Anda di halaman 1dari 4

NASOFARINGITIS

1. Definisi Merupakan peradangan akibat infeksi virus di saluran pernafasan atas. Nama lain dari nasofaringitis akut antara lain rhinofaringitis akut, rhinitis simpleks, selesma, coryza atau orang awam lebih sering menyebut masuk angin/common cold (CC) Selesma (common cold) dan flu (influenza) sering disebut sebagai selflimiting desease karena sebenarnya penyakit ini merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Selesma disebabkan oleh bermacam-macam virus (diketahui lebih dari 100 virus sepertirhinovirus, adenovirus, respiratory syncytial virus (RSV), coronavirus, dan lain-lain) sedangkan flu disebabkan oleh virus influenza, biasanya tipe A. Ukuran partikelnya sendiri sangat kecil dengan diameter hanya < 10 um, akan sangat mudah untuk menginfeksi. Setelah menginfeksi sel di saluran nafas, virus akan berkembangbiak dan menginfeksi sel-sel yang berdekatan, masa inkubasinya berkisar antara 1872 jam. Beberapa penyakit dapat diawali dengan gejala yang mirip dengan gejala flu sepertipneumonia, bronkitis, pertusis, dan lain sebagainya padahal penyebabnya berbeda dan penatalaksanaannya juga berbeda. Setiap orang pasti pernah menderita selesma atau flu, di Amerika setiap tahun setidaknya 3-4 kali seseorang akan mengalaminya. 2. Etiologi Penyebab CC ialah virus. Yang tersering adalah rhinovirus (25-80%), coronavirus (10-20%), virus influenza (10-15%). Virus jenis lain di antaranya adenovirus, myxovirus, coxsackie virus, echo virus. Virus-virus tersebut dapat ditularkan secara kontak langsung (sentuhan) maupun tidak langsung (droplet/udara/bersin/batuk) dan menginfeksi saluran pernafasan atas, baik di hidung maupun tenggorokan. Gejala biasanya timbul satu hingga dua hari setelah terpapar virus dan berat ringannya dipengaruhi oleh tingkat daya tahan tubuh seseorang 3. Epidemiologi

Penyakit ini tersebar luas di seluruh dunia. Baik laki-laki maupun perempuan dewasa memiliki insidensi yang sama. Di Amerika Serikat, rata-rata orang dewasa menderita CC ini 4 sampai 6 kali tiap tahunnya. Anak-anak di bawah umur 3 tahun lebih sering frekuensinya, yakni sekitar 6 sampai 8 kali tiap tahunnya. Hal tersebut dikarenakan daya tahan tubuh atau imunitas pada anak belum sebaik orang dewasa. 4. Patofisiologi 5. Manifestasi Klinis Perbedaan selesma dengan influenza Memang antara commond cold atau selesma dan flu itu mirip sekali, yaitu bahwa mereka mempengaruhi saluran pernafasan dan memiliki gejala yang mirip, yaitu tenggorokan sakit, hidung tersumbat atau pun meler, batuk, dll. Namun secara umum, gejala selesma jauh lebih ringan daripada gejala flu. Gejala flu (influenza) bisa meliputi demam tinggi, menggigil, badan pegal-pegal, dan kelelahan. Selesma dan flu disebabkan oleh virus yang berbeda. Jika selesma disebabkan oleh virus selesma (cold virus atau rhinovirus), influenza disebabkan oleh virus Haemophylus influenzae yang memiliki berbagai type, yaitu type A, B, dan C Berikut perbedaan antara selesma dan flu dilihat dari gejalanya, antara lain: Commond cold / Selesma: y Demam: jarang y Sakit kepala : jarang y Nyeri dan pegal : ringan y Lemah : jarang/lemah y T erbaring di tempat tidur : jarang y Pilek : sering y Bersin-bersin : biasa y T enggorokan sakit : biasa y Batuk : kadang-kadang, ringan-sedang y Komplikasi yang bisa terjadi : Sinus atau infeksi telinga y Sesak nafas dengan/ tanpa sumbatan hidung, bersin-bersin, tenggorokan gatal, hidung meler, batuk, y Suara serak y Gejala biasanya akan menghilang dalam waktu 4-10 hari, meskipun batuk dengan atau tanpa dahak y Seringkali berlangsung sampai minggu kedua. Flu / Influenza: y Demam : tiba-tiba, seringkali demam tinggi, berakhir dalam 3-4 hari y Sakit kepala : sering y Nyeri dan pegal : biasa terjadi, dan sering sangat sakit y Lemah : sedang sampai berat, bisa sampai satu bulan y T erbaring di tempat tidur : sering, bisa sampai 5-10 hari

y y y y y

Pilek : kadang-kadang Bersin-bersin : kadang-kadang Tenggorokan sakit : kadang-kadang Batuk : Biasa, bisa menjadi parah Komplikasi yang bisa terjadi : pneumonia, gagal ginjal, gagal hati, dapat mengancam jiwa

6. Diagnosis Banding Influenza 7. Diagnosis Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan tandanya. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan darah dilakukan apabila gejala sudah berlangsung selama lebih 10 hari atau dengan demam > 37,8C 8. Tata Laksana y Usahakan untuk beristirahat dan selalu dalam keadaan hang at dan nyaman, serta diusakahan agar tidak menularkan penyakitnya kepada orang lain. y Jika terdapat demam atau gejala yang berat, maka penderita harus menjalani tirah baring di rumah. y Minum banyak cairan guna membantu mengencerkan sekret hidung sehingga lebih mudah untuk dikeluarkan/dibuang. y Untuk meringankan nyeri atau demam dapat diberikan asetaminofen atau ibuprofen. y Pada penderita dengan riwayat alergi, dapat diberikan antihistamin y Menghirup uap atau kabut dari suatu vaporizer bisa membantu mengencerkan sekret dan mengurangi sesak di dada. y Mencuci rongga hidung dengan larutan garam isotonik bisa membantu mengeluarkan sekret yang kental y Batuk merupakan satu-satunya cara untuk membuang sekret dan debris dari saluran pernafasan. Oleh karena itu sebaiknya batuk tidak perlu diobati, kecuali jika sangat mengganggu dan menyebabkan penderita susah tidur. y Jika batuknya hebat, bisa diberikan obat anti batuk. Antibiotik tidak efektif untuk mengobati common cold, antibiotik hanya diberikan jika terjadi y suatu infeksi bakteri. Pencegahan Jagalah kebersihan diri dan lingkungan Sebaiknya sering mencuci tangan, membuang tisu kotor pada tempatnya serta membersihkan permukaan barang-barang.

Vitamin C dosis tinggi (2000 mg per hari) belum terbukti bisa mengurangi resiko tertular atau mengurangi jumlah virus yang dikeluarkan oleh seorang penderita 9. Komplikasi Sinusitis, tuba katar, peradangan telinga, radang tenggorokan, bronkitis, asma bahkan infeksi paru. 10. Prognosis Common cold sebenarnya merupakan penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya. Namun bila tidak ditangani secara tepat dapat mengakibatkan perburukan keadaan/komplikasi. 11. KDU 4

Anda mungkin juga menyukai