna keruh. Pada uji pengendapan dengan garam yang di hasilkan adalah endapan yang bewarna merah jika direaksikan dengan reagen millon. Endapan ini menunjukkan atau merupakan hasil dari garam-garam organik dalam persentase tinggi yang dapat mempengaruhi sifat kelarutan protein. Pengendapan yang dikarenakan penambahan ammonium sulfat menyebabkan terjadi dehidrasi protein atau sering dikenal dengan kehilangan air, sehingga proses dehidrasi ini molekul protein yang mempunyai kelarutan paling kecil akan mudah mengendap. Hasil pencampuran antara serbuk ammonium sulfat dengan protein menghasilkan endapan dan filtrat, untuk endapan dilakukan uji millon dan menghasilkan larutan dengan endapan merah, hal ini dikarenakan karena pereaksi millon adalah larutan merkuri dan merkuri nitrat dalam asam nitrit. Apabila pereaksi ini ditambahkan pada larutan protein, akan menghasilkan endapan putih yang dapat menjadi merah pada pemanasan. Pada dasarnya reaksi ini positif untuk fenol dikarenakan terbentuknya senyawa merkuri dengan gugus hidroksifenil yang bewarna, protein yang mengandung tirosin akan memberikan uji positif, pada hasil pengamatan diketahui bahwa semua sampel memberikan uji positif hal ini disebabkan karena semua sampel mengandung asam amino tirosin. Pada denaturasi yang merupakan perubahan sifat fisik dari protein, perubahan ini dapat disebabkan oleh beberapa hal diantaranya yaitu perubahan suhu, akibat adanya pemanasan adanya reagen yang digunakan. Pada sampel susu bubuk tabung dua (dengan NaOH) dan tiga (dengan buffer asetat) yang terdapat endapan, untuk sampel putih telur yang terdapat endapan adalah ketika di tambahkan NaOH dan di tambahkan buffer asetat, kemudian pada sampel susu cair yang mengandap adalah tabung yang di tambahkan buffer asetat. Endapan ini merupakan protein yang terkoagulasi, akibat adanya pemanasan karena protein sangat peka terhadap lingkungan apalagi adanya perubahan suhu, hal ini menyebabkan larutan menjadi keruh dan adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi. Perubahan kimia yang berhubungan dengan denaturasi protein adalah protein dapat diakibatkan bukan hanya oleh adanya pemanasan, tetapi juga pH, dan juga pelarut organiknya. Pada percobaan uji koagulasi ini dimana berdasarkan literatur jika protein ditambahkan dengan larutan asam atau basa, maka akan terdenaturasi atau terjadi penggumpalan. Penggumpalan ini dapat juga terjadi karena pemanasan yang dilakukan, dengan proses pemanasan struktur protein akan menjadi rusak, untuk itulah pada percobaan ini diperoleh endapan, setelah endapan diperoleh ditambahkan dengan reagen millon dan

menghasilkan larutan bening dan endapan merah. Hal ini menunjukkan bahwa uji koagulasi menghasilkan reaksi positif terhadap uji millon. Pada pemanasan 50 derajat protein sudah mengalami koagulasi. Koagulasi ini terjadi bila larutan protein berada pada titik isoelektriknya. Ion-ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan bereaksi dengan sebagian protein, sehingga menyebabkan terjadinya koagulasi (penggumpalan). Pada percobaan pengendapan dengan alkohol tidak dilakukan karena keterbatasan waktu akan tetapi jika di merujuk pada literatur hasil yang akan diperoleh adalah endapan putih. Dimana masing-masing mendapatkan perlakuan yang berbeda-beda, untuk tabung 1 protein yang ditambahakan HCl menghasilkan protein yang larut dalam air, begitu juga dengan tabung 2 yaitu dengan penambahan NaOH. Sedangkan untuk tabung 3 protein yang terdapat dalam tabung tersebut tidak dapat larut, hal ini dikarenakan penambahan larutan buffer asetat berfungsi untuk permunian protein, sehingga protein yang terdapat dalam tabung 3 dapat larut. Untuk percobaan uji sulfur juga tidak di lakukan karena keterbatasan waktu, akan tetapi jika di lihat dari hasil percobaan orang lain maka percobaan ini mendapatkan hasil endapan berwarna kuning dan filtrat bening. Serbuk albumin ditambahkan dengan frussion mixture dan dipanaskan lalu ditambahkan air mendidih didapatkan endapan berwarna kuning dan filtrat berwarna bening. Setelah itu filtrat diasamkan dengan HCl dan ditambahkan BaCl 2 dan terbentuk larutan yang keruh. X. KESIMPULAN bereaksi dengan polipeptida. 2. Koagulasi dapat terjadi bila larutan protein berada pada titik isoelektriknya. Ion-ion logam berat yang masuk ke dalam tubuh akan bereaksi dengan sebagian protein, sehingga menyebabkan terjadinya koagulasi (penggumpalan). 3. Dalam uji denaturasi protein, tabung 1,tabung 2 dan tabung 3 terdapat endapan, ini merupakan protein yang terkoagulasi, akibat adanya pemanasan karena protein sangat peka terhadap lingkungan apalagi adanya perubahan suhu, hal ini menyebabkan larutan menjadi keruh dan adanya gumpalan-gumpalan dari protein yang terdenaturasi. 4. Endapan yang bewarna merah pada uji pengendapan garam merupakan hasil dari garam-garam organik dalam persentase tinggi yang dapat mempengaruhi sifat kelarutan protein.

1. Pada uji biuret Pembentukan warna ungu diperoleh dari Cu2+ yang bersifat basa

5. Pada uji pengendapan logam, endapan yang dihasilkan bewarna putih dan larutan yang keruh, endapan yang dihasilkan tersebut berasal dari protein yang diuji, endapan ini terjadi karena adanya reaksi logam Pb dengan protein.

Daftar Pustaka Arbinto, P. (1993). Biokimia Konsep-Konsep Dasar. Bandung : ITB. Ariningsih, I. (2013, februari 12). Laporan Praktikum Biokimia Reaksi Uji Protein. Dipetik april 11, 2013, dari ismiariningsih.blogspot.com: http://ismiariningsih.blogspot.com/2013/02/laporan-praktikum-biokimia-reaksi-uji.html Lehninger. (1982). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Erlangga. Pudjiadi, A. (1994). Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: UI.

Jawaban Pertanyaan 1. Uji buret a. warna apa yang terjadi ? jawab : warna yang dihasilkan adalah ungu b. mengapa harus dihindarkan kelebihan CuSO4 ? jawab : karena jika CuSO4 kelebihan akan menyebabkan terbentuknya garam ammonium c. mengapa garam ammonium mengganggu ? jawab : karena dapat mengganggu pada saat pengamatan. d. sebutkan dua macam zat lain selain protein yang memberikan uji biuret positif? jawab : Histidin, serin, threonin, merupakan zat lain selain protein yang memberikan uji biuret positif. 2. Pengendapan dengan logam a. apa hasilnya ? jawab : menghasilkan endapan putih b. terangkan mengapa putih telur digunakan sebagai antidote pada keracunan Pb dan Hg ? jawab : Putih telur digunakan sebagai antidote pada keracunan Pb dan Hg karena putih telur dapat mengikat Pb dan Hg sehingga Pb dan Hg bereaksi dan mengendap dan tidak menimbulkan keracunan. 3. uji koagulasi a. mengapa ditambahkan asam ? jawab : ditambahkan asam untuk menggumpalkan protein b. protein apa yang mendidih pada pendidihan ?

jawab : protein yang menggumpal pada pendidihan adalah semua protein selain gelatin. 4. uji pengendapan dengan pada alkohol a. apakah kelarutan albumin dalam air terjaci pada titik isoelektriknya ? jawab : ya, kelarutan albumin dalam air terjadi pada titik isoelektriknya. 5. uji denaturasi a. sifat fisik apakah dari protein yang mempengaruhi kelarutan protein dalam percobaan ? jawab : sifatnya sangat peka terhadap lingkungan, apabila konfirmasi molekul protein berubah, misalnya oleh perubahan suhu, pH atau karena terjadinya suatu reaksi dengan senyawa lain, maka keaktifan biokimianya berkurang. b. metode lain yang dapat digunakan pada denaturasi protein ? jawab : yaitu metode pemanasan, metode kromatografi dan metode pemurnian enzim. c. perubahan apa yang berhubungan dengan denaturasi protein? Jawab : perubahan suhu, pH, dan pelarut organik. 6. pengendapan dengan garam a. Terangkan hasil-hasilnya ? Jawab : pada percobaan ini hasil yang didapatkan adalah endapan dan filtrat yang dimana endapannya diuji dengan milon dan dipanaskan menghasilkan warna merah bata dan filtratnya diuji dengan biuret yang menghasilkan warna ungu. 7. uji sulfur a. mengapa protein memberikan uji positif pada sulfur? Jawab : karena protein dengan sulfur menghasilkan endapan PbS yang berasal dari Pb asetat dan sulfur sehingga protein memberikan uji positif terhadap uji sulfur. b. unsur-unsur apa yang bisa dalam protein tetapi tidak ada dalam lipid dan karbohidrat? Jawab : unsur P (phosphor), nitrogen, dan sulfur.

Anda mungkin juga menyukai