2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
• Membuat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
• Membuat jejak dan perhatian
• Mendapatkan pertolongan
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Mengadakan penjatahan makanan
6. Membuat rencana dan pembagian tugas
7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8. Membuat jejak dan perhatian
9. Mendapatkan pertolongan
2.3 Bahaya-bahaya dalam Survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
Ketegangan dan panik
Cara Pencegahan : Sering berlatih, Berpikir positif dan optimis dan
Persiapan fisik dan mental
Matahari / panas
Kelelahan panas
Kejang panas
Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas : Penyakit akut /
kronis, Baru sembuh dari penyakit Demam, Baru memperoleh
vaksinasi, Kurang tidur, Kelelahan, Terlalu gemuk, Penyakit kulit yang
merata, Pernah mengalami sengatan udara panas, Minum alkohol,
Dehidrasi.
Pencegahan keadaan panas :
Aklimitasi
Persedian air
Mengurangi aktivitas
Garam dapur
Pakaian : Longgar, Lengan panjang, Celana pendek, Kaos oblong
Serangan penyakit
Penyakit yang biasa diderita pegiat alam bebas adalah :Demam, Disentri,
Typus, Malaria
Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah atau keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang dan tentu saja banyak berlatih
Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
■ Gejala ; Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-
kadang mencret, kejang kejang seluruh badan, bisa pingsan.
■ Penyebab : Makanan dan minuman beracun
■ Pencegahan : Air garam di minum, Minum air sabun mandi panas,
Minum teh pekat atau di tohok anak tekaknya
Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori dan Membatasi kegiatan
Bahaya lainnya dalam survival adalah : Kelaparan, Lecet, Kedinginan [untuk
Semut Gatal ; Gosokkan obat gosok pada luka gigitan, Letakkan cabe
merah pada jalan semut, Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
Kalajengking dan lipan; Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar,
Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit, Tempelkan asam yang
dilumatkan di atas luka, Taburkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka,
Taburkan garam di sekeliling bivouck untuk pencegahan
Ular dll ; Untuk mencegah dan mengobati secara darurat gigitan dan
sengatan binatang berbisa mematikan harus mempelajari Emergency Medical
Care [EMC]
2.6 Membaca Jejak
Ada beberapa jenis jejak yang dapat diidentifikasi, yaitu jejak buatan,
maksudnya adalah jejak yang dibuat oleh manusia dan jejak alami yaitu tanda
jejak sebagai tanda keadaan lingkungan.
Jejak alami biasanya menyatakan tentang jenis binatang yang lewat dan
ada disekitar, arah gerak binatang, besar kecilnya binatang, cepat lambatnya
gerak binatang. Untuk membaca jejak alami [binatang] dapat diketahui dari
telapak yang ditinggalkan, kotoran yang tersisa, pohon atau ranting yang patah,
lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput.
2.7 Kebutuhan Dalam Survival
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 –
30 hari tanpa makan, tapi orang tersebut hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari
saja tanpa air.
Ada air yang tidak perlu dimurnikan, seperti air hujan langsung. Untuk
memperoleh air hujan langsung dalam keadaaan sirvive di alam bebas, maka
dapat dengan cara memampung dengan ponco atau daun yang lebar dan alirkan
ke tempat penampungan [nesting atau phipless]
Air dari tanaman rambat/rotan atau bambu. Cara memperolehnya, yaitu
potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes
dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut.
Selain rotan, bambu dan tumbuhan rambat, air juga dapat diperoleh pada bunga
(kantung semar) dan lumut.
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu antara lain adalah air sungai
besar, air sungai tergenang, air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai
(+ 5 meter dari batas pasang surut). Untuk mendaptkan air di daerah sungai
yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
Berikutnya air juga dapat diperoleh dari batang pisang, caranya tebang
batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya [bongkahnya] lalu
buat lubang ditengahnya maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3
kali pengambilan.
Makanan
Dalam kondisi hidup dialam bebas ada berbagai makanan yang dapat di
konsumsi, tetapi harus memperhatikan beberapa syarat dan patokan berikut :
Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali
sawo dan pepaya.
Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan, lengan,
bibir dan atau lidah, tunggu sesaat. Apabila terasa aman bisa dimakan.
Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Note ;
Hubungan air dan makanan; Untuk makanan yang mengandung
karbohidrat memerlukan air yang sedikit, Makanan ringan yang dikemas akan
mempercepat kehausan, Makanan yang mengandung protein butuh air yang
banyak.
Tumbuhan yang dapat dimakan dapat diketahui dari ciri-ciri fisik,
misalnya : Permukaan daun atau batang yang tidak berbulu atau berduri, tidak
mengeluarkan getah yang sangat lekat, tidak menimbulkan rasa gatal, hal ini
dapat dicoba dengan mengoleskan daunnya pada kulit atau bibir dan tidak
menimbulkan rasa pahit yang sangat [dapat dicoba di ujung lidah]
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa batangnya :
Batang pohon pisang (putihnya)
Bambu yang masih muda (rebung)
Pakis dalamnya berwarna putih
Sagu dalamnya berwarna putih
Tebu
Bagian-bagian tumbuhan yang dapat dimakan berupa daunnya :
Selada air
Rasamala (yang masih muda)
Daun mlinjo
Singkong
Busur dan gurdi ; Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali
sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat
asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar. Bahan penyala
yang baik adalah kawul / sabut terdapat pada dasar kelapa, atau daun
aren
2.8 Survival kits
Survical kits adalah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa
dalam perjalanan sebagai alat berjaga-jaga bila terjadi keadaan darurat atau
juga dapat digunakan selama perjalanan.
Beberapa contoh survival kits adalah :
Mata pancing /kait
Pisau / sangkur / vitrorinoc
Tali kecil
Senter
Cermin suryakanta, cermin kecil
Peluit
Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air [tube roll film]
Tablet garam, norit
Obat-obatan pribadi
Jarum + benang + peniti
Ponco / jas hujan / rain coat
Lain-lain