Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum Ekologi Hewan dengan judul Estimasi Populasi disusun oleh : Nama NIM Kelompok : Asbar Hamzah : 60300110006 : I (Satu)

Telah diperiksa oleh Kordinator Asisten/Asisten dan dinyatakan diterima.

Makassar, Mei 2013 Kordinator Asisten Asisten

(Rusmadi Rukmana S.Si) Mengetahui,

(Dian Hardiana)

Dosen Penanggung Jawab (Cut Mutiadin, S.Si, M.Si)

A. Tujuan Adapun tujuan dari praktikum agar praktikan mampu menerapkan metode CMRR (Capture-Mark-Release-Recapture-Method) untuk memperkirakan jumlah/cacah populasi kacang koro dan membandingkan hasil estimasi dengan rumus Schumacer-Eschemeyer. B. Dasar Teori Populasi ditafsirkan sebagai kumpulan kelompok makhluk yang sama jenisnya (atau kelompok lain yang individunya mampu bertukar informasi genetik) yang mendiami suatu ruangan khusus, yang memiliki berbagai karakteristik sebagai milik kelompok, dan bukan karakteristik individu dalam kelompok itu. Ukuran populasi umumnya bervariasi dari waktu, biasanya mengikuti dua pola. Beberapa populasi mempertahankan ukuran poulasi mempertahankan ukuran populasi, yang relative konstan sedangkan pupolasi lain berfluktuasi cukup besar. Perbedaan lingkungan yang pokok adalah suatu eksperimen yang dirangsang untuk meningkatkan populasi grouse itu. Penyelidikan tentang dinamika populasi, pada hakekatnya dengan keseimbangan antara kelehiran dan kematian dalam populasi dalam upaya untuk memahami pada tersebut di alam (Naughton,1973). Perhitungan populasi baik untuk hewan ataupun tumbuhan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan cara langsung dan tidak langsung dengan memperkirakan besarnya populasi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan sifat hewan atau tumbuhan yang akan di hitung. Misalnya, untuk padang rumput dapat digunakan metode kuadrat untuk memperkirakan memperkirakan populasi dengan cara track count atau fecal count. Untuk hewan yang relatif mudah ditangkap, misalnya tikus, belalang dapat di perkirakan dengan metode capturemark-release-recapture (CMRR) (Soejipta, 1992: 48). Metode capture-mark-release-recapture (CMRR) dikembangkan untuk mengatasi kesulitan yang berhubungan dengan estimasi ukuran populasi pada hewan. Prinsip umum percobaan CMRR adalah untuk menandai individu dalam penangkapan sesi pertama dan kemudian untuk mencatat proporsi individu yang

ditandai dalam penangkapan kembali sesi berikutnya. Dalam model sederhana, populasi diperkirakan dari rasio individu yang ditandai dan individu yang tidak ditandai dalam sesi penangkapan kembali, dengan asumsi bahwa semua individu (ditandai dan tidak ditandai) dicampur secara acak setelah penangkapan pertama dan dengan demikian semua individu bisa ditangkap kembali dalam sesi penangkapan kembali. Namun, masih sangat sulit untuk memperoleh estimasi ukuran populasi yang dapat diandalkan bagi spesies yang sulit untuk menangkapnya, seperti spesies langka, atau spesies yang sulit untuk ditangani (Syafei, 1990: 93). Metode CMRR mengasumsikan populasi tertutup (tidak ada imigrasi, emigrasi, kelahiran atau kematian antara pemberian tanda dan penangkapan kembali). Metode ini juga mengasumsikan semua anggota populasi sama-sama mungkin ditandai dan ditangkap kembali, dan hewan ditandai secara acak didistribusikan dalam populasi hingga saat penangkapan kembali (Wolf, 1992). Menurut Kastono (2005: 76), kadang-kadang ada beberapa hewan yang bersifat suka ditangkap (trap happy) atau susah ditangkap (trapsy), dalam pelaksanaan metode ini perlu diasumsikan bahwa: 1. Hewan yang ditandai tidak terpengaruh dan tanda tidak mudah hilang. 2. Hewan yang tercampur secara homogen dalam populasi. 3. Populasi harus dapat sistem tertutup (tidak ada emigrasi atau emigrasi dapat dihitung). 4. Tidak ada kelahiran dan kematian dalam perioda sampling (jika ada selama jumlahnya relatif tetap, secara regular tidak ada masalah). 5. Hewan yang tertangkap sekali atau lebih, tidak akan mempengaruhi kemungkinan penangkapan selanjutnya 6. Populasi dicuplik secara random dengan asumsi:

a. Semua kelompok umur dan jenis kelamin dapat ditangkap secara proposional. b. Semua individu mempunyai kemampuan yang sama untuk tertangkap (probabilitas tertangkapnya hewan yang ditandai sama untuk setiap anggota populasi equal catchability). c. Sampling dilakukan dengan interval waktu yang tetap termasuk penanganannya yang tidak terlalu lama. d. Hewan yang di tandai mempunyai probabilitas kesintasan. C. Metodologi Praktikum 1. Waktu dan Tempat Adapun waktu dan tempat dilaksanakannya praktikum ini adalah sebagai berikut : Hari/Tanggal Pukul Tempat : Senin, 02 Mei 2013 : 08.00 10.00 WITA : Laboratorium Zoologi Lantai II Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Samata Gowa. 2. Alat dan Bahan a. Alat Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah toples, dan polpen. b. Bahan Adapun bahan yang digunakan praktikum ini adalah kancing genetika warna merah dan hitam masing-masing 50 buah. 3. Cara Kerja Adapun prosedur kerja dari praktikum ini adalah sebagai berikut: a. Mengambil segenggam kancing merah dari toples, menghitung jumlahnya kemudian mengganti dengan sejumlah yang sama kacing hitam,

memasukkan ke dalam toples. Jumlah kancing merah yang terambil harus sesuai dengan range pengambilan yang telah ditentukan. b. c. Mengkocok toples agar kancing tercampur secara homogen Mengambil cuplikan kedua dengan cara yang sama, maka mencatat R dalam table. Sedangkan jumlah kancing hitam terambil kedua dicatat sebagai M dalam table. d. e. Mengulangi pengambilan seperti di atas selama 10 kali. Mencatat hasil pengamatan pada table pengamatan dan menentukan estimasi kancing hitam dengan rumus Schumacer-Eschmeyer. D. Hasil Dan Pembahasan 1. Hasil Pengamatan a. Metode Tangan Terbuka Sampling ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah C 11 9 7 7 5 8 9 13 12 10 91 M 11 16 22 26 30 37 45 58 70 315 m 11 5 6 4 4 7 8 13 12 10 80 R 4 1 3 1 1 1 11

Keterangan : C M sebelumnya = Jumlah kancing genetika hitam dan merah yang terambil = Jumlah seluruh kancing genetika hitam yang telah terambil

m R

= Jumlah kancing genetika hitam = Jumlah kancing genetika merah

b. Rekapitulasi data untuk metode tangan Terbuka Sampling ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah C 11 9 7 7 5 8 9 13 12 10 91 M 11 16 22 26 30 37 45 58 70 315 m 11 5 6 4 4 7 8 13 12 10 80 R 4 1 3 1 1 1 0 0 0 11 CM 99 112 154 130 240 333 585 696 700 3049 C(M2) 1089 1792 3388 3380 7200 12321 26325 40368 49000 144863 MR 44 16 66 26 30 37 0 0 0 219 24.75 112 51.333 130 240 333 0 0 0 891.083 1.777 0.142 1.286 0.2 0.125 0.111 0 0 0 3.642 M R2 176 16 198 26 30 37 0 0 0 483

1. Rumus Schumacer

N=

=a

N=

= 299,92

Variasi =

= 1/9 = 1/9 (1,32 0,73) = 1/9 (0,59) = 0,06

Standar Eror =

= = 7113,2 2. Rumus Peterson

N=

N= N = 30,79 3. Rumus Shenebet

N=

N=

= 277,18 = 0,11

N = 2519,81

c. Metode Tangan Tertutup Sampling ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah Keterangan : C M sebelumnya m R = Jumlah kancing genetika hitam = Jumlah kancing genetika merah

C 31 8 13 10 15 15 21 15 22 12 162

M 31 34 44 53 63 75 94 108 126 628

m 31 3 10 9 10 12 19 14 18 11 137

R 5 3 1 5 3 2 1 4 1 25

= Jumlah kancing genetika hitam dan merah yang terambil = Jumlah seluruh kancing genetika hitam yang telah terambil

d. Rekapitulasi data untuk metode tangan Tertutup Sampling ke1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah C 31 8 13 10 15 15 21 15 22 12 16 2 M 31 34 44 53 63 75 94 10 8 12 6 62 8 m 31 3 10 9 10 12 19 14 18 11 137 R 5 3 1 5 3 2 1 4 1 25 CM 248 442 440 795 945 1575 1410 2376 1512 9743 C(M2) 7688 15028 19360 42135 59535 118125 132540 256608 190512 MR 155 102 44 265 189 150 94 432 126 49.6 147.333 440 159 315 787.5 1410 594 1512 3.125 0.692 0.1 1.666 0.6 0.190 0.067 0.727 0.083 7.251 MR2 775 306 44 1325 567 300 94 1728 126 5265

841531 1557 5414.433

1. Rumus Schumacer

N=

=a

N=

= 159,83

Variasi =

= 1/9 = 1/9 (3,85 9,74) = 1/9 (-5,89) = -0,64

2. Standar Eror =

= = 419125,98 3. Rumus Peterson

N=

N= N = 43,30 4. Rumus Shenebet

N=

N=

N = 389,72 = 0,11 N = 3542,90 2. Pembahasan Kepadatan pupolasi satu jenis atau kelompok hewan dapat dinyatakan dalam dalam bentuk jumlah atau biomassa per unit, atau persatuan luas atau persatuan volume atau persatuan penangkapan. Kepadatan pupolasi sangat penting diukur untuk menghitung produktifitas, tetapi untuk membandingkan suatu komunitas dengan komnitas lainnya parameter ini tidak begitu tepat. Untuk itu biasa digunakan kepadatan relatif. Kepadatan relatif dapat dihitung dengan membandingkan kepadatan suatu jenis dengan kepadatan semua jenis yang terdapat dalam unit tersebut. Kepadatan relative biasanya dinyatakan dalam bentuk persentase. Metode CMRR dapat dilakukan melalui simulasi atau tiruan untuk menggantikan populasi suatu hewan yang dimaksud. Pada praktikum ini kita menggunakan kancing genetika yang menggantkan populasi suatu hewan. Pengamatan ini dilakukan dengan 2 metode yaitu metode tangan terbuka dan metode tangan tertutup. Perhitungan estimasi besarnya populasi ditentukan dengan menggunakan rumus Schumacer Eschemeyer, rumus Peterson dan rumus Schenebet. Pada Praktikum estimasi pupulasi ini digunakan metode CMRR (Capture-Mark-Release-Recapture) dengan menggunakan kancing genetika sebagai pengganti hewan yang sangat sulit untuk diamati atau dihitung kelimpahan populasinya langsung di alam karena hewan selalu bergerak, berpindah tempat, memiliki area kajian yang sangat luas serta dalam suatu ekosistem atau lingkungan bisa saja terdapat banyak hewan-hewan buas yang

dapat menjadi kendala untuk pengamatam kelimpahan suatu populasi dengan menggunakan hewan. Hasil estimasi yang diperoleh pada praktikum ini akan dibandingan dengan nilai kelimpahan yang diperoleh dari perhitungan dengan menggunakan rumus Schumacer-Eschemeyer yang kemudian ditentukan nilai variansinya serta standar errornya dan nilai kelimpahan yang diperoleh dari rumus Schumacer-Eschemeyer dibandingkan dengan nilai kelimpahan yang diperoleh dengan menggunakan rumus Peterson dan Schnabel. Penentuan nilai estimasi populasi dilakukan dengan cara mensubtitusi nilai-nilai hasil analisis data ke dalam rumus Schumacer Eschemeyer, Peterson, dan Schenebet. Rumus SchumacerEschemeyer merupakan rumus standar dalam penentuan estimasi besarnya populasi, yakni digunakan dalam penentuan standar error yang merupakan patokan dalam penentuan derajat keakuratan dari pengambilan data atau sampel dari percobaan yang kita lakukan. Rumus Peterson dan Schenebet merupakan rumus yang digunakan sebagai pembanding terhadap nilai standar error dari rumus SchumacerEschemeyer. Semakin dekat nilai yang diperoleh dari rumus Peterson dan Schenebet dengan nilai standar error maka semakin akurat data percobaan yang didapatkan, sebaliknya semakin jauh nilai antara standar error dengan kedua rumus tersebut maka data hasil percobaan yang dilakukan juga tidak akurat. Bedasarkan hasil analisis data menggunakan rumus Schumacer Eschemeyer untuk metode tangan terbuka besarnya estimasi populasi yang dihasilkan yaitu 299,92, variansinya 0,06 dan standar errornya 7113,2. Pada rumus Peterson nilai simulasi estimasi kelimpahan populasi 30,79 dan pada rumus Schenebet nilai estimasi populasi 25198,81. Sedangkan untuk metode tangan tertutup hasil analisis data menggunakan rumus Schumacer Eschemeyer besarnya estimasi populasi yang dihasilkan yaitu 159,83, variansinya -0,64 dan standar errornya 419125,98. Pada rumus Peterson nilai simulasi estimasi kelimpahan populasi 43,30 dan pada rumus Schenebet nilai estimasi populasi 3542,90.

Dari data hasil analisis estimasi kelimpahan populasi, dapat dipahami bahwa data yang diperoleh tidak begitu akurat. Hal ini ditandai dengan perbedaan hasil perhitungan menggunakan rumus SchumacerEschemeyer, Peterson, dan Schenebet yang sangat jauh pada setiap metode pengambilan sampel. Selain itu standar error juga memperlihatkan hasil yang tidak sesuai dengan yang diharapkan. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa data hasil perhitungan yang baik harus memiliki standar error yang kecil dan nilai hasil perhitungan dengan menggunakan rumus SchumacerEschemeyer, Peterson, dan Schenebet juga memiliki hasil yang sama.

E. Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan Adapun kesimpulan pada praktikum ini adalah jumlah populasi yang diperoleh dengan menggunakan kancing genetika sebagai pengganti hewan dengan metode CMRR (Capture-Mark-Release-Recapture) dengan menggunaan dua macam metode pengambilan yaitu metode tangan terbuka dan metode tangan tertutup, diperoleh nilai kelimpahan hasil analisis data menggunakan rumus Schumacer Eschemeyer untuk metode tangan terbuka besarnya estimasi populasi yang dihasilkan yaitu 299,92, variansinya 0,06 dan standar errornya 7113,2. Pada rumus Peterson nilai simulasi estimasi kelimpahan populasi 30,79 dan pada rumus Schenebet nilai estimasi populasi 25198,81. Sedangkan untuk metode tangan tertutup menggunakan rumus Schumacer Eschemeyer besarnya estimasi populasi yang dihasilkan yaitu 159,83, variansinya -0,64 dan standar errornya 419125,98. Pada rumus Peterson nilai simulasi estimasi kelimpahan populasi 43,30 dan pada rumus Schenebet nilai estimasi populasi 3542,90.

2. Saran Adapun saran dari praktikum ini adalah sebaiknya dalam menghitung nilai kelimpahan populasi dalam praktikum ini harus dilakukan dengan cermat dan teliti agar hasil perhitungan yang diperoleh akurat

DAFTAR PUSTAKA Kastono, Prinsip-prinsip Ekologi. Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Naughhton. Ekologi Umum edisi Ke 2. Yogyakarta: UGM Press, 1973. Surasana, Syafei. Pengantar Ekologi Hewan. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 1990. Soetjipta. Dasar-Dasar Ekologi Hewan. Yogyakarta: Gajah Mada Press. 1992 Wolf, L. Ekologi Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 1992.

Anda mungkin juga menyukai