Kerangka Kerja Ekonomi Illegal Fishing
Kerangka Kerja Ekonomi Illegal Fishing
Pengembangan
Yuhka Sundaya
Program Studi Ilmu Ekonomi Universitas Islam Bandung
yuhkas@yahoo.com
1
Informasi dari Mulyadi (2005), penggunaan berbagai jenis alat tangkap dalam satu tahun bisa
bervariasi, meski pengamatannya terbatas di Kabupaten Bengkalis dan Kepulauan Riau. Karena itu
Kedua term terakhir pada persamaan (4) menunjukkan resiko yang
dihadapi nelayan akibat tertangkap dan dihukum ketika melakukan illegal fishing.
Term IF menunjukkan biaya resiko nelayan akibat menggunakan bundel input illegal,
sedangkan term oF menunjukkan biaya resiko nelayan akibat mengakses pasar ikan
illegal. Term tersebut memperoleh istilah yang berbeda-beda. Charles et al.(1999)
menggunakan istilah harapan denda (expected fine), Sumaila et al.(2006) menggunakan
istilah resiko tertangkap (caught) dan dihukum (penalized), sedangkan Bailey (2007)
menggunakan istilah biaya potensial ketika melakukan illegal fishing. Istilah yang
digunakan oleh Sumaila et al.(2006) nampaknya lebih mudah diterima dan ringkas
dibandingkan dua istilah lainnya.
Dengan mengambil turunan parsial pertama dari persamaan (4),
berikutnya dapat digali informasi mengenai pola pengambilan keputusan nelayan
yang optimal. Hasilnya disajikan pada persamaan (5).
l = /Xl = P + Pi – Cl = 0, atau P + Pi = Cl ........................................... (5a)
ada kemungkinan bahwa dalam suatu tahun nelayan bisa menggunakan alat tangkap illegal
beberapa kali.
pasar illegal, kemudian dikurangi dengan biaya resiko marjinal penggunaan
bundel input illegal, F.
= .............................................................. (6)
dimana Y adalah,
Dari sudut pandang nelayan yang coba memaksimisasi keuntungan, nilai
determinan matrik Y tersebut diharapkan positif, > 0. Ini merupakan kondisi
yang menopang bentuk fungsi produksi yang diasumsikan seolah cembung (quasi
concave) sebagaimana melekat pada persamaan (1). Tanda determinan tersebut
menunjukkan kemiringan kurva isoquant. Kemiringan tersebut membingkai
kombinasi input penangkapan ikan yang memaksimumkan keuntungan.
Dengan memodifikasi persamaan (6) diperoleh informasi mengenai
besarnya perubahan input perikanan setelah mempertimbangkan perubahan pada
peubah eksogennya. Hasilnya disajikan pada persamaan (7). Denominator pada
setiap persamaan (7) berbeda satu sama lain dan menjadi lebih ringkas atau
sederhana. Penyederhanaan tersebut muncul setelah mengalami eliminasi secara
berpasangan dengan nominatornya. Meski demikian, diturunkan dari bentuk
fungsi penangkapan ikan yang diasumsikan seolah cembung, maka setiap
denominator persamaan tersebut, dari sudut pandang maksimisasi keuntungan
nelayan, diasumsikan memiliki tanda positif.
peluang nelayan untuk tertangkap dan dihukum seiring dengan perubahan dalam
tindakan penghindaran terhadap pengawasan dan pengendalian bundel input
illegal, I/AI. Dimana efektivitas tindakan penghindaran tersebut dapat
meredam besarnya peluang nelayan untuk tertangkap dan dihukum. Karena itu
diasumsikan bahwa < 0. Ini merupakan strategi yang biasa terjadi ketika para
(9) merupakan efek tidak langsung dari tindakan penghindaran nelayan terhadap
pengawasan dan pengendalian pasar ikan illegal terhadap peluang mereka untuk
tertangkap dan dihukum dalam menggunakan bundel input illegal, I/Ao.
Berdasarkan persamaan (3c), keterbatasan sumber daya waktu menimbulkan
adanya trade-off antara AI dengan Ao, AI = A – Ao. Karena itu, tambahan curahan
waktu untuk melakukan tindakan penghindaran terhadap pengawasan dan
pengendalian pasar ikan illegal dapat mengurangi curahan waktu untuk
melakukan tindakan penghindaran terhadap pengawasan dan pengendalian bundel
input illegal, akibat potensialnya adalah meningkatkan peluang nelayan untuk
tertangkap dan dihukum dalam menggunakan bundel input illegal. Berdasarkan
logika tersebut, karena itu = I/Ao > 0. Sementara itu, notasi , dan
Begitupun halnya dengan dampak kenaikan biaya per unit selain bundel
input illegal. Tanda dXi/dCl, dXi/dCI dan dXi/dCo, ketiganya lebih besar dari nol
yang secara berurutan menunjukkan bahwa perubahan ketiga macam biaya per
unit tersebut secara potensial berdampak positif terhadap penggunaan bundel
input illegal.
Cara penggalian informasi kualitatif tersebut dapat diterapkan pada
persamaan (7c) dan (7d). Dimana argumentasi dari eksperimen konseptual
pertama hingga ketiga akan serupa dengan argumentasi mengenai dampak
perubahan peubah eksogen terhadap dua peubah endogen yang mewakili illegal
fishing lainnya, yaitu AI dan Ao. Pertama, selama > , atau efektivitas
............................. (12b)
............................ (12c)
............................ (12d)
dengan asumsi denominator bertanda negatif. Sebaliknya, meski ada biaya resiko
illegal fishing yang besar, perubahan denda illegal fishing tidak akan menekan
penggunaan bundel input illegal bila efektivitas nelayan untuk menghindari aturan
lebih tinggi dibandingkan dengan efektivitas pengawasan dan pengendalian
penggunaan bundel input illegal, < (untuk > 0 dan < 0).
fisik marjinal bundel input legal, tindakan penghindaran atas peraturan bundel
input illegal dan bundel input illegal, . Intuisi ini digali dari
i l
TPI berpotensi untuk menekan alokasi bundel input illegal, dX /dP > 0.
Kemudian, terdapat dua kondisi juga yang berpotensi untuk menekan atau
mendorong alokasi bundel input illegal terkait perubahan harga ikan di pasar
illegal. Melalui persamaan (10), dXi/dPi > 0 bila produk fisik marjinal tindakan
penghindaran nelayan terhadap tindakan pengawasan dan pengendalian bundel
input illegal, , lebih tinggi dari penjumlahan produk fisik marjinal bundel input
Terakhir, dampak kenaikan biaya per unit bundel input illegal tidak
diragukan lagi akan memiliki dampak negatif terhadap alokasi bundel input
illegal. Melalui persamaan (11), dengan kondisi denominator yang negatif, maka
perubahan biaya per unit setiap jenis input berpotensi untuk menekan alokasi
bundel input illegal. Begitupun halnya dengan dampak kenaikan biaya per unit
selain bundel input illegal. Tanda dXi/dCl, dXi/dCI dan dXi/dCo, ketiganya lebih
kecil dari nol yang menunjukkan bahwa perubahan ketiga macam biaya per unit
tersebut secara potensial berdampak negatif terhadap penggunaan bundel input
illegal.
Yuhka Sundaya