Pengantar ...................................................................................................................................................... 2 1. Konfigurasi dasar pada Cluster Node 1 (CL01) ...................................................................................... 4 1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 2. Prosedur CENIC-CL01: Configure External NIC Cluster Node 1 .................................................. 4 Prosedur CINIC-CL01: Configure Internal NIC Cluster Node 1 ................................................... 6 Prosedur CPNIC-CL01: Configure Private NIC Cluster Node 1.................................................. 10 Prosedur JCTD-CL01: Join Computer to Domain Cluster Node 1 ............................................. 13
Konfigurasi dasar pada Cluster Node 2 (CL02):................................................................................... 18 2.1. 2.2. 2.3. 2.4. Prosedur CENIC-CL02: Configure External NIC Cluster Node 2 ................................................ 18 Prosedur CINIC-CL02: Configure Internal NIC Cluster Node 2 ................................................. 20 Prosedur CPNIC-CL02: Configure Private NIC Cluster Node 2.................................................. 24 Prosedur JCTD-CL02: Join Computer to Domain Cluster Node 2 ............................................. 27
3.
Konfigurasi dasar pada Cluster Storage (SS01): .................................................................................. 32 3.1. 3.2. 3.3. Prosedur CENIC-SS01: Configure External NIC Cluster Storage ............................................... 32 Prosedur CINIC-SS01: Configure Internal NIC Cluster Storage................................................. 34 Prosedur JCTD-SS01: Join Computer to Domain Cluster Storage ............................................ 37
4.
Instalasi dan Konfigurasi iSCSI Software Target pada Cluster Storage: .............................................. 42 4.1. 4.2. 4.3. 4.4. 4.5. 4.6. Prosedur DROLC-SS01: Drop Row on Launch Condition Cluster Storage ................................ 42 Prosedur IIST-SS01: Install iSCSI Target Cluster Storage .......................................................... 46 Prosedur ISTNC-SS01: iSCSI Software Target Network Configuration Cluster Storage ........... 47 Prosedur CRFW-SS01: Create Rule Firewall Cluster Storage ................................................... 49 Prosedur CITQD-SS01: Create iSCSI Target Quorum Disk Cluster Storage............................... 53 Prosedur CITVD-SS01: Create iSCSI Target Virtual Disk Cluster Storage .................................. 59
5.
Konfigurasi iSCSI Initiator dan Cluster Quorum: ................................................................................. 63 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. Prosedur CII-CL01: Configure iSCSI Initiator Cluster Node 1 .................................................... 63 Prosedur ICQ-CL01: Initialize Cluster Quorum Cluster Node 1 ................................................ 67 Prosedur CII-CL02: Configure iSCSI Initiator Cluster Node 2 .................................................... 72 Prosedur ICQ-CL02: Initialize Cluster Quorum Cluster Node 2 ................................................ 76
6.
Mempersiapkan dan membuat Failover Cluster: ............................................................................... 79 6.1. 6.2. 6.3. 6.4. Prosedur IFCF-CL01: Install Failover Cluster Feature Cluster Node 1 ...................................... 79 Prosedur IFCF-CL02: Install Failover Cluster Feature Cluster Node 2 ...................................... 81 Prosedur VCC-CL01: Verify Cluster Configuration Cluster Node 1 ........................................... 84 Prosedur CFC-CL01: Create Failover Cluster Cluster Node 1 ................................................... 91
Pengantar
Menyikapi kebutuhan bisnis akhir-akhir ini yang semakin hari semakin kritis, terutama dalam hal Service Level Agreement (SLA), diperlukan sebuah strategi yang jitu dan matang. Dalam tulisan ini akan diketengahkan tehnik dan cara yang dipakai untuk mempersiapkan dan melakukan setup sebuah Failover Cluster yang dibangun di atas teknologi Windows Server 2008 R2 atau Windows Server 2008 dengan bantuan iSCSI Software Target dan iSCSI Initiator dari Microsoft. iSCSI adalah singkatan dari Internet SCSI, adalah sebuah standard yang digunakan untuk melakukan interkoneksi fasilitas penyimpan data (storage facility) berbasis IP. Karena perintah-perintah SCSI dikirim melalui jaringan IP, iSCSI dapat memfasilitasi pengiriman data melalui intranet dan manajemen jarak jauh terhadap perangkat penyimpan data (storage). Protokol iSCSI memungkinkan Client (disebut sebagai iSCSI Initiator), mengirimkan perintah-perintah SCSI kepada perangkat penyimpan data (disebut sebagai iSCSI Target). iSCSI adalah protokol yang umum digunakan oleh Storage Area Network (SAN). iSCSI memberikan kemudahan dalam melakukan konsolidasi perangkat penyimpan data ke dalam satu Central Storage Array (sekelompok perangkat penyimpan data sentral) yang kemudian memberikan layanan dalam bentuk ruang (space) untuk menyimpan data kepada Server-Server di dalam Data Center yang pada akhirnya beranggapan bahwa ruang itu adalah Hard Disk local yang berada di tiap-tiap Server tersebut. Panduan ini dapat diterapkan baik pada sistem operasi Windows Server 2008 maupun Windows Server 2008 R2 tetapi hanya pada edisi Enterprise atau Datacenter saja, karena fitur Failover Clustering hanya terdapat pada kedua edisi tersebut. Demi keseragaman dan kemudahan dalam melakukan deployment, panduan ini dibuat berdasarkan sistem operasi Windows Server 2008 R2, meskipun demikian, panduan ini juga layak untuk digunakan pada sistem operasi Windows Server 2008. Mengingat keterbatasan perangkat keras yang ada, panduan ini dibuat seluruhnya dengan bantuan Virtual Machine (VM) yang berjalan di atas Windows Server 2008 R2 Hyper-V, tetapi panduan ini juga dapat diterapkan pada perangkat keras dengan sedikit penyesuaian saja. Adapun konfigurasi Virtual Networks pada Hyper-V yang digunakan untuk menulis panduan ini dapat disimak dari tabel berikut: Name Internal Private External Connection Type Internal only Private virtual machine network External Network/Prefix 172.16.252.0/24 10.10.0.0/8 Gateway Network Access Storage Network Cluster Heartbeat Public Network
192.168.252.0/24 192.168.252.6
Tabel 1 - Hyper-V Virtual Networks
Virtual Network Internal berfungsi untuk melakukan komunikasi antara iSCSI Target dan iSCSI Initiator, sedangkan Virtual Network Private digunakan untuk komunikasi antar Cluster (cluster heartbeat). Virtual Network External berfungsi untuk komunikasi ke Active Directory Domain Controller yang juga berfungsi sebagai internal DNS Server.
Role Domain Controller, Internal DNS Cluster Node 1 Cluster Node 2 Cluster Storage
Installed Software / Service Active Directory Domain Services Failover Clustering Failover Clustering iSCSI Software Target -
External IP
Internal IP
Private IP -
192.168.252.20 -
10.10.0.27 10.10.0.28 -
Untuk dapat mengikuti panduan ini, beberapa hal harus dipersiapkan terlebih dahulu, yang pertama adalah melakukan instalasi Sistem Operasi di setiap Server (VM) yang nantinya akan berfungsi sebagai Active Directory Domain Controller, Cluster Node, dan Cluster Storage. Sedangkan perangkat lunak yang diperlukan adalah: 1. Microsoft Windows Server 2008 x64 atau Windows Server 2008 R2. 2. Microsoft iSCSI Software Target versi 3.2 atau 3.3. Setelah selesai dengan instalasi sistem operasi kita lanjutkan dengan konfigurasi IP pada setiap server yang masing-masing memiliki 3 buah ethernet card (NIC), kecuali Cluster Storage dan Domain Controller, sesuai dengan Tabel 2 di atas, kemudian menghubungkannya ke switch seperti pada Gambar 1. 3
1.1.
3. Klik kanan pada interface External, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
5. 6. 7. 8. 9.
Pilih Use the following IP address, masukkan 192.168.252.27 ke IP address. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. Masukkan 192.168.252.6 ke Default gateway. Masukkan 192.168.252.20 ke Preferred DNS server. Klik OK, kemudian klik Close.
1.2.
3. Klik kanan pada interface Internal, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
5. Pilih Use the following IP address, masukkan 172.16.252.27 ke IP address. 6. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. 7. Klik Advanced
10. Klik pada Tab WINS, kemudian pilih Disable NetBIOS over TCP/IP. 11. Klik OK, kemudian klik OK sekali lagi.
12. Pastikan hanya Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) saja yang dipilih/aktiv. 13. Klik Close.
1.3.
3. Klik kanan pada interface Private, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
10
5. Pilih Use the following IP address, masukkan 10.10.0.27 ke IP address. 6. Masukkan 255.0.0.0 ke Subnet mask. 7. Klik Advanced
11
10. Klik pada Tab WINS, kemudian pilih Disable NetBIOS over TCP/IP. 11. Klik OK, kemudian klik OK sekali lagi.
12. Pastikan hanya Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) saja yang dipilih/aktiv. 13. Klik Close.
12
Setelah selesai dengan konfigurasi NIC, lanjutkan dengan prosedur berikut untuk Join Domain, sehingga Cluster Node 1 (CL01) menjadi Domain Member.
1.4.
13
3. Di dalam System window, di bagian Computer name, domain, and workgroup settings, klik Change settings.
14
5. Di dalam Computer Name/Domain Changes window, di bawah Computer name:, ketik CL01, kemudian di bagian Member of, klik radio button dengan tulisan Domain:, lalu ketik <nama domain>, kemudian klik OK.
6. Setelah beberapa saat akan muncul Windows Security dialog box, ketik Administrator ke dalam field User name, lalu ketik Domain Password ke dalam field Password, kemudian klik OK.
15
7. Beberapa saat kemudian akan muncul Computer Name/Domain Changes message box, pastikan di dalamnya ada pesan sebagai berikut: Welcome to the <domain name>, kemudian klik OK.
10. Di dalam Microsoft Windows message box, pilih dan klik pada Restart Now.
16
17
2.1.
3. Klik kanan pada interface External, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
18
5. 6. 7. 8. 9.
Pilih Use the following IP address, masukkan 192.168.252.28 ke IP address. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. Masukkan 192.168.252.6 ke Default gateway. Masukkan 192.168.252.20 ke Preferred DNS server. Klik OK, kemudian klik Close.
19
2.2.
3. Klik kanan pada interface Internal, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
20
5. Pilih Use the following IP address, masukkan 172.16.252.28 ke IP address. 6. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. 7. Klik Advanced
21
10. Klik pada Tab WINS, kemudian pilih Disable NetBIOS over TCP/IP. 11. Klik OK, kemudian klik OK sekali lagi.
12. Pastikan hanya Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) saja yang dipilih/aktiv. 13. Klik Close.
22
23
2.3.
3. Klik kanan pada interface Private, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
24
5. Pilih Use the following IP address, masukkan 10.10.0.28 ke IP address. 6. Masukkan 255.0.0.0 ke Subnet mask. 7. Klik Advanced
25
10. Klik pada Tab WINS, kemudian pilih Disable NetBIOS over TCP/IP. 11. Klik OK, kemudian klik OK sekali lagi.
12. Pastikan hanya Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) saja yang dipilih/aktiv. 13. Klik Close.
26
Setelah selesai dengan konfigurasi NIC, lanjutkan dengan prosedur berikut untuk Join Domain, sehingga Cluster Node 2 (CL02) menjadi Domain Member.
2.4.
27
3. Di dalam System window, di bagian Computer name, domain, and workgroup settings, klik Change settings.
28
5. Di dalam Computer Name/Domain Changes window, di bawah Computer name:, ketik CL02, kemudian di bagian Member of, klik radio button dengan tulisan Domain:, lalu ketik <nama domain>, kemudian klik OK.
6. Setelah beberapa saat akan muncul Windows Security dialog box, ketik Administrator ke dalam field User name, lalu ketik Domain Password ke dalam field Password, kemudian klik OK.
29
7. Beberapa saat kemudian akan muncul Computer Name/Domain Changes message box, pastikan di dalamnya ada pesan sebagai berikut: Welcome to the <domain name>, kemudian klik OK.
10. Di dalam Microsoft Windows message box, pilih dan klik pada Restart Now.
30
31
3.1.
3. Klik kanan pada interface External, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
32
5. 6. 7. 8. 9.
Pilih Use the following IP address, masukkan 192.168.252.29 ke IP address. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. Masukkan 192.168.252.6 ke Default gateway. Masukkan 192.168.252.20 ke Preferred DNS server. Klik OK, kemudian klik Close.
33
3.2.
3. Klik kanan pada interface Internal, kemudian pilih Properties. 4. Pilih Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4), kemudian klik Properties.
34
5. Pilih Use the following IP address, masukkan 172.16.252.29 ke IP address. 6. Masukkan 255.255.255.0 ke Subnet mask. 7. Klik Advanced
35
10. Klik pada Tab WINS, kemudian pilih Disable NetBIOS over TCP/IP. 11. Klik OK, kemudian klik OK sekali lagi.
12. Pastikan hanya Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4) saja yang dipilih/aktiv. 13. Klik Close.
36
Setelah selesai dengan konfigurasi NIC, lanjutkan dengan prosedur berikut untuk Join Domain, sehingga Cluster Storage (SS01) menjadi Domain Member.
3.3.
37
3. Di dalam System window, di bagian Computer name, domain, and workgroup settings, klik Change settings.
38
5. Di dalam Computer Name/Domain Changes window, di bawah Computer name:, ketik SS01, kemudian di bagian Member of, klik radio button dengan tulisan Domain:, lalu ketik <nama domain>, kemudian klik OK.
6. Setelah beberapa saat akan muncul Windows Security dialog box, ketik Administrator ke dalam field User name, lalu ketik Domain Password ke dalam field Password, kemudian klik OK.
39
7. Beberapa saat kemudian akan muncul Computer Name/Domain Changes message box, pastikan di dalamnya ada pesan sebagai berikut: Welcome to the <domain name>, kemudian klik OK.
10. Di dalam Microsoft Windows message box, pilih dan klik pada Restart Now.
40
41
Hal ini terjadi karena kita melalukan instalasi iSCSI Software Target pada sistem operasi yang tidak didukung, meskipun demikian untuk keperluan development atau eksperimen, sebuah workaround yang TIDAK didukung dan TIDAK disarankan untuk dilakukan pada mesin-mesin produksi dapat kita terapkan pada berkas instalasi iscsi-target.msi. Sekali lagi JANGAN sekali-kali melakukan hal ini untuk kepentingan produksi. Dengan bantuan orca atau superorca workaround dilakukan dengan cara membuka copy dari berkas instalasi yang asli, yang terdapat di dalam folder x64.
4.1.
42
3. Kemudian kita jalankan aplikasi SuperOrca atau Orca. 4. Dari Menu bar pilih File, kemudian klik Open.
5. Arahkan ke folder di mana berkas iscsitarget.msi berada. 6. Pilih berkas iscsitarget - Copy.msi lalu klik Open.
43
8. Dari Results View, sebelah kanan, pilih dan klik kanan IsSupportedSKU = 1. 9. Kemudian klik Drop Row.
44
11. Berikan nama iscsitarget patch.msi pada berkas, kemudian klik Save.
45
Setelah workaround selesai dikerjakan, lakukan instalasi iSCSI Software Target dengan berkas instalasi yang sudah dimodifikasi.
4.2.
4. Di dalam Window yang berisi End-User License Agreement, pilih I accept, kemudian klik Install.
46
5. Setelah beberapa saat instalasi akan selesai ditandai dengan window yang berisi Completed the Microsoft iSCSI Software Target Setup Wizard, kemudian klik Finish.
Setelah instalasi iSCSI Software Target selesai, kita lanjutkan dengan melakukan konfigurasi sedemikian rupa sehingga iSCSI Software Target hanya melayani panggilan pada Subnet 172.16.252.0/24 dengan mengikuti prosedur berikut.
4.3.
2. Klik Start, arahkan ke Administrative Tools, kemudian klik Microsoft iSCSI Software Target.
3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan Microsoft iSCSI Software Target, kemudian klik pada Properties.
4. Di dalam Microsoft iSCSI Software Target Properties Window, pastikan hanya Subnet 172.16.252.29 saja yang dipilih, kemudian klik OK.
48
Layanan iSCSI Target pada dasarnya menunggu panggilan pada TCP port 3260, oleh karenanya kita harus membuat sebuah firewall rule yang memperbolehkan TCP port 3260 diakses oleh Cluster Node kita dengan mengikuti Prosedur berikut.
4.4.
49
3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan Inbound Rules, lalu klik New Rule
4. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Rule Type, pilih Port, kemudian klik Next >.
50
5. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Protocol and Ports, pilih TCP, kemudian pilih Specific local ports, lalu ketik 3260, kemudian klik Next >.
6. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Action, pilih Allow the connection, lalu pilih Next >.
7. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Profile, pastikan Domain, Private dan Public dipilih, kemudian klik Next >. 51
8. Di dalam New Inbound Rule Wizard, Name, ketik iSCSI Target (TCP-In) di bawah Name:, kemudian klik Finish.
Berikutnya adalah mempersiapkan sebuah Target pada Cluster Storage yang nantinya akan digunakan oleh Cluster sebagai Cluster Witness Disk atau lazim disebut sebagai Cluster Quorum Disk, adalah bagian yang terpenting dalam membangun sebuah Cluster. Menurut rekomendasi, kapasitasnya tidak kurang dari 50 MB dan sebaiknya 500 MB atau lebih untuk mengantisipasi kebutuhan di masa-masa yang akan datang. 52
4.5.
3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan iSCSI Targets, kemudian klik Create iSCSI Target.
4. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, Welcome to the Create iSCSI Target Wizard, klik Next >.
53
5. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, iSCSI Target Identification, di bawah iSCSI target name:, ketik Quorum, kemudian di bawah Description:, ketik Cluster Quorum Disk, lalu klik Next >.
6. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, iSCSI Initiators Identifiers, klik Advanced
54
55
8. Di dalam Add/Edit Identifier, dari drop down list di bawah Identifier Type, pilih IP Address, kemudian di bawah Value:, ketik 172.16.252.27, kemudian klik OK.
56
10. Di dalam Add/Edit Identifier, dari drop down list di bawah Identifier Type, pilih IP Address, kemudian di bawah Value:, ketik 172.16.252.28, kemudian klik OK.
57
12. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, iSCSI Initiators Identifiers, klik Next >.
13. Di dalam Create iSCSI Target Wizard, Completing the Create iSCSI Target Wizard, klik Finish.
58
Setelah Target selesai dibuat, kita masih harus membuat Virtual Disk untuk Target yang sebelumnya sudah kita persiapkan, karena Target hanya berfungsi sebagai Container saja, dengan bantuan Prosedur yang berikut ini.
4.6.
3. Di dalam Tree View, pilih dan klik kanan Quorum, kemudian klik Create Virtual Disk for iSCSI Target.
59
4. Di dalam window Create Virtual Disk Wizard, Welcome to the Create Virtual Disk Wizard, klik Next >.
5. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, File, di bawah File:, ketik C:\Quorum.vhd, kemudian klik Next >.
6. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, Size, di sebelah kanan dari Size of virtual disk (MB), ketik 512, kemudian klik Next >.
60
7. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, Description, di bawah Virtual disk description:, ketik Quorum Virtual Disk, kemudian klik Next >.
8. Di dalam Create Virtual Disk Wizard, Completing the Create Virtual Disk Wizard, klik Finish.
61
62
5.1.
63
4. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, di sebelah kanan Target:, ketik 172.16.252.29, kemudian klik tombol Quick Connect
5. Di dalam Quick Connect window, di bagian Discovered targets, di bawah kolom Status, pastikan bahwa statusnya sudah Connected, kemudian klik tombol Done.
64
6. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik Tab Volumes and Devices.
65
66
Berikutnya kita harus membuat sebuah partisi dan melakukan format dengan file system NTFS pada Cluster Quorum Disk.
5.2.
3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, bukalah Storage, kemudian pilih dan klik Disk Management.
4. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Online.
67
5. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Initialize Disk.
6. Di dalam Initialize Disk dialog box, di bawah Select disks:, pastikan Disk 1 sudah dipilih, kemudian di bawah Use the following partition style, pilih MBR (Master Boot Record), lalu klik OK.
68
7. Di dalam Results Pane, di sebelah kanan Disk 1, pilih dan klik kanan pada partisi yang baru saja kita buat di atas, kemudian klik New Simple Volume
69
8. Di dalam New Simple Volume Wizard, Welcome to the New Simple Volume Wizard, klik Next >.
9. Di dalam New Simple Volume Wizard, Specify Volume Size, tanpa melakukan perubahan, klik Next >.
10. Di dalam New Simple Volume Wizard, Assign Drive Letter or Path, pilih Assign the following drive letter:, kemudian pilih Q dari drop down list di sebelah kanan, lalu klik Next >.
70
11. Di dalam New Simple Volume Wizard, Format Partition, pilih Format this volume with the following settings:, ketik Quorum di sebelah kanan Volume label:, kemudian klik Next >.
12. Di dalam New Simple Volume Wizard, Completing the New Simple Volume Wizard, klik Finish.
71
Selesai dengan Cluster Node 1 (CL01) kita lanjutkan dengan konfigurasi iSCSI Initiator pada Cluster Node 2 (CL02) dengan mengikuti prosedur berikut ini.
5.3.
72
10. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, di sebelah kanan Target:, ketik 172.16.252.29, kemudian klik tombol Quick Connect
11. Di dalam Quick Connect window, di bagian Discovered targets, di bawah kolom Status, pastikan bahwa statusnya sudah Connected, kemudian klik tombol Done.
12. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik Tab Volumes and Devices.
73
13. Di dalam iSCSI Initiator Properties window, klik tombol Auto Configure.
74
75
Berikutnya kita harus membuat sebuah partisi dan melakukan format dengan file system NTFS pada Cluster Quorum Disk.
5.4.
3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, bukalah Storage, kemudian pilih dan klik Disk Management.
4. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Online.
76
5. Di dalam Results Pane, pilih dan klik kanan pada Disk 1, kemudian klik Change Drive Letter and Paths.
6. Di dalam Change Drive Letter and Paths for E: (Quorum) dialog box, klik Change,
77
7. Di dalam Change Drive Letter or Path dialog box, di sebelah kanan dari Assign the following drive letter:, pilih Q dari drop down list, kemudian klik OK.
78
6.1.
3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, pilih dan klik kanan Features, kemudian klik Add Features.
4. Di dalam Add Features Wizard, Select Features, pilih Failover Clustering, kemudian klik Next >.
79
6. Di dalam Add Features Wizard, Installation Results, pastikan tidak ada Error, kemudian klik Close.
80
Lakukan hal yang sama pada Cluster Node 2 (CL02) dengan mengikuti prosedur berikut.
6.2.
3. Dari Tree View di dalam Server Manager window, pilih dan klik kanan Features, kemudian klik Add Features.
81
4. Di dalam Add Features Wizard, Select Features, pilih Failover Clustering, kemudian klik Next >.
82
6. Di dalam Add Features Wizard, Installation Results, pastikan tidak ada Error, kemudian klik Close.
Selesai dengan instalasi fitur Failover Clustering di kedua Cluster Nodes, kita lanjutkan dengan melakukan validasi konfigurasi Cluster. Lakukan prosedur berikut ini hanya pada Cluster Node 1 (CL01), jangan di kedua Cluster Node. 83
6.3.
3. Dari Tree View di dalam Failover Cluster Manager, pilih dan klik kanan Failover Cluster Manager, kemudian klik Validate a Configuration
84
4. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Before You Begin, klik Next >.
5. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Select Servers or Cluster, di sebelah kanan Enter name:, klik Browse
85
8. Di dalam Select Computers, di bawah Search results:, klik kemudian pilih CL01 dan CL02, lalu klik OK.
86
10. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Select Servers or Cluster, klik Next >.
87
11. Di dalam Validate a Configuration Wizard, Testing Options, pilih Run all test (recommended), kemudian klik Next >.
88
89
14. Pastikan tidak ada Error, kemudian tutup Internet Explorer dan kembali ke Summary.
90
Setelah selesai dengan validasi konfigurasi Cluster dan memastikan tidak ada pesan error, lanjutkan membuat Cluster dengan mengikuti prosedur berikut ini pada Cluster Node 1 (CL01).
6.4.
3. Dari Tree View di dalam Failover Cluster Manager, pilih dan klik kanan Failover Cluster Manager, kemudian klik Create a Cluster
91
4. Di dalam Create Cluster Wizard, Before You Begin, klik Next >.
92
5. Di dalam Create Cluster Wizard, Access Point for Administering the Cluster, ketik CLUSTER01 di sebelah kanan Cluster Name:, kemudian di bawah Address ketik 192.168.252.30, klik Next >.
6. Di dalam Create Cluster Wizard, Confirmation, pastikan semua sudah benar, klik Next >.
93
94
8. Di dalam Internet Explorer, pastikan tidak ada pesan error, kemudian tutup Internet Explorer dan kembali ke Create Cluster Wizard, Summary.
10. Setelah beberapa saat, Failover Cluster Manager akan tampak seperti pada gambar berikut.
95
Gambar di atas menunjukkan bahwa kita sudah berhasil membangun sebuah Failover Cluster dengan sistem operasi Windows Server 2008 R2. Failover Cluster dapat kita manfaatkan dengan membangun layanan di atasnya, misalnya Print Server, File Server, Hyper-V Server, SQL Server, dan masih banyak lagi yang dapat kita bangun di atas Failover Cluster sehingga layanan-layanan tersebut menjadi High Available karena tidak mengenal down time dan bahkan mempermudah kita dalam melakukan maintenance. Akhir kata kami ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik material maupun spiritual sehingga ebook ini terwujud. Saran dan masukan akan kami tampung. Jakarta, 29 Oktober 2010, Kunto H. Baiquni Independent IT Consultant kbaiquni@hotmail.com
96