Kita semua mengetahui bahwa aset adalah suatu yang sangat berharga dan manusia merupakan aset yang paling sangat berharga karena merupakan anugrah dari Tuhan Sang Pencipta. Jika dipilah, maka ada bermacam macam aset di muka bumi ini, namun yang dibahas disini hanya terbatas pada aset yang berhubungan dengan perencanaan keuangan utamanya aset finansial saja. Berbicara mengenai penambahan aset, alangkah bijak jika kita melakukan evaluasi terhadap kekayaan (aset) bersih yang kita miliki. Aset atau kekayaan bersih adalah selisih dari total kekayaan atau harta yang anda miliki dikurangi oleh seluruh utang yang ada. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: H (Harta) - U (Utang) = KB (Kekayaan Bersih) Lalu apa yang dimaksud dengan kekayaan alias harta itu?, adalah segala sesuatu materi yang anda miliki dan memiliki nilai jual (secara ekonomis), misalkan:
1.
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Saldo pada Bank (tabungan, deposito & giro); Nilai pasar atas aset investasi (obligasi, reksa dana & saham); Nilai pasar perhiasan emas murni (logam mulia); Nilai tunai asuransi jiwa; Nilai pasar property anda (perhitungannya adalah harga realisasi penjualan property sekelas dan terdekat + nilai jual objek pajak dibagi dengan 2); Nilai pasar kendaraan (mobil, motor); Nilai pasar peralatan rumah tangga (peralatan dapur, elektronik, dll); Nilai pasar perabotan rumah (furniture), nilai barang pribadi, dll.
Kemudian apa yang dimaksud dengan utang?, adalah seluruh sisa pinjaman (pokok dan bunga) yang anda miliki (ingat pinjaman bukan penyertaan modal investasi dari pihak lain kepada anda), misalkan:
1.
2. 3.
Utang jangka pendek (maksimal 1 tahun); Jangka menengah diatas 1 tahun hingga 5 tahun; Utang jangka panjang diatas 5 tahun.
Pertanyaan berikut adalah bagaimana cara meningkatkan aset tersebut?, lakukanlah investasi, berikut adalah langkah-langkahnya: 1. Lakukan investasi dengan jumlah minimal 10% dari pendapatan anda; 2. Tentukan sasaran (target) investasi tersebut, misal untuk dana pendidikan anak saat masuk universitas atau untuk persiapan membeli rumah baru atau mungkin untuk berlibur dengan keluarga?, dll.; 3. Tentukan waktu yang tersedia, berdasarkan poin 2 didapat waktu yang tersedia, misal untuk dana pendidikan tersedia 10 tahun (bagi orang tua yang memiliki anak dengan usia 8 tahun), dana untuk membeli rumah direncanakan 5 tahun dari sekarang dan untuk dana berlibur dibutuhkan waktu (misalnya) 9 bulan dari sekarang; 4. Tentukan instrumen investasi anda berdasarkan waktu yang tersedia, bentuklah portfolio investasi pribadi anda, misal sebagai berikut: a.Waktu tersedia kurang dari 1 tahun, Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dengan kombinasi pada deposito; b.Waktu tersedia antara 1 3 tahun, Reksa Dana Pendapatan Tetap (RDPT)dikombinasi dengan Reksa Dana Campuran (RDC); c.Waktu tersedia antara 3 5 tahun, Reksa Dana Campuran (RDC) dengan kombinasi Reksa Dana Saham (RDS) serta jika memungkinkan (tergantung besar aset tunai anda) dapat ditambah dengan sedikit dikombinasi pada pembelian dan penjualan saham (trading) di bursa efek; d.Diatas 5 tahun, Reksa Dana Saham (RDS) sebagian besar, dengan kombinasi investasi pada trading saham (sebagian kecil); e.Catatan tambahan untuk poin c dan d sangat dianjurkan hanya bagi mereka yang telah memiliki aset tunai bersifat likuid berupa dana darurat yang telah mencapai 6 hingga 12 kali rata-rata pengeluaran per bulannya; 5. Lakukan proteksi atas aset finansial anda dengan membeli asuransi jiwa melalui produk tradisional dengan jenis YRT (Yearly Renewable Term) yakni produk yang hanya memberikan uang pertanggungan tanpa ada unsur investasi ataupun tabungan. Mengapa jenis ini?, karena memiliki uang pertanggungan yang besar dengan premi yang minimal, sedangkan asuransi yang dikombinasikan dengan investasi (unit link) terbukti biaya di 5 tahun pertama adalah sangat mahal. 6.Lakukan monitoring terhadap butir 4 diatas, lihat perkembangan dana investasi versus target minimal yang harus tercapai. Setelah langkah untuk meningkatkan aset melalui investasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah kembali melakukan evaluasi secara berkala terhadap kekayaan bersih anda, berikut adalah formulasi Rasio Ideal Kekayaan Bersih (minimal , secara matematis:
Us (Usia) X PT (Pendapatan Tahunan) / 10 >= 3,5 PT (Pedapatan Tahunan) Jadi setelah anda melakukan investasi silahkan evaluasi (berkala tahunan), apakah: KB (Kekayaan Bersih) anda sudah berada >= 3,5 PT atau KB (Kekayaan Bersih) anda sudah berada < 3,5 PT Untuk jelasnya lihat tabel contoh dibawah ini, dua orang pekerja dengan jabatan yang berbeda: Uraian Direktur Karyawan Usia (tahun) Pendapatan/Bulan (Rata-rata) Pendapatan/Tahun Kekayaan Bersih 35 Rp 35.000.000 Rp 420.000.000 Rp 850.000.000 35 Rp 2.500.000 Rp 30.000.000 Rp 125.000.000
Penjelasan /Analisa : Total kekayaan bersih sang Direktur Rp 850 juta, kekayaan bersih sang Karyawan hanya sebesar Rp 125 juta, namun ternyata sang Karyawan lebih kaya dari sang Direktur, ini disebabkan karena: Rasio Kekayaan Bersih Direktur Karyawan Rasio Ideal Kekayaan Bersih Rasio Ideal Kekayaan Bersih (minimal) 2,02 3,50 4,17 3,50
Jadi ternyata sang Direktur tidak lebih kaya dari sang Karyawan karena Rasio Kekayaan Bersih Direktur hanya 2,02 (mungkin memiliki utang yang besar disertai dengan gaya hidup yang mewah), sedangkan sang Karyawan memiliki Rasio Kekayaan Bersih yang lebih baik dari standar minimum yaitu sebesar 4,17. Jangan menyalahkan diri anda jika rasio belum tercapai, ini adalah merupakan langkah awal untuk melakukan perencanaan keuangan, usahakan rasio minimal sebesar 3,50 dapat tercapai sejalan dengan perkembangan waktu. Jika ingin menjadi kaya secara finansial ada pesan yang pertama yaitu "Lakukanlah Investasi maka Anda Menjadi Kaya", jangan berpikir terbalik "Lakukan Investasi Jika Telah Kaya!'. Pesan sederhana ini silahkan dicoba karena sejauh yang kami ketahui orang terkaya didunia melakukan pesan yang pertama, selamat mencoba. Taufik Gumulya, CFP , Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services(qom/qom)
keuangan juga demikian. Mulailah melakukan alokasi belanja dan pisahkan antara kebutuhan perkuliahan dan kebutuhan non perkuliahan. Untuk sementara waktu tempatkan pos belanja yang hanya mementingkan keinginan (bukan kebutuhan) dengan porsi yang kecil, prioritaskan pos belanja dengan porsi yang besar pada kebutuhan (perkuliahan & non perkuliahan, investasi untuk membeli properti termasuk di dalamnya). 2. Mulai mencari penghasilan tambahan: tugas utama mahasiswa adalah belajar, namun alangkah bijaknya jika mau untuk belajar menjadi pekerja paruh waktu dan atau berwirausaha. Porsi bekerja tidak boleh menyita waktu yang besar, kewajiban utama untuk belajar adalah tetap merupakan prioritas. 3. Mulai melakukan perhitungan nilai masa depan (future value): kondisi saat ini tentu berbeda dengan kondisi mendatang yang pasti biaya akan meningkat tidak pernah menurun, termasuk biaya untuk membeli sebuah rumah. 4. Mulai merencanaan pembelian: alangkah baiknya perencanaan pembelian rumah dilakukan sedini mungkin, diusahakan ketika anda sudah mulai bekerja dan mendapatkan penghasilan (income) atau selambatnya 5 tahun setelah bekerja atau setelah lulus S1 (mana yang lebih cepat). 5. Mulai melakukan investasi: agar pembelian rumah dapat terealisasi sesuai rencana maka diharuskan untuk melakukan investasi. Instrumen investasi yang dapat dipakai adalah reksa dana yaitu dengan target return berturut-turut selama 4, 5 dan 6 tahun adalah minimal sebesar 14%, 18% dan 20%. Untuk mendapatkan target return seperti diatas maka disarankan agar menggunakan kombinasi Reksa Dana Campuran (RDC) dan Reksa Dana Saham (RDS) dengan rasio RDC:RDS adalah 60:40, 40:60 dan 20:80 berturut-turut untuk jangka waktu 4, 5, 6 dan diatasnya. Dalam melakukan investasi Reksa Dana ada hal yang terpenting namun sering dilupakan oleh investor yaitu melakukan pemantauan (monitoring) minimal selama 3 bulan sekali. Pertanyaan berikut adalah berapa jumlah investasi yang harus saya lakukan?, untuk menjawabnya silahkan lihat contoh tabel berikut:
Uang Mula
Nilai Uang Waktu Muka (kelak) tersedia Rp 70 Juta Rp 80 Juta Rp 90 Juta 4 Thn 5 Thn 6 Thn
Investasi awal agar uang muka tercapai Rp 1.083.545 Rp 819.186 Rp 645.004 Rp 544.872 Rp 396.571
Rp 350 Juta 20% Rp 400 Juta 20% Rp 450 Juta 20% Rp 500 Juta 20% Rp 600 Juta 20%
Terlihat bahwa kisaran penghematan anggaran yang harus dilakukan per hari adalah antara Rp 13.500,- hingga Rp 36.500,-. Ini tentu memerlukan 'effort' yang besar agar tujuan memiliki rumah (meski dengan cara KPR) dapat tercapai. Pembaca yang bijak uang hasil 'penghematan' tadi dapat anda simpan dalam tabungan, selanjutnya anda investasikan di dalam reksa dana secara otomatis setiap bulannya. Mekanisme investasi ini tentu hanya dapat dilakukan dengan instruksi khusus dari anda sebagai pemegang rekening kepada Bank yang sudah menjadi anggota Agen Penjual Reksa Dana dan tentu harus sudah terdaftar di Bapepam. Mengapa demikian? Ini semata-mata untuk menghidari resiko atas investasi yang tidak bertanggung jawab yang pernah dilakukan oleh pihak perbankan, seperti pada kasus Bank Century dan beberapa kasus perbankan sebelumnya.
Khusus bagi anda yang ingin melakukan simulasi investasi mengenai rencana pembelian rumah beserta perhitungan lain yang terkait dengan kredit perumahan, silahkan anda kirim email kepada kami di alamat artikel@efiplan.com maka dengan senang hati akan kami kirimkan simulasi gratis versi Microsoft excel 2007 kepada anda. Demikian pembaca yang bijak, bagi anda calon mahasiswa silahkan lakukan investasi dengan benar dan tekun maka niscaya pertumbuhan aset anda akan meningkat, selamat mencoba. Taufik Gumulya, CFP Perencana Keuangan dari TGRM Financial Planning Services
(qom/qom)
Maka yang harus dilakukan adalah melakukan telaah apakah posisi perdagangan anda sudah tepat?, dalam proses perdagangan mata rantainya adalah panjang (dari hulu hingga hilir), silahkan teliti posisi anda mungkin ada baiknya merubah atau menambah posisi usaha anda, tentu dalam jenis usaha yang sama. c. Seorang tenaga professional (konsultan, ahli hukum, ahli manajemen, dll) mulailah anda berpikir untuk mencari partner usaha yang tepat dan cocok dengan anda serta mampu berfungsi sebagai investor baru dalam firma anda. Dengan demikian masalah hutang yang macet dapat terbagi bersama. Kemudian setelah anda melakukan telaah yang mendalam atas profesi, langkah berikut adalah anda harus berani melakukan penjadwalan hutang (rescheduling) atas tanggal jatuh tempo pembayaran hutang anda. Datanglah kepada Bank, Lembaga Leasing, Kantor Kartu Kredit, Pegadaian, dll. Bicarakan kepada mereka bahwa anda sedang berada dalam posisi kesulitan arus kas sehingga pembayaran hutang dapat diperpanjang. Namun sebelum anda menuju ketempat penjadwalan sebaiknya anda sudah harus berpikir bahwa anda telah mendapatkan solusi penyelesaian yang terbaik walau tidak secara instan. Demikian penjelasan dari kami, masalah penyehatan atau penyembuhan hutang menjadi suatu yang amat sangat mendasar jika anda ingin (pasti) menambah kekayaan anda dikemudian hari. Setelah anda melakukan 'manajemen penyembuhan utang' maka langkah berikut adalah menjaga posisi anda agar terus berada dalam koridor berhutang yang benar melalui 'manajemen hutang' yang sehat yakni total cicilan hutang tidak lebih dari 30% penghasilan anda. Artikel selanjutnya adalah bagaimana kita menyikapi pendapatan kita jika kita sudah berada dalam posisi keuangan yang sehat, selamat berusaha dan tentu dengan doa!, karena bagaimanapun giatnya usaha kita keputusan berada 'ditangan. Allah Tuhan Yang Maha Kuasa. Taufik Gumulya, CFP Perencana Keuangan dan CEO pada TGRM Financial Planning Services
pengurangan hutang dan atau jadwal pembayaran kewajiban kedalam anggaran anda. Bila anda belum melakukannya, manfaatkan software excel spreadsheet atau anda dapat mempelajarinya melalui simulasi perencanaan keuangan di situs kami; www.tgrmfinance.com. 3. Kesepakatan batas pengeluaran. Buatlah kesepakatan bersama pasangan anda sebuah plafon pembelian, misalnya Rp. 500.000. Bila ada pembelian diatas plafon, anda berdua sepakat untuk membahasnya lebih dulu (tidak berlaku untuk pembelian rutin seperti belanja bulanan, pembayaran listrik dan lainlain). Diawal, aturan ini memang terasa terlalu membatasi, namun kami telah membuktikan bahwa hal ini berdampak besar pada penghematan anggaran. 4. Menata dokumen finansial Anda Sediakan tempat khusus untuk menyimpan dokumen finansial dan dokumen penting anda dan tatalah dengan rapih, sehingga anda akan mudah untuk mendapatkannya jika dibutuhkan. Hal ini akan mendorong anda untuk terus melakukan review terhadap anggaran yang sudah anda buat. 5. Mengerti kebutuhan asuransi jiwa dan kesehatan Polis asuransi dibeli untuk melindungi anda. Sampai sejauh mana polis asuransi yang anda miliki melindungi anda. Untuk Polis Asuransi jiwa, berfungsi sebagai pengganti penghasilan bila pemberi nafkah sudah tidak dapat melakukan tugasnya (karena meninggal atau cacat). Pahami berapa besar nilai perlindungan (Uang Pertanggungan) yang anda butuhkan. Meningkatnya biaya pengobatan yang mencapai 3-5 kali inflasi merupakan alasan kuat untuk kita memiliki asuransi kesehatan. Sebagian besar dari pembaca tentu sudah memiliki perlindungan kesehatan ini, baik yang di sediakan oleh perusahaan, maupun membeli sendiri. Pahami fasilitas penjaminan (coverage) asuransi kesehatan anda, sesuai dengan yang anda butuhkan. Diskusikanlah uang pertanggungan asuransi jiwa dan coverage asuransi kesehatan dengan perencana keuangan atau agen asuransi anda. 6. Memenuhi kebutuhan dana hari tua Kapan sebaiknya kita mulai merencanakan dan melaksanakan dana pensiun? Mulailah lebih awal. Semakin cepat mulai menyisihkan dana, akan semakin baik dan semakin murah dana yang diperlukan. Sebagai gambaran, untuk target pencapaian dana 1 milyar 20 tahun yang akan datang, dengan tingkat pertumbuhan (return) 14 % per tahun, dana yang harus anda invetasikan per bulan adalah Rp.760.000,-/bulan. Sedangkan bila anda menunda 10 tahun dengan target dan tingkat pertumbuhan yang sama, anda harus menyisihkan dana Rp. 3.800.000/bulan. 7. Menentukan sasaran-sasaran finansial bersama pasangan Membahas sasaran finansial jangka pendek dan panjang bersama pasangan adalah saat-saat yang menyenangkan karena dengan menyatunya ide anda berdua akan menciptakan motivasi bahtera rumah tangga tang sekaligus memperkuat fondasinya. Mulailah dengan hal yang umum, seperti rencana pembelian mobil, cicilan rumah dan lain-lain. Kemukakan ide-ide anda secara kreatif. Misalnya rencanakan cicilan rumah sudah selesai sebelum anak tercinta mulai kuliah, hal ini akan mengurangi tekanan finansial anda dimasa mendatang. Atau jangan membeli mobil mungil kalau anda sudah mengharapkan kedatangan si kecil sebelum 2 tahun ke depan. Jangan lupa buat rencana anda secara tertulis agar bisa selalu di tinjau kembali dari waktu kewaktu dan yang terpenting, konsolidasikan sasaran-sasaran anda ke dalam rencana anggaran bulanan. 8. Menghemat = menciptakan pendapatan Saat anda melakukan belanja bulanan untuk rumah tangga, biasakanlah untuk menghemat anggaran. Dan dedikasikan penghematan tersebut untuk sesuatu yang nyata. Waktu kami baru menikah, nenek saya pernah menasehati, Simpan penghematan belanjamu untuk hadiah ulang tahun anak-anakmu kelak. Dan diluar dugaan, kami mendapatkan lebih dari cukup untuk itu. 9. Membeli untuk manfaat jangka panjang Hampir semua orang tua menyambut kelahiran anggota keluarga baru dengan menyiapkan tempat tidur bayi. Berapa lama sang bayi tidur ditempat itu? Bukankah lebih hemat dan efisien kalau kita menyambutnya dengan membeli tempat tidur ukuran dewasa, yang akan terus bermanfaat sampai dia dewasa. Semoga bermanfaat! Budi Cahyadi, CFP, Perencana Keuangan pada TGRM Financial Planning Services (qom/qom)