Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI TEKNIS

UMUM
1. Peraturan-peraturan Teknis Dalam pelaksanaan pekerjaan, bila tidak ditentukan dalam Rencana Kerja dan Syarat- Syarat (RKS) ini, maka akan berlaku dan mengikat peraturan- peraturan dibawah ini, termasuk segala perubahan dan tambahannya, yaitu : 1.1. Peraturan Presiden tahun 70 Tahun 2012 1.2. Keputusan-keputusan dari Majelis Indonesia, untuk Arbitrasi Teknik dari Dewan Teknik Bangunan Indonesia (DTPI). 1.3. Peraturan Beton Bertulang Indonesia (PBI) tahun 1971/NI.2. 1.4. Peraturan Muatan Indonesia (PMI) tahun 1970 / NI -18. 1.5. Peraturan Umum dari Dinas Keselamatan Kerja Departemen Tenaga Kerja. 1.6. Peraturan-Peraturan yang dikeluarkan oleh Jawatan / Instansi Pemerintah setempat, yang berkaitan dengan pelaksanaan bangunan. 2. Penjelasan Gambar Bestek Dan RKS. 2.1. Dalam pelaksanaan pekerjaan, maka berlaku dan mengikat, yaitu : 2.1.1. Gambar Bestek, Rencana Kerja dan Syarat-Syarat (RKS). 2.1.2. Berita Acara Penjelasan (Aanwijzing). 2.1.3. Berita Acara Penunjukan. 2.1.4. Surat Keputusan Pimpinan Unit tentang Penunjukan Pelaksana Pekerjaan. 2.1.5. Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK). 2.1.6. Surat Penawaran beserta lampiran-lampirannya. 2.1.7. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule) yang disetujui oleh Pemberi Tugas dan Konsultan Pengawas. 2.2. Kontraktor dan Konsultan Pengawas diharuskan meneliti rencana gambar bestek dan rencana kerja dan syaratsyarat (RKS), termasuk penambahan / pengurangan atau perubahan yang tercantum dalam berita acara Aanwijzing.

2.3. Bila terdapat perselisihan antara rencana gambar bestek dengan rencana kerja dan syarat-syarat (RKS), maka yang mengikat adalah rencana kerja dan syarat- syarat 2.4. Bila terdapat perbedaan antara rencana gambar bestek yang satu dengan rencana gambar bestek yang lain, maka diambil rencana gambar bestek yang ukuran skalanya lebih besar. 2.5. Bila perbedaan-perbedaan tersebut diatas menimbulkan keragu-raguan, sehingga menimbulkan kesalahankesalahan dalam pekerjaan, maka harus segera dikonsultasikan kepada Konsultan Pengawas atau Konsultan Perencana dan keputusan - keputusannya harus dilaksanakan.

PENDAHULUAN
1. Ruang Lingkup Pekerjaan PEKERJAAN : PEMBANGUNAN DAPUR & Rg.MAKAN DIKLAT LOKASI : PELAIHARI KABUPATEN TANAH LAUT TAHUN 2013 2. Izin Bangunan 2.1. Setelah Surat Perintah Mulai Kerja (SPMK) dikeluarkan, maka izin bangunan dan izin lainnya akan diurus oleh Pemberi Tugas, namun pelaksanaan dan pembiayaannya akan ditanggung oleh Kontraktor. 2.2. Untuk memulai pekerjaan, maka Kontraktor harus dapat menunjukkan kepada Konsultan Pengawas surat izin bangunan atau minimal tanda bukti bahwa izin bangunan tersebut sedang diproses. 2.3. Tanpa adanya izin bangunan dari Instansi yang berwenang, maka Kontraktor tidak diperkenankan memasang papan reklame dalam bentuk apapun disekitar lingkungan proyek. 2.4. Kontraktor diharuskan membuat papan nama Proyek sesuai dengan persyaratan yang berlaku pada daerah setempat dan harus dipasang paling lambat 7 hari setelah dimulai pekerjaan. 3. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedulle) 3.1. Sebelum pekerjaan bangunan dimulai, maka Kontraktor wajib membuat jadwal pelaksanaan (Time Schedule) yang memuat uraian pekerjaan, waktu pekerjaan, bobot pekerjaan dan grafik hasil pekerjaan secara terperinci serta jadwal penggunaan bahan bangunan dan tenaga kerja. 3.2. Untuk pelaksanaan pekerjaan yang, terperinci Pelaksana Kontraktor : harus membuat rencana kerja harian, mingguan dan bulanan yang diketahui/disetujui oleh Konsultan Pengawas Lapangan.

harus membuat gambar kerja, untuk pegangan / pedoman bagi kepala tukang yang harus diketahui Konsultan Pengawas Lapangan. harus membuat daftar yang memuat pemasukan bahan bangunan yang dibutuhkan dalam pelaksanaan bangunan pada pasal 1.

3.3. Rencana Kerja (Time Schedule) diatas harus mendapat persetujuan Konsultan Pengawas dan Pemberi Tugas. 3.4. Rencana Kerja (Time Sehedule), harus sudah selesai dibuat oleh Kontraktor, paling lambat 7 (tujuh) hari kalender, setelah SPMK diterima. 3.5. Kontraktor harus memberikan salinan rencana kerja (Time Schedule), sebanyak 4 (empat) lembar kepada Konsultan Pengawas dan 1 (satu) lembar harus dipasang pada dinding bangsal kerja. 3.6. Konsultan Pengawas akan menilai prestasi pekerjaan Kontraktor berdasarkan rencana kerja (Time Schedule) yang ada dan harus membuat grafik prestasi pekerjaan. 4. Tenaga Kerja Lapangan Kontraktor 4.1. Kontraktor wajib menunjuk seorang kuasanya dilapangan (Pelaksana), yang mempunyai pengetahuan dibidang Teknik Sipil/Bangunan, cakap, gesit dan berwibawa terhadap pekerja yang dipimpinnya dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pekerjaan. Penunjukkan ini harus dikuatkan dengan surat resmi dari Kontraktor yang ditujukan kepada Pemberi Tugas dan tembusannya kepada Pengelola Teknis Proyek dan Konsultan Pengawas. 4.2. Selain Petugas Pelaksana, maka Kontraktor diwajibkan pula melaporkan secara tertulis kepada Team Pengelola Teknis Proyek dan Konsultan Pengawas, tentang susunan organisasi pelaksana dilapangan dengan nama dan jabatannya masing- masing. 4.3. Bila dikemudian hari, menurut penilaian Team Pengelola Teknis Proyek dan Konsultan Pengawas, bahwa Pelaksana kurang mampu atau tidak mampu melaksanakan tugasnya, maka Kontraktor diharuskan mengganti Pelaksana tersebut dan harus memberitahukan

secara tertulis tentang Pelaksana yang baru, demi kelancaran pekerjaan. 5. Tenaga Kerja / bahan / peralatan 5.1. Kontraktor harus mendatangkan tenaga kerja yang berpengalaman dan ahli dibidang pekerjaannya masingmasing, seperti tukang pancang, tukang besi, tukang kayu, tukang batu, tukang pasang ubin/keramik, tukang cat, tukang atap, instalator mekanikal elektrikal dan tenaga kerja lainnya. 5.2. Sebelum bahan bangunan didatangkan ke lokasi Proyek, maka Pelaksana harus memberikan contoh bahan bangunan kepada Konsultan Pengawas Lapangan dan bila sesuai dengan persyaratan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas Lapangan maka barulah boleh didatangkan dalam jumlah yang besar menurut keperluan Proyek. 5.3. Mengenai jumlah contoh bahan bangunan yang diberikan dapat dikonsultasikan dengan Konsultan Pengawas. 5.4. Mendatangkan bahan-bahan bangunan untuk pelaksanaan Proyek, harus tepat pada waktunya dan kwalitetnya dapat disetujui oleh Konsultan Pengawas. 5.5. Bahan bangunan yang tidak sesuai dengan persyaratan dan ditolak oleh Konsultan Pengawas, harus segera dikeluarkan dari lokasi Proyek, paling lambat 24 jam sesudah surat pernyataan penolakan dikeluarkan. 5.6. Pelaksana harus menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk pelaksanaan bangunan agar supaya pelaksanaannya dapat selesai sesuai dengan waktu yang disediakan. Contoh alat- alat tersebut misalkan : berupa mesin pengaduk beton, vibrator, katrol, Theodolit, waterpass, dan alat- alat berat/ringan lainnya yang sangat diperlukan. 5.7. Alat-alat yang disediakan oleh Kontraktor, harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dan bila rusak harus segera diperbaiki dan bila tidak dapat dipakai, maka harus segera dikeluarkan dari lokasi Proyek.

5.8. Untuk bahanbahan kayu dan besi menggunakan bahan yang tersedia di pasaran dengan toleransi ukuran maksimal 10 % kecuali ditentukan lain dalam Bestek. 5.9. Alat-alat dan bahan-bahan yang berada di tepi jalan malam hari harus diberi lampu merah yang cukup jelas dan terang agar tidak mengganggu lau-lintas / kecelakaan, atau menurut petunjuk direksi. 6. Keamanan Proyek 6.1. Kontraktor diharuskan menjaga keamanan terhadap barang- barang milik Proyek, Konsultan Pengawas dan Pihak ketiga yang ada dilapangan, baik terhadap pencurian maupun pengrusakan. 6.2. Untuk maksud diatas.maka Kontraktor harus membuat pagar pengaman dari bahan kayu dan seng serta perlengkapan lainnya yang dapat menjamin keamanan. 6.3. Bila terjadi kehilangan atau pengrusakan barang-barang, alat- alat dan hasil.pekerjaan, maka akan menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dapat diperhitungkan dalam pekerjaan tambah/kurang atau pengunduran waktu pelaksanaan. 6.4. Apabila terjadi kebakaran, maka Kontraktor bertanggung jawab atas akibatnya. Untuk mencegah bahaya kebakaran tersebut, Kontraktor harus menyediakan alat pemadam kebakaran yang siap dipakai dan ditempatkan pada tempat- tempat yang strategis dan mudah dicapai.

SPESIFIKASI TEKNIS
KEADAAN LAPANGAN

Sebelum pekerjaan di lapangan dimulai, lokasi tempat pekerjaan harus ditinjau lebih dahulu oleh direksi pekerjaan bersama-sama dengan Kontraktor Pelaksana. Apabila tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dengan keadaan seperti yang ditunjukkan dalam gambar, maka Kontraktor segera menyampaikan secara tertulis kepada Direksi untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut. PENGUKURAN SITUASI A. Untuk pekerjaan pembersihan lokasi pekerjaan perlu diperhatikan rencana gambar dan bestek. Hal ini terutama dilakukan pada pekerjaan PEMBANGUNAN DAPUR DAN RUANG MAKAN DIKLAT KABUPATEN TANAH LAUT atau sesuai gambar. Semua pekerjaan yang berhubungan dengan pengukuran situasi ini, harus diketahui dan disetujui Unsur Bagian Proyek, Pengelola Teknis Proyek dan Konsultan Pengawas. 1. Pekerjaan Persiapan 1.1. Pembersihan Lokasi. 1.1.1. Untuk pekerjaan pembersihan lokasi diperhatikan rencana gambar dan bestek. perlu

B.

1.1.2. Untuk sisa pembersihan, misalkan baik dari sisa bahan bongkaran ataupun sisa setelah pekerjaan proyek selesai dilaksanakan, maka menurut pasal ayat 1.1.2., harus disingkirkan dari lokasi / lapangan pekerjaan dan harus dibersihkan dari lokasi pekerjaan. 1.1.3. Bila menurut Konsultan Pengawas atau Kontraktor, ada tumbuhtumbuhan dan pohon yang tidak perlu disingkirkan, maka harus dikonsultasikan dengan Pemberi Tugas. 1.1.4. Apabila ada terdapat tumbuhtumbuhan dan pohonpohon diluar lokasi ayat 1.1.1., tidak boleh ditebang atau dibongkar, kecuali ada izin dari Pemberi Tugas.

1.1.5. Pembersihan lokasi dinyatakan selesai, bila telah mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas. 1.2. Konstruksi Bouwplank. 1.2.1. Untuk pekerjaan konstruksi bouwplank ini,terutama pada pekerjaan PEMBANGUNAN DAPUR DAN RUANG MAKAN DIKLAT KABUPATEN TANAH LAUT, perlu diperhatikan rencana gambar dan bestek. 1.2.2. Untuk membantu ketepatan berdirinya bangunan / titik sumbu pondasi / kolom konstruksi, maka harus dibuat konstruksi bouwplank yang kuat / tidak dapat bergeser karena pekerjaan disekitarnya. 1.2.3. Konstruksi bouwplank dibuat dari bahan setara papan lanan berkwalitet baik dengan ukuran 2/20 cm dan tongkat dari galam diameter 5 cm atau 7 cm panjang 3 meter dengan jarak satu sama lain adalah 100 cm dan ditanam sedemikian rupa, sehingga tidak mudah bergerak. 1.2.4. Papan bouwplank harus diratakan dibagian atas dengan jalan diketam sehingga lurus. 1.2.5. Pembuatan konstruksi bouwplank dinyatakan selesai, bila mendapat persetujuan Pengawas Lapangan dari Konsultan Pengawas. 1.2.6. Papan bouwplank bagian atas harus dibuat setinggi peil lantai 0,00. 1.2.7. Papan bouwplank dapat digantikan dengan bangunan yang ada sebagai acuan peil dengan memberi penanda berupa cat baik peil arah vertikal maupun horisontal. 2. Penentuan Peil 2.1. Untuk pekerjaan penentuan peil ini, harus diperhatikan rencana gambar dan bestek.

2.2. Untuk pedoman menentukan ketinggian peil dari muka tanah, adalah permukaan lantai bangunan yang ada atau sesuai gambar rencana. 2.3. Kontraktor diwajibkan membuat penanda ketinggian peil masing-masing komponen pekerjaan tersebut untuk keperluan kontrol dan check ketinggian oleh Konsultan pengawas, unsur Pengelola Kegiatan Proyek dan Pengelola Teknis Proyek yang ditempatkan pada posisi yang aman dan tidak terganggu hingga pekerjaan selesai.

3. Pekerjaan Pondasi dan Rangka Badan 3.1 3.2 Pekerjaan tanah ini meliputi : Penggalian tanah pondasi Urugan tanah asal kembali Urugan Pasir bawah pondasi tb.5 Cm Lantai kerja t: 5 cm Camp. 1:3:5 Untuk keperluan pondasi menggunakkan pondasi batu gunung dengan camp. 1:4 menurut ukuran-ukuran yang dinyatakan dalam gambar. Untuk posisi dan dimensinya dapat dilihat pada gambar rencana. Urugan pasir dilaksanakan dibawah pasangan dibawah pondasi batu gunung dengan lebar dan ketebalan sesuai gambar kerja. Urugan pasir harus disiram air untuk mendapatkan kepadatan yang maximal Untuk pekerjaan strukturnya menggunakan : - Sloof 15/20, menggunakan besi tulangan 6 - d: 12 dengan sengkang menggunakan d:8-15 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar kerja. Kolom untuk bangunan menggunakan kolom 15/15 dengan tulangan 4-d:10 dengan sengkang d:8-15 cm. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar rencana. Ringbalk untuk bangunan gudang menggunakan ringbalk beton 15/15 dengan tulangan 4 - 10 dengan sengkang D:8-15 cm

3.3

3.4 3.5

Balok teras menggunakan tulangan 4 d: 10 dengan sengkang d:8 15 cm Kolom teras 15/15 menggunakan tulangan 4 d:10 dengan sengkang d:8-15 Kolom teras 25/25 menggunakan tulangan 6 d:10 dengan sengkang d:8-15 cm Pada pekerjaan kanopi dak beton menggunakan tulangan 1 rangkap d:10 15 dengan ketebalan 10 cm. Pada lantai bangunan menggunakan sistem urugan yang dipadatkan dengan menggunakan tanah laterit. Sebelum penggurukan kontraktor harus membersihkan terlebih dahulu area yang akan dirug yaitu dengan menyingkirkan dari bahan bahan bahan yang akan menggangu pekerjaan urugan misalnya : bekas bongkaran, sampah dll. Pekerjaan beton bertulang pada struktur bangunan semua dengan beton campuran 1 : 2 : 3 untuk Poer , sloof, dan kolom. Tulangan untuk beton harus memakai besi/tulangan yang baru, bersih dari segala kotoran-kotoran termasuk karat-karat yang ada harus dibersihkan terlebih dahulu. Untuk mutu baja U 24 dan lain-lain sesuai dengan gambar. Pengecoran dilakukan sekaligus tidak putus-putus, pemberhentian pengecoran pada bagian tertentu yang tidak mengurangi daya konstruksi. Untuk penyambungan dari pemberhentian, terlebih dahulu beton lama disiram dengan trikosal/air semen. Pekerjaan beton yang akan diplester dikasarkan terlebih dahulu. Semua pekerjaan beton bertulang harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan gambar detail/konstruksi dan peraturan beton bertulang Indonesia tahun 1971 (PBI 1971).

3.6

3.7

3.8

3.9 3.10

5.Pekerjaan Pas.Dinding Dan Plesteran Pekerjaan pasangan lantai dan dinding meliputi : a. Pada dinding bangunan menggunakan pasangan bata bata dengan campuran 1:4. b. Plesteran dinding dengan t:15 mm camp. 1:4 c. Pekerjaan acian d. Acian lantai. e. Tangga trap roolag bata f. Pas. Batu alam g. Variasi plesteran Untuk lebih jelasnya yang mecakup pekerjaan diatas dapat dilihat gambar rencana. 4. Pekerjaan Pas.Atap Dan Plafond 4.1. Untuk pekerjaan pasangan atap bangunan menggunakan rangka atap & kap Truss Baja ringan pabrikasi jenis Zincalume profil C. Yang mempunyai spesifikasi lebar 75 mm,tebal : 0.75 mm,tinggi 40 mm untuk kuda-kuda truss baja ringan dipasang reng truss canal U lebar atas 30 mm, lebar bawah 43 mm,tinggi 40 mm dipasang dengan jarak sesuai ketentuan dalam brosur atap yang berkualitas standart pabrikasi . Adapun Atap yang digunakan atap Genteng Metal Setara SakuraRoof dan pemuung model C. untuk lebih jelasnya, perlu diperhatikan rencana gambar dan bestek. Pada bangunan tersebut menggunakan plafond Gypsum 9 mm dan rangka Hollow. Dalam pertemuan sudut bangunan, kontraktor juga harus memperhatikan kesikuan antara dinding dan plafond, jangan sampai terdapat celah. Sebelum pekerjaan pemasangan plafond kontraktor harus mendahulukan pekerjaan instalasi listrik, agar dalam pelaksanaan pekerjaaan plafond tidak terganggu. List plafond untuk bagian dalam ruang bangunan menggunakan list gypsum 10 cm, dan yang untuk bagian kisi-kisi / bangian luar kita menngunakan list kayu profil 1/4 lanan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar kerja.

4.2.

4.3. Listplank yang digunakan lisplank setara GRC.

5.Pekerjaan Pas.Lantai Pekerjaan pasangan lantai meliputi : a. Urugan pasir bawah lantai t: 5 cm b. Cor rabat bawah lantai t: 5 cm camp. 1:3:5 c. Keramik lantai menggunakan keramik lantai warna bermotif uk. 40x40 setara roman. Pada toilet dan kamar mandi menggunakan keramik anti slip 20x20,keramik dinding toilet dan kamar mandi 20x25 dan pakai plint keramik dinding uk. 10x20 Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar rencana 6. Pekerjaan Kusen,Daun Pintu,Daun jendela & Ventilasi - Untuk Kusen menggunakan kusen ulin 5/10 - Daun Pintu panil lanan - Daun Pintu Panil Ulin - Daun Pintu panil ulin dua daun - Daun jendela ulin + kaca polos t: 5 mm - Ventilasi / angin angin (ulin) - Ventilasi kaca selisih (ulin) Untuk jumlah , ukuran, dimensi serta perletakannya pada item pekerjaan yang tersebut diatas, dapat dilihat pada gambar rencana kerja. 7. Pek.Inst.Listrik, Sanitair Alat Penggantung dan

Pekerjaan Instalasi listrik meliputi : Instalasi titik lampu , ,Instalasi stop kontak,stop kontak,saklar tunggal dan saklar ganda merk Broco, lampu Sl 20 watt merek phillip setaranya dan penyambungan instalasi listrik dari bangunan lama ke bangunan baru. Untuk posisi perletakan dan jumlah pada item pekerjaan tersebut diatas dapat dilihat pada gambar rencana kerja. Alat penggantung meliputi : kunci tanam 2 slag setara SES, Engsel pintu dan jendela kuningan, kait angin, tarikan jendela, dan grendel jendela. Untuk posisi dan jumlah pada item pekerjaan diatas,lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar rencana

-Pekerjaan Sanitair meliputi : Instalasi air bersih dan air kotor,closed jongkok setara KIA,kran air, bak air Fyber,

septitank, sumur resapan dan penyambungan instalasi air dari bangunan lama ke bangunan baru,penyambungan instalasi listrik dari bangunan lama ke bangunan baru. Untuk jumlah serta posisi perletakannya dapat dilihat pada gambar rencana kerja. 8. Pekerjaan Pengecatan 8.1 Pekerjaan pengecatan meliputi pada dinding luar dan dalam bangunan, plafond ( luar dan dalam ), Cat yang digunakan cat tembok setara danabrite.

8.2. Bahan cat dasar, cat lapis dan cat tembok, harus memakai cat yang masa pemakaiannya masih berlaku, sehingga warnanya masih sesuai dengan aslinya. 8.3. Bahan cat harus benar - benar diaduk sampai merata menjadi satu warna, sehingga warna cat sama pada permukaan yang dicat. 8.4. Penentuan warna bahan cat, harus dikonsultasikan dengan Pemilik Bangunan dan disetujui oleh Konsultan Pengawas.

8.5. Pekerjaan Cat kilap meliputi pada kusen ulin 5/10 dan daun pintu ,list plafond kayu profil,ventilasi .Jenis cat kilap yang digunakan adalah cat kilap setara Catylac. 9. Pekerjaan Penyelesaian 9.1. Meskipun dalam rencana kerja dan syarat-syarat ini pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan tidak dinyatakan kata-kata yang harus disediakan oleh kontraktor tetapi disebutkan dalam penjelasan pekerjaan pembangunan ini, perkataan tersebut diatas tetap di anggap ada dan termuat didalam bestek ini. Pekerjaan yang nyata-nyata menjadi bagian dari pekerjaan pembangunan ini, tetapi tidak diuraikan atau dimuat dalam bestek ini, tetapi diselenggarakan dan diselesaikan oleh pemborong harus dianggap seakan-akan pekerjaan itu diuraikan dan dimuat dalam bestek ini untuk menuju penyerahan selesai yang lengkap dan sempurna, sesuai menurut pertimbangan direksi.

9.2 .

9.3.

Yang dimaksudkan pekerjaan penyelesaian ini adalah pekerjaan- pekerjaan perbaikan sebelum serah terima pertama dilaksanakan. Pekerjaan dapat dinyatakan selesai bila telah diadakan pemeriksaan bersama dari Pengelola Kegiatan Proyek, Pengelola Teknis, Konsultan Pengawas dan Kontraktor, dengan hasil yang memuaskan.

9.4.

Anda mungkin juga menyukai