Anda di halaman 1dari 16

KONSEP MOBILISASI Sebelum melaksanakan asuhan keperawatan pemenuhan aktifitas perawat terlebih dahulu harus mempelajari konsep konsep

p tentang mobilisasi. Di bawah ini akan di bahas beberapa uraian penting antara lain : A. Pengertian mobilisasi B. Menjelaskan tujuan mobilisasi C. Faktor faktor yang mempengaruhi mobilisasi D. Macam persendian diartrosis dan pergerakannya. E. Tanda tanda terjadinya intolerasi aktifitas F. Masalah fisik akibat kurangnya mobilitas (Immobilisasi) G. Menjelaskan upaya pencegahan masalahyang timbul akibat kurangnya mobilisasi. H. Macam macam posisi klien di tempat tidur A. Pengertian mobilisasi Mobilisasi adalah suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan keegiatan dengan bebas (kosier, 1989). B. 1. manusia 2. 3. kesehatan 4. sosial dan peran sehari hari 5. kemampuan fungsi tubuh. C. 1. Faktor faktor yang mempengaruhi obilisasi Gaya hidup Gaya hidup sesorang sangat tergantung dari tingkat pendidikannya. Makin tinggi tingkat pendidikan seseorang akan di ikuti oleh perilaku yang dapat meningkatkan kesehatannya. Demikian halnya dengan pengetahuan kesehatan tetang mobilitas seseorang akan senantiasa melakukan mobilisasi dengan cara yang sehat misalnya; seorang ABRI akan berjalan dengan gaya berbeda dengan seorang pramugari atau seorang pemambuk. 2. Proses penyakit dan injuri Mencgah hilangnya Mempertahankan interaksi Mencegah terjadinya trauma Mempertahankan tingkat Tujuan dari mobilisasi antara lain : Memenuhi kebutuhan dasar

Adanya penyakit tertentu yang di derita seseorang akan mempengaruhi mobilitasnya misalnya; seorang yang patah tulang akan kesulitan untukobilisasi secara bebas. Demikian pula orang yang baru menjalani operasi. Karena adanya nyeri mereka cenderung untuk bergerak lebih lamban. Ada kalanya klien harus istirahat di tempat tidurkarena mederita penyakit tertentu misallya; CVA yang berakibat kelumpuhan, typoid dan penyakit kardiovaskuler. 3. Kebudayaan Kebudayaan dapat mempengarumi poa dan sikap dalam melakukan aktifitas misalnya; seorang anak desa yang biasa jalan kaki setiap hari akan berebda mobilitasnya dengan anak kota yang biasa pakai mobil dalam segala keperluannya. Wanita kraton akan berbeda mobilitasnya dibandingkan dengan seorang wanita madura dan sebagainya. 4. Tingkat energi Setiap orang mobilisasi jelas memerlukan tenaga atau energi, orang yang lagi sakit akan berbeda mobilitasnya di bandingkan dengan orang sehat apalagi dengan seorang pelari. 5. dengan seorang remaja. Anak Usia dan status perkembangan Seorang anak akan berbeda tingkat kemampuan mobilitasny dibandingkan yang selalu sakit dalam masa pertumbuhannya akan berbeda pula tingkat kelincahannya dibandingkan dengan anak yang sering sakit. D. Tipe persendian dan pergerakan sendi Dalam sistim muskuloskeletal dikenal 2 maca persendian yaitu sendi yang dapat digeragan (diartroses) dan sendi yang tidak dapat digerakan (siartrosis). E. Toleransi aktifitas Penilaian tolerasi aktifitas sangat penting terutama pada klien dengan gangguan kardiovaskuler seperti Angina pektoris, Infark, Miocard atau pada klien dengan immobiliasi yang lama akibat kelumpuhan.Hal tersebut biasanya dikaji pada waktu sebelum melakukan mobilisai, saat mobilisasi dan setelah mobilisasi. Tanda tanda yang dapat di kaji pada intoleransi aktifitas antara lain (Gordon, 1976). a) Denyut nadi frekuensinya mengalami peningkatan, irama tidak teratur b) Tekanan darah biasanya terjadi penurunan tekanan sistol / hipotensi orthostatic. c) Pernafasan terjadi peningkatan frekuensi, pernafasan cepat dangkal.

d) Warna kulit dan suhu tubuh terjadi penurunan. e) Kecepatan dan posisi tubuh.disini akan mengalami kecepatan aktifitas dan ketidak stabilan posisi tubuh. f) Status emosi labil. F. Masalah fisik Masalah fisik yang dapt terjadi akibat immobilitasi dapat dikaji / di amati pada berbagai sistim antara lain : a) Masalah muskuloskeletal Menurunnya kekuatan dan kemampuan otot, atropi, kontraktur, penurunan mineral, tulang dan kerusakan kulit. b) Masalah urinari Terjadi statis urine pada pelvis ginjal, pengapuran infeksi saluran kemih dan inkontinentia urine. c) Masalah gastrointestinal Terjadinya anoreksia / penurunan nafsu makan diarrhoe dan konstipasi. d) Masalah respirai Penurunan ekspansi paru, tertumpuknya sekret dalam saluran nafas, ketidak seimbangan asam basa (CO2 O2). e) Masalah kardiofaskuler Terjadinya hipotensi orthostatic, pembentukan trombus. G. Upaya mencegahkan terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi antara lain : 1. Perbaikan status gisi 2. Memperbaiki kemampuan monilisasi 3. Melaksanakan latihan pasif dan aktif 4. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligmen (Struktur tubuh). 5. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi untuk menghindari terjadinya dekubitus / pressure area akibat tekanan yang menetap pada bagian tubuh. H. 1. 2. 3. 4. 5. Macam macam posisi klien di tempat tidur Posisi flower (setengah duduk) Posisi litotomi Posisi dorsal recumbent Posisi supinasi (terlentang) Posisi pronasi (tengkurap)

6. 7. 8.

Posisi lateral (miring) Posisi sim Posisi trendelenbeg (kepala lebih rendah dari kaki)

MOBILISASI DENGAN MEMBERIKAN POSISI MIRING Tujuan : 1. 2. 3. 4. klien 5. Indikasi : 1. 2. pasca operasi 3. (immobilisasi) 4. kesadaran Persiapan : 1. 2. 3. sehingga perawat leluasa bergerak. 4. 5. dan privasy terlindungi. Saran - saran atau hal hal yang harus di perhatikan : 1. mobilisasi yang benar 2. mencari pertolongan Bila klien terlalu berat pastikan Perawat harus mengetahui teknik Siapkan peralatan yang di perlukan. Yakinkan bahwa klien cukup hangat Berikan penjelasan kepada klien maksud dan tujuan di lakukan tindakan mpobilisasi ke posisi lateral. Cuci tangan sebelum melakukan tindakan untuk membatasi penyebaran kuman ? micro organisme. Pindahkan segala rintangan Penderita yang mengalami penurunan Penderita yang mengalami pengobatan Penderita yang mengalami kelumpuhan baik hemiplegi maupun para plegi Penderita yang mengalami kelemahan dan Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi yang menetap Mempertahankan bady aligment Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi Mengurangi Meningkatkan rasa nyaman kemungkinan terjadinya cedera pada perawat maupun

3.

Tanyakan kepada dokter tentang indikasi dan kebiasaan dilakukannya mobilisasi

Persiapan alat : 1. 2. 3. belakang Cara kerja : 1. 2. mobilisasi lateral 3. berikut : a) Perawat mengambil posisi sedekat mungkin menghadap klien di samping tempat tidur lurus pada bagian abdomen klien sesuai arah posisi lateral (misalnya; mau memiringkan kekana, maka perawat ada di samping kanan klien b) Kepala tegak dagu di tarik ke belakang untuk mempertahankan punggung pada posisi tegak. c) Posisi pinggang tegak untuk melindungi sendi dan ligamen. d) Lebarkan jarak kedua kaki untuk menjaga kestabilan saat menarik tubuh klien e) Lutut dan pinggul tertekuk / fleksi 4. Kemudian letakan tangan kanan lurus di samping tubuh klien untuk mencegah klien terguling saat di tarik ke posisi lateral (sebagai penyangga). 5. Kemudian letakan tangan kiri klien menyilang pada dadanya dan tungkai kiri menyilang diatas tungkai kanan dengan tujuan agar memberikan kekuatan sat di dorong. 6. Kemudian kencangkan otot gluteus dan abdomen serta kaki fleksi bersiap untuk melakukan tarikan terhadap tubuh klien yakinkan menggunakan otot terpanjang dan terkuat pada tungkai dengan tujuan mencegah trauma dan menjaga kestabilan. Perawat mengambil posisi sebagai Angkat / singkirkan rail pembatas tempat tidur pada sisi di mana perawat akan melakukan mobilisasi Pastikan posisi pasien pada bagian tengah tempat tidur, posisi supinasi lebih mudah bila di lakukan Satu bantal penopang lengan Satu bantal penopang tungkai Bantal penopang tubuh bagian

7. 8. perawat dengan cara :

Letakan tangan kanan perawat pada pangkal paha klien dan tangan kiri di letakan pada bahu klien. Kemudian tarik tubuh klien ke arah a) Kuatkan otot tulang belakang dan geser berat badan perawat ke bagian pantat dan kaki. b) Tambahkan fleksi kaki dan pelfis perawat lebih di rendahkan lagi untuk menjaga keseimbangan dan ke takstabil c) Yakinkan posisi klien tetap nyaman dan tetap dapat bernafas lega

9.

Kemudian atur posisi klien dengan memberikan ganjaran bantal pada bagian yang penting sebagai berikut : a) Tubuh klien berada di sampingdan kedua lengan berada di bagian depan tubuh dengan posisi fleksi, berat badan klien tertumpu pada bagian skakula dan illeum. Berikan bantal pada bagian kepala agar tidak terjadi abduksi dan adduksi ada sendi leher. b) Kemudian berikan bantal sebagai ganjalan antara kedua lengan dan dada untuk mencegah keletihan otot dada dan terjadinya lateral fleksi serta untuk mencegah / membatasi fungsi internal rotasi dan abduksi pada bahu dan lengan atas.

10. tepat 11. 12. telah di kerjakan.

Berikan ganjalan bantal pada bagian belakang tubuh klien bila di perlukan untuk memberikan posisi yang Rapikan pakayan dan linen klien serta bereskan alat yang tidak di gunakan. Dokumentasikan tindakan yang

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata ajaran (MA) Kode Mata Ajaran Pertemuan Pokok bahasan Sub pokok bahasan Sasaran Didik Hari / Tanggal : Pemenuhan kebutuhan aktifitas : Konsep mobilitasi Mobilisasi dengan memberikan posisi miring / lateral. : Mahasiswa AKPER Williamboth Semester I Tahun ajaran 2001 2002. : Rabu 2 Mai 2001. 2 X 50 menit I. a) b) c) Pengajar Peserta didik D IV Perawat Pendidik Bidang Kekhususan Keperawatan Dasar. Fakultas Kedokteran UNAIR Surabaya Kelas Cukup luas dan memadai Penerangan dan ventilasi memadai Prasarana yang tersedia di kelas (Papan tulis, OHP, white board) ANALISA SITUASI Peserta didik Jumlah mahasiswa : 49 orang Dasar pendidikan Usia rata rata : SMU : 19 tahun : Kebutuhan dasar manusia dan proses keperawatan : 105

Penempatan / tingkat : Semester I / I

Telah mendapat materi muskulus skeletal

II. TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM Setelah mengikuti perkuliahan selama 2 X 50 menit mahasiswa mampu mendemonstrasikan mobilisasi dengan memberikan posisi lateral atau miring pada klien. III. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS Setelah mengikuti perkulahan mahasiswa mampu :

1). Menjelaskan pengertian mobilitasi dengan benar 2). Menjelaskan 4 tujuan mobilitasi dengan benar 3). Menjelaskan 5 faktor yang mempengaruhi mobilitasi dengan benar 4). Menyebutkan 5 tanda tanda terjadinya intoleransi aktifitas dengan benar 5). Menyebutkan 5 masalah fisik akibat kekurangan mobilitas (mobilissi dengan benar) 6). Menjelaskan upaya pencegahan masalah yang timbul akibat kurangnya mobilitas. 7). Menyebutkan 4 dari 8 posisi klien di tempat tidur dengan benar 8). Mendemonstrasikan mobilisasi dengan memberikan posisi lateral / pada klien dengan benar. IV. MATERI 1. 2. 3. mobilisasi 4. aktifitas 5. mobilitas (mobilisasi) 6. akibat kurangnya mobilisasi 7. tempat tidur V. METODE 1. 2. Ceramah Demonstrasi Macam macam posisi klien di Upaya pencegahan yang timbul Masalah fisik akibat kurangnya Tanda tanda terjadinya intoleransi Pengertian mobilisasi Tujuan mobilisasi Faktor - faktor yang mempengaruhi

VI. MEDIA DAN ALAT 1. 2. 3. VII. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR Transparan OHP White board

A.

Pendahuluan Waktu : 10 menit Memulai pelajaran dengan mengucapkan salam dan melakukan pretes dengan mengedarkan koisner pada mahasiswa, kemudian setelah kembali menarik kuisner dengan menjelakan tujuan pembelajaran yang akan di capai dalam pertemuan kali ini dengan menampilkan transparan

B. 1.

Pengembangan materi (waktu 80 menit) Memberikan kesempatam kepada salah seorang mahasiswa untuk menjelaskan pengertian mobilisasi kemudian dosen memberikan reward dan menyimpulkan jawaban mahasiswa dengan mengambilkan transparan. 2. Memberikn kesempatan kepada salah seorang mahasiswa untuk menjelaskan tujuan mobilisasi kemudian dosen memberikan rewad dan menyimpulkan jawaban mahasiswa dengan menampilkan transparan. 3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menjwab pertanyaan tentang faktor faktor yang mempengaruhi mobilisasi pada setiap orang kemudian jawabannya di klarifikasikan kepada mahasiswa yang lain bila jawaban mahasiswa benar dosen memberikan reward Itu 4. Benar di lengkapi penjelasan tentang faktor faktor yang mempengaruhi mobilisasi dan aktifitas. Mengadakan sekuensi / pengkaitan materi tentang sistem gerak yang di ajarkan pada MA 103, anatomi fisiologi dan menunjuk seorang mahasiswa untuk menyebutkan persendian yang termasuk diarthrosis (persendian yang dapat di gerakan), kemudian dosen menunjukan persendian dan pergerakan dengn menggunakan transpran dan action dosen. 5. Sambil menampilkan transparan dosen menyebutkan 5 tanda tanda intoleransi aktifitas dan beruaha memfokuskan perhatian mahasiswa ke transparan dan mengeraskan suara. 6. Mengarahkan fokus mahasisiwa untuk menyebutkan masalah yang dapat tibul akibat kurangnya mobilisasi dengan menunjuk mahasiswa yang di perkirakan mengalami penurunan perhatian, kemudian dosen memberikan reward bila mahaiswa yang bersangkutan menjawab dengan benar dan menyebutkn masalah fisik yang timbul akibat kurangnya mobilitas (mobilisasi). 7. Memberikan kesempatan kepada salah seorang

mahasiswa untuk menjelaskan upaya mencegah terjadinya masalah akibat kurangnya mobilisasi kemudian dosen memberikan reward dan menyimpulkan jawaban mahsisiwa dengan menampilkan transparan . 8. Memberikan kepada salah seorang mahasiswa untuk menyebutkan macam macamposisi klien di tempat tidur mobilisasi kemudian dosen memberikan reward dan menyimpulkan jawaban mahasiswa dengan menampilkan transparan. VIII. PENUTUP Dosen menutup perkuliahan dengan memberikan kesimpulan dan post tes obyektif sebanyak 8. IX. EVALUASI a) Pre tes : Metode kuisner sebanyak 8. b) Post tes : Metode evaluasi dengan soal molitiple choice pilihan ganda sebanyak 8 soal. c) Re demonstrasi dari mahasiswa. X. BUKU SUMBER 1. Ketheleen Haerth Belland RN. BSN, Mary and Wells RN Msed, 1986, Chlinical Nursing Prosedurs, California Jones and Bardlett Publishers Inc. 2. Diana Hestings. RGN RCNT. 1986, The Machmillan Guide to home Nursing London, Machmillan London LTD. Ahli bahasa : Prilian Pranajaya, 1980 editor lilian juwono Jakarta, Arcan. 3. Barbara Koezeir, Glenora Erb 1983 Fundamental of Nursing california Addison Wesly publishing Division. 4. Barbara Koezeir, Glenora Erb, Oliveri, 1988 Fundamental of Nursing, Philadelpia Addison Wesly publishing Division. Surabaya, 2 Mei 2001

PRE TES

Bacalah petunjuk sebelum mengerjakan soal dengan seksama . Berilah tanda silang (X) pada obtion jawaban yang menurut anda benar sesuai ketentuan berikut ini. A. Bila pernyataan 1, 2 dan 3 benar B. Bila pernyataan 1 dan 3 benar C. Bila pernyataan 2 dan 4 benar D. Bila pernyataan 4 saja yang benar E. Bila pernyataan 1,2, 3, dan 4 benar. 1. 1. 2. 3. 4. 2. 1. Memenuhikebutuhan dasar manusia 2. Mempertahankan tingkat kesehatan 3. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari hari 4. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh 3. mobilisasi dan aktifitas : 1. Gaya hidup 2. Kebudayaan 3. Tingkat energi 4. Proses penyakit dan injuri 4. pergerakannya : 1. Sendi pelana ibu jari. ROM ; Fleksi, ektensi, oposisi 2. Sendi engsel pada lengan. ROM; Fleksi, etensi Macam persendian driartrosis dan Faktor faktor yang mempengaruhi Aktifitas sehari hari Ambulasi Latihan Mobilisasi Menjelaskan tujuan mobilisasi : Suatu keadaan dimana tubuh dapat melakukan gerakan tanpa hambatan di sebut :

3. Sendi engsel pada lutut ROM; Fleksi, hiperektensi 4. Sendi peluru pada pangkal paha ROM; Rotasi internal 5. aktifitas : 1. Sesak nafas 2. Peningkatan frekuensi nadi 3. Keseimbangan dan kecepatan aktifitas 4. Emosi lebih 6. 1. Kekakuan otot 2. Reteni urine 3. Konstipasi 4. Orthostatic Hipotensi 7. 1. Perbaikan status gisi 2. Melaksanakan latihan pasif dan aktif 3. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligment (Struktur tubuh) 4. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi) 8. ditempat tidur di bawah ini : 2. Posisi dorsal recumbent 3. Posisi supinasi (telentang) 4. Posisi pronasi (tengkurap) 5. Posisi lateral (miring) Macam macam posisi klien Upaya pencegahan masalah yang timbul akibat kurangnya mobilisasi berikut di bawah ini : Masalah fisi yang dapat akibat kurangnya mobilitas (immobilitas) antara lain Tanda tanda terjadinya intoleransi

POST TES

Bacalah petunjuk sebelum mengerjakan soal dengan seksama . Berilah tanda silang (X) pada obtion jawaban yang menurut anda benar sesuai ketentuan berikut ini. A. Bila pernyataan 1, 2 dan 3 benar B. Bila pernyataan 1 dan 3 benar C. Bila pernyataan 2 dan 4 benar D. Bila pernyataan 4 saja yang benar E. Bila pernyataan 1,2, 3, dan 4 benar. 1. Suatu keadaan dimana tubuh dapat melakukan gerakan tanpa hambatan di sebut : 2. 3. 4. 5. 2. Aktifitas sehari hari Ambulasi Latihan Mobilisasi Menjelaskan tujuan mobilisasi : 5. Memenuhikebutuhan dasar manusia 6. Mempertahankan tingkat kesehatan 7. Mempertahankan interaksi sosial dan peran sehari hari 8. Mencegah hilangnya kemampuan fungsi tubuh 3. Faktor faktor yang mempengaruhi mobilisasi dan aktifitas : 5. Gaya hidup 6. Kebudayaan 7. Tingkat energi 8. Proses penyakit dan injuri 4. Macam persendian driartrosis dan pergerakannya : 5. Sendi pelana ibu jari. ROM ; Fleksi, ektensi, oposisi 6. Sendi engsel pada lengan. ROM; Fleksi, etensi 7. Sendi engsel pada lutut ROM; Fleksi, hiperektensi 8. Sendi peluru pada pangkal paha ROM; Rotasi internal

5.

Tanda tanda terjadinya intoleransi aktifitas : 5. Sesak nafas 6. Peningkatan frekuensi nadi 7. Keseimbangan dan kecepatan aktifitas 8. Emosi lebih

6.

Masalah fisi yang dapat akibat kurangnya mobilitas (immobilitas) antara lain 5. Kekakuan otot 6. Reteni urine 7. Konstipasi 8. Orthostatic Hipotensi

7.

Upaya pencegahan masalah yang timbul akibat kurangnya mobilisasi berikut di bawah ini : 5. Perbaikan status gisi 6. Melaksanakan latihan pasif dan aktif 7. Mempertahankan posisi tubuh dengan benar sesuai dengan bady aligment (Struktur tubuh) 8. Melakukan perubahan posisi tubuh secara periodik (mobilisasi)

8.

Macam macam posisi klien ditempat tidur di bawah ini : 6. Posisi dorsal recumbent 7. Posisi supinasi (telentang) 8. Posisi pronasi (tengkurap) 9. Posisi lateral (miring)

KUNCI JAWABAN

1. E 2. E 3. E

5.

6.

7.

4. E

8.

Anda mungkin juga menyukai