Anda di halaman 1dari 4

http://winarsihww.blogspot.com/2012/11/kajian-teori-perkembangan-moralmenurut.

html Kajian teori perkembangan moral menurut piaget :


Kajian teori perkembangan moral menurut piaget : Piaget mengemukakan bahwa seorang manusia dalam kehidupannya akan mengalami rentangan perkembangan moral sbb: 1. Tahap heteronomous Seseorang yang pada saat awal kehidupannya belum memiliki pendirian yang kuat dalam menentukan sikap dan perilaku atau dapat dikatakan bahwa dalam mnentukan pilihan keputusan sebuah perilaku masih dilandasi oleh anekaragam dan sering bertukarnya ketentuan dan kepentingan. Contoh : anak kecil jika ditanya pilih warna merah atau kuning . Maka antara jawaban pertama kedua dan seterusnya besar kemungkinan akan berbeda. 2. Tahap Autonomous Seorang anak telah memiliki sikap dan perilaku moralitasnya yang tercermin dari dirinya dan telah didasari oleh pendiriannya sendiri. Contoh : anak yang menginginkan sebuah mainan dia akan tetap berusaha memainkan mainan tersebut meskipun harus antri menunggu giliran . Teori perkembangan menurut John Dewey Tahap perkembangan moral melewati 3 fase: 1. Fase premoral atau pre Convensional -Sikap dan perilaku manusia banyak dilandasi oleh impuls dan social. Contoh : permainan kelompok 3 anak menyusun balok akan lebih cepat selesai apabila dilakukan oleh satu orang anak dan hasilnya pun juga akan lebih baik 2. Tingkat konvensional -Perkembangan moral manusia yang banyak didasari oleh sikap kritis kelompoknya. Contoh :
1

penyampaian materi yang monoton akan menyebabkan kebosanan tersendiri pada anak sehingga anak tidak akan berkembang daya fikir dan kreativitasnya. 3. Autonomous -Perkembangan manusia banyak dilandaskan pada pola pikirannya sendiri. seiring dengan bertambahnya usia yang dijalani si anak dilingkungan sekolah mampu memberikan pengaruh positif dalam menentukan berbagai tindakannya. misal : anak umur 4th disekolah belum bisa menulis /memegang pensil menginjak usia 5th anak tersebut dapat menulis walaupun belum rapih dan sudah bisa memegang pensil dengan benar.

t;line- h : 0o x ngtua menuntut prestasi anak c. Tidak adanya batasan yang jelas dari orangtua d. Kritik yang berlebihan dari orang dewasa e. Seringnya diingatkan mengenai tanggungjawab ketika dia dewasa f. Merasa bersalah

g. Model dari orang tua h. Frustasi yang terus menerus

Upaya upaya yang dilakukan untuk mengatasi anak cemas :

1. Menentramkannya 2. Mencoba mengalihkan perhatian 3. Tidak mendesak anak untuk memberikan penjelasan 4. Ajaklah anak untuk mlakukan relaksasi 5. Melakukan hal-hal yang menyenangkan 6. Membiasakan anak menekpresikan perasaannya 7. Minta bantuan ahli apabila cemasnya berlarut-larut

3. Hipersensitivitas Adalah kepekaan emosional yang berlebihandan sering dijumpai oleh anak-anak.
2

Penyebabnya: Merasa kurang atau tidak sama dengan orang lain. Adaya harapan yang tidak realistis Sikap orangtua yang overprotektif dan memanjakan anak Penanganan anak yang hipersensitif :

Menghindari sikap overprotektif pada anak Dalam proporsi yang wajar anak perlu dikenali sikap kritik Mengajarkan anak untuk memandang dirinya proporsional Mengajarkan ketrampilan pada anak 4. Fobia Adalah perasaan takut yang irasional pada obyek yang sebenarnya tidak berbahaya atau tidak menyeramkan. Fobia terdiri dari aspek emosi dan tingkah laku Compulsive : rasa takut yang tidak beralasan namun tidak berdaya untuk mengatasinya. Usaha penyembuhannya: a. Mengembalikan rasa percaya diri anak b. Terapi psikologis Jenis-jenis fobia ada 5: a. Fobia terhadap ruang terbuka (agora phobia) b. Fobia terhadap ruangtertutup (claustrophobia) c. Fobia terhadap tempat yang tinggi (Acrophobia)

d. Fobiaterhadap tempat kotor dan infeksi akibat kuman (mysophobia) e. Fobia terhadap suatu benda (photophobia)

FAKTOR PENYEBAB TIMBULNYA PERMASALAHAN EMOSI (Reynold) 1. Latar belakang keluarga yang kasar 2. Perasaan bertolak secara fisik maupun emosional oleh pihak orangtua 3. Orang dewasa yag belum dewasa dan memiliki kematangan untuk melakukan pengasuhan anak. 4. Kehilangan terlalu dini seseorang yang disayangi
3

5. Orangtua yang tidak mampu mencintai anaknya 6. Perasaan cemuburu yang berlebihan dan tidak ditangani dengan baik 7. Anak belum siap menghadapi situasi baru 8. Mendapatkan gertakan ,gangguan dan ketidakramahan dari anak yang lain 9. Cacat fisik

Anda mungkin juga menyukai