com/2007/09/19/struktur-bumi/
Struktur Bumi
Secara keseluruhan, bumi terbagi menjadi empat aspek yaitu; atmosphere (udara), hydrosphere
(air), lithosphere (batuan solid) dan biosphere (kehidupan organik).
Disini saya hanya akan menjabarkan sedikit tentang lithosphere saja, karena berhubungan
dengan batuan.
Lithosphere adalah akumulasi masa dari batuan-batuan padat yang membentuk selubung yang
mengelilingi bagian cair bumi yang panas (magma). Lithosphere terdiri dari komponen primer
seperti;
1. Minerals, segala bentuk komponen kimia yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia.
Seperti silika (SIO2) atau kalsium karbonat (CaCO3).
2. Batuan, secara alami terbentuk, materi mineral terkonsolidasi dan terkompaksi.Batuan
bisa terdiri dari hanya satu macam mineral saja (Contohnya; Salt) atau terdiri dari
berbagai mineral (Contohnya; sandstone).
3. Fluida, komponen paling banyak adalah air (lebih dari 90%), gas dan hydrocarbon.
Ketebalan lithosphere bervariasi, dari sekitar 65 km sampai 100 km, dan terdiri dari batuan
silika-magnesium (SIMA) dan silik-aluminium (SIAL). Lithosphere mempunyai nilai Specific
Gravity (SG) 2.7 sampai 3.
Crust adalah bagian paling atas dari lithosphere dan membentuk lempeng benua dan lempeng
samudera. Fluida seperti air, minyak dan gas berada pada lempeng-lempeng ini. Ketebalan
crust bervariasi mulai dari 5 km sampai 60 km. Terdiri dari batuan dan mineral berbagai tipe.
Klasifikasi dasar dari batuan berdasarkan asal usul terbentuknya terdiri dari tiga macam
batuan, yaitu;
Crust, selagi dalam bentuk solidnya bersifat mobile dan mengapung diatas cairan magma.
Menurut teori tektonik lempeng, terjadi arus konveksi dibawah lapisan crust ini memaksa
magma (batuan panas/cair, yang bergerak plastis) untuk bergerak keatas. Pada titik-titik
tertentu (biasanya pada mid-ocean) magma membentuk celah/palung dan menerobos ke
permukaan. Hal ini akan menyebabkan lempeng saling bergerak menjauh atau saling
bertabrakan secara gradual. Jika pergerakan ini terjadi dengan tiba-tiba, terjadilah gempa.
Dari gambar disamping, dapat dilihat bahwa pergerakan konveksi dari magma menyebabkan
terjadinya mid-ocean ridge pada lempeng samudra dan rift valley pada lempeng benua. Kedua
lempeng ini bergerak saling mendekat dan bertubrukan (subduction zone). Karena massa dari
lempeng samudra lebih kecil dari massa lempeng benua, pada subduction zone ini lempeng
samudra akan menyusup kebawah dan meleleh (melting). Siklus ini akan terus berulang.
Disamping adalah gambar dari lempeng-lempeng yang mengapung bergerak saling menjauh
dan mendekat saat ini dibumi kita tercinta ini.
Mantel, Dibawah lithosphere penelitian semakin sulit dilakukan. Lapisan ini dikenal juga
sebagai lapisan Pyrosphere, ketebalannya diperkirakan 2900 km. Terdiri dari besi dan mineral
Core, inti bumi berukuran diameter 7000 km dan terdiri dari besi dan nikel. Lapisan paling luar
(tebal 2200 km) merupakan liquid atau cairan. Lapisan terdalam bersifat solid atau padat,
dengan density sekitar 10.5 SG dan suhunya lebih dari 5000 deg celcius. Menurut teori,
perputaran bumi pada porosnya (rotasi) menyebabkan terjadinya arus sirkulasi pada bagian
cair inti bumi. Sirkulasi ini merupakan sumber dari medan magnet yang menyelimuti bumi.
General Data
Baiklah, untuk melengkapi post sy tentang SIAL-SIMA dan Struktur Bumi, saya akan
membahas sedikit apa itu batuan dan mineral. Batuan adalah sekumpulan mineral-mineral
yang menjadi satu. Bisa terdiri dari satu atau lebih mineral. Lapisan lithosphere di bumi terdiri
dari batuan. Sedangkan mineral adalah substansi yang terbentuk karena kristalisasi dari proses
geologi, yang memiliki komposisi fisik dan kimia.
Batuan diklasifikasikan berdasarkan mineral dan komposisi kimia, dengan tekstur partikelnya
dan dengan proses terbentuknya. Maka batuan diklasifikasikan menjadi Igneous, Sedimentary
dan Metamorphic. Ketiga jenis batuan ini pada proses pembentukannya saling melengkapi dan
berupa siklus. Lihat gambar siklus pembentukan batuan.
2. Sedimentary Rock (Batuan Sedimen), terbentuk karena endapan dari hasil erosi material-
material batuan, organic, kimia dan terkompaksi serta tersementasi. Batuan ini terbentuk di
permukaan bumi yang terdiri dari; 65% Mudrock (mudstone, shale dan siltstone); 20%-25%
Sandstone dan 10%-15% Carbonate Rock (limestone dan dolostone).
3. Metamorphic Rock (Batuan Metamorf), terbentuk hasil ubahan/alterasi dari mineral dan
batuan lain karena pengaruh tekanan dan temperatur. Tekanan dan temperatur yang
mempengaruhi pembentukan batuan ini sangat tinggi dari pada pembentukan batuan beku
dan sedimen sehingga mengubah mineral asal menjadi mineral lain.
Sedangkan Mineral diklasifikasikan berdasarkan sifat fisik dan komposisi kimia. Sifat fisik
mineral antara lain berdasarkan:
1. Struktur kristal, diamati melalui mikroskop.
2. Kekerasan (Hardness), diukur berdasarkan Mohs scale (1-10) ;
a. Talc Mg3Si4O10(OH)2
b. Gypsum CaSO4·2H2O
c. Calcite CaCO3
d. Fluorite CaF2
e. Apatite Ca5(PO4)3(OH,Cl,F)
f. Orthoclase KAlSi3O8
g. Quartz SiO2
h. Topaz Al2SiO4(OH,F)2
i. Corundum Al2O3
j. Diamond C (pure carbon)
3. Kilap (Luster), diukur dari interaksi terhadap cahaya.
4. Warna (Colour), tampak oleh mata.
5. Streak
6. Cleavage
7. Fracture
8. Specific gravity
9. Lain-lain (Fluorescence, Magnetism, Radioaktivity, dll).
Mineral diklasifikasikan berdasarkan komposisi kima dengan grup anion. Berikut klasifikasinya
menurut Dana :
1. Silicate Class, merupakan grup terbesar. silicates (sebagian besar batuan adalah >95%
silicates), yang terdiri dari silicon dan oxygen, dan dengan ion tambahan seperti aluminium,
magnesium, iron, dan calcium. Contoh lain seperti feldspars, quartz, olivines, pyroxenes,
amphiboles, garnets, dan micas.
3. Sulfate Class, Sulfates terdiri dari anion sulfate, SO42-. Biasanya terbentuk di daerah evaporitic
yang tinggi kadar airnya perlahan-lahan menguap sehingga formasi sulfate dan halides
berinteraksi. Contoh sulfate; anhydrite (calcium sulfate), celestine (strontium sulfate), barite
(barium sulfate), dan gypsum (hydrated calcium sulfate). Juga termasuk chromate,
molybdate, selenate, sulfite, tellurate, dan mineral tungstate.
4. Halide Class, halides adalah grup mineral yang membentuk garam alami (salts) dan termasuk
fluorite (calcium fluoride), halite (sodium chloride), sylvite (potassium chloride), dan sal
ammoniac (ammonium chloride). Halides, seperti halnya sulfates, ditemukan juga di daerah
evaporitic settings seperti playa lakes dan landlocked seas seperti Dead Sea dan Great Salt
Lake. The halide class termasuk juga fluoride, chloride, dan mineral-mineral iodide.
5. Oxide Class, Oxides sangatlah penting dalam dunia pertambangan karena bijih (ores)
terbentuk dari mineral-mineral dari kelas oxide. Kelas mineral ini juga mempengaruhi
perubahan Kutub Magnetic Bumi. Biasanya terbentuk dekat dengan permukaan bumi,
teroksidasi dari hasil pelapukan mineral lain dan sebagai mineral asesori pada batuan beku
crust dan mantle. Contoh mineral Oxides; hematite (iron oxide), magnetite (iron oxide),
chromite (iron chromium oxide), spinel (magnesium aluminium oxide – mineral pembentuk
mantle), ilmenite (iron titanium oxide), rutile (titanium dioxide), dan ice (hydrogen oxide).
Juga termasuk mineral-mineral hydroxide.
6. Sulfide Class, hampir serupa dengan Kelas Oxide, pembentuk bijih (ores). Contohnya
termasuk pyrite (terkenal dengan sebutan emas palsu ‘fools’ gold), chalcopyrite (copper iron
sulfide), pentlandite (nickel iron sulfide), dan galena (lead sulfide). Termasuk juga selenides,
tellurides, arsenides, antimonides, bismuthinides, dan sulfosalts.
7. Phosphate Class, termasuk mineral dengan tetrahedral unit AO4, A dapat berupa phosphorus,
antimony, arsenic atau vanadium. Phospate yang umum adalah apatite yang merupakan
mineral biologis yang ditemukan dalam gigi dan tulang hewan. Termasuk juga mineral
arsenate, vanadate, dan mineral-mineral antimonate.
8. Element Class, terdiri dari metal dan element intermetalic (emas, perak dan tembaga), semi-
metal dan non-metal (antimony, bismuth, graphite, sulfur). Grup ini juga termasuk natural
alloys, seperti electrum, phosphides, silicides, nitrides dan carbides.
9. Organic Class, terdiri dari substansi biogenic; oxalates, mellitates, citrates, cyanates, acetates,
formates, hydrocarbons and other miscellaneous species. Contoh lain juga; whewellite,
moolooite, mellite, fichtelite, carpathite, evenkite and abelsonite
Melengkapi post sy terdahulu yang berjudul Batuan dan Mineral, saya akan bercerita sedikit
tentang mineral-mineral ini. Ternyata diantara mineral tersebut, banyak yang indah dan
menarik disetiap kelasnya (Silicatae, Sulfate, Halide, Oxide, Sulfide, Phospate dan Element).
Karena keindahannya mineral-mineral ini dikenal sebagai batu permata (gemstone). Manusia
sejak zaman dahulu sudah mengenal keindahan batu permata ini, karena adanya mitos bahwa
setiap orang yang mengenakan batu permata akan dipandang cantik. Bagi sebagian orang,
memiliki batu permata sama dengan tingkat sosial yang tinggi. Ada juga yang beranggapan
dengan memiliki batu permata maka bisa mendatangkan keberuntungan, keselamatan, dan
kebahagiaan.
Lalu muncul pertanyaan; mengapa mineral-mineral itu indah dan menarik sehingga menjadi
sangat berharga untuk dimiliki? Alasan utama mengapa batu permatan sangat berharga adalah
karena indah, langka dan tahan (durable; resistant terhadap abrasion, fracturing dan terhadap
reaksi kimia). Beberapa mineral terlihat indah, tapi rapuh sehingga mudah hancur (contohnya
fluorite). Kalau diperhatikan, Fluorite sangat indah dengan warnanya, mempunyai empat arah
belahan (cleavage) yang sempurna tapi sayang kekerasannya Cuma 4 (Skala Mohs). Sedangkan
mineral lain ada yang indah dan terlalu banyak dijumpai sehingga menjadi semiprecious
gemstone. Oh ya, batu permata ini dibagi dua precious seperti Diamond, ruby, Sapphire,
emerald dan lain-lain. Dan Semiprecious seperti agate.
Sebagian besar batu permata memiliki kekerasan yang baik (diatas 5) dan Refraction Index
(semakin tinggi nilainya, semakin indah kilaunya). Batu permata paling banyak berasal dari
kelas silicate yang merupakan mineral keras dan sangat stabil. Sedikit yang berasal dari kelas
Oxide, kemudian Diamond yang khusus terdiri dari satu macam unsur, yaitu Carbon. Diamond
mempunyai empat belahan sempurna, kekerasan 10 dan Index refraction 2.4. Kemudian ada
beberapa batu permata yang bukan merupakan mineral yang sebenarnya, disebut sebagai
mineraloids, contohnya: opal, amber, dan moldavite.
Di antara berbagai jenis batu permata, Diamond memang yang paling mahal dan paling tinggi
nilainya. Batu permata ini merupakan batu yang paling keras dan memiliki cahaya paling
terang di antara batu permata yang lain karena mempunyai susunan kristal kubus. Terdapat
sembilan unsur kristal yang dimiliki oleh Diamond. Hal inilah yang menyebabkan pantulan-
pantulan sinar yang masuk ke dalam ruang Diamond tidak dibiaskan ke satu arah, akan tetapi
ke sembilan bangun kristal ruang dan membuat kilauan indah Diamond tersebut.
Dengan keindahan dan mitos keberuntungan yang melingkupinya, pesona batu permata tidak
akan luntur oleh perubahan zaman dan kecanggihan teknologi. Batu ruby diyakini memberikan
kebahagiaan dan menambah wibawa pemakainya. Batu ini tergolong batu yang sangat
digemari karena warna merahnya dapat bersinar di tempat gelap dan dapat berpijar jika
diterangi sinar ultraviolet.
Batu permata sejak zaman dahulu hingga sekarang masih dipercaya sebagai lambang zodiak.
Meski kepercayaan ini sudah berkurang, namun batu yang berhubungan dengan bintang
kelahiran masih ada yang memakainya. Selain jenisnya yang bervariasi, warna batu permata
juga sangat beragam, mulai dari merah, kuning, hijau, biru, atau putih. Kalau dahulu batu
permata hanya terkenal karena digunakan untuk cincin, kini aneka perhiasan seperti gelang,
kalung, anting, bros, pin atau tasbih juga dibuat dari batu permata. Untuk menambah
keindahannya, batu permata tersebut didesain dan digabungkan dengan berlian, emas, dan
emas putih. Dari yang berharga puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah.
Aquarius = Amethyst
Pisces = Turquoise
Aries = Diamond
Taurus = Emerald
Gemini = Alexandrite
Cancer = Ruby
Leo = Sardonix
Virgo = Sapphire
Libra = Opal
Scorpio = Topaz
Sagitarius = Turquoise
Capricorn = Agate
SIAL; adalah lapisan batuan yang berada di bawah continent, terdiri dari granitic dibagian atas
dan gabbroic dilapisan bawah. Ketbalannya bervariasi antara 30 km sampai 35 km. Nama sial
berasal dari nama unsure utama yang terkandung didalamnya, yaitu silica dan alumina.
Mempunyai nilai specific gravity sekitar 2.7. Sedangkan pengertian secara petrology, sial
merupakan nama dari bagian atas crust yang terdiri dari batuan kaya akan silica dan alumina,
sumber dari granitic magma. Merupakan cirri continental crust bagian atas.
SIMA; adalah lapisan batuan yang berada dibawah samudera terdiri dari lapisan basaltic.
Mempunyai nilai specific gravity sekitar 3.0. Ada yang beranggapan bahwa sima bersifat
peridotitic dan memiliki specific gravity sekitar 3.3. Sedangkan pengertian secara petrology,
sima merupakan lapisan bawah dari crust terdiri dari batuan yang kaya akan unsure silica dan
magnesia. Sima sama dengan oceanic crust dan merupakan bagian bawah dari continental crust.
Granitic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang mempunyai sifat granite. Granite
adalah batuan beku plutonic (plutonic igneous rock) yang terdiri dari mineral felsic yaitu quartz
(10%-50%) dan mineral alkali yaitu feldspar (65%-90%).
Basaltic adalah istilah yang digunakan untuk batuan yang mempunyai sifat basalt. Basalt
adalah batuan beku extrusive yang berwarna gelap (mafic extrusive igneous rock), tapi juga
terkadang intrusive (seperti dikes). Terdiri dari calcic plagioclase dan clinopyroxene. Terkadang
hadir juga nepheline, olivine, orthopyroxene dan quartz.
Nah mumet ya? Sama. Jadi kesimpulan yang bisa diambil dari pengertian diatas, sederhananya
seperti ini:
http://merapi.vsi.esdm.go.id/?static/gempabumi/pengenalan.htm
Pengenalan Gempabumi
BUMI
GEMPABUMI
APAKAH GEMPABUMI ITU
Gempabumi adalah berguncangnya bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi
, patahan aktif aktivitas gunungapi atau runtuhan batuan. Kekuatan gempabumi akibat
aktivitas gunungapi dan runtuhan batuan relatif kecil sehingga kita akan memusatkan
pembahasan pada gempabumi akibat tumbukan antar lempeng bumi dan patahan aktif.
PROSES GEMPABUMI
Lempeng samudera yang rapat massanya lebih besar ketika bertumbukkan dengan lempeng
benua di zona tumbukan (subduksi) akan menyusup ke bawah. Gerakan lempeng itu akan
mengalami perlambatan akibat gesekan dari selubung bumi. Perlambatan gerak itu
menyebabkan penumpukkan energi di zona subduksi dan zona patahan. Akibatnya di zona-
zona itu terjadi tekanan, tarikan, dan geseran. Pada saat batas elastisitas lempeng terlampaui,
maka terjadilah patahan batuan yang diikuti oleh lepasnya energi secara tiba-tiba. Proses ini
menimbukan getaran partikel ke segala arah yang disebut gelombang gempabumi.
AKIBAT GEMPABUMI
Akibat utama gempabumi adalah hancurnya bangunan-bangunan karena goncangan tanah.
Jatuhnya korban jiwa biasanya terjadi karena tertimpa reruntuhan bangunan, terkena longsor,
dan kebakaran. Jika sumber gempabumi berada di dasar lautan maka bisa membangkitkan
gelombang tsunami yang tidak saja menghantam pesisir pantai di sekitar sumber gempa tetapi
Korban jiwa terbesar akibat gempabumi Indonesia terjadi di Nias pada bulan Maret 2005
sebanyak 300 jiwa. Sementara korban jiwa gempabumi yang kemudian membangkitkan
tsunami terbesar memakan korban jiwa terjadi di Aceh dan Sumut pada Desember 2004,
sebanyak 250.000 jiwa.