Anda di halaman 1dari 36

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

BAB II DESKRIPSI PROYEK 2.1 Deskripsi Umum - Lokasi - Luas lahan - KDB - GSB Jalan Utama - Garis sempadan samping - KLB - Sifat proyek - Pemilik proyek - Sumber dana - Tema : Zona Utama Taman Hutan Raya Ir.H.Juanda (Blok Dago Pakar) : 14.37 Ha : 20% : 10 m :2m : 0.4 : Fiktif : Pemerintah Propinsi Jawa Barat (Dinas Kehutanan) : APBD : Space In Between Architecture

Gambar 2.1 Peta Lokasi Perancangan 2.2 Program Kegiatan Secara garis besar progam kegiatan Museum Zoologi Bandung berupa; - Konservasi - Riset

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 13

STUDIO TUGAS AKHIR - Pameran dan Informasi - Organisasi - Rekreasi Pasif

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Diagram 2.1 Program Kegiatan Museum Zoologi Pola aktifitas pengguna Tabel 2.1 Pola aktifitas pengelola Pengelola Kegiatan Datang Parkir Ganti Pakaian Kebutuhan Ruang Entrance Parkiran Ruang Ganti Pakaian dan Locker Ruang Kepala Museum Ruang Pengelola Ruang Karyawan Ruang Tata Usaha Ruang Bagian Keuangan Ruang Rapat Ruang Lobby dan Informasi Ruang Pamer Ruang Perpustakaan Coffe Break Audio Visual Ruang Tamu Ruang Keamanan

Mengurus Administrasi

Melayani Pengunjung

Menjaga Keamanan

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 14

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Tabel 2.2 Pola aktifitas pengunjung Pengunjung Kegiatan Datang Parkir Beli Tiket Penitipan Barang Masuk Museum Melihat Koleksi Interaksi dengan media pamer Menonton Vidio Masuk Perpustakaan Belanja Souvenir Bersantai di Caf Pulang 2.3 Kebutuhan Ruang Tabel 2.3 Kebutuhan Ruang Area Kelompok Ruang
Entrance Plaza Ruang Tiket Lobby Ruang Informasi Ruang Penitipan Barang Sirkulasi Ruang Perpustakaan Sirkulasi Ruang Pamer Permanen Ruang Pamer Temporer Sirkulasi Ruang Audio Visual Sirkulasi

Kebutuhan Ruang Entrance Parkiran Ruang Tiket Ruang Penitipan Barang Ruang Informasi Ruang Lobby dan Hall Ruang Pamer Ruang Pamer interaksi Ruang Audio Visual Perpustakaan Toko Souvenir Caftaria dan Coffe Break dan Zona Internet Akses Pintu Keluar

Ruang penerima

Ruang Edukasi Ruang Pameran Ruang Pertunjukan

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 15

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Area
Ruang Administrasi

Kelompok Ruang
Ruang Kepala Museum Ruang Karyawan Ruang Rapat Ruang Tamu Ruang Pengelola Ruang Tata Usaha Ruang Bagian Keuangan Sirkulasi Toko Souvenir Caf Internet Akses Sirkulasi Gudang Koleksi Ruang Keamanan Ruang Ganti Pakaian Ruang Locker Pantry Toilet Musholla Sirkulasi

Ruang Administrasi

Ruang Komersil

Ruang Penunjang

Ruang Penunjang

2.4

Studi Banding Proyek Sejenis

2.4.1 Data Tipologi Museum Zoologi Bogor 2.4.1.1 Data Umum Lokasi Lokasi Museum Zoologi Bogor mengambil berada di KRB (Kebun Raya Bogor) Entrance Pada awalnya museum zoologi memiliki 2 (dua) entrance sendiri, 1 (satu) entrance di sisi selatan yang bergabung dengan entrance Kebun Raya Bogor (Pintu II) sebagai secondary entrance dan 1 (satu) lainnya langsung di depan gedung museum zoologi. Karena keberadaan museum zoologi saat ini maka pihak pengelola memutuskan untuk menggabungkan entrance museum zoologi dengan entrance Kebun Raya Bogor.

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 16

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Gamba r Sistem Sirkulasi Dalam Tapak

2.2

Pintu masuk utama tapak

Pola sirkulasi dalam tapak lebih ditekankan pada sirkulasi manusia dengan tanpa mengabaikan kendaraan service yang sewaktu-waktu akan dibutuhkan. Material yang digunakan berupa aspal.

Gamba r Fasilitas dan dimensi ruang

2.3

Sirkulasi dalam tapak

Tabel 2.4 Fasilitas dan dimensi ruang pada bangunan museum zoologi Bogor No 1 2 Fasilitas Ruang Ruang Preparasi (perawatan dan perbaikan spesimen) Ruang data dan Informasi (pengelola) R. kepala pengelola Museum R. staff preparasi R. kimia Toilet R. Staff pengelola museum Pantry / dapur Toilet dan tempat cuci dapur Kantin (caf de mosioun) Lobby caf Cafeteria Aula Lobby belakang / tempat pendaftaran data pengunjung Ruang Pamer (dengan interior Vitrine dan diorama) Dimensi Ruang Panjang (m) Lebar (m) 9m 10 m 18 m 10 m 5m 3m 5m 5m 3m 2m 2m 2m 7m 8m 3m 5m 3m 3m 9m 10 m 3m 10 m 6m 10 m 10 m 9.8 m 3m 3m 137.9 m 60.6 m

3 4 5 6

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 17

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

No

Fasilitas Ruang Ruang Burung I Ruang Burung II Ruang Mamalia Ruang Herpet Ruang Serangga I Ruang Serangga II Ruang Ikan Moluska Ruang Ikan paus Ruang Lobby depan Ruang pengembangan display tipe ekosistem Lantai 1 Ruang 1 Ruang 3 Ruang 4 Ruang 5 Ruang 6 Gudang Ruang pengembangan display tipe ekosistem Lantai 2 Ruang 1 Ruang 2 Interior a) Lantai

Dimensi Ruang Panjang (m) Lebar (m) 20 m 10 m 17.6 m 9.5 m 23 m 10 m 15 m 4.5 m 6.2 m 5.2 m 5.1 m 4.3 m 10 m 5.1 m 3.6 m 8m 5m 4m 49.84 m 33.6 m 8m 5.8 m 8m 5.9 m 8m 5.8 m 8m 6m 8m 5.94 m 9.84 m 4.2 m 31.2 m 16.2 m 18.7 m 8.2 m 12.5 m 8m

- Aula dan Ruang Vitrin; lantai menggunakan material tegel 30 cm x 30 cm dengan warna abu-abu, kondisi eksisting sudah mulai pudar dari warnanya, sedangkn untuk fisiknya masih cukup baik. - Ruang Diorama; lantai menggunakan material tegel hexagonal dengan ukuran diameter 15 cm dengan warna abu-abu, kondisi eksisting sudah mulai pudar dari warnanya, sedangkn untuk fisiknya masih cukup baik.

Ruang aula Gamba r 2.4

Ruang vitrin Lantai aula dan ruang vitrin

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 18

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

b) Dinding Material dinding berupa tembok 1 bata dengan konstruksi bangunan kolonial yang berukuran tebal 30 cm dan tinggi 400 cm, warna putih (aula dan ruang vitrin) dan hijau (ruang diorama).

Ruang aula Gamba r c) Plafond 2.5

Ruang vitrin Dinding museum zoologi

Plafond menggunakan material kayu yang disusun dengan ketinggian plafond 300 cm dari permukaan lantai, menggunakan warna krem (putih kekuning-kuningan)

Gamba r d) ]Penghawaan

2.6

Plafond museum zoologi

Penghawaan pada bangunan museum ini menggunakan 2 sistem, yaitu; penghawaan alami dengan bukaan jendela dan penghawaan buatan untuk sirkulasi udara dengan menggunakan alat bantu brower yang dipasang di tiap bukaan jendela.

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 19

STUDIO TUGAS AKHIR Gamba r 2.7

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Jendela penghawaan museum zoologi

e) Pencahayaan Pencahaan pada bangunan museum ini menggunakan 2 sistem, yaitu; pencahaan alami dengan bukaan jendela dan pencahaan buatan dengan menggunakan alat bantu lampu yang dipasang di plafond.

2.8 Gambar f) Sirkulasi

Pencahayaan museum zoologi

Sirkulasi pada interior bangunan sesuai dengan persaratan ruang pamer museum dengan dimensi lebih dari 240 cm, dengan sistem doble loaded media pamer.

Gamba r g) Media Pamer

2.9

Pencahayaan museum zoologi

Media pamer yang dimiliki oleh museum zoologi pada saat ini adalah; Vitrin dan diorama, dan kerangka spesimen.

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 20

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Media pamer vitrin

Media pamer diorama

Media pamer kerangka hewan Gambar 2.4.1.2 Data Pemakai Data Pengelola Untuk pengelolaan museum zoologi ini terdapat 2 (dua) asumsi, yaitu; - Untuk pengelolaan tiket dikelola oleh pihak pengelola Kebun Raya Bogor, karena tikrt pintu masuk disatukan dengan Kebun Raya Bogor. - Untuk Museum zoologi sendiri dikelola oleh Puslit Biologi Bogor dengan 2 (dua) unit pengelola di bawah kepala museum, yaitu; Unit administrasi dan Unit keteknikan. Struktur Organisasi Pengelola Diagram struktur organisasi pengelola 2.10 Media pamer

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 21

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Diagram 2.7 Deskripsi tugas pengelola a) Unit Administrasi 1. Tata Usaha

Struktur organisasi pengelola

- Mengatur jalannya administrasi kantor - Mencatat surat masuk atau surat keluar kedalam buku agenda - Memasukkan surat ke dalam almari arsip - Mengetik 2. Kasir - Pembukuan administrasi keuangan - Administrasi briefing (cad) - Pelayanan perpustakaan - Kasir 3. Kebersihan - Kebersihan gedung dan lingkungan - Perawatan gedung dan lingkungan - Membantu unit administrasi b) Unit Keteknikan 1. Preparasi koleksi - Mencatat masuknya satwa - menghitung jumlah satwa yang mati maupun yang masih hidup - Menggolongkan satwa menurut jenisnya - Perbaikan dan perawatan koleksi 2. Kebersihan koleksi

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 22

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

- Kebersihan koleksi dan media pamer - Perawatan koleksi dan media pamer - Membantu unit keteknikan 3. Bimbingan / guide - Pusat data informasi pendidikan - Bimbingan - Memandu pengunjung - Membantu unit keteknikan Data Pengunjung Pengunjung secara garis besar terbagi kedalam 2 kategori, yaitu: 1. Pegunjung umum, dibedakan menjadi: - Masyarakat umum yang datang kesana untuk tujuan rekreatif, biasanya datang dalam jumlah kecil, keluarga, ataupun secara individu. - Masyarakat mancanegara, datang untuk tujuan rekreatif dan informatif, biasanya datang dalam jumlah kecil, kelompok, ataupun individu 2. Kalangan khusus, dibedakan lagi menjadi: - Pelajar yang umumnya datang untuk tujuan edukatif dan rekreatif, biasanya datang dalam jumlah banyak (rombongan) - Hobbies, datang untuk tujuan mencari informasi dan melihat-lihat koleksi terbaru, biasanya datang secara individu atau kelompok Pola Aktivitas 1) Pola Aktivitas Staff Tabel 2.5 Pola aktifitas staff Pemakai Staff Aktifitas Datang Parkir Absen Kantor Melayani pengunjung Memberi informasi Memandu (staff guide) Melakukan transaksi jual-beli (staff chassier) Istirahat Pulang

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 23

STUDIO TUGAS AKHIR 2) Pola Aktivitas Pengelola

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Tabel 2.6 Pola aktifitas pengelola Pemakai Pengelola Aktifitas Datang Parkir Absen Kantor Mengawasi kegiatan operasional Melakukan koordinasi antar bidang, kegiatan (extern-intern) - Istirahat - Pulang -

Diagram 2.8 Pola aktifitas staff dan pengelola 3) Pola Aktivitas Pengunjung Tabel 2.7 Pola aktifitas pengunjung Pemakai Pengunjung Aktifitas Datang Parkir Tiketing Mencari informasi Melihat-lihat dan memanfaatkan fasilitas Berbincang-bincang Menunggu Bertanya Melakukan transaksi jual-beli Pulang

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 24

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Diagram 2.9

Pola aktifitas pengunjung

Karakteristik Pengunjung Tabel 2.8 Karakteristik pengunjung No 1 Pelajar 2 3 Pria dan Wanita Menengah kebawah dan menengah keatas Masyarakat umum Masyarakat mancanegar a dan Hobbies Usia Jenis Kelamin Golongan Pemakai Karakteristik Cepat bosan, bingung, cuek, hanya melihat-lihat yang disukai, suka tampilan menarik. Cepat bosan, hanya melihat koleksi yang disukai saja Lebih menghargai, singgah lebih lama untuk mengamati koleksi, mempelajari dan bertanya apabila ada yang tidak dimengerti

2.4.2 Data Tipologi Museum Komodo TMII Koleksi Museum Komodo TMII Sampai tahun 2008 koleksi Museum berjumlah 763 jenis reptil, yang diwakili 19.937 contoh spesimen. Berikut adalah data koleksi genus binatang yang ada di Museum Komodo TMII; 1. Kupu-kupu Indonesia 2. Dunia Serangga 3. Serangga Bernyanyi (belalang)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 25

STUDIO TUGAS AKHIR 4. Capung 5. Kerang dan Tiram 6. Katak dan reptilia 7. Kerabat kelelawar 8. Mamalia 9. Kerabat 10.Burung

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Fasilitas Museum Komodo TMII 1. Museum Komodo (ruang2. Taman Reptil / mini zoo pamer) 3. Gazeebo

4. Taman sentuh

5. Toko souvenir dan cafetaria

6. Ampliteater

7. Kandang Karantina

8. Kandang Bertingkat

Gambar 2.11 Fasilitas Museum Komodo TMII Struktur Organisasi Pengelola

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 26

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Diagram 2.10 Struktur organisasi pengelola MFIK-TMII Deskripsi Tugas Pengelola 1. Tata Usaha - Mengatur jalannya administrasi kantor - Mencatat surat masuk atau surat keluar kedalam buku agenda - Memasukkan surat ke dalam almari arsip - Mengetik 2. Kasir - Pembukuan administrasi keuangan - Administrasi briefing (cad) - Pelayanan perpustakaan - Kasir 3. Kebersihan - Kebersihan gedung dan lingkungan - Perawatan gedung dan lingkungan - Membantu unit administrasi 4. Koleksi pameran - Mencatat masuknya satwa - menghitung jumlah satwa yang mati maupun yang masih hidup - Menggolongkan satwa menurut jenisnya - Perbaikan dan perawatan koleksi 5. Kebersihan koleksi dan taman - Kebersihan koleksi dan media pamer dan taman - Perawatan koleksi dan media pamer dan taman

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 27

STUDIO TUGAS AKHIR - Membantu unit keteknikan 6. Perpustakaan dan Bimbingan - Pusat data informasi pendidikan - Bimbingan - Memandu pengunjung - Membantu unit keteknikan Pola Aktivitas 1) Pola Aktivitas Staff

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Tabel 2.7 Pola aktifitas staff Pemakai Staff Aktifitas Datang Parkir Absen Kantor Melayani pengunjung Memberi informasi Memandu (staff guide) Menjawab pertanyaan Melakukan transaksi jual-beli (staff chassier) Istirahat Pulang

2) Pola Aktivitas Pengelola Tabel 2.8 Pola aktifitas pengelola Pemakai Pengelola Aktifitas Datang Parkir Absen Kantor Mengawasi kegiatan operasional Melakukan koordinasi antar bidang, kegiatan (extern-intern) - Istirahat - Pulang -

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 28

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Diagram 2.11 Pola aktifitas staff dan pengelola 3) Pola Aktivitas Pengunjung Tabel 2.9 Pola aktifitas pengunjung Pemakai Pengunjung Aktifitas Datang Parkir Tiketing Mencari informasi Melihat-lihat dan memanfaatkan fasilitas Berbincang-bincang Menunggu Bertanya Melakukan transaksi jual-beli Pulang

Diagram 2.12 Pola aktifitas pengunjung Karakteristik Pengunjung Tabel 2.10 Karakteristik pengunjung

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 29

STUDIO TUGAS AKHIR No 1 Usia Jenis Kelamin Golongan

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Pemakai Pelajar

Karakteristik Cepat bosan, bingung, cuek, hanya melihat-lihat yang disukai, suka tampilan menarik. Cepat bosan, hanya melihat koleksi yang disukai saja Lebih menghargai, singgah lebih lama untuk mengamati koleksi, mempelajari dan bertanya apabila ada yang tidak dimengerti

2 3 Pria dan Wanita

Menengah kebawah dan menengah keatas

Masyarakat umum Masyarakat mancanegar a dan Hobbies

Analisa Tapak Luar dan Tapak Dalam a) Tapak Luar - Museum berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), lokasi site merupakan kawasan rekreasi yang selalu ramai pengunjung. - Batasan Komplek Museum; Batas Utara Batas Selatan Batas Barat Transportasi Batas Timur : Museum Pranko Indonesia : Istana Anak-anak Indonesia : Desa Wisata : Parkir Bus Pariwisata + Tamu Kota Wisata dan Museum

Gambar 2.12 Lokasi Museum Komodo Indonesia b) Tapak Dalam - Komplek museum terdiri dari fasilitas utama dan penujang, fasilitas-fasilitas tersebut antaralain;

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 30

STUDIO TUGAS AKHIR Ruang Pamer Kantor pengelola Kandang Kandang bertingkat Kandang karantina Kandang Kolam

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Ampliteater Cafetaria dan Kios souvenir Gardu pandang Taman sentuh Shelter Plaza dan Gazeeboo

Gambar 2.13 Site Plan Museum Komodo Indonesia - Alur skema pendistibusian pengunjung pada museum ini terencana sesuai konsep yang direncanakan pada site plan. Skema yang direncanakan adalah pengunjung disajikan fasilitas plasa dan taman reptilia di segmen outdoor untuk menikmati keaneka ragaman reptil yang masih hidup beserta ekosistem hidupnya sebelum menuju ke ruang pameran. Analisa Gubahan Massa - Museum ini mengambil metapora reptil sebagai bentuk massa bangunan. Bentuk yang diambil adalah bentukan binatang reptil langka yang dimiliki Indonesia, yaitu Komodo. Gambar 2.2 Bentuk bangunan Museum Komodo Indonesia

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 31

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

- Dibagian entrance museum ini terdapat sebuah plasa sebagai ruang penerima yang mengsirkulasikan pengunjung ke taman reptilia sebelum menuju pintu masuk ruang pameran. Gambar 2.3 Entrance Museum Komodo Indonesia - Entrance museum ini dibagi menjadi dua sirkulasi, yaitu sirkulasi masuk dan keluar. - Pintu masuk museum ini memiliki dua bukaan, satu jalur sebagai jalur masuk dan satu lainnya sebagai jalur keluar. Gambar 2.14 Pintu masuk Museum Komodo Indonesia untuk pencahayaan pada bukaan sekali, yang ada

- Bukaan penghawan sedikit

dan hanya

bangunan museum ini kepala museum dan

terdapat dibagian kantor

menara pandang dibagian atas bangunan. Hal ini dikarenakan mengikuti standar perawatan koleksi museum untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak koleksi.

Gambar dan koleksi.

2.15 Bukaan Pencahayaan Museum Komodo Indonesia

- Pencahayaan pada bangunan ini 90% mengunakan lampu, untuk penerangan ruangan

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 32

STUDIO TUGAS AKHIR Gambar

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

2.16 Pencahayaan ruang pameran Museum Komodo Indonesia

- Penghawaan pada bangunan musieum ini sama halnya dengan pencahayaan, penghawaan menggunakan AC split dan AC terpusat sebagia penyuplai hawa ke ruang pameran.

Gambar 2.17 Penghawaan ruang pameran Museum Komodo Indonesia Analisa Elemen Interior Ruangan a) Lantai - Pola lantai didesain radial dengan berpusat pada diorama fauna yang berada di tengah-tengah ruang pameran. - Material lantai mengunakan marmer dengan warna krem (coklat keputih-putihan), dengan dimensi 100 cm x 50 cm. - Pengunaan material ini adalah merupakan salah satu trik untuk mensiasati pencahayaan pada ruang pamer. Material marmer akan dapat membantu pencahayaan dengan pentulan cahaya dari sumber cahaya buatan.

Gambar b) Dinding

2.18 Lantai ruang pamer Museum Komodo Indonesia

- Warna dinding pada ruang pameran menggunakan warna putih. Pemilihan warna untuk dinding tidak menyesuaikan koleksi, akan tetapi lebih ke pertimbangan kenyamanan pengguna yaitu dari segi penghawaan dan pencahayaan. Warna putih menimbulkan efek sejuk dan menimbulkan efek terang.

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 33

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Gambar 2.19 Dinding ruang pameran Museum Komodo Indonesia c) Plafond - Tinggi plafond 3.00 cm dari permukaan lantai, menggunakan material multiplek dengan warna putik yang memberi kesan terang dan sejuk.

Gambar 2.20 Plafond ruang pameran Museum Komodo Indonesia d) Sirkulasi - Sirkulasi dalam bangunan memiliki konsep doble loaded, dengan dimensi 2.80 cm lebar sirkulasi.

Gambar 2.21 Sirkulasi ruang pameran Museum Komodo Indonesia e) Media Pamer Museum Komodo Meiliki media pamer sebagai berikut; 1. Vitrin 2. Diorama

3. Kandang kolam

4. Kandang

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 34

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Gambar 2.4.3

2.22

Media Pamer

Data Tipologi Museum Serangga TMII

Koleksi Museum Serangga TMII Koleksi serangga tercatat 12.000 jenis, diwakili 2.580.000 contoh spesimen. Fasilitas Museum Serangga TMII 1. Museum serangga (ruang pameran) 2. Taman kupu-kupu (mini zoo) 3. Laboratorium serangga 4. Ruang audiovisual Struktur Organisasi Pengelola 5. Perpustakaan 6. Toko souvenir 7. Cafetria

Diagram 2.13 Struktur organisasi pengelola MFIS-TMII Deskripsi Tugas Pengelola 1. Tata Usaha - Mengatur jalannya administrasi kantor - Mencatat surat masuk atau surat keluar kedalam buku agenda - Memasukkan surat ke dalam almari arsip - Mengetik 2. Kasir - Pembukuan administrasi keuangan - Administrasi briefing (cad)

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 35

STUDIO TUGAS AKHIR - Pelayanan perpustakaan - Kasir 3. Kebersihan - Kebersihan gedung dan lingkungan - Perawatan gedung dan lingkungan - Membantu unit administrasi 4. Koleksi pameran - Mencatat masuknya satwa

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

- menghitung jumlah satwa yang mati maupun yang masih hidup - Menggolongkan satwa menurut jenisnya - Perbaikan dan perawatan koleksi 5. Kebersihan koleksi dan taman - Kebersihan koleksi dan media pamer dan taman - Perawatan koleksi dan media pamer dan taman - Membantu unit keteknikan 6. Perpustakaan dan Bimbingan - Pusat data informasi pendidikan - Bimbingan - Memandu pengunjung - Membantu unit keteknikan Pola Aktivitas 1. Pola Aktivitas Staff Tabel 2.11 Pola aktifitas staff Pemakai Staff Aktifitas Datang Parkir Absen Kantor Melayani pengunjung Memberi informasi Memandu (staff guide) Menjawab pertanyaan Melakukan transaksi jual-beli (staff chassier) Istirahat Pulang

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 36

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

2.

Pola Aktivitas Pengelola Tabel 2.12 Pola aktifitas pengelola Pemakai Pengelola Aktifitas Datang Parkir Absen Kantor Mengawasi kegiatan operasional Melakukan koordinasi antar bidang, kegiatan (extern-intern) - Istirahat - Pulang -

3.

Diagram 2.14 Pola aktifitas staff dan pengelola Pola Aktivitas Pengunjung Tabel 2.13 Pola aktifitas pengunjung Pemakai Pengunjung Aktifitas Datang Parkir Tiketing Mencari informasi Melihat-lihat dan memanfaatkan fasilitas Berbincang-bincang Menunggu Bertanya Melakukan transaksi jual-beli Pulang

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 37

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Diagram 2.15 Pola aktifitas pengunjung

Karakteristik Pengunjung Tabel 2.14 Karakteristik pengunjung No 1 Pelajar 2 3 Pria dan Wanita Menengah kebawah dan menengah keatas Masyarakat umum Masyarakat mancanegar a dan Hobbies Usia Jenis Kelamin Golongan Pemakai Karakteristik Cepat bosan, bingung, cuek, hanya melihat-lihat yang disukai, suka tampilan menarik. Cepat bosan, hanya melihat koleksi yang disukai saja Lebih menghargai, singgah lebih lama untuk mengamati koleksi, mempelajari dan bertanya apabila ada yang tidak dimengerti

Analisa Tapak Luar dan Tapak Dalam a) Tapak Luar - Museum berada di komplek Taman Mini Indonesia Indah (TMII), lokasi site merupakan kawasan rekreasi yang selalu ramai pengunjung. - Batasan Komplek Museum; Batas Utara Batas Selatan Batas Barat : Museum Puspa : Ruang terbuka : Taman Aquarium Air Tawar

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 38

STUDIO TUGAS AKHIR Batas Timur

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

: Museum Keprajuritan Indonesia

Gambar

2.23 Lokasi Museum Serangga Indonesia

c) Tapak Dalam - Komplek museum terdiri dari fasilitas utama dan penujang, fasilitas-fasilitas tersebut antaralain; 1. Museum 2. Taman Kupu-kupu 3. Loket dan pos jaga 4. Perpustakaan 5. Plaza 6. Cafetaria dan Kios souvenir

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 39

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Gambar 2.24 Site Plan Museum Komodo Indonesia - Alur skema pendistibusian pengunjung pada museum ini terencana sesuai konsep yang direncanakan pada site plan. Skema yang direncanakan adalah pengunjung disajikan fasilitas plasa kemudian ruang pamer/ galeri dan sebelum pulang pengunjung dialirkan ke taman kupu-kupu pada segmen outdoor untuk menikmati keaneka ragaman serangga yang masih hidup beserta ekosistem hidupnya. Analisis Gubahan Massa - Museum ini mengambil metapora serangga sebagai bentuk massa bangunan. Bentuk yang diambil adalah bentukan binatang serangga langka yang dimiliki Indonesia, yaitu kumbang.

Gambar 2.25 Bentuk bangunan Museum Serangga Indonesia - Dibagian entrance museum ini terdapat sebuah plasa sebagai ruang penerima.

Gamba

2.26 Entrance Museum Serangga Indonesia

r - Entrance museum ini dibagi menjadi dua sirkulasi, yaitu sirkulasi masuk dan keluar. - Pintu masuk museum ini memiliki dua bukaan, satu jalur sebagai jalur masuk dan satu lainnya sebagai jalur keluar.

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 40

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Gambar 2.27 Pintu masuk Museum Serangga Indonesia - Bukaan untuk pencahayaan relatif banyak, sedangkan bukaan untuk penghawan pada bangunan museum ini sedikit sekali, bukaan yang ada hanya terdapat dibagian atap dan sudut museum. Hal ini dikarenakan estetika pencahayaan ruang pamer dan mengikuti standar perawatan koleksi museum untuk menghindari hal-hal yang dapat merusak koleksi.

Gamba

2.28 Bukaan Pencahayaan Museum Serangga Indonesia

r - Pencahayaan pada bangunan ini 80% khususnya penerangan ruangan mengunakan cahaya alami melalui langit-langit, dan untuk pencahayaan koleksi menggunakan lampu spot.

Gambar 2.29 Pencahayaan ruang pameran Museum Serangga Indonesia - Penghawaan pada bangunan musieum ini beda halnya dengan pencahayaan, penghawaan menggunakan AC split dan AC terpusat sebagia penyuplai hawa ke ruang pameran.

Gamba

2.30 Penghawaan ruang pameran Museum Serangga Indonesia

r Analisa Elemen Interior Ruangan a) Lantai - Pola lantai didesain diagonal.

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 41

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

- Material lantai mengunakan keramik marmer dengan warna krem (coklat keputihputihan), dengan dimensi 30 cm x 30 cm. - Pengunaan material ini adalah merupakan salah satu trik untuk mensiasati pencahayaan pada ruang pamer. Material keramik marmer akan dapat membantu pencahayaan dengan pentulan cahaya dari sumber cahaya buatan.

Gambar 2.31 Lantai ruang pamer Museum Serangga Indonesia b) Dinding - Warna dinding pada ruang pameran menggunakan warna putih. Pemilihan warna untuk dinding tidak menyesuaikan koleksi, akan tetapi lebih ke pertimbangan kenyamanan pengguna yaitu dari segi penghawaan dan pencahayaan. Warna putih menimbulkan efek sejuk dan menimbulkan efek terang.

Gamba r c) Plafond

2.32 Dinding ruang pameran Museum Serangga Indonesia

- Tinggi plafond 3.00 cm dari permukaan lantai, tanpa menggunakan langit-langit (langsung dak beton) dengan konsep desain sarang serangga.

Gamba r

2.33 Plafond ruang pameran Museum Serangga Indonesia

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 42

STUDIO TUGAS AKHIR d) Sirkulasi

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

- Sirkulasi dalam bangunan memiliki konsep doble loaded, dengan dimensi 1.80 cm s/d 2.80 cm lebar sirkulasi.

Gamba r e) Media Pamer

2.34 Sirkulasi ruang pameran Museum Komodo Indonesia

1. Vitrin

2. Diorama

3. Kandang

Gambar 2.4.4

2.35 Media Pamer

Data Tipologi Museum Abteiburg, Mochen-Gladbach, Jerman Arsitek Lokasi Jenis Bangunan Sistem Konstruksi Konteks Tema : Hans Hollein : Mochen-Gladbach, Jerman : Museum Seni : Campuran batu cladding, batu bata, logam : Perkotaan : Arsitektur Modern Atau Pasca Modern

Museum dibagi dalam beberapa bentuk desain yang terintegritas dalam lingkungan perkotaan skala kecil, yang berorientasi kearah lereng bekas taman bihara, site museum ini ditinggikan dari permukaan dan memanfaatkan ruangan bagian dari bawah tanah. jalur pedestrian untuk pengunjung berjalan kaki berada di atas atap yang dapat dilihat dari kaca

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 43

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

pada pavillion utama. Marmer putih dan kolom krom yang mengkilat mengubah image bangunan yang kecil menjadi lebih bertenaga yang dijadikan daya tarik dari museum ini.

Gambar

2.36

Suana Fasade dan eksterior Museum

Gamba r

2.37 Site planing

Gamba r

2.38 Potongan site plan

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 44

STUDIO TUGAS AKHIR 2.4.5 Arsitek Lokasi Jenis Bangunan Sistem Konstruksi Konteks Tema

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Data Tipologi Museum Hirshhorn, Washington, DC : Gordon Bunshaft / Som : Washington, DC : Museum Seni : Beton : Urban Campus : Arsitektur Modern The Hirshhorn Museum merupakan bangunan tiga lantai berbentuk silinder

menyerupai hellypad dengan konstruksi beton yang terkesan berat. Bangunan museum ini memiliki tangga , elevators, dan escalator untuk sirkulasi dalam bangunan. Untuk alasan struktural, sang arsitek merubah museum menjadi lebih berat dari pada perencanaan awal, sebagai hasilnya sang arsitek membatasi ruang sirkulasi dan pintu masuk.

Gambar

2.39 Site plan

Gambar

2.40

Tampak

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 45

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Gambar

2.41

Denah Lantai 1

Gambar

2.42

Denah Lantai 2 - 4

Gamba 2.4.6 Arsitek Lokasi Jenis Bangunan Sistem Konstruksi Konteks Tema

2.43

Potongan site

r Data Tipologi East Wing National Gallery, Washington, DC : Im - Pei : Wahington, DC : Museum Seni dan Perkantoran : Post-Tensioned Concrete, Stone Cladding : Taman Kota : Arsitektur Moderen East wing national gallery ini berada di bentuk site segitiga, bentuk bangunan dari

national gallery ini merupakan hasil ekploitasi dari bentuk site. Bentuk bangunan dirancang

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 46

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

segitiga sebagai sikap dari bentukan site dan dijadikan suatu slupture sebagai edge dari kawasan.

Gamba r

2.44 Site Plan

Gamba r

2.45

Denah Lantai Bangunan

Gamba r

2.46 Tampak Depan

Gamba r

2.47 Tampak samping

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 47

STUDIO TUGAS AKHIR

MUSEUM ZOOLOGI BANDUNG Tema SPACE IN BETWEEN ARCHITECTURE

Gamba r

2.48 Prespektif

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

CEPI DEDE SETIYAWAN 10403027 II - 48

Anda mungkin juga menyukai