Pelaporan??
AUTOPSI VERBAL
SKK FKPK
STATISTIK
AKTA
Mangkat
Autopsi Verbal
Disposal
Tidak wajar
Autopsi External
Akta kematian
Autopsi Forensik
Visum et Repertum
Disalin ke SKK dan FKPK yang menerangkan tentang Identitas jenasah dan penyebab kematiannya berdasarkan ICD-10 (WHO)
Surat Keterangan Kematian (SKK) dan Formulir Keterangan Penyebab Kematian (FKPK)
Formulir yang digunakan untuk mengumpulkan informasi mengenai identitas orang yang meninggal dan penyebab kematiannya SKK (lembar ke 1) adalah dokumen legal berisi keterangan kematian yang dipakai untuk kepentingan keluarga almarhum seperti izin pemulasaran, pengurusan kependudukan dan hukum, asuransi dsb FKPK (lembar ke 2, 3, 4) adalah dokumen legal dan bersifat rahasia yang berisi keterangan identitas jenasah dan penyebab kematiannya yang dipakai untuk membuat statistik kematian
SKK
FKPK
Terdiri dari 4 rangkap, putih, kuning, merah, hijau Lembar pertama (SKK) lebih ringkas dan sederhana dibandingkan dengan lembar ke 2, ke 3, ke 4 Lembar ke 2 sd ke 4 (FKPK) lebih lengkap ditambah dengan keterangan penyebab kematian multipel (ICD-10); yang digunakan untuk membuat statistik kematian
TELL THE NAME, DONT TELL THE DIAGNOSIS IF YOU TELL THE DIAGNOSIS, DONT TELL THE NAME
I. Identitas Jenazah
1.
2.
3. 4.
Tempat/Tanggal lahir .........Tgl...Bln...Thn... Umur : ................... Tahun Pendidikan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Tidak sekolah/tidak tamat SD SD SLTP SLTA Akademi/Diploma Sarjana
5.
6. Pekerjaan almarhum/ah:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tidak bekerja Sekolah TNI/Polri PNS Petani Wiraswasta Nelayan Buruh Lainnya
Kelurahan Kecamatan . Kota . Kode Pos . Telp. 8. Status Kependudukan: 1. Penduduk tetap 2. Bukan Penduduk tetap
9. Waktu meninggal
: Tanggal.....Bulan.Tahun..Umur.. Pukul : ........................ 10. Umur saat meninggal : ...................Hari (< 29 hari) ...................Bulan (29 hr sd < 5 tahun) ...................Tahun (>= 5 tahun) Lahir mati ( 1. Ya, 2. Tidak) 11. Tempat meninggal: - 1. Rumah sakit: lama dirawat ....jam (<1hr/....hari) - 2. Rumah - 3. DoA - 4. Lainnya: ...............
12. Rencana Pemulasaran: 1.Dikubur ......./......./.......(Tgl/Bln/Thn) 2.Dikremasi ..../....../....... (Tgl/Bln/Thn) 3.Transportasi keluar kota ......./....../......(Tgl/Bln/Thn) 4.Transportasi keluar negeri ....../....../......(Tgl/Bln/Thn)
I. Identitas Jenazah
1.
2.
3. 4.
Tempat/Tanggal lahir .........Tgl...Bln...Thn... Umur : ................... Tahun Pendidikan: 1. Tidak sekolah/tidak tamat SD 2. SD 3. SLTP 4. SLTA 5. Akademi/Diploma 6. Sarjana
5.
Contoh 1: Perdarahan otak Hipertensi ---- 1 hari ---- 2 thn ---- 4 thn
disebabkan oleh
disebabkan oleh
Batu ginjal staghorn
disebabkan oleh
Adenoma pada prostat (U C o D) ---- 7 thn
Contoh 2:
Shock hipovolumik
disebabkan oleh
Perdarahan
disebabkan oleh
Fraktur multiple pada tungkai bawah dan panggul
disebabkan oleh
Kecelakaan lalu lintas /ditabrak oleh truk (U C o D)
Contoh 3:
a. b. c. d.
utama janin: Birth asfiksia lain janin: Prematur dan LBW utama ibu: Eklampsia lain ibu: Anemia
10 PANTANGAN ICD-10
Hipertensi saja Hipotensi saja Gagal organ vital Henti organ vital Senilitas Aterosklerosis Diabetes mellitus saja Asfiksia BBLR Cedera saja
Diagnosis dituliskan oleh dokter yang membuat resume berdasarkan hasil catatan medik atau hasil wawancara paramedis (AV) kepada keluarga almarhum/ah. Pengkodean penyakit/kecelakaan/cedera penyebab kematian diisi oleh petugas rekam medik.
Selang waktu
Selang waktu mulai terjadinya penyakit sampai meninggal dihitung dari: terjadinya penyakit penyebab kematian sampai meninggal Kolom waktu yang disediakan adalah tahun, bulan, hari, jam Penyakit kronik umumnya terisi kolom bulan dan tahun Penyakit akut umumnya terisi kolom jam dan hari
Sang pasien mati-matian membujuk dokter agar tidak membedahnya. "Sebetulnya saya tidak menderita penyakit yang serius," ungkapnya, "kecuali usus buntu saya agak terasa gatal. "Baiklah kalau begitu," jawab dokter,"mari segera kita keluarkan. "Apakah usus buntu ini harus dikeluarkan hanya karena gatal sedikit, Dok? "Tentu saja," balas dokter dengan nada tidak sabar. "Setelah dikeluarkan barulah kita bisa menggaruknya."
Arif Sudianto
Persetujuan dari kantor DINKES setempat Bila dokter DINKES setuju izin ke pembantu gubernur / kepala daerah setempat.