Anda di halaman 1dari 26

ANALISA KASUS STASE KEPERAWATAN GERONTIK ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny.

J DENGAN HIPERTENSI DI WISMA GODOMADONO PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT ABIYOSO

Disusun Oleh :

Suwarniningsih

3213030

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN IV SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL ACHMAD YANI YOGYAKARTA

2013

LEMBAR PENGESAHAN ANALISA KASUS STASE KEPERAWATAN GERONTIK ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA Ny. J DENGAN HIPERTENSI DI WISMA GODOMADONO PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA YOGYAKARTA UNIT ABIYOSO

Di Susun Oleh :

Suwarniningsih

3213030

Telah disetujui pada Hari Tanggal : :

Pembimbing Akademik

Pembimbing Klinik

(Ngatoiatu Rahmani, S.Kep.,Ns)

(Yelli HN)

ASUHAN KEPERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI Data Umum Klien Nama Umur Agama Alamat Pekerjaan Terakhir Tanggal Masuk Wisma Penanggung Jawab Nama Penanggung Jawab Hubungan dengan Lansia GENOGRAM : Ny. J : Keponakan : Ny. J : 70 tahun : Islam : Sendangadi, Mlati, Sleman :: 22 - 1 - 2013 : godo mandono

Pendidikan Terakhir : SD klas II

Keterangan : 1. 2. 3. 4. 5. : Laki-laki : Perempuan : Kelayan Ny. J : Laki-laki meninggal : Perempuan meninggal

Alasan datang ke PSTW atau menghuni PSTW Ny. J mengatakan bahwa suaminya telah lama meninggal dan Ny.J tidak memiliki anak,kemudian dia tinggal bersama keluarga dari adiknya, Ny.J tidak ingin merepotkan keluarga dari adiknya sehingga Ny.J memilih untuk tinggal dipanti. Keluhan utama saat ini Ny. J mengatakan kadang pegal dan leher cengeng Riwayat kesehatan keluarga Ny. J menyatakan didalam keluarganya tidak terdapat riwayat penyakit keturunan yaitu stroke dan hipertensi dan penyakit menular seperti TBC dan lain-lain. Riwayat alergi Ny. J tidak memiliki riwayat alergi, baik terhadap obat ataupun makanan. Pemeriksaan Fisik 1. Keadaan Umum : Baik Nyeri : Ya. P : Ny. J menderita penyakit hipertensi Q : Ny. J mengatakan rasa nyerinya hanya kadang-kadang dan tidak mengganggu aktifitas R : Ny. J mengatakan letak sakitnya/ cengeng dibagian leher belakang S : Skala nyeri adalah 2 T : nyeri terasa hanya kadang-kadang,sehari 1 kali kadang malah tidak terasa sama sekali. Status Gizi : BB saat ini : 44 kg, TB : 155 Cm, BMI : 44 / (1,55) = 18,581717 Gizi kurang Gizi cukup Gizi lebih

Personal Hygiene : Kebersihan diri Ny. J baik. Ny. J mandi 2 x dalam sehari. pakaian yang digunakan terlihat bersih,gosok gigi sehari 3 kali,bersamaan dengan mandi dan ketika mau tidur,keramas seminggu sekali. 2. Sistem Persepsi Sensori a) Pendengaran: sistem pendengaran Ny. J baik. Telinga kanan maupun telinga kiri masih baik, Ny. J tidak menggunakan alat bantu dengar, tidak ada luka, tidak ada nyeri tekan pada telinga Ny.J. b) Penglihatan: bentuk mata Ny. J simetris (normal), tetapi penglihatan Ny. J mulai kabur pada jarak > 4 meter. c) Pengecap/Penghidu: Ny. J masih dapat membedakan rasa manis, pahit, asam dan asin serta Ny. J masih dapat mencium bauan. d) Peraba: Ny. J masih dapat membedakan rangsangan rasa panas, dingin, sakit maupun nyeri. Turgor kulit menurun, kulit tampak mulai keriput. 3. Sistem pernapasan a) Frekuensi b) Suara nafas c) Kualitas Pengkajian thorax - Inspeksi : tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan, tidak ada pernafasan cuping hidung dan tidak ada bekas jejas. - Perkusi - Palpasi - Auskultasi 4. Sistem Kardiovaskuler a) Tekanan darah : 160 / 90 mmHg, b) Nadi : 80 x/ menit c) Capillary refill : > 2 detik Suara jantung : saat diperkusi terdengar redup dan saat diauskultasi terdengar suara 6 : terdengar suara sonor : tidak ada nyeri tekan dan krepitasi : saat diauskultasi terdengar vesikuler : Ny. J bernafas spontan 20 x/mnt : suara napas vesikuler : kualitas suara normal

SI dan S2 murni tidak ada suara tambahan. 5. Sistem saraf pusat a) Kesadaran : Compos Mentis b) Orientasi waktu : Ny. J tidak mengalami disorientasi waktu c) Orientasi orang : Ny. J tidak mengalami disorientasi orang, Ny. J masih mengenali dan mengingat nama teman teman satu wisma denganya. d) Skor SPMSQ adalah dan skor MMSE adalah 6. Sistem Gastrointestinal a) Nafsu makan : Ny.J mengatakan nafsu makannya baik dan porsi yang diberikan selalu habis dimakan. Sedangkan minumnya kira kira 1000 1200 cc / hari. Ny.J tidak mempunyai diit makanan seperti diit hipertensi. b) Pola makan : 3 x sehari sesuai diit dari PSTW. Dan mendapatkan snack. c) Abdomen : - Inspeksi : bentuk abdomen simetris, tidak ada jejas, dan tidak ada massa. - Perkusi: saat dilakukan perkusi terdengar tympani dan tidak kembung - Palpasi : saat dilakukan palpasi tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran hepar. - Auskultasi : saat dilakukan auskultasi terdengar suara bising usus 12X/menit d) BAB / pola konsistensi : Ny. J mengatakan BAB biasanya 1 x sehari. BAB lancar tidak ada sembelit biasanya pada pagi hari. BAK lancar, dengan frekuensi 4 - 5 x sehari. Tidak mengalami inkontinensia urine. 7. Sistem muskuloskletal Ny. J tampak jalan biasa tanpa menggunakan alat bantu jalan. Kemampuan ADL: Hasil Katz indeks adalah 6 yang artinya adalah tinggi/mandiri (katz indek terlampir) Kekuatan otot: 5 5 5 5 Lengan kiri 7 : 5 26 . Hasil SPMSQ terlampir

Lengan kanan : 5

Kaki kanan Keterangan:

: 5

Kaki kiri

: 5

0= Otot sama sekali tidak mampu bergerak tampak berkontraksi bila lengan tungkai dilepaskan akan jatuh 100% pasif 1 = Tampak kontraksi atau ada sedikit gerakan dan ada tahanan sewaktu jatuh 2= Mampu menahan tegak yang berarti mampu menahan gaya gravitasi (saja), tapi dengan sentuhan akan jatuh 3= Mampu menahan tegak walaupun sedikit didorong tetapi tidak mampu melawan tekan/ dorongan dari pemeriksa. 4= Kekuatan kurang dibandingkan sisi lain 5= Kekuatan utuh. Rentang gerak: rentang gerak Ny. J bebas dan aktif. Ny. J tampak jalan biasa dan tidak ada masalah. lampu penerangan kamar terang. Pola aktivitas dan latihan Kemampuan perawatan diri Makan / minum Mandi Toileting Berpakaian Mobilitas di tempat tidur Berpindah / berjalan Ambulasi / ROM Keterangan: tergantung total. 8. Sistem Integumen a) Pressure ulcer : kulit Ny. J sudah mulai keriput, tidak terdapat pigmentasi pada kulit Ny. J. b) Turgor kulit: turgor kulit menurun > 2 detik. Nilai braden scale: 27 0 V V V V V V V 1 2 3 4

0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain 3: dibantu orang lain dan alat, 4:

9. Sistem reproduksi Ny. J sudah pernah menikah dan Ny. J tidak mempunyai keturunan / anak dari hasil pernikahannya. Ny. J saat ini berumur 70 tahun dan telah masuk kedalam tahap menopause. 10. Data Penunjang a) Laboratorium : Ny. J tidak pernah melakukan pemeriksaan laboratorium b) Radiologi : Ny. J tidak pernah melakukan pemeriksaan radiologi. 11. Terapi Yang Diberikan Pada tanggal 26 Juni 2013, Ny. J mendapat terapi obat dari panti yaitu: Neurodex ( 2 x 1 )

PSIKOSOSIO BUDAYA DAN SPIRITUAL Psikologis a) Perasaan saat ini dalam menghadapi masalah / persepsi klien: Ny J mengatakan saat ini merasa senang selama tinggal dipanti. Ny. J merasa nyaman karena merasa diperhatikan oleh petugas yang ada dipanti. Ny. J memahami bahwa penyakit dan kekurangan yang dideritanya mungkin karena faktor usia yang tidak muda lagi. b) Cara mengatasi perasaan tersebut: Ny. J berpasrah diri dan berdoa.Ny. J tidak merasa rendah diri dengan kondisinya sekarang yang semakin tua dan tinggal dipanti. Ny J merasa senang mendapat perhatian dari orang yang bertugas di panti dan teman-teman satu wisma yang saling berbagi dan telah dianggap seperti keluarga sendiri. Jika Ny. J merasa sakit dan sudah tidak tertahan lagi maka Ny J langsung periksa ke dokter atau melaporkan keluhan yang dirasakan kepada petugas yang ada di panti. c) Jika masalah tidak dapat diselesaikan : Ny. J mengatakan apabila mengalami suatu masalah maka dia selalu berdoa kepada Tuhan YME, dan membicarakan dengan petugas yang ada dipanti. d) Pengetahuan klien tentang masalah / penyakit yang dihadapi 9

Ny. J mengerti penyakitnya yaitu tekanan darah tinggi, dan harus selalu control rutin ke poliklinik. Sosial Aktivitas atau peran di panti a) Ny. J mengatakan senang mengikuti kegiatan di panti seperti senam, dendang ria, dan belajar keterampilan. b) Kebiasaan yang tidak disukai di lingkungan Ny. J mengatakan bahwa tidak ada kegiatan yang tidak disukai dipanti. c) Cara mengatasinya Tidak ada karena Ny. J tidak merasakan hal yang tidak disukai. d) Pandangan klien tentang aktivitas sosial di lingkungannya. Ny. J mengatakan sangat senang tinggal di panti karena banyak orang yang telah peduli pada dirinya dan Ny. J juga mengatakan bahwa kegiatan dilingkungannya baik dan bernilai positif. Budaya a) Budaya yang diikuti klien Ny. J mengikuti budaya jawa yang ramah, lembut dan sopan. b) Keberatan / tidak terhadap budaya yang diikuti Ny. J mengatakan tidak merasa keberatan mengikuti kebudayaan yang ada. c) Cara mengatasi (jika keberatan) Tidak ada masalah yang dirasakan. Spiritual a) Aktivitas ibadah sehari-hari yang dilakukan. Ny. J mengatakan selalu mengerjakan shalat 5 waktu di musolla panti. b) Kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan: Ny. J selalu ikut atau terlibat didalam pengajian bersama di PSTW. c) Kegiatan ibadah yang saat ini tidak bisa dilakukan Tidak ada. d) Perasaan klien karena tidak bisa melaksanakan ibadah tersebut Tidak ada. 10

e) Upaya klien mengatasi perasaan tersebut. Tidak ada. f) Keyakinan klien tentang masalah / peristiwa kesehatan yang sekarang sedang dialami: Ny. J mengatakan bila mengalami suatu masalah selalu berdoa kepada Allah SWT, dan pasrah terhadap keadaan kesehatannya sekarang. THE SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ) Nama Klien: . J Usia: 70 tahun Pemeriksa: Suwarniningsih Response Incorrect Responses

THE SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE (SPMSQ) Question 1. What are the date, month, and year? 2. What is the day of the week? 3. What is the name of this place? 4. What is your phone number? 5. How old are you? 6. When were you born? 7. Who is the current president? 8. Who was the president before him? 9. What was your mother's maiden name? 10. Can you count backward from 20 by 3's? Keterangan: +

+ + + + + + + + +

: Pernyataan salah tidak sesuai kondisi sebenarnya : Pernyataan benar dan sesuai kondisi sebenarnya

Total kesalahan / errors : 2 Interpretasi: Kesalahan / errors 0 - 2 : Normal Mental Functioning.

BRADEN SCALE
Nama Pasien Tanggal : Ny. J : 26 Juni 2013 11

Nama Pemeriksa
PERSEPSI SENSORI Kemampuan untuk mengenal adanya tekanan ketidaknyamanan

: Suwarniningsih
2.Sangat Terbatas Hanya berespon terhadap rangsang nyeri Tidak mampu menyatakan ketidakmampuan, hanya berupa rintihan atau gelisah atau Menderita gangguan sensori yang membatasi kemampuan merasakan nyeri/ketidaknyamana n dihampir separuh tubuhnya 3.Sedikit Terbatas 4.Tidak ada Gangguan Berespon pada perintah verbal/ Tidak menderita gangguan sensori

1.Keterbatasan Total Tidak berspon pada rangsang nyeri karena menurunnya kesadaran atau Terbatasnya kemampuan untuk merasakan nyeri di seluruh tubuh

Berespon pada perintah verbal, tapi tidak selalu mengkomunikasikan adanya ketidaknyamanan atau Menderita beberapa gangguan sensori yang membatasi kemampuan merasakan nyeri/ketidaknyamanan pada satu atau dua ekstremitas

KELEMBAPAN Derajat kelembaban kulit

1.Selalu lembab Keadaan kulit selalu basah oleh keringat, urine, dll. Hal ini diketahui saat pasien bergerak atau berbalik

2.Sangat lembab Kulit sering lembap, tapi tidak selalu. Linen harus diganti setidaknya 1x/shift

3.Kadang lembab Kulit kadang lembap, linen seharusnya diganti setiap hari

4.Jarang lembab Kulit biasanya kering linen diganti sesuai tindakan rutin

AKTIVITAS Tingkat aktivitas fisik

1.Bedfast Hanya berbaring di tempat tidur

2.Chairfast Tidak mampu berjalan/berdiri. Tidak mampu menahan berat badan sendiri, harus dibantu menuju kursi

3.Walks occasionally Jarang berjalan, hanya jarak dekat dengan atau tanpa bantuan. Lebih banyak berbaring atau duduk

4. Walk frequently

MOBILITAS Kemampuan unutk berubah an mengatur posisi tubuh

1.Imobilitasi total Tidak mampu merubah posisi tubuh tanpa bantuan

2.Sangat terbatas Mampu merubah posisi tubuh, tapi tidak sering mampu begerak sendiri

3.Sedikit terbatas Mampu merubah posisi tubuh sendiri

4.Tidak ada batasan Mampu dan sering berubah posisi tubuh tanpa bantuan

12

NUTRISI Pola makan

1.Sangat buruk Tidak pernah makan habis, hanya 1/3 porsi. Kurang makan protein/hari, kuran minum atau Puasa dan atau terpasang IV line lebih dar i 5 hari

2.Kemungkinan adekuat Jarang makan, hanya porsi. Mengkonsumsi supplement atau Menerima kurang dari jumlah optimal dat=ri makanan cair perNGT

3.Adekuat Memakan separuh lebih porsi, 4 porsi protein atau Menggunakan NGT atau mendapat TPN yang memenuhi nutrisi yang dibutuhkan

4.Excellent

FRICTION & SHEAR

1.Bermasalah Membutuhkan bantuan maksimal dalam bergerak. Tidak mampu mengangkat badan tanpa bergesekan dengan alas

2.Potensi terjadi masalah Bergerak dengan memerlukan bantuan minimal

3.Tidak ada masalah Bergerak di tempat tidur dan kursi secara mandiri, memiliki kekuatan otot untuk mengangkat badan sempurna sebelumbergerak. Mampu mempertahankan posisi saat duduk ataupun tidur

Score : 27 Keterangan Score : 15 18 berisiko 13 14 resiko sedang 10 12 resiko tinggi 9 resiko sangat tinggi.

KATZ INDEX
Nama Klien: Ny. J Usia: 70 Tahun 13 Pemeriksa: Suwarniningsih

AKTIVITAS Poin : 1

KEMANDIRIAN (1 poin) TIDAK ADA pemantauan, perintah ataupun didampingi (1 poin) Sanggup mandi sendiri tanpa bantuan, atau hanya memerlukan bantuan pada bagian tubuh tertentu (punggung, genital, atau ekstermitas lumpuh) (1 poin) Berpakaian lengkap mandiri. Bisa jadi membutuhkan bantuan untuk memakai sepatu (1 poin) Mampu ke kamar kecil (toilet), mengganti pakaian, membersihkan genital tanpa bantuan (1 poin) Masuk dan bangun dari tempat tidur / kursi tanpa bantuan. Alat bantu berpindah posisi bisa diterima (1 poin) Mampu mengontrol secara baik perkemihan dan buang air besar (1 poin) Mampu memasukkan makanan ke mulut tanpa bantuan. Persiapan makan bisa jadi dilakukan oleh orang lain.

KETERGANTUNGAN (0 poin) Dengan pemantauan, perintah, pendampingan personal atau perawatan total (0 poin) Mandi dengan bantuan lebih dari satu bagian tuguh, masuk dan keluar kamar mandi. Dimandikan dengan bantuan total (0 poin) Membutuhkan bantuan dalam berpakaian, atau dipakaikan baju secara keseluruhan (0 poin) Butuh bantuan menuju dan keluar toilet, membersihkan sendiri atau menggunakan telepon (0 poin) Butuh bantuan dalam berpindah dari tempat tidur ke kursi, atau dibantu total (0 poin) Sebagian atau total inkontinensia bowel dan bladder (0 poin) Membutuhkan bantuan sebagian atau total dalam makan, atau memerlukan makanan parenteral

MANDI Poin : 1

BERPAKAIAN Poin : 1 TOILETING Poin : 1 PINDAH POSISI Poin : 1 KONTINENSIA Poin :1 MAKAN Poin : 1

TOTAL POIN : 6 = Tinggi (Mandiri); 4 = Sedang; <2 = Ganggaun fungsi berat; 0 = Rendah (Sangat tergantung)

ANALISA DATA Nama Klien Umur : Ny J : 70 tahun 14

No. 1.

Hari /Tanggal Selasa DS :

Data

Problem

Etiologi

25 Juni Ny. J mengatakan kadang merasakan 2013 pegal dan cengeng pada leher. P: Ny J menderita penyakit hipertensi Q: Ny. J mengatakan rasa nyerinya hanya kadang kadang dan tidak mengganggu aktifitas. R: Ny. belakang. S: Skala nyeri 2 T: nyeri terasa hanya kadang kadang sehari 1 kadang malah tidak terasa sama sekali. DO : 2. DS : Ny. J mengatakan di poliklinik. Kelayan mengatakan selalu control dengan teratur. DO : Kelayan terlihat kontrol rutin di mengerti dengan TD Ny. J : 160 / 90 mmHg, Nadi : 80 x/ menit J mengatakan letak sakitnya/cengengdi bagian leher

Nyeri Akut

Agen cedera biologis (Hipertensi)

Management regimen terapeutik efektif

penyakitnya bahwa harus kontrol rutin

poliklinik PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Injury Biologis (Hipertensi) 2. Management Regiment Terapeutik Efektif 15

16

KEPERAWATAN 3. 1. 4. Nyeri Akut Berhubungan Dengan Agen Injury Biologis (Hipertensi)

No.

DIAGNOSA TUJUAN NOC : Pain level Pain control Comfort level

RENCANA KEPERAWATAN INTERVENSI NIC : Pain Managemen

1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan kelayan. 2. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST). 3. Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan kelayan. Setelah dilakukan asuhan keperawatan 4. Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui selama 3 x 8 jam diharapkan masalah pengalaman nyeri kelayan. nyeri teratasi. 5. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri Dengan kriteria hasil: seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan. nyeri berkurang menjadi skala 0 6. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi untuk nyeri mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab 7. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat nyeri, mampu menggunakan teknik penghilang rasa sakit. nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, 8. Ajarkan Relaksasi otot progresif untuk mengontrol mencari bantuan) hipertensi secara nonfarmakolologi. melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri. NOC : Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 3 x 8 jam diharapkan Management Regiment Terapeutik Efektif pada Ny. J terjadi peningkatan dan dapat dipertahankan. Dengan kriteria hasil : Menunjukkan perilaku taat kontrol di 17 NIC : Managemen Pedoman Sistem Kesehatan 1. Bina hubungan saling percaya antara perawat dan klien 2. Jelaskan sistem perawatan kesehatan dan apa yang diharapkan kelayan. 3. Tawarkan informasi pada sumber sumber komunitas yang spesifik untuk kesehatan kelayan. 4. Identifikasi dan fasilitasi komunikasi di antara

Management Regiment Terapeutik Efektif

poliklinik. Menunjukkan partisipasi dengan datang ke poliklink setiap pemeriksaan. Menunjukkan kontol resiko dengan mengikuti senam pagi setiap hari

5.

6.

7. 8. 9.

pemberi pelayanan kesehatan dan kelayan bila memungkinkan. Bantu kelayan untuk mengidentifikasi dan menyiapkan tahapan penting perkembangan, perubahan peran, atau krisis situasi. Bantu kelayan untuk mengidentifikasi hambatan situasional yang mengganggu ketaatan pada program terapeutik. Motivasi pada kelayan untuk selalu kontrol di poliklinik. Ingatkan kelayan untuk periksa bila waktunya pemeriksaan. Motivasi pada kelayan untuk mengikuti senam setiap hari.

18

CATATAN PERKEMBANGAN Nama klien : Ny. J Diagnosa : Nyeri Berhubungan Dengan Agen Injury Biologis (Hipertensi) NO . 1. WAKTU Selasa, 25 Juni 2013 IMPLEMENTASI 1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien 2. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST) 3. Mengobservasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan klien 4. Menggunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri klien 5. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan. 6. Mengajarkan tentang tekhnik nonfarmakologi untuk nyeri dengan tehnik nafas dalam. 7. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat penghilang rasa sakit. S: Ny. J merasa senang berkenalan dan berbincang dengan perawat. Ny. J mengatakan nyerinya tidak mengganggu aktifitas. P: Ny. J menderita penyakit hipertensi Q: Ny. J mengatakan rasa nyerinya hanya kadang kadang dan tidak mengganggu aktifitas. R: Ny. J mengatakan letak sakitnya / cengeng di bagian leher belakang. S: Skala nyeri 2 T: Nyeri terasa hanya kali kadang kadang, sehari 1 kali kadang malah tidak terasa sama sekali. O: A: 19 TD Ny. J : 150 / 90 mmHg, Nadi : 84 x/ menit Kelayan bisa mempraktekkan teknik nafas dalam. EVALUASI Paraf

Masalah nyeri belum teratasi P: Lanjutkan intervensi 1. Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST). 2. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan. 3. Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi untuk nyeri dengan obat gosok untuk menghangatkan. 4. Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat penghilang rasa sakit. 2. Rabu, 26 Juni 2013 1. Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST). 2. Mengontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan kebisingan. 3. Mengajarkan tentang teknik nonfarmakologi untuk nyeri yaitu dengan obat gosok. 4. Berkolaborasi dengan dokter untuk pemberian obat penghilang rasa sakit. S: P: Ny. J menderita penyakit hipertensi Q: Ny. J mengatakan rasa nyerinya hanya kadang kadang dan tidak mengganggu aktifitas. R: Ny. J mengatakan letak sakitnya / cengeng di bagian leher belakang. S: Skala nyeri 2 T: Nyeri terasa hanya kali kadang kadang, sehari 1 kali kadang malah tidak terasa sama sekali. Ny. 20 J mengatakan pegal /

cengengberkurang Ny. J mengatakan mengontrol nyeri O:

telah

mampu

Ny. J terlihat tambah rileks / tenang. Ny. J dapat diajak bekerja sama/ kooperatif Ny. J dapat mempraktekkan tekhnik nonfarmakologi untuk nyeri denagn menggunakan obat gosok. Ny. J mendapat obat neurodex 2 x 1 A: Masalah nyeri teratasi sebagian P: Lanjutkan intervensi Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST). Motivasi klien untuk menerapkan teknik nonfarmakologi pada nyeri Rencanakan latihan relaksasi otot progresif untuk mengurangi nyeri dan menurunkan tekanan darah. 3 Rabu, 3 juli 2013 Melakukan pengkajian nyeri secara komprehensif (PQRST). Memotivasi klien untuk menerapkan teknik nonfarmakologi pada nyeri dengan teknik nafas dalam dan obat gosok. 21 S: P: Ny. J menderita penyakit hipertensi Q: Ny. J mengatakan rasa nyerinya hanya kadang kadang dan tidak mengganggu aktifitas. R: Ny. J mengatakan letak sakitnya /

Melakukan latihan relaksasi otot progresif untuk mengurangi nyeri dan menurunkan tekanan darah.

cengeng di bagian leher belakang. S: Skala nyeri 2 T: Nyeri terasa hanya kali kadang kadang, sehari 1 kali kadang malah tidak terasa sama sekali. O: Ny.J mengatakan terima kasih karena telah diajari senam relaksasi otot progresif. Ny. J mengatakan sudah bisa mengontrol nyeri dengan nafas dalam dan obat gosok.

Ny. J terlihat tenang dan rileks. TD : 150 / 90 mmHg Ny J kooperatif ketika di ajari senam relaksasi otot progresif. A : Masalah nyeri teratasi sebagian. P : Pertahankan Intervensi 1. Motivasi untuk tetap menggunakan terapi nonfarmakologis yaitu teknik nafas dalam dan menggunakan obat gosok untuk mengurangi rasa nyeri. 2. Motivasi untuk rutin melakukan senam relaksasi otot progresif setiap hari.

22

23

CATATAN PERKEMBANGAN Nama Klien Diagnosa : Ny. J : Management Regiment Terapeutik Efektif. 1. 2. 3. IMPLEMENTASI Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien Menjelaskan sistem perawatan kesehatan dan apa yang diharapkan kelayan. Tawarkan informasi pada sumber sumber komunitas yang spesifik untuk kesehatan kelayan. Mengidentifikasi dan fasilitasi komunikasi di antara pemberi pelayanan kesehatan dan kelayan bila memungkinkan. Membantu kelayan untuk mengidentifikasi dan menyiapkan tahapan penting perkembangan, perubahan peran, atau krisis situasi. Membantu kelayan untuk mengidentifikasi hambatan situasional yang mengganggu ketaatan pada program terapeutik. Memotivasi pada kelayan untuk selalu kontrol di poliklinik. Mengingatkan kelayan untuk periksa bila waktunya pemeriksaan. 24 EVALUASI S: Ny. J mengatakan merasa mendapat perhatian dari perawat. senang Paraf

NO WAKTU 1. Kamis,27 Juni 2013

4.

O: Ny. J terlihat antusias dan kooperatif. Kelayan berjanji akan selalu control ke poliklinik A : Management regiment Terapeutik efektif dapat dipertahankan. P : Pertahankan intervensi 1. Motivasi pada kelayan untuk selalu kontrol di poliklinik. 2. Motivasi pada kelayan untuk mengikuti senam setiap hari. 3. Mengingatkan pada kelayan untuk periksa bila waktunya datang.

5.

6.

7. 8.

9.

Motivasi pada kelayan untuk mengikuti senam setiap hari.

2.

Jumat, 28 Juni 2013

1. Motivasi pada kelayan untuk selalu kontrol S : di poliklinik. Ny. J mengucapkan terima kasih karena 2. Motivasi pada kelayan untuk mengikuti senam telah diperhatikan. setiap hari. Ny. J mengatakan akan selalu control tepat 3. Mengingatkan pada kelayan untuk periksa bila waktu. waktunya datang. O: Ny. J kooperatif Ny. J terlihat antusias memperhatikan yang disampaikan A: Management Regiment Terapeutik Efektif dapat dapat dipertahankan.

P : Pertahankan Intervensi 1. Motivasi pada kelayan untuk selalu kontrol di poliklinik. 2. Motivasi pada kelayan untuk mengikuti senam setiap hari. 3. Mengingatkan pada kelayan untuk periksa bila waktunya datang. 3 Sabtu

25

DAFTAR PUSTAKA Friedman,M. Marilyn. (2010). Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Jakarta: EGC. Jhonson & Leny. (2010). Keperawatan Keluarga. Yogyakarta: Nuha Medika Mansjoer,Arif., et al. (2008). Kapita Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran UI: Media Aescullapius. Smeltzer SC, Bare BG. (2008). Buku ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddart. Edisi 8. Jakarta: EGC. Suprajitno. (2010). Asuhan Keperawatan Keluarga Aplikasi Dalam Praktek. Jakarta: EGC. Sri Rahayu dkk. 2007. Nutrisi untuk klien hipertensi . Jakarta

26

Anda mungkin juga menyukai