Anda di halaman 1dari 6

CEDERA OTOT

Otot memberikan kekuatan untuk menggerakkan tubuh. Mereka dengan kuat menempel pada tulang dan meneruskan memindahkan kontraksi mereka pada satu joint atau lebih selanjutnya melalui tendon non kontraktil masuk kedalam tulang. Mereka bekerja secara intermiten dan dengan khas seperti dalam aktivitas atletik, yang secara ekstrim pada akhirnya sebagai kontrol gerakan yang halus. Seperti shooting, dan kebanyakan secara permanen dalam pengaturan respon refleks spinal atau didalam merespon control secara detail dari otak melalui saraf tulang belakang dan saraf perifer. Terdapat umpan balik yang konstan ke otak dan pusat refleks melalui saraf sensoris dan seluruh gerakan tubuh dalam pola yang melibatkan kontraksi yang komplek dan terkoordinasi dengan beberapa otot secara bersamaan dengan relaksasi timbal balik otomatis terhadap antagonisnya. Pola gerakan yang halus adalah dipelajari dari keseluruhan kehidupan dan fungsi semua latihan skill dalam olahraga adalah untuk kesempurnaan pola neuromuskular dalam gerakan olahraga untuk membuat peningkatan refleks dan reliable dalam menghadapi tekanan dalam kegiatan olahtaga. Otot membutuhkan suplai darah yang banyak demikian juga baik kekuatan dan pembuluh kapiler yang meningkat dalam latihan. Otot bisa mengalami kerusakan oleh letusan langsung, dimana bisa menyebabkan luka memar dan dan gangguan serabut otot atau oleh robeknya otot itu sendiri.

Otot Robek
Otot yang robek bisa secara menyeluruh atau sebagian (lihat Gb. 16.1).

Robek Otot Total Otot yang robek secara keseluruhan dapat dilihat secara dramatis dalam otot bisep lengan atas ketika bagian ujung pada bisep robek dan membengkokkan siku keatas menyebabkan bagian yang tidak menempel pada otot timbul pembengkakan setengah kebawah dari lengan bawah ( lihat Gb. 21.8). Hal yang sama dapat dilihat pada bagian depan paha dimana otot rectus femoris bisa mengalami kerusakan dalam letusan yang langsung atau robek saat menendang, atau pada otot hamstring bagian belakng paha yang sering terjadi pada sprinter.

Robek Otot Sebagian Otot yang robek sebagian (lihat Gb. 16.1) melibatkan hanya pada bagian substansi otot. Robekan yang dalam bisa terjadi dalam substansi otot (central), atau pada sisi bundel otot (perifer). Tidak mungkin secara segera membedakan robekan perifer dan central: Olahragawan secara sederhana menyebutnya dengan otot yang terangkat / tertarik , setelah satu atau dua hari, dua tipe itu bisa dibedakan.

Robek Otot Central Robek pada bagian central biasanya lebih menyakitkan. Terbukti pada hilangnya fungsi dan luka memar yang tidak mungkin terjadi kecuali jika cedera permukaan akibat kontak.

Robek Otot Perifer Sebaliknya, robekan perifer menginjinkan pembuangan oleh gaya berat hematome, atau pembengkakan, sepanjang bidang jaringan lunak, dan sering pembengkakan yang luar biasa timbul melebar beberapa centimeter , padahal tempat terjadinya cedera jauh lebih kecil. Gerakan yang meyakinkan akan kembali secara cepat.

Perlakuan
Pentingnya dalam membedakan antara luka-luka tersebut adalah bahwa Robek bagian central bisa membutuhkkan waktu sekitar tiga kali lamanya dibanding robek bagian periperal untuk kembali berlatih penuh dimana pembuangan dan pemulihan lebih cepat. Manajemen yang baik pasti akan memberikan pemulihan ratarata sekitar 3 minggu untuk robeknya bagian central atau 1 2 minggu untuk Robeknya bagian perifer. Prinsip pertama adalah R-I-C-E, dimulai dengan, Rest Tujuan dari pertolongan pertama adalah menghentikan perdarahan dan meminimalisasi kerusakan jaringan, agar supaya memperkecil kelambatan pada pemulihan. Seperti pada pecahnya suatu jaringan, perdarahan dan ketidakstabilan, berbagai gerakan yang lebih jauh, , massage, atau menipulasi bisa meningkatkan tingkat perdarahan. Dengan demikian istirahat pada hari pertama adalah sangat logis. Ice mendinginkan jaringan dan menghentikan perdarahan. Seharusnya tidak di terapkan langsung pada kulit, walaupum demikian, tetapi selalu melapisi dengan handuk atau kain dengan demikian menghindari bahaya akibat pebekuan es. (ice burning). Jika tidak tersedi es, maka dengan handuk yang direndam air dingin atau air yang mengalir dari kran mempunya efektifitas yang tinggi. Compression adalah dihasilkan dari pembalutan yang kuat pada bagian yang terpengaruh sehingga merupakan konstriksi jaringan secukupnya untuk menghentikan perdarahan lebih jauh tetapi masih cukup untuk aliran sirkulasi secara bersamaan. Elevation meninggikan bagian yang terpengaruh sehingga mengijinkan pembuangan bebas dengan gaya berat jaringan yang macet / tersumbat.

Rehabilitasi
Setelah 24 jam pertama prinsip-prinsip rehabilitasi otot adalah jelas. Tujuannya adalah untuk meregangkan otot kembali pada jangkauan gerakan penuh, secara pasif kemudian aktif, dikendalikan dengan toleransi rasa sakit. Setelah itu, melakukan gerakan yang progresif adalah kunci untuk menandai pemulihan penuh. Perlakuan pasif seperti pemanasan atau massage tidak dapat memperbaiki jaringan secara sendiri, hanya latihan yang memulihkan otot. Penggunaan obat-obat penghilang rasa sakit segera setelah cedera dan es atau perlakuan ultrasound selama rehabilitasi kadang-kadang bisa mempercepat penyembuhan.

Setelah hari pertama, penerapan perlakuan lanjutan, lebih baik. Kebenaran dari hal itu adalah bukti dari berbagai penggalaman tim--tim profesional dimana ditemukan bahwa dua sampai enam kali atau lebih perlakuan harian memberikan hasil yang lebih baik dan lebih cepat dari pada sesi yang biasa sekali atau dua kali seminggu. Perlakuan dalam banyak hal adalah berarti kesadaran dari pribadi pasien dalam menampilkan latihan penguluran (stretching) dalam keseluruhan harinya tidak hanya sekali cuma beberapa menit dalam sehari.

Tes Kebugaran
Yang paling penting bagi olahragawan agar secara bertahap kembali pada program latihannya dan tes tehadap fungsi otot ini harus dilakukan sebelum latihan sepenuhnya. Tes kebugaran ini terdiri dari permainan melalui pace nya didalam ruang senam atau dilapangan , pada kondisi nyata yang sama dengan gerakan yang disyaratkan dalam cabang olahraganya. Apapun itu, seharusnya menjadi aturan utama bahwa seseorang tidak diijinkan melakukan permainan penuh sampai pada kondisi normal untuk kembali pada latihan sepenuhnya.

Komplikasi
Jarang terjadi komplikasi pada robeknya otot. Adalah sangat jarang sampai memerlukan tindakan operasi pada hematome utama, dan bahkan lebih jarang pada suatu abcess mengakibatkan dalam robeknya otot yang takterhindarkan. Peradangan tulang adalah sakit kondisi yang dipahami dimana bisa mengikuti letusan langsung pada periosteum, atau lapisan tulang, dibawah otot. Ini, dengan melepaskan sel otot kedalam otot luka memar yang dalam bisa mengakibatkan pembentukan logam pada tulang yang padat. Biasanya didalam paha, jarang terjadi pada sekitar siku atau tempat yang lainnya. Tanda peringatan pada myositis adalah diawali dengan rasa sakit dan berkepanjangan dan hilangnya daya gerak, bersamaan dengan pembengkakan atau merasa padat atau tebal pada jaringan didalam. Sebagai contoh, pada cedera otot paha, ketidakmampuan untuk membengkokkan lutut melewati sudut siku-siku setelah 48 jam bisa mengindikasikan ketidakmampuan dalam waktu yang lebih lama dan mempunyai resiko yang meyakinkan pada myositis. Kecurigaan pada kondisi seprti ini harus segera mendapat bantuan medis dan di diagnosa dengan sinar-X. Myositis membutuhkan istiahat penuh untuk beberapa minggu. Interfensi yang aktif akan memperburuk keadaan. Kemudian, sekali tulang yang baru menjadi lebih stabil, fisioterapi secara aktif dilakukan. Peradangan otot tulang kadang-kadang memperburuk kondisi dengan membatasi fungsional pelaku tetapi biasanya ditandai dengan hasil yang baik. Kebanyakan kasus yang terjadi adalah kecil dan pulih sepenuhnya setelah perlakuan dalam beberapa bulan. Khususnya, apabila dilakukan istirahat lebih awal.

kram
Penyebab paling umum terjadinya kram adalah perubahan pada vaskuler, karena pengikatan yang terlalu ketat, kelelahan atau strain otot yang tidak biasa, contohnya dalam renang, ketika terjadi perubahan suhu yang bisa menjadi penyebabnya. Defisiensi garam dan dehidrasi pada kondisi tertentu menyebabkan kram tetapi adalah suatu kesalahan secara rutin dengan memberi garam dan air pada korban. Mengendorkan ikatan pakaian yang ketat, istirahat, perubahan suhu, massage, atau stretching, semuanya dapat membantu pada otot yang terpengaruh. Keseluruhan pemanasan dan stretching sebelum kompetisi adalah ukuran pencegahan yang efektif. Kasus-kasus yang resisten terhadap biasanya terjadi kram seharusnya diperiksa pada kecukupan dietnya tetapi, lagi-lagi, harus ditekankan adalah bahwa penyebabnya biasanya tidak diketahui didalam istilah-istilah ilmiah. Keluarnya keringat yang banyak pada suhu yang panas, olahraga didalam gedung seperti anggar atau diluar seperti pada sepakbola pada cuaca yang panas, secara pasti memerlukan garam dan cairan pengganti. Kasus yang lain yang memerlukan gejala pengendoran diatasi dengan pengobatan. Pengendor otot, seperti diazepam (valium) bisa menjadi efektif dan cara pengobatan yang disukai pada kina sulfat adalah terkadang efektif. Kram pada tungkai bisa menjadi gejala ketidakmampuan spinal tertentu dan penangananya yang sesuai dilakukan secara langsung. Otot yang dilatih dengan berat cenderung menjadi tegang dan sangat besar. Hal tersebut bisa menjadikan denyut melemah dan sering mengerut, atau meretih, pada area otot tendo. Relaksasi otot bisa menjadi masalah yang dapat diperhatikan pada berbagai latihan yang sangat berat atau atlit yang over training dan dalam hal ini pelatih harus memberikan banyak perhatian untuk relaksasi sesuai dengan beratnya latihan.

Fibrositis
Ini adalah kondisi yang menyakitkan, karena kejang pada otot setempat yang terjadi pada leher, bahu dan punggung. Hal ini disebabkan oleh suatu gerakan yang tidak biasa dilakukan. Sikap badan yang salah, kedinginan. Terbukanya aliran dan tegangnya otot karena kecemasan. Tidak adanya perubahan jaringan yang ditunjukkan secara mikroskopis dan secara kimiawi. Gejala pengendoran dicapai dengan : pemanasan; latihan, khususnya kontraksi isometrik (statis); massage, termasuk friction; injeksi pada anastesi lokal dan analgesic atau tablet penghilang rasa sakit. Dapat diberikan aspirin yang murah, aman dan efektif. Pencegahan yang terbaik dicapai dengan perhatian yang sunguh-sungguh pada pemanasan dan pencegahan terhadap kedinginan selama atau setelah latihan, bersama dengan latihan yang teratur untuk memperbaiki efisiensi otot. Tidak diragukkan lagi bahwa beberapa orang terutama sensitif terhadap fibrosistis dan kadang-kadang bisa dikuti dengan penyakit encok atau reumatik. Rasa sakit yang dialami dihubungkan dari dekatnya joint atau saraf spinal yang seharusnya tidak dipandang sebagai penyebab rasa sakit yang luar biasa pada kejang otot setempat.

Kekakuan Kekakuan didalam otot, dan juga pada jaringan lunak yang lain dalam sistem lokomotor tendon, ligamen dan kapsul joint - bisa terjadi karena latihan yang tidak biasa dilakukan. Bagi mereka yang tidak terlatih, berbagai usaha yang keras dalam latihan bisa menyebabkan kekakuan didalam otot yang terbebani: bagi atlet yang terlatih , overload adalah faktor kunci khususnya relatif pada masa persiapan umum atlit. Perubahan tipe latihan atau permukaan lintasan lari bisa menyebabkan kekakuan meskipun beban latihan yang nyata tidak meningkat. Faktor-faktor yang mempunyai kecenderungan sama terjadinya kram dan fibrositis bisa sebagai faktor penyebabnya : sifatnya jarang, yaitu penyakit encok atau reumatik. Bebrapa individu lebih mudah mengalami kekakuan dan berat serta kecenderungannya penderita meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Hal umum bagi penderita yang mengalami kekakuan yang lebih berat untuk peroide yang lama setelah dilalui sesuai dengan meningkatnya usia. Penyebab kekakuan adalah tidak jelas. Teori yang utama berkenaan dengan micro-trauma dan faktorfaktor metabolik. Teori micro trauma menyatakan bahwa terjadi putusnya jaringan panjang dan disebabkan oleh lepasnya kimia jaringan., termasuk prostaglandins, yang mana meningkatkan rasa sakit dan terjadi peradangan. Penyebab metabolik yang telah diyakini termasuk akumulasi sisa-sisa pembuangan setempat, tetapi tidak satupun dijelaskan dan substansi utama, yaitu laktat, dipindahkan secara cepat. Terdapat kemungkinan bukti pada ekses akumulasi enzim otot, dengan beberapa studi yang menjelaskan hubungan antara tingkat LDH (lactid acid dehidrogenase) dan gejala kekakuan setelah beberapa hari mengikuti latihan yang berat. Kemungkinan lebih jauh adalah bahwa dalam beberapa subjek bisa terjadi respon yang berlebihan terhadap sisitim kekebalan untuk perubahan selluler pada latihan dan meningkatnya tingkat sirkulasi kekebalan yang kompleks yang telah dilaporkan didalam sekelompok atlit. Penanggulangan kekakuan yang paling efektif adalah berlatih secara teratur dan spesifik sesuai dengan cabang olahraga. Pemanasan dan stretching secara rutin adalah penting mempercepat dan menurunkan secara bertahap memberikan kemungkinan gejala yang lebih kecil dari pada perubahan secara drastis pada pace-nya, dan menghindari kedinginan setelah latihan.. Atlit seharusnya mandi dan sesegera mungkin mengganti kostum setelah latihan, tidak membiarkan memakai kostum yang basah yang cenderung mendinginkan secara drastis dengan penguapan, khususnya dalam kondisi dingin berangin. Pemanasan megendorkan kekakuan. Latihan yang ringan bisa mempercepat pemulihan tetapi beberapa subjek tidak dapat berlatih ketika muncul kekakuan dan ditemukan bahwa latihan cenderung meningkatkan gejala tersebut. Dalam kasus ini istirahat untuk satu hari atau lebih adalah diperlukan. Obat harus dihindari dalam jangka waktu yang lama sebab kekakuan merupakan refleksi kesalahan latihan yang mana secara mudah dapat ditangani dengan koreksi tanpa intervensi kimiawi. Penderita yang akut dapat ditanggulangi dengan aspirin atau berbagai pengobatan anti-peradangan yang lainnya. Pemulih otot dan obat penenang bisa sangat membantu, dan yang sifatnya berlawanan, apakah rendaman panas atau shower dingin membantu beberapa korban. Ditempat itu diberi bahan-bahan buatan penggobatan, seperti minyak wintergreen atau obat salep gosok yang diterapkan dalam terapi olahraga. Alkohol memepunyai aksi yang bertentangan; bisa bermanfaat pada pemulihan, atau bisa meningkatkan gejala pada tungkai karena penyumbatan jaringan.

CEDERA TENDON
Tendon menghubungkan otot yang berkontraksi ketulang sehingga menyebakan terjadinya gerakan. Mereka memiliki sedikit suplai darah dan metabolisme tetapi, karena gabungan kolagen serabut otot yang kompak, mempunyai kekuatan daya rentang yang tinggi. Tendon mempunyai batasan kelenturan dan hilangnya kelenturan ini bersamaan dengan bertambahnya usia mempunyai kecenderungan resiko cedera. Kebanyakan tendon mempunyai sarung fibrous yang berisi cairan synovial sebagai minyak pelumas yang mengijinkan gerakan mendorong bebas. Dua tendon tubuh yang terbesar, tendo achilles dan tendo patellar, yang tidak mempunyai semacam sarung dan memberikan sedikit perbedaan permasalahan secara medis. Cedera pada tendon menyebabkan rasa sakit saat bergerak , yang segaris dengan tendon. Cedera yang serius bisa menyebabkan putusnya tendon, lebih umum menyebabkan terjadinya peradangan.

Tendinitis
Tendidnitis adalah cidera tendon yang paling sederhana, hanya sedikit rasa sakit didalam bergerak, terasa empuk ketika disentuh. Ini adalah respon yang umum pada gerakan yang tidak biasa dilakukan dan penggunaaan tenaga yang berlebihan dan biasanya akan kembali pulih dalam satu atau dua hari tanpa perlakuan khusus selain isirahat.

Tenosynovitis
Tenosynovitis terjadi didalam cedera atau beberapa penyakit rheumatik, contohnya sepeti pada jari telunjuk dengan peradangan setempat pada tendo fleksor atau secara spontan saat mengangkat tendon ekstensor pergelangan tangan (De Quervains disease). Tenosynovitis biasanya merupakan respon pada penggunaan yang berlebih, industri, domestik atau atletik, dan penyebabnya adalah pasti. Pengaruhnya adalah terjadi

pembengkakan, berkerut dan rasa sakit yang luar biasa dalam bergerak. Contohnya termasuk tendon lengan bawah pada pemain kanoe dan permainan olahraga raket, tibialis posterior dan toe ekstensor pada pelari, dan gesekan tendo peroneal terhadap sepatu pada pelari yang terjatuh. Istirahat adalah perlakuan dini yang benar dan cepat mengurangi gejalanya. Lapisan yang sederhana, strapping atau pembelatan mempunyai efektifitas yang tinggi. Kasusu yang lebih berat bisa diberi perlakuan dengan ultrasound, injeksi steroid atau, sifatnya sangat jaranr, dengan operasi menghilangkan sarung tendon karena kondisi sngat buruk.

Peritendinitis
Peritendinitis adalah kondisi yang sama pada tendo utama dimana terdapat luka yang tidak jelas pada sarung pelumas. Jaringan lunak sekitar tendo achilles dan tendo patellar bisa menjadi terluka oleh tekanan dan penggunaan yang konstan sehingga terjadi peradangan dan gangguan pada tendon untuk bergerak bebas. Sebagai contoh, pada mereka yang tidak terbiasa berlari bisa menyebabkan radang pada jaringan lunak disekitar tendon achilles pada tumit. Hal ini sering diperburuk lagi oleh tekanan sepatu tinggi yang menekan kedalam tenson selama fase take-off saat lari ketika kaki mendorong kebawah kedalam fleksi plantar secara penuh. (Gb. 17.1).

Putus total pada tendon


Putusnya tendon secara total adalah kejadian yang tidak biasa. Bisa terjadi pada ekstensor jari dalam beberapa kondisi rheumatik. Traumatik avulsion pada tendon bisa terjadi, sebagai contoh pada dasar terminal palanx dalam jari pemukul, yang disebabkan oleh pukulan laju bola yang keras yang mengakibatkan terulurnya jari-jari tangan secara berlebihan, dimana mekanisme ekstensor terganggu dan terjadi fleksi pada terminal palanx (Gb. 21.16). Putusnya tendon secara lebih dramatis kadang kadang terjadi pada tendon utama. Sebagai contoh, tendon patella bisa terganggu kekuatannya secara penuh karena takling yang keras pada sepakbola, dorongan yang keras pada squash, atau saat melompat atau mendarat. Tendon achilles bisa putus secara spontan pada berbagai usia atau selama aktivitas olahraga, terutama pada saat perubahan pace yang mendadak atau tiba-tiba. Ini adalah terutama kemungkinan besar terjadi ketika kehilangan pijakan, seperti dalam melangkah yang janggal kedalam kerb. Diagnosa terhadap putusnya tensdon secara total biasanya jekas adanya. ketidakmampuan utama adalah pasti dan tendon yang terpengaruh pada dasarnya tidak bisa bekerja. Ketika dorongan strapping dan splinting biasanya berhasil dengan memuaskan untuk tipe cidera pada jari-jari pemukul, perbaikan dengan operasi biasanya diperlukan pada robekan yang utama. Tidak terdapat keraguan bahwa hasil yang memuaskan secara fungsional bisa dicapai dengan plaster sederhana yang menghalangi gerak pada tendo achilles yang robek tetapi skala waktu yang disyaratkan untuk ini dan kekuatan fungsional akhir pada pemulihan tidak dapat diterima atlit dan operasi perbaikan harus lebih dini dilakukan, mendapatkan hasil yang lebih baik.

Putus sebagian pada tendon


Putusnya sebagian tendon utama adalah sangat umum. Putus sebagian pada tendon achilles diikuti dengan sensasi bunyi gemeretak dan rasa sakit, bersamaan dengan kehilangan fungsi achilles secara total seperti berdiri jinjit dan tolakan. Putus sebagian, bagaimanapun, sering menghasilkan rasa sakit dan bunyi gemeretak yang sama tetapi dengan tendo achiles yang utuh pada saat pengujian. Kasus yang lebih kecil diikuti dengan rasa sakit dan kelemahan dalam mendorong kaki selama berlari. Pemeriksaan denyut secara hati-hati bisa menunjukkan kecenderungan penggumpalan setempat pada tendon achilles yang mana cenderung untuk bergerak diantara jari yang memeriksa seperti pada pergelangan yang secara halus terangkat keatas dan kebawah melalui jangkauan gerakan yang penuh. Sinar-X pada jaringan lunak bisa memberikan pemunculan klasik dan operasi pada pasien muda yang aktif diindikasikan tanpa keterlambatan yang lebih jauh. Usia lebih tua dan sedikit lebih sabar, bagaimanapun, mau menerima tenggang waktu yang lama untuk membatasi aktivitas dari pada operasi. Banyak atlit veteran telah berhasil kembali dengan melakukan lari jarak jauh setelah putusnya tendon achilles dilalui dalam waktu 6 12 bulan tanpa berlari, secara hati-hati kembali mengikuti latihan dengan beban yang progresif. Tidak terdapat bukti bahwa berbagai tipe perlakuan fisioterapi atau dengan obat adalah berguna dalam kondisi ini tetapi operasi memberikan hasil yang baik dan cepat. Hanya terkadang putusnya tendon begitu komplek sehingga mensyaratkan pelaksanaan perbaikan operasi plastik yang teliti dan meskipun ini bisa berbahaya membutuhkan waktu pemulihan sepenuhnya tanpa melakukan aktivitas lain, harus diusahakan pemecahannya.

Focal degeneration
Focal degeneration berada diantara tendinitis dan putusnya tendon. Pembebanan yang berulang pada tendon menyebabkan gangguan pada gabungan kolagen serabut otot dengan mengembangkan area focal yang kecil pada tendon yang putus dan tejadi penurunan. Hal ini bisa jadi diikuti dengan ischaemia lokal (penurunan suplai darah) dan sekittar fibrosis dan mengakibatkan keadaan putusnya tendon lebib besar. Luka focal pada hal ini biasanya terjadi didalam tendon utama baik pada tendon achilles maupun tendon patellar (lutut pelompat). Hindarkan injeksi steroid didalam tendon sebab melemahkan kolagen dan memberi kecenderungan putusnya tendon. Luka focal akan merespon pada istirahat jika tidak berat dan pada permukaan tetapi akan mengalami kegagalan penyelesaian pada olahragawan yang intensive berlatih. Dalam beberapa kasus, Peniadaan operasi

terbatas bisa memberi pertolongan yang dramatis dengan pemulihan yang cepat. Perhatian pada jaringan kecil yang mati adalah menghilangkannya melalui sedikit irisan , jahitan yang jarang dilakukan didalam tendon dan rehabilitasi yang aktif segera dimulai.

Penguluran Pada Tendon


Penguluran pada tendon, dimana tendon menyatu pada tulang, bisa menyebabkan banyak kesulitan. Sebagai contoh, ekstensor pergelangan tangan pada pemain olahraga raket atau tibialis anterior atau tendon achilles terjepit pada kaki bisa menyulitkan terutama dalam penangannanya. Hal yang menyulitkan adalah tempat dan diagnosa pada luka atau disebabkan kelalaian pasien untuk beristirahat secara cukup selama pemulihan. Pembelatan atau strapping, ultrasound, terapi es, dan ineksi steroid, kesemuanya bisa mambantu.

Perlakuan
Istirahat adalah merupakan pilihan perlakuan yang terdekat pada cedera tendon. Melakukan gerakan yang lebih akan meningkatkan kerusakan jaringan. Terapi fisik tidak dapat diprediksi, meskipun ultrasound dan es sering membantu. Obat penghilang rasa sakit biasanya tidak diperlukan dan injeksi steroid lokal adalah penggunaan terbaik pada luka kronik setempat yang tidak memerlukan waktu istirahat. Operasi biasanya mengindikasikan putusnya tendon atau penghilangan bagian sarung tendon setempat.

Anda mungkin juga menyukai