Anda di halaman 1dari 7

BAB I PENDAHULUAN A.

Latar Belakang Masalah Demokrasi adalah suatu konsep sistem pemerintahan yang system pemerintahaannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat, sehingga seolah-olah menjadi obsesimasyarakat di dunia. Meluasnya minat untuk menegakan demokrasi terutama dikalangan negara-negara dunia ketiga sejak awal abad 20 menunjukan bahwa partisipasi rakyat yang besar dalam pengambilan keputusan politik adalah sesuatu hal yang sangat didambakan.1 Hal ini dapat dilihat pada penggunaan kata demokrasi dalam system ketatanegaraan Uni Soviet yang disebutnya sebagai demokrasi soviet atau di Indonesia yang pada awal kemerdekaanya menggunakan istilah demokrasi terpimpin yang setelah itu pada masa orde baru berubah menjadi demokrasi pancasila. Padahal istilah demokrasi menurut asal kata berarti rakyat berkuasa atau government by the people (kata yunani demos berarti rakyat, kratos/kratein berarti kekuasaan/berkuasa)2 dan dari penggunaan istilah demokrasi pada kedua Negara tersebut berdasarkan catatan sejarah yang telah ada, di dua Negara tersebut sama sekali tidak menunjukan keterlibatan rakyat dalam pengambilan kebijakan yang dilakukan pemerintah dan demokrasi hanyalah menjadi slogan pemerintah untuk menarik simpati rakyat saja. Sehubungan dengan adanya hasil penelitian dari UNESCO pada tahun 1949 yang menyatakan bahwa secara formal demokrasi merupakan dasar dari kebanyakan Negara di dunia karena dianggap sebagai nama yang paling baik dan wajar untuk semua system organisasi politik dan social yang diperjuangkan oleh pendukungpendukung yang berpengaruh (probably for the first time in history democracy is claimed as the proper ideal description of all system of political and social organizations advocated by influential proponents),3 maka adalah wajar jika Indonesiapun menjadikan demokrasi sebagai sistem ketatanegaraannya. Dalam system ketatanegaraan kita, beberapa nilai pokok dari demokrasi konstitusional tidaklah dapat disangkal lagi, dimana dalam Undang-Undang Dasar hasil amandemen hal ini terdapat dalam pasal 1 ayat 3 yang menyatakan bahwa Indonesia adalah negara hukum dan bukan atas kekuasaan belaka dan menggunakan sistem konstitusional dimana pemerintahan berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), dan tidak bersifat absolut.4 Sehingga dalam makalah ini akan di bahas tentang hubuangan antara Demokrasi dan konstitusi yang mana dalam satu negara demokrasi selalu memerlukan adanya konstitusi, serta akan di bahas pula konsep masing masing dari Demokrasi dan konstitusi itu sendiri.

B. Tujuan Menjelaskan dan memahami tentang : 1. Konsep Dasar Konstitusi. 2. Konsep Dasar Demokrasi. 3. Hubungan Antara Demokrasi dan Konstitusi

BAB II PEMBAHASAN 1. Konsep Dasar Konstitusi A. Pengertian Konstitusi Konstitusi dalam bahasa Prancis adalah Constituir yang berarti membentuk, dalam konteks ketatanegaraan adalah pembentukan suatu negara atau menyusun dan menyatakan suatu negara. Dapat pula berarti peraturan dasar mengenaipem bentukan suatu negara. Dalam bahasa Belanda adalah Grondwet dan dalam bahasa Jerman adalah Grundgesetz yang berarti Undang Undang Dasar / UUD. Sedangkan jika menurut pariah ahli serperti Chairul Anwar yang berpendapat konstitusi adalah pemerintahan suatu negara dan nilai-nilai fundamentalnya. Menurut Sri Soemantri, konstitusi adalah suatu naskah yang memuat suatu bangunan negara dan sendi system pemerintahan negara. Jika dilihat dari pendekatan Terminologi konstitusi adalah sejumlah aturan dasar dan ketentuan hukum yang dibentuk untuk mengatur fungsi dan struktur lembaga pemerintahan termasuk dasar hubungan kerjasama antara negara dan masyarakat dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara. B. Unsur dan Tujuan Konstitusi Unsur unsur konstitusi diantaranya sebagai perwujudan perjanjian masyarakat yang mana konstitusi merupakan konklusi dari kesepakatan masyarakat untuk membina negara dan pemerintahan yang akan mengaturnya, sebagai piagam yang menjamin HAM dan warga negara sekaligus penentuan batas-batas hak dan kewajiban warga negara dan alat-alat pemerintahannya, dan sebagai Forma regimenis yang berarti kerangka bangunan pemerintahan. Tujuan konstitusi memberikan pembatasan sekaligus pengawasan terhadap kekuasaan politik, melepaskan control kekuasaan dari penguasa sendiri, dan memberikanbatasan-batasan ketetapan bagi parapenguasa dalam menjalan kankekuasaannya C. Pentingnya Konstitusi Dalam Suatu Negara Didalam Negara yang mendasarkan dirinya atas demokrasi konstitusional, UUD mempunyai fungsi yang khas, yaitu membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, agar penyelenggaraan kekuasaan tidak bersifat sewenang wenang, dan hak warga negara akan lebih terlindungi. Hakekat konstitusi adalah perwujudan paham tentang pemerintah dan jaminan terhadap hak-hak warganegara maupun setiap penduduk di pihak lain.

UUD sebagai konstitusi tertulis & dokumen formal berisi hasil perjuangan politik bangsa di masa lalu tingkat tertinggi perkembangan ketatanegaraan bangsa, pandangan tokoh bangsa yang hendak diwujudkan, dan suatu keinginan memimpin perkembangan ke hidupan ketatanegaraan. D. Perubahan Konstitusi Sistem perubahan konstitusi terbagi atas dua sistem yaitu, reewal (pembaharuan) adalah perubahan konstitusi secara keseluruhan, dianut oleh Negara Eropa Kontinental (Belanda, Jerman, dan Perancis). Amandemen (perubahan) adalah suatu konstitusi diubah, tetapi konstitusiyang asli tetap berlaku dan amandemen merupakan bagian yang menyertai konstitusi awal, dianut oleh negera Anglo-Saxon (AS). Adapun cara mengubah UUD 1945 melalui penafsiran yaiu melalui beberapa kekuatan yang bersifat primer, perubahan yang diatur dalam konstitusi, penafsiran secara hokum, dan kebiasaan dalam bidang ketatanegaraan. Ada 4 macam prosedur perubahan konstitusi (M Budiardjo) : ~ Sidang badan legislative yang ditambah beberapa syarat. ~ Referendum atau plebisit ~ Negara negara bagian dalam negara federal ~ Musyawarah khusus 4 prosedur mengubah Konstitusi (CF. Strong) : ~ Perubahan dilakukan oleh badan legislative menurut pembatasan tertentu ~ Perubahan yang dilakukan oleh rakyat melalui referendum ~ Perubahan yang dilakukan oleh sejumlah Negara bagian ~ Perubahan yang dilakukan oleh suatu konvensi atau lembaga Negara khusus yang dibentuk. 2 Model perubahan Konstitusi (Kelsen) : ~ Perubahan yang dilakukan oleh organ khusus yang kompeten untuk mengadakan perubahan konstitusi ~ Dalam Negara federal, perubahan konstitusi harus disetujui DPR dan sejumlah Negara bagian. 2. Konsep Dasar Demokrasi A. Makna dan Hakekat Demokrasi Makna demokrasi brasal dari bahasa Yunani yang berarti demos ~ rakyat; dan cratos~ kedaulatan Demokrasi: keadaan negara yang dalam system pemerintahaannya kedaulatan berada di tangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa, pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat.HAKEKAT: pemerintah dari rakyat, pemerintahan oleh rakyat, pemerintahan untuk rakyat.Norma-normayang menjadi pandangan hidup demokratis: ~Pentingnya kesadaran akan pluralisme ~Musyawarah ~Pertimbangan moral ~Pemufakatan yang jujur dan sehat ~Pemenuhan segi-segi ekonomi

~Kerjasama antar warga masyarakat dan sikap mempercayai itikad baik masingmasing ~Pandangan hidup demokratis harus dijadikan unsure yang menyatu dengan system pendidikan.

B. Unsur-unsur Penegakkan Demokrasi ~Adanya perlindungan HAM ~Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan pada lembaga untuk menjamin perlindungan HAM ~Pemerintahan berdasarkan peraturan ~Adanya peradilan administrasi ~Istilah Negara hokum dapat ditemukan dalam penjelasanUUD 1945: Indonesia adalah Negara yg berdasarkan atas hokum dan bukan berdasarkan atas kekuasaan belaka. ~MASYARAKAT MADANI, dicirikan dengan masyarakat terbuka, bebas dari pengaruh kekuasaan dan tekanan negara, kritis dan berpartisipasi aktif, serta egaliter(kesetaraan).Syarat penting demokrasi: terciptanya partisipasi masyarakat dalam proses pegambilan keputusan yang dilakukan oleh negara/pemerintah. ~INFRASTRUKTUR,terdiri dari parpol, kelompok gerakan& kelompok penekan. 1. Parpol: struktur kelembagaan politik yg anggotanya mempunyai orientasi, nilainilai dan cita-citayg sama, yaitu memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik dalam mewujudkan kebijakannya. 2. Kelompok gerakan: organisasimasyarakat: sekumpulan orang yang berhimpun dalam satu wadah organisasi yang berorientasi pada pemberdayaan warganya. 3. Kelompok penekan= kelompok kepentingan: sekelompokorangdalam sebuah wadah organisasi yang didasarkan pada criteria profesionalitas dan keilmuan tertentu, seperti: KADIN, AIPI, ICMI, LIPI, dsb. 4. Fungsi parpol sebagai: 5. (a) Sarana komunikasi politik; 6. (b) Sarana sosialisasi politik; 7. (c) Sarana rekrutmen kader dan anggota politik 8. (d) Sarana pengatur konflik

~PERS YANG BEBAS & BERTANGGUNG JAWAB C. Model-model Demokrasi

DEMOKRASI LIBERAL: pemerintahan dibatasi oleh UU dan Pemilu bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang sesuai. DEMOKRASI TERPIMPIN: semua tindakan pemimpin dipercaya rakyat, tetapi menolak Pemilu yang bersaing sbg kendaraan untuk menduduki kekuasaan. DEMOKRASI SOSIAL: demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan sosial dan egaliterisme bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan. DEMOKRASI PARTISIPASI: menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai. DEMOKRASI CONSOCIATIONAL: menekankan proteksi khusus bagi kelompok budaya yang menekankan kerjasama yang erat diantara elityang mewakili bagian budaya masyarakat utama. DEMOKRASI LANGSUNG: rakyat mewujudkan kedaulatannya pada suatu negara dilakukan secara langsung. Legislatif sebagai lembaga pengawas, pemilihan pejabat eksekutif oleh rakyat melalui pemilu. DEMOKRASI TIDAK LANGSUNG: mewujudkan kedaulatan rakyat tidak secara langsung berhadapan dengan pihak eksekutif, tetapi melalui lembaga perwakilan. Lembaga parlemen dituntut peka terhadap berbagai hal berkaitan dg hubungan kehidupan masyarakatdg pemerintah/negara.

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN Konstitusimemiliki peran dan fungsi, serta tujuan yang sangat penting dalam suatu negara. Perubahan konstitusi dapat dilakukan dengan cara pembaharuan & amandemen. Amandemen UUD 1945 telah dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan beberapa pendapat, sekaligus desakan terhadap perlunya mengubah UUD 1945. Tata cara amandemenUUD mengacu Pasal 37 UUD 1945. Perkembangan konstitusi sejalan dengan perkembangan demokrasi di Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

Miriam Budiarjo,Dasar-Dasar Ilmu Politik,Jakarta, Ikrar Mandiri Abadi. Bagir Manan,Teori dan Politik Konstitusi,F.H UII Pers Jogjakarta.

Anda mungkin juga menyukai