Anda di halaman 1dari 8

Anti sosial menurut wikipedia diterjemahkan sebagai keperibadian seseorang yang menunjukkan ketidak-acuhan, ketidak-pedulian, dan/atau permusuhan yang

seronok kepada orang lain, terutama yang berkaitan dengan norma sosial dan budaya. Orang yang anti sosial biasanya blak-blakan dan tidak memedulikan hak dan perasaan orang lain. Secara sederhana boleh diartikan sebagai pribadi yang tidak peka terhadap lingkungan. Namun, terkait dengan dunia maya, istilah anti sosial sendiri lebih tepat apabila diartikan sebagai sebuah kepribadian yang cenderung tertutup di dunia nyata dan lebih terbuka di dunia maya. Atau dalam bahasa mudahnya: Hidup di dunia maya, mati di dunia nyata. Jelas bukan sebuah contoh kepribadian yang baik. Walaupun demikian, nyatanya jumlah anti sosial bukan main banyaknya.

Secara sederhana, perilaku antisosial bisa digambarkan sebagai `perilaku yang tidak diinginkan sebagai akibat dari gangguan kepribadian dan merupakan lawan dari perilaku prososial' (Lane 1987; Farrington 1995; Millon et al 1998 dalam Millie 2009). Untuk menghindari kesimpangsiuran batasan dan makna istilah ini, sebuah undangundang di Inggris memasukkan perilaku - perilaku berikut sebagai perilaku antisosial, yakni membuang sampah secara sembarangan, vandalisme, gangguan yang terkait dengan kendaraan, tingkah laku yang mengganggu, suara-suara ribut atau berisik, tingkah laku kasar dan suka gaduh, meninggal kan kendaraan secara sembarangan, minum dan meminta minta di jalanan, penyalahgunaan dan penjualan narkoba , masalah-masalah yang terkait dengan binatang, panggilan telepon bohongan, serta pelacuran dan tindakan seksual lain seksual lainnya Literatur media di Amerika mendefinisikan perilaku antisosial sebagai pengaruh negatif yang ditimbulkan oleh media, seperti meniru adegan kekerasan, meniru kata-kata kasar, dan meniru perilaku konsumtif (Dominic et al 2002). Lawannya adalah perilaku prososial, yakni pengaruh positif yang ditimbulkan media. Ciri Ciri Perilaku Anti Sosial Ada beberapa ciri yang dimiliki oleh seseorang yang anti social , diantaranya : a. Adanya ketidaksesuaian antara sikap seseorang dengan norma dalam masyarakat. b. Adanya seseorang atau sekelompok orang yang berusaha untuk melakukan perlawanan terhadap norma yang berlaku dalam masyarakat. c. Kondisi psikologis seseorang yang bertentangan dengan apa yang seharusnya. d. Ketidakmampuan seseorang untuk menjalankan norma yang ada dalam

masyarakat. Sebab Terjadinya Perilaku Anti Sosial Ada beberapa sebab munculnya sikap antisosial di masyarakat, di antaranya adalah sebagai berikut. a. Adanya norma atau nilai sosial yang tidak sesuai atau sejalan dengan keinginan masyarakat, sehingga terjadi kesenjangan budaya termasuk pola pikir masyarakat. b. Kurang siapnya pola pemikiran masyarakat untuk menerima perubahan dalam tatanan masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya perubahan sosial yang menuntut semua komponen untuk berubah mengikuti tatanan yang baru. Dalam perubahan ada komponen yang siap, namun sebaliknya komponen yang tidak siap ini justru akan bersikap antisosial, karena tidak sepakat dengan perubahan yang terjadi. Misalnya perusakan terhadap telepon umum. c. Ketidakmampuan seseorang untuk memahami atau menerima bentuk perbedaan sosial dalam masyarakat, sehingga akan mengakibatkan kecemburuan sosial. Perbedaan-perbedaan dimaknai sebagai suatu permasalahan yang dapat mengancam stabilitas masyarakat yang sudahtertata. d. Adanya ideologi yang dipaksakan untuk masuk ke dalam lingkungan masyarakat. Hal ini akan menimbulkan keguncangan budaya bagi masyarakat yang belum siap untuk menerima ideologi baru tersebut. e. Pemimpin yang kurang sigap dan tanggap atas fenomena sosial dalam masyarakat, serta tidak mampu menerjemahkan keinginan masyarakat secara keseluruhan. Bentuk Bentuk Perilaku Anti Sosial Dalam masyarakat ada beberapa bentuk sikap antisosial yang pada tingkatan tertentu dapat menimbulkan keresahan dalam masyarakat, yaitu sebagai berikut. a. Sikap Antisosial yang Muncul karena Deviasi Individual Deviasi individual bersumber pada faktor-faktor yang terdapat pada diri seseorang, misalnya pembawaan, penyakit kecelakaan yang dialami oleh seseorang, atau karena pengaruh sosiokultural yang bersifat unik terhadap individu. Adapun bentuk-bentuk sikap antisosial tersebut antara lain sebagai berikut. 1) Pembandel, yaitu orang yang tidak mau tunduk kepada nasihat-nasihat orang yang ada di sekelilingnya agar mau merubah pendiriannya. 2) Pembangkang, yaitu orang yang tidak mau tunduk kepada peringatan orangorang yang berwenang di lingkungan tersebut. 3) Pelanggar, yaitu orang yang melanggar norma-norma umum atau masyarakat yang berlaku. 4) Penjahat, yaitu orang yang mengabaikan norma-norma umum atau masyarakat, berbuat sekehendak hati yang dapat menimbulkan kerugian-

kerugian harta atau jiwa di lingkungannya ataupun di luar lingkungannya, sehingga para anggota masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan selalu bersiap-siap untuk menghadapinya.

PONTENG

Masalah sosial dalam kalangan remaja - sebab, kesan dan cara menanganinya.

CONTOH Ponteng sekolah:tidak hadir ke sekolah Ponteng kelas:tidak mengikuti sesi pembelajaran walaupun hadir ke sekolah, Ponteng perhimpunan, sembahyang dan kuliah. SEBAB Sikap pelajar yang tidak mengambil berat terhadap pelajaran. Merasakan pelajaran itu susah dan membosankan. Perkara lain lebih seronok untuk dilakukan selain belajar. KESAN Kemunduran di dalam pelajaran. Terdedah kepada pengaruh luar sekolah dan jenayah. CARA MENGATASI Ibu bapa memberi perhatian terhadap prestasi pelajaran anaknya. Ibu bapa seharusnya mendengar dan menyiasat maklumat yang dimaklumkan oleh pihak sekolah mengenai anaknya. Kerjasama masyarakat dalam memaklumkan pihak ibu bapa dan sekolah sekiranya terjumpa pelajar yang ponteng. Kaunseling bagi remaja yang ponteng. MEROKOK CONTOH Membawa rokok ke sekolah. Menghisap rokok di kawasan sekolah. Menghisap rokok di luar kawasan sekolah. SEBAB Ingin kelihatan 'kool' dan lebih dewasa. Terpengaruh dengan rakan sebaya dan lebih dewasa. Ingin mencuba sesuatu yang baru. KESAN Wang saku yang dibekalkan ibu bapa digunakan untuk membeli rokok. Rakan yang tidak merokok dijadikan mangsa untuk membawa rokok ke sekolah. Remaja mula memeras ugut pelajar lain bagi mendapatkan wang untuk membeli rokok. Kesan dalaman yang lebih bahaya ialah barah paru-paru. CARA MENGATASI Menyedarkan remaja mengenai bahaya merokok menerusi kaunseling dan ceramah. Mengadakan kempen anti-rokok di peringkat sekolah. Ibubapa tidak seharusnya memberi wang saku yang berlebihan. VANDALISME CONTOH Mengoyakkan buku-buku teks dan perpustakaan. Menconteng dinding bangunan, bas dan tempat-tempat awam. Merosakan bangku, meja, telefon dan pondok

telefon awam, tandas awam, papan tanda dan lain-lain lagi. Memecahkan tingkap dan pintu sekolah. SEBAB Golongan remaja yang terlibat mempunyai konsep kendiri atau harga diri yang rendah. Ingin mendapatkan perhatian daripada sesiapa jua kerana merasakan dirinya terbiar. Melepaskan perasaan marah dan geram akibat tertekan. KESAN Banyak harta benda sekolah dan awam musnah. Menyusahkan pengguna-pengguna lain. Mencemar persekitaran dengan grafiti yang biasanya menggunakan kata-kata kesat dan lucah. CARA MENGATASI Mengenal pasti pelajar yang sering memberontak di dalam kelas. Ibu bapa dan guru perlu meluangkan masa untuk berbual dan bertanya masalah dengan remaja agar mereka merasakan diri mereka dihargai. Memberi kesedaran menerusi kaunseling mengenai kepentingan menjaga harta benda sama ada harta benda sendiri mahupun harta benda awam. GANGSTERISME CONTOH Kumpulan samseng sama ada di kalangan remaja lelaki atau perempuan. SEBAB Kurang mendapat perhatian dan kasih sayang menyebabkan remaja mencari tempat untuk meluahkan perasaan. Remaja mudah terpengaruh dengan rakan sebaya. Sikap suka membuli orang lain. Tidak senang dengan kesenangan orang lain. KESAN Remaja memiliki sifat-sifat negatif. Remaja terpesong pegangan hidup. Pemikiran remaja dipenuhi keburukan. Menimbulkan pergaduhan. Berlakunya peras ugut. CARA MENGATASI Pihak sekolah handaklah bekerjasama dengan pihak berkuasa seperti polis. Masyarakat setempat juga perlu memainkan peranannya kerana kegiatan gangsterisme ini menular dalam masyarakat bukan sahaja di sekolah. Ibubapa perlu mengambil berat mengenai pergaulan anak-anak mereka. Perubahan tingkah laku biasanya menunjukkan anak-anak terlibat dalam sesuatu yang tidak diingini. Melatih anak-anak dari kecil untuk menghormati dan menghargai orang lain. LEPAK CONTOH Menghabiskan dan membazir masa di kompleks-komples beli-belah. SEBAB Bosan terhadap pelajaran. Kurang mendapat perhatian guru. Pengaruh persekitaran dan pergaulan. Sikap tidak mengambil berat dan tidak bertanggungjawab terhadap diri sendiri. KESAN Pembaziran masa dan wang kepada perkara-perkara yang tidak mendatangkan faedah.

Memudahkan lagi remaja terjebak dengan gejala sosial yang lebih buruk kerana pengaruh rakan-rakan lepak mereka. Melahirkan generasi yang tidak bertanggungjawab dan akhirnya akan menjatuhkan martabat negara. CARA MENGATASI Ketahui masalah remaja melepak dan fahami perasaannya. Memberi galakan dan semangat untuk membentuk nilai-nilai positif Menasihati remaja melalui forum, seminar disiplin dan media massa yang berkesan contohnya internet. PERGAULAN BEBAS CONTOH Mengunjungi pusat-pusat hiburan seperti pawagam, disko dan lain-lain lagi. Keluar mengikut sesiapa sahaja kenalan mereka tanpa mengira lelaki atau perempuan. SEBAB Tidak mendapat kasih sayang sepenuhnya daripada ibu bapa di rumah. Ibu bapa tidak prihatin terhadap pergaulan anaknya dan membiarkan mereka keluar dengan sesiapa sahaja. Mencari tempat untuk mendapatkan kasih sayang. Terpengaruh dengan budaya barat. Ingin mendapatkan keseronokan bersama rakan-rakan. KESAN Pergaulan bebas membawa kepada hubungan seks rambang. Berlakunya kes-kes remaja perempuan mengandung di luar nikah. Berlakunya gejala bohsia. Berlakunya kes pembuangan bayi. Melarikan diri dari rumah. CARA MENGATASI Ibu bapa harus mengambil berat tentang pergaulan anak-anak mereka. Sekali-sekala ibu bapa perlu menyiasat apakah yang dilakukan oleh anak mereka semasa berada di luar rumah. Terangkan kepada anak-anak atau pelajar-pelajar mengenai keburukan dan akibat pergaulan bebas menerusi kaunseling dan ceramah. Terangkan kepada mereka mengenai keburukan seks rambang dan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh aktiviti seksual seperti AIDS. PERAS UGUT CONTOH Meminta wang daripada pelajar yang lemah kononnya sebagai wang perlindungan. SEBAB Wujud akibat dari melibatkan diri di dalam gangsterisme. Memeras ugut kenara hendak mendapatkan wang bagi membeli rokok, dadah dan lain-lain. Sikap suka membuli pelajar lain. Merasakan pelajaran itu susah dan membosankan. KESAN Menimbulkan rasa takut di kalangan pelajar sekolah. Boleh menyebabkan pergaduhan. Pelajar yang diugut mungkin akan dibelasah sekiranya enggan memberikan wang. CARA MENGATASI Gangsterisme perlu dibanteras dari peringkat awal. Siasat sebabsebab anak-anak takut hendak ke sekolah. Ibu bapa dan pihak sekolah perlu bekerjasama.

b. Sikap Antisosial yang Muncul karena Deviasi Situasional Deviasi situasional merupakan fungsi pengaruh kekuatankekuatan situasi di luar individu atau dalam situasi di mana individu merupakan bagian yang integral di dalamnya. Situasi sosial adalah keadaan yang berhubungan dengan tingkah laku seseorang di mana tekanan, pembatasan, dan rangsangan-rangsangan yang datang dari orang atau kelompok di luar diri orang itu relatif lebih dinamik daripada faktor-faktor internal yang menimbulkan respon terhadap hal-hal tersebut. Deviasi situasional akan selalu kembali apabila situasinya berulang. Dalam hal itu deviasi dapat menjadi kumulatif. Bentuk sikap antisosial yang muncul adalah sebagai berikut. 1) Degradasi moral atau demoralisasi karena kata-kata keras dan radikal yang keluar dari mulut pekerja-pekerja yang tidak mempunyai pekerjaan di tempat kerjanya. 2) Tingkah laku kasar pada golongan remaja. 3) Tekanan batin yang dialami oleh perempuan-perempuan yang mengalami masa menopause. 4) Deviasi seksual yang terjadi karena seseorang menunda perkawinan. 5) Homoseksualitas yang terjadi pada narapidana di dalam Lembaga Pemasyarakatan. c. Sikap Antisosial yang Muncul karena Deviasi Biologis Deviasi biologis merupakan faktor pembatas yang tidak memungkinkan memberikan persepsi atau menimbulkan respon-respon tertentu. Gangguan terjadi apabila individu tidak dapat melakukan peranan sosial tertentu yang sangat perlu. Pembatasan karena gangguan-gangguan itu bersifat transkultural (menyeluruh di seluruh dunia). Beberapa bentuk deferensiasi biologis yang dapat menimbulkan deviasi biologis adalah sebagai berikut. 1) Ciri-ciri ras, seperti tinggi badan, roman muka, bentuk badan, dan lain-lain. 2) Ciri-ciri biologis yang aneh, cacat karena luka, cacat karena kelahiran, anak kembar, dan lain sebagainya. 3) Ciri-ciri karena gangguan fisik, seperti kehilangan anggota tubuh, gangguan sensorik, dan lain sebagainya. 4) Disfungsi tubuh yang tidak dapat dikontrol lagi, seperti epilepsi, tremor, dan sebagainya. Adapun bentuk sikap antisosial yang muncul adalah egoisme, rasisme, rasialisme, dan stereotip. 1) Egoisme, yaitu suatu bentuk sikap di mana seseorang merasa dirinya adalah yang paling unggul atas segalanya dan tidak ada orang atau benda apapun yang mampu menjadi pesaingnya. 2) Rasisme, yaitu suatu sikap yang didasarkan pada kepercayaan bahwa suatu ciri

yang dapat diamati dan dianggap diwarisi seperti warna kulit merupakan suatu tanda perihal inferioritas yang membenarkan perlakuan diskriminasi terhadap orang-orang yang mempunyai ciriciri tersebut. 3) Rasialisme, yaitu suatu penerapan sikap diskriminasi terhadap kelompok ras lain. Misalnya diskriminasi ras yang pernah terjadi di Afrika Selatan. 4) Stereotip, yaitu citra kaku mengenai suatu ras atau budaya yang dianut tanpa memerhatikan kebenaran citra tersebut. Misalnya stereotip masyarakat Jawa adalah lemah lembut dan lamban dalam melakukan sesuatu. Stereotip tersebut tidak selalu benar, karena tidak semua orang Jawa memiliki sifat tersebut. d. Sikap Antisosial yang Bersifat Sosiokultural Beberapa bentuk sikap antisosial yang bersifat sosiokultural, yaitu primordialisme, etnosentrisme, sekulerisme, hedonisme, fanatisme, dan diskriminasi. 1) Primordialisme, yaitu suatu sikap atau pandangan yang menunjukkan sikap berpegang teguh kepada hal-hal yang sejak semula melekat pada diri individu seperti suku bangsa, ras, agama ataupun asal-usul kedaerahan oleh seseorang dalam kelompoknya, kemudian meluas dan berkembang. Primordialisme ini muncul karena hal - hal berikut. a) Adanya sesuatu yang dianggap istimewa oleh individu dalam suatu kelompok atau perkumpulan sosial. b) Adanya suatu sikap untuk mempertahankan keutuhan suatu kelompok atau kesatuan sosial terhadap ancaman dari luar. c) Adanya nilai-nilai yang berkaitan dengan sistem keyakinan, seperti nilai-nilai keagamaan, pandangan hidup, dan sebagainya. 2) Etnosentrisme atau fanatisme suku bangsa, yaitu suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat lain dengan menggunakan ukuran-ukuran yang berlaku di masyarakatnya. 3) Sekularisme, yaitu suatu sikap yang lebih mengedepankan hal-hal yang bersifat nonagamis, seperti teknologi, ilmu pengetahuan, sehingga kebutuhan agamis seakanakan dikesampingkan. Mereka yang memiliki sikap seperti ini cenderung lebih mempercayai kebenaran yang sifatnya duniawi. 4) Hedonisme, yaitu suatu sikap manusia yang mendasarkan diri pada pola kehidupan yang serba mewah, glamour, dan menempatkan kesenangan materiil di atas segalagalanya. Tindakan yang baik menurut hedonisme adalah tindakan yang menghasilkan kenikmatan. Orang yang memiliki sifat seperti ini biasanya kurang peduli dengan keadaan sekitarnya, sebab yang diburu adalah kesenangan pribadi. 5) Fanatisme, yaitu suatu sikap yang mencintai atau menyukai suatu hal secara berlebihan. Mereka tidak mempedulikan apapun yang dipandang lebih baik daripada hal yang disenangi tersebut. Fanatisme yang berlebihan sangat berbahaya karena dapat berujung pada perpecahan atau konflik. Misalnya fanatisme terhadap suatu ideologi atau artis idola tertentu atau lainnya.

6) Diskriminasi, yaitu suatu sikap yang merupakan usaha untuk membedakan secara sengaja terhadap golongangolongan yang berkaitan dengan kepentingankepentingan tertentu. Dalam diskriminasi, golongan tertentu diperlakukan berbeda dengan golongangolongan lain. Pembedaan itu dapat didasarkan pada suku bangsa, agama, mayoritas, atau bahkan minoritas dalam masyarakat. Misalnya diskriminasi ras yang dulu pernah terjadi di Afrika Selatan yang dikenal dengan politik apartheid, di mana golongan orang-orang kulit putih menduduki lapisan sosial yang lebih tinggi daripada golongan orang-orang kulit hitam.

Dalam usaha menangani masalah ini, pihak ibu bapa perlulah memainkan peranan yang penting dengan mendisiplinkan anak mereka. Sikap memahami dan mengesan sebarang perubahan tingkah laku dalam jiwa anak mereka amat penting supaya ibu bapa boleh memberi nasihat serta teguran yang membina. Hubungan yang erat antara ibu bapa dengan pihak sekolah juga penting supaya semua masalah anak mereka di sekolah dapat dipantau dengan lebih efektif lagi. Manakala, pihak masyarakat pula boleh menghulurkan bantuan dengan membuat laporan sebarang aktiviti yang mencurigakan daripada pelajar sekolah ini. Masyarakat boleh memerhatikan pelajar yang bermasalah ini dengan membuat laporan kepada pihak polis untuk tindakan lanjut. Keprihatinan masyarakat ini turut memberi amaran kepada pelajar agar lebih berhati-hati jika mahu melakukan sesuatu tindakan buruk kerana tingkah laku mereka sedang diperhatikan oleh pihak masyarakat juga.

Anda mungkin juga menyukai