Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA PENYULUHAN Judul Pokok Bahasan : Perawatan luka post operasi sectio caesarea : - Pengertian perawatan luka

post operasi sectio caesarea. - Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan luka post operasi sectio caesarea Waktu Tempat Sasaran : 1 x 25 Menit : Ruang Rambutan : Pasien dengan Luka Post Operasi Sectio Caesarea

A. Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU ) Setelah mengikuti penyuluhan selama 25 menit B. Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK ) 1. Setelah di berikan penyuluhan selama 10 menit klien dapat menjelaskan pengertian perawatan luka post operasi sectio caesarea minimal 80 % benar. 2. Setelah di berikan penyuluhan selama 25 menit klien dapat menyebutkan tentang hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan luka post operasi sectio caesarea minimal 5 benar. C. Materi 1. Pengertian perawatan luka post operasi sectio caesarea. 2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam perawatan luka post operasi sectio caesarea. mengetahui tentang perawatan masa nifas( luka post operasi sectio caesarea) .

D. Kegiatan Penyuluhan NO. 1. WAKTU 5 Menit KEGIATAN PENGAJAR Pembukaan : a. Membuka kegiatan dengan mengucapkan salam. b. Memperkenalkan diri c. Menjelaskan tujuan dalam pemberikan materi d. Menyebutkan materi yang akan diberikan Kegiatan Inti: a. Pengertian luka post operasi sectio caesarea b. Pengertian personal hygiene (perawatan diri) pada luka post operasi sectio caesarea. c. Menjelaskan Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu khususnya luka post operasi sectio caesarea. d. Menjelaskan teknik melakukan personal hygiene untuk perawatan luka post operasi sectio caesarea. e. Menjelaskan akibat kurangnya melakukan perawatan diri pada luka sectio caesarea. Evaluasi : a. Menanyakan kepada peserta tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada pasien dan keluarga yang dapat menjawab pertanyaan. Terminasi : a. Mengucapkan terima kasih atas peran serta peserta. b. Mengucapkan salam penutup KEGIATAN MAHASISWA a. Menjawab salam b. Mendengarkan c. Memperhatikan d. Memperhatikan

2.

10 Menit

a. Memperhatikan b. Memperhatikan c. Memperhatikan d. Memperhatikan e. Memperhatikan

3.

5 Menit

a. Menjawab pertanyaan

4.

5 Menit

a. Mendengarkan b. Menjawab salam

E. Media dan Alat Penyuluhan 1. 2. Alat penyuluhan Spidol/ penggaris F. Metode Penyuluhan Metode yang digunakan oleh penyuluh adalah metode ceramah dan tanya jawab. G. Sumber - Prawirohardjo,S : Ilmu Kebidanan, Fisiologi Nifas dan Penanganannya, ed-I. Yayasan Bina Pustaka, Jakarta 1976. hal : 187-194. H. Evaluasi Penyuluhan Penyuluh melakukan evaluasi dengan cara mengajukan pertanyaan kepada pasien dan keluarga, di antaranya : 1. Jelaskan pengertian perawatan luka post operasi sectio caesarea? 2. Kebutuhan apa saja yang dibutuhkan Personal Hygiene pada Ibu nifas luka post operasi sectio caesarea? Jawaban 1. caesarea adalah Merupakan Perawatan luka post op sectio penanganan luka yang terdiri atas membersihkan luka, menutup, dan membalut luka sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka. Pada saat mandi, ibu post partum perban luka post op pasti basah, setelah terbuka maka ada kemungkinan terjadi kontaminasi bakteri pada cairan yang tertampung pada pembalut, untuk itu maka perlu dilakukan penggantian perban luka, untuk terhindar dari infeksi. Media Leaflet

2.

Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan

meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit. a. Pakaian Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea. b. Kebersihan rambut Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbedabeda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut. c. Kebersihan kulit Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan

jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering. d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.
a)

Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

b)

Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.

c)

Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

d)

LAMPIRAN MATERI A. Pengertian Perawatan masa nifas adalah perawatan terhadap wanita hamil yang telah selesai bersalin sampai alat-alat kandungan kembali seperti sebelum hamil, lamanya kira-kira 6-8 minggu. Akan tetapi, seluruh alat genetelia baru pulih kembali seperti sebelum ada kehamilan dalam waktu 3 bulan. Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. B. Tujuan melakukan Personal Hygiene 1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang 2. Memelihara kebersihan diri seseorang 3. Memperbaiki personal hyiene yang kurang 4. Mencegah penyakit 5. Menciptakan keindahan 6. Meningkatkan rasa percaya diri C. Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal. Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa membersihkan perineum dari arah depan ke belakang. Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada luka jahitan maupun kulit.

c. Pakaian Sebaiknya pakaian terbuat dari bahan yang mudah menyerap keringat karena produksi keringat menjadi banyak. Produksi keringat yang tinggi berguna untuk menghilangkan ekstra volume saat hamil. Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea. d. Kebersihan rambut Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbedabeda antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering rambut. c. Kebersihan kulit Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering. d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.
e)

Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

f)

Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.

g)

Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan daerah kelaminnya. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci menggunakan sabun. Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan. Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

h)

i)

Perawatan post SC Perawatan Luka Merupakan penanganan luka yang terdiri atas membersihkan luka, menutup, dan membalut luka sehingga dapat membantu proses penyembuhan luka. Perawatan luka terdiri atas : Mengganti balutan kering Mengganti balutan basah dengan balutan kering Irigasi luka Perawatan dekubitus Menjaga luka dari trauma Imobilisasi luka Mencegah perdarahan Mencegah kontaminasi oleh kuman Mengabsorbsi drainase Meningkatkan kenyamanan fisik dan psikologi

Tujuan perawatan luka :

Indikasi perawatan luka : Balutan kotor dan basah akibat factor eksternal Ada rembesan eksudat Mengkaji keadaan luka Dengan frekuensi tertentu untuk mempercepat debridement jaringan

nekrotik 1. PEMBERSIHAN LUKA

Proses pembersihan luka terdiri dari memilih cairan yang tepat untuk membersihkan luka dan menggunakan cara-cara mekanik yang tepat untuk memasukkan cairan tersebut tanpa menimbulkan cedera pada jaringan luka. Membersihkan luka dengan lembut tetapi mantap akan membuang kontaminan yang mungkin menjadi sumber infeksi. Namun, jika dilakukan dengan menggunakan kekuatan yang berlebihan, dapat menimbulkan perdarahan atau cedera yang lebih lanjut. Tujuan pembersihan luka adalah untuk mengeluarkan debris organic maupun anorganik sebelum menggunakan balutan untuk mempertahankan lingkungan yang optimum pada tempat luka untuk proses penyembuhan Pendekatan yang berbeda diperlukan saat membersihkan luka bedah tertutup, yang pada mulanya masih dalam keadaan bersih. Dalam hal ini, tindakan asepsis yang ketat diperlukan sejak awal untuk mencegah infeksi luka secara endogenus maupun eksogenus. Meskipun demikian, kalau ada infeksi luka, maka penyebabnya hamper selalu dapat ditelusuri kembali pada sat pembedahan dilakukan. Perawat membersihkan luka operasi atau traumatic dengan menggunakan cairan sitotoksik yang diberikan melaului kassa steril atau melalui irigasi. Prinsip penting yang harus diperhatikan perawat saat membersihkan luka insisi atau area disekitar drain :

Bersihkan dari arah area yang sedikit terkontaminasi, seperti dari luka atau insisi ke kulit disekitarnya atau dari tempat drain ke kulit di sekitarnya.

Gunakan friksi lembut saat menuangkan larutan ke kulit. Saat melakukan irigasi, biarkan larutan mengalir dari area yang kurang terkontaminasi ke area yang paling terkontaminasi. Perawat tidak boleh menggunakan kassa yang sama, saat membersihkan insisi atau luka untuk yang kedua kalinya. Untuk membersihkan area drain, perawat mengusap sekeliling drain dengan gerakan memutar dari tempat yang terdekat dengan drain kearah luar

2.

BALUTAN

Menggunakan balutan yang tepat perlu disertai pemahaman tentang penyembuhan luka. Apabila balutan tidak sesuai dengan karakteristik luka, maka balutan tersebut dapat mengganggu penyembuhan luka. Pilihan jenis balutan dan metode pembalutan luka akan mempengaruhi kemajuan penyembuhan luka. Karakteristik balutan luka yang ideal : Dapat menyerap drainase untuk mencegah terkumpulnya eksudat Tidak melekat Impermeable terhadap bakteri Mampu mempertahankan kelembaban yang tinggi pada luka Penyekat suhu Non toksik dan non alergenik Nyaman dan mudah disesuaikan Mampu melindungi luka dari trauma lebih lanjut Biaya ringan Awet

Pada luka operasi dengan penyembuhan primer, umumnya balutan dibuka segera setelah drainase berhenti. Sebaliknya pada penyembuhan skunder,

balutan dapat menjadi sarana untuk memindahkan eksudat dan jaringan nekrotik secara mekanik. Tujuan pembalutan : Melindungi luka dari kontaminasi mikroorganisme. Membantu hemostasis. Mempercepat penyembuhan dengan cara menyerap drainase dan untuk melakukan debridement luka. Menyangga atau mengencangkan tepi luka. Melindungi klien agar tidak melihat keadaan luka. Meningkatkan isolasi suhu pada permukaan luka Mempertahankan kelembapan yang tinggi diantara luka dengan balutan Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh perawat selama melakukan prosedur penggantian balutan : 3. Perawat harus mencuci tangan sebelum dan sesudah perawatan luka. Perawat tidak boleh menyentuh luka terbuka atau luka baru secara langsung tanpa menggunakan sarung tangan steril. Apabila luka ditutup, alutan dapat diganti tanpa menggunakan sarung tangan. Balutan pada luka tertutup harus diangkat atau diganti jika sudah terlihat basah atau jika menunjukkan tanda dan gejala infeksi. MEMFIKSASI BALUTAN Perawat dapat menggunakan plester, tali atau perban, atau balutan skunder dan pengikat kain untuk memfiksasi balutan pada luka. Pilihannya tergantung dari ukuran luka, lokasi, ada tidaknya drainase, frekuensi penggantian balutan, dan tingkat aktifitas pasien. Perawat paling sering menggunakan plester untukmemfiksasi balutan jika klien tidak alergi terhadap plester.

Kulit yang sensitive terhadapplester perekat dapat mengalami inflamasi dan ekskoriasi yang sangat berat dan bahkan dapat terlepas dari kulit ketika plester diangkat. A. Perawatan luka pada sectio saesarea Sectio saesarea adalah suatu cara melahirkan janin dengan cara membuatsayatan pada uterus melalui ddinding depan perut. Meskipun terlihat tidak sulit(karena tanpa mengalami proses sakit kontraksi dan mengejan) ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian khusus setelah melahirkan dengan operasi caesar,diantaranya : 1. Menjaga kebersihan disekitar bekas jahitan. 2. Tiga hari setelah operasi, perban biasanya diganti dengan perban yangtahan air sehingga ibu dapat mandi. Sebelumnya, karena bekas jahitan tidak boleh kena air, biasanya cukup diseka saja badannya dengan air hangat. 3. Hindari melakukan aktivitas fisik yang terlalu berlebihan sebab jahitandi dalam belum kering sehingga masih terasa sakit B. Pembalutan dan perawatan luka Penutup/pembalut luka berfungsi sebagai penghalang dan pelindung terhadapinfeksi selama proses penyembuhan yang dikenal dengan reepitelisasi.Pertahankan penutup luka ini selama hari pertama setelah pembedahan untuk mencegah infeksi selama proses reepitelisasi berlangsung. Jika pada pembalut luka terdapat perdarahan sedikit atau keluar cairantidak terlalu banyak, jangan mengganti pembalut: Perkuat pembalutnya. Pantau keluar cairan dan darah. Jika perdarahan tetap bertambah atau sudah membasahi setengah atau lebih dari pembalutnya, buka pembalut, inspeksi luka, atasi penyebabnya dan ganti dengan pembalut baru. Jika pembalut agak kendor, jangan ganti pembalut tetapi diplester untuk mengencangkan. Ganti pembalut dengan cara yang streril.

Luka harus dijaga tetap kering dan bersih, tidak boleh terdapat bukti infeksi atau seroma sampai ibu diperbolehkan pulang dari rumah sakit.

Anda mungkin juga menyukai