Anda di halaman 1dari 2

Website Bagian Obgin FKUH

MENOPAUSE
Contributed by resha

dr. Ny. Telly Tessy, SpOG(K) Seiring dengan bertambahnya usia, setiap wanita akan mengalami proses peralihan dari masa reproduksi ke masa tua (senium). Peralihan ini dikenal dengan masa klimakterium. Masa ini terdiri dari beberapa fase, yakni : • Pra menopause adalah suatu masa yang berlangsung sekitar 4-5 tahun sebelum menopause, ditandai dengan adanya keluhan perdarahan yang tidak teratur. • Menopause adalah masa dimana menstruasi berhenti secara permanen, sekurang-kurangnya satu tahun. Pada umumnya, menopause terjadi pada usia antara 45 – 55 tahun. Rata –rata terjadi pada usia 51 tahun. • Pasca menopause adalah suatu masa yang berlangsung 3 – 4 tahun setelah menopause. Dalam praktek sehari-hari, istilah klimakterium tidak populer digunakan, masa klimakterium ini sering kali disamakan dengan masa menopause. Kata menopause berasal dari bahasa Yunani, yakni mensis (= bulan), dan poresis (= berhenti), yang artinya berhentinya menstruasi oleh karena hilangnya fungsi ovarium. Masa menopause (klimakterium) adalah suatu masa peralihan dalam kehidupan wanita, dimana ovarium (indung telur) berhenti menghasilkan sel telur, aktivitas menstruasi berkurang dan akhirnya berhenti dan pembentukan hormon wanita (estrogen dan progesteron) berkurang. Menopause sebenarnya terjadi pada siklus menstruasi yang terakhir. Tetapi kepastiannya baru diperoleh jika seorang wanita sudah tidak mengalami siklus menstruasi selama minimal 12 bulan. Biasanya ketika mendekati masa menopause, lama dan banyaknya darah yang keluar pada siklus menstruasi cenderung bervariasi, tidak seperti biasanya. Pada beberapa wanita, aktivitas menstruasi berhenti secara tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi secara bertahap (baik jumlah maupun lamanya) dan jarak antara 2 siklus menjadi lebih dekat atau lebih jarang. Ketidakteraturan ini bisa berlangsung selama 2-3 tahun sebelum akhirnya siklus berhenti. Penyebab menopause Sejalan dengan pertambahan usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan oleh Luteinizing hormone dan Follicle Stimulating Hormone, yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa. Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron dan pada akhirnya proses ovulasi (pelepasan sel telur) berhenti. Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok. Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker. Histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirnya siklus menstruasi, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause. Gejala menopause Gejala-gejala dari menopause disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron. Karena fungsi ovarium berkurang, maka ovarium menghasilkan lebih sedikit estrogen/progesteron dan tubuh memberikan reaksi. Estrogen bertanggung jawab terhadap pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Selama masa reproduktif, pembentukan lapisan rahim diikuti dengan pelepasan dinding rahim pada setiap siklus menstruasi. Berkurangnya kadar estrogen pada menopause menyebabkan tidak terjadinya pembentukan lapisan epitel pada rongga rahim. Gejala menopause biasanya berbeda pada tiap wanita. Beberapa orang mungkin mengalami perubahan pada fisik dan psikisnya, tetapi berat ringannya gejala sangat bervariasi. Beberapa wanita hanya mengalami sedikit gejala, sedangkan wanita yang lain mengalami berbagai gejala yang sifatnya ringan sampai berat. Hal ini adalah normal. Berkurangnya kadar estrogen secara bertahap menyebabkan tubuh secara perlahan menyesuaikan diri terhadap perubahan hormon, tetapi pada beberapa wanita penurunan kadar estrogen ini terjadi secara tiba-tiba dan menyebabkan gejala-gejala yang hebat. Hal ini sering terjadi jika menopause disebabkan oleh pengangkatan ovarium. Beberapa gejala menopause yang dapat terjadi adalah : • Menstruasi yang tidak teratur. Biasanya terjadi pada masa pra menopause, yang ditandai dengan makin jarangnya mengalami menstruasi, atau bahkan sering menstruasi ( siklus haid memendek). Pada masa ini, beberapa wanita masih ada kemungkinan hamil, sampai mereka betul-betul memasuki masa menopause. • Hot Flashes Gejala ini hampir selalu dirasakan tiap wanita yang mengalami menopause. Rasa panas menyebar di seluruh tubuh, tetapi yang tersering ialah daerah wajah dan dada. Biasanya rasa panas ini disertai dengan warna kulit kemerahan dan keringat yang berlebihan. Hot flashes dialami oleh sekitar 75% wanita menopause. Kebanyakan hot flashes dialami selama lebih dari 1 tahun dan
http://med.unhas.ac.id/obgin Powered by Joomla! Generated: 23 April, 2013, 01:24

Website Bagian Obgin FKUH

25-50% wanita mengalaminya sampai lebih dari 5 tahun. • Keringat malam Terkadang rasa panas disertai dengan keringat pada malam hari. Ini menyebabkan wanita yang mengalaminya sering terbangun dan sulit untuk tidur lagi. • Vagina menjadi kering dan gatal karena penipisan jaringan pada dinding vagina sehingga dapat timbul nyeri atau iritasi pada saat berhubungan badan (dyspareunia). Perubahan pada vagina juga memudahkan terjadinya infeksi. • Saluran kemih (urethra) menjadi kering dan kurang elastis, sehingga mudah terjadi infeksi saluran kemih dan rasa tidak puas saat berkemih. • Mudah lelah ( fatique), perubahan mood, dan mudah tersinggung. • Pusing, kesemutan dan palpitasi (jantung berdebar). • Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser). • Perubahan pada tekstur kulit. Kulit tidak elastis lagi dan mulai muncul keriput. Ini diakibatkan jaringan kolagen yang makin berkurang akibat menurunnya kadar estrogen. Efek Menopause Lanjut Menopause selain dapat menimbulkan gejala-gejala seperti diatas, dapat juga menimbulkan efek lanjutan terhadap fisik wanita, diantaranya adalah : • Osteoporosis (pengeroposan tulang) Pada keadaan menopause lanjut, kecepatan remodeling tulang tidak sebanding dengan kecepatan resorpsi tulang yang masih lebih cepat. Akibatnya, wanita pada usia 60 tahun keatas mudah mengalami fraktur. Resiko tinggi terjadinya osteoporosis ditemukan pada wanita yang: ? Kurus ? merokok ? mengkonsumsi alkohol secara berlebihan ? mengkonsumsi kortikosteroid ? memiliki asupan kalsium yang rendah ? jarang berolah raga • Resiko menderita penyakit jantung koroner akibat aterosklerosis meningkat, dikarenakan penurunan kadar estrogen. Penurunan kadar estrogen menyebabkan meningkatnya kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan menurunnya kadar kolesterol HDL (kolesterol baik). Terapi Menopause Menopause pada dasarnya merupakan suatu keadaan normal, dan bukan penyakit yang membutuhkan obat. Tetapi, bilamana gejala-gejala yang timbul mempengaruhi kualitas hidup wanita, sebaiknya diterapi. Adapun terapi menopause ialah dengan terapi hormon yang mengandung estrogen atau gabungan hormon estrogen dan progesteron ( progestin). Terapi hormon digunakan untuk mengontrol gejala-gejala menopause sehubungan dengan penurunan kadar estrogen. Namun, dari penelitian Women’s Health Initiate (WHI) yang dilakukan oleh National Institutes of Health, wanita yang mendapat terapi hormon estrogen dan progesteron dapat meningkatkan resiko terjadinya serangan jantung, stroke, dan kanker payudara. Sampai sekarang, hal ini masih kontroversial. Pola Hidup Sehat Pada Masa Menopause Beberapa gejala dan efek dari menopause dapat dikurangi dengan cara mengatur pola hidup yang sehat. Olahraga yang teratur dan rutin dapat membantu mencegah penyakit jantung koroner dan osteoporosis. Selain itu, nutrisi yang seimbang serta tidak adanya kebiasaan merokok dapat menurunkan resiko terjadinya penyakit jantung. --oOo--

http://med.unhas.ac.id/obgin

Powered by Joomla!

Generated: 23 April, 2013, 01:24

Anda mungkin juga menyukai