Anda di halaman 1dari 2

STUDI MUTU PELAKSANAAN PELAYANAN ANTENATAL CARE (ANC) DI PUSKESMAS

BUNGKU KABUPATEN MOROWALI PROPINSI SULAWESI TENGAH TAHUN 2004

Oleh: Askia K11102291


Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin Makassar 2004

ABSTRAK

Mutu pelaksanaan kesehatan dipengaruhi oleh kualitas sarana fisik, jenis tenaga tenaga
tersedia, otot, alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya serta proses pemberian pelayanan
yang diterima serta harapan masyarakat pengguna dalam memberikan pelayanan dan juga
merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan disatu pihak yang memberikan
kepuasan pada setiap sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk.

Adapun tujuan dari penelitian yang dilaksanakan ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan
antenatal berdasarkan lima mutu pelayanan yaitu reliability, responsiveness, assurance,
empathy dan tangible di Puskesmas Bungku Kabupaten Morowali. Jenis penelitian yang
digunakan adalah survei deskriptif dengan jumlah sampel selama penelitian sebanyak 54
responden.

Dalam penelitian ini didapatkan hasil distribusi penelitian menunjukan bahwa reliability
petugas dimana terdistribusi persentase dalam dua kategori yaitu persentase kategori cukup
sebanyak 4 responden (77,8%) dan kategori kurang 12 responden (22,2%). Pada variabel
responsiveness petugas didapatkan distribusi pada dua ketegori yaitu kategori cukup sebanyak
41 responden (75,9%) dan kategori kurang 12 responden (24,1%). Dimensi assurance petugas
terdistribusi pada dua kategori yaitu kategori baik sebanyak 48 responden (88,9%) dan kategori
kurang sebanyak 6 responden (11,1%). Pada variabel empathy petugas terdistribusi dalam dua
kategori yaitu kategori cukup sebanyak 47 responden (87,1%) dan kategori kurang sebanyak 7
responden (12,9%). Tangible petugas terdistribusi pada dua kategori cukup sebanyak 46
responden (85,1%) dan kategori kurang sebanyak 8 responden (14,9%). Dengan demikian
mutu pelayanan dinilai dan lima berdasarkan tanggapan ibu yang mengatakan kategori cukup
sebanyak 38 responden (70,3%) dan kategori kurang sebanyak 16 responden (29,6%). Namun
dari hasil penelitian ini masih adanya distribusi persentase tanggapan pasien yang menyatakan
kategori kurang baik dari kelima mutu pelayanan maka disarankan untuk lebih meningkatkan
adanya pelayanan yang lebih efektif dan tanggapan ketersediaan setiap saat oleh petugas dan
pihak-pihak lain dalam memberikan tanggapan terhadap keluhan ibu hamil.

Masih tingginya distribusi dari persentase responden yang menjawab responsiveness


petugas masih kurang maka dalam hal ini peneliti menyarankan perlu adanya tindakan atau
upaya yang perlu dilakukan oleh petugas kesehatan yang selalu memberikan
penjelasan/informasi tentang pelayanan antenatal yang sangat penting untuk diketahui oleh ibu
hamil dan mengemukakan hal-hal yang belum dipahami,

Daftar Pustaka : 15 (1995-2002)

Anda mungkin juga menyukai