Anda di halaman 1dari 3

KAITAN NYATA TERMODINAMIKA

DENGAN DUNIA POLITIK

Banyak sisi kehidupan yang jarang tersentuh bahkan enggan


untuk khalayak ramai untuk menjamahnya, merengkuh,
mendalami atau terjun langsung ke dalam dunia itu. Tak jarang,
hal itu justru membuat pengetahuan masyarakat menjadi kurang
dan terbatas, tak berkembang alias hanya jalan di tempat sesuai
komando. Dengan keadaan seperti itu, tentu saja pengalaman tak
bertambah dan pastinya tak ada sensasi berarti yang dirasakan
dalam hidup ini. Hanya bergerak dengan monoton. Dari segi itu
sudah jelas terlihat tak ada usaha yang terjadi sehingga energi
yang mengalir atau yang keluar tak ada. Tak ada panas yang
masuk maupun keluar, dapat dikatakan sebagai keadaan konstan
(adiabatik).
Namun, tak selamanya manusia hanya akan menjalani
kehidupan yang monoton tanpa ada pergerakan maupun
perubahan. Setiap manusia pasti memiliki hasrat. Untuk menjadi
lebih dari sekarang. Untuk bisa meraih apa yang belum diraih.
Untuk bisa mencoba apa yang belum dicoba. Banyak di sisi
kehidupan segelintir orang penuh sensasi untuk memuaskan
hasrat dirinya, namun ya tetap saja ada segelintir bagian yang
mencintai kehidupannya sekarang. Kolot dan tak mau melakukan
perubahan.
Kita tinggalkan saja pengandaian yang diatas, kita akan
mebuat sesuatu yang lebih dalam dan pastikan lebih jelas dan
nyata tak ada tipuan atau apa yang disebut rekayasa.
Tak ada yang heran tentang dunia politik. Tak ada yang tuli
tentang ini. Bahkan mau sekejam apa pun juga itu terjadi. Asal
masyarakat tidak terimbas hal buruknya saja. Sudah pasti dapat
dikatakan, masyarakat ini disebut sebagai yang pasif. Hanya
memberi pengaruh kecil untuk membuat panas panggung politik.
Sehingga keadaan di dalam dunia politik berlangsung aman-aman
saja tanpa takut adanya pengganggu keseimbanagn. Sehingga
energi tetap dan tak berubah. Adapun yang dapat berubah adalah
tingkat semakin mudahnya untuk melakukan tindakan yang
diketahuinya sebagai pelanggaran namun tetap saja dilakukan.
Kali ini pasti ada saja yang menarik, entah panas yang dihasilkan
oleh uang sebagai sistemnya sehingga banyak yang tertarik
untuk melakukan kerja (lingkunganya) sehingga energi menjadi
berkurang dan tentu saja yang menjadi lingkungan lain akan
menciumnya. Kemudian masyarakat yang diam (tergerak untuk
menjadi system) tadi tak mungkin semuanya hanya diam dan
ongkah-ongkah kaki. Pasti saja tak terima , kemudian kita
melakukan apa yang disebut perlawanan. Perlawan yang
terhormat dan menampangkan kesan dihormati. Berhasil
menguatkan hal itu, maka mengalirlah energy positif ke dalam
diri Sang Pelapor, sehingga membuat dia bersemangat yang
nantinya semangat ini (kalor) tertular ke dalam masyarakat lain
yang menyaksikannya. Akhirnya panggung politik menjadi system
yang menerima kalor dari lingkungan tadi dan menerima kerja
dari lingkungan sehingga energi dalam menjadi postif artinya
berjalan dijalannya kembali.
Nah dari ilusi singkat tadi, semua dalah fakta yang terjadi
bangsa kita sendiri. Maukah kita hanya tinggal diam dan tak
bergerak. Jangan menjadi buta dan bersikap masa bodoh. Walau
kita mungkin dianggap sebagai anak kecil belum pantas untuk
mengeluarkan aspirasi. Bahkan mendapat kesempatan untuk
berbicara pun tidak. Apa lagi kesempatan untuk didengar.
Mungkin diibaratkan pepatah, bagai punuk yang merindukan
bulan. Tak akan pernah tercapai.
Tapi, ingat selalu tak ada yang mustahil dalam hidup ini.
Semua yang terjadi bukan tergantung di tangan manusia, tapi
tetap bergantung pada KUASA TUHAN. Maka dari, mulai sekarang
rajinlah belajar dan himpun ilmu sebanyak mungkin. Agar pada
masa mendatang kita dapat menjadi penerus yang bertanggung
jawab. Yang dapat segera memulihkan kondosi energy dalam
panggung politik menjadi optimal. Sehingga pada akhirnya
masyarakat merasakan hasil kerja itu. Karena nama baik itu tidak
bisa dibeli, dan kehormatan adalah barang berharga yang bisa
hilang jika tak dijaga dengan baik. Bagaimanapun juga
keseimbangan tetap diperlukan yaitu adiabatic dan ketidak
seimbangan perlu untuk menciptak keseimbangan lain. Seperti
dimana da yang jahat, maka di situ pula ada yang baik. Baik itu
terjadi di panggung politik maupun dimanapun. Itulah yang
dinamakan entropi. Seandainya tak ada kekacauan yang terjadi,
maka tak ada pekerjaan bagi aparat pemerintahan, tak perlu
keadilan dan semua selalu berjalan sesuai irama. Sehingga tak
aka nada kesempatan untuk menunjukkan keberanian. Itukah
hidup? Tidak. Hidup bukan seperti itu. Hidup adalah merasakan
menerima maupun melepaskan apapun, agar apa keseimbangan
hirarki tercapai dengan baik. Itu lah permainan di dunia.

Ini lah rumus dasar yang berhubungkan dengan artikel ini yaitu :

∆ U = U 1 – U2 = Q – W
Dimana Q adalah positif saat system memperoleh kalor dan
negative jika kehilangan kalor. Usaha W positif jika usaha
dilakukan oleh system dan negative jika usaha dilakukan pada
system (system menerima usaha).

Created by Putri Anggreyni, ^^

Anda mungkin juga menyukai