UU 18 tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah yang telah diubah menjadi UU 34 tahun 2000. PP 65 tahun 2001 tentang Pajak Daerah
Ayat
2: Bendahara penerimaan wajib menyetorkan seluruh penerimaannya ke rekening kas umum daerah selambatlambatnya dalam waktu 1 (satu) hari kerja.
Penjelasan atas pasal 57 ayat 2 menyatakan bahwa bagi daerah yang kondisi geografisnya sulit dijangkau dengan komunikasi dan transportasi dapat melebihi baas waktu yang ditetapkan dalam ketentuan ini yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah. Bagi pemda yang sudah menerapkan on-line banking sysem dalam sistem dan prosedur penerimaannya, maka penerimaan pendapatan semacam ini perlu pengaturan khusus yang ditetapkan dengan peraturan kepala daerah.
Permendagri 13 tahun 2006 pasal 187: penerimaan daerah yang disetor ke rekening kas umum daerah dilakukan dengan cara:
Disetor
langsung ke bank oleh pihak ketiga Disetor melalui bank lain, badan, lembaga keuangan, dan/atau kantor pos oleh pihak ketiga Disetor melalui bendahara penerimaan oleh pihak ketiga
Pendapatan diterima dan dicatat secara bruto Atas penerimaan dari pendapatan tidak dapat digunakan secara langsung untuk pengeluaran Komisi, rabat, potongan penjualan dan lain-lain diakui sebagai pendapatan daerah Pendapatan dicatat sebesar nilai tunai yang diterima oleh bendahara penerimaan Pendapatan diakui bila telah diverifikasi oleh pihak yang berwenang atau diotorisasi oleh Bank Jamkesmas diakui sebagai pendapatan bila telah mendapat verifikasi dan masuk ke rekening kas daerah/RS
Meyakinkan bahwa penerimaan dari semua sumber telah diidentifikasi, diklaim, dicatat, dikumpulkan, dan dilaporkan secara tepat waktu dan efektif, Penerimaan uang dilakukan secara akurat dan bertanggung jawab dan dikontrol dengan baik sehingga dapat menghindari kesalahan, penyalahgunaan, atau pengurangan, Proses administrasi dan pengendalian ditetapkan dengan baik untuk transfer antar rekening, termasuk otorisasi, review, dan rekonsiliasi, Meminimalkan penggunaan rekening piutang (account receivable), apabila memungkinkan.
Memperluas basis penerimaan Tindakan yang dilakukan untuk memperluas basis penerimaan yang dapat dipungut oleh daerah, yang dalam perhitungan ekonomi dianggap potensial, antara lain yaitu mengidentifikasi pembayar pajak baru/potensial dan jumlah pembayar pajak, memperbaiki basis data objek, memperbaiki penilaian, menghitung kapasitas penerimaan dari setiap jenis pungutan. Memperkuat proses pemungutan Upaya yang dilakukan dalam memperkuat proses pemungutan, yaitu antara lain mempercepat penyusunan Perda, mengubah tarif, khususnya tarif retribusi dan peningkatan SDM. Meningkatkan pengawasan Hal ini dapat ditingkatkan yaitu antara lain dengan melakukan pemeriksaan secara dadakan dan berkala, memperbaiki proses pengawasan, menerapkan sanksi terhadap penunggak pajak dan sanksi terhadap pihak fiskus, serta meningkatkan pembayaran pajak dan pelayanan yang diberikan oleh daerah.
Meningkatkan efisiensi administrasi dan menekan biaya pemungutan Tindakan yang dilakukan oleh daerah yaitu antara lain memperbaiki prosedur administrasi pajak melalui penyederhanaan administrasi pajak, meningkatkan efisiensi pemungutan dari setiap jenis pemungutan. Meningkatkan kapasitas penerimaan melalui perencanaan yang lebih baik Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait di daerah.
Penatausahaan Belanja
Bendahara Pengeluaran
PENATAUSAHAAN PADA SKPKD Prosedur penatausahaan penerimaan kas. Prosedur penatausahaan pengeluaran kas 1. Mekanisme Uang Persediaan
/Ganti Uang/Tambahan Uang (UP/GU/TU) 2. Mekanisme Pembebanan
PENATAUSAHAAN PADA SKPD Prosedur Penatausahaan Bendahara Penerimaan. Prosedur Penatausahaan Bendahara Pengeluaran 1. Mekanisme Uang Persediaan
/Ganti Uang/Tambahan Uang (UP/GU/TU) 2. Mekanisme Pembebanan
Langsung (LS)
Langsung (LS)
KEDUDUKAN BENDAHARA
12
PPTK
TUGAS BENDAHARA PENERIMAAN Menerima setoran dari wajib bayar/kasir penerimaan Membuat Tanda Terima Pembayaran Membuat Tanda Bukti Penerimaan Menyetorkan semua uang ke Kas Daerah/Bendahara Penerimaan yang ditunjuk di BUD Mencatat penerimaan dan penyetoran pendapatan di BKU Penerimaan dan Buku Pembantu Per Rincian Obyek Penerimaan Membuat Laporan Realisasi Pendapatan Merekap Laporan Realisasi Pendapatan dari Bendahara Penerimaan Pembantu.
15
Bendahara Penerimaan
Wajib
a. menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi tanggung jawabnya. b. menyampaikan laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Dilarang
menyimpan uang, cek, atau surat berharga yang dalam penguasaannya lebih dari 1 (satu) hari kerja dan/atau atas nama pribadi pada bank atau giro pos. PPKD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas laporan pertanggungjawaban penerimaan
BKU Penerimaan Buku Rekapitulasi Penerimaan Harian (RPH) Buku Simpanan Bank Buku Perincian Penerimaan (per obyek) Register Penerimaan Kas
(Surat Ketetapan Pajak Daerah) SKP Daerah (Surat Ketetapan Retribusi) STS Surat Tanda Setoran Bukti Penerimaan Yang Syah Nota Kredit/Bukti Setoran
STS-Pajak
ST Bukti Pembayaran
SKR
STS Retribusi
ST Bukti Pembayaran
SPJ
SKPD biasa
18
Bank Persepsi
STS dan/atau Slip Setoran
SKPKD
RC/NK
Kuasa BUD
Slip Setoran, STS
Fungsi Akuntansi
KPPN/Wajib Bayar
SKPD
Bank Persepsi
STS dan Slip Setoran
PPK-SKPD
Slip Setoran, STS
Bendahara Penerimaan
TBP
Fungsi Akuntansi
Wajib Bayar/Kasir
SKPD
Bank Persepsi
STS dan Slip Setoran
PPK-SKPD
Slip Setoran, STS
Fungsi Akuntansi
Bendahara Penerimaan
Wajib Bayar/Kasir
22
TANYA JAWAB/LATIHAN