Anda di halaman 1dari 17

BAB VII POLIMER TERMOPLASTIK Pendahuluan Polimer tinggi adalah molekul yang mempunyai massa molekul besar.

Polimer tinggi terdapat di alam (heawan dan tumbuh-tumbuhan). Polimer alam seperti selulosa, pati, dan protein telah dikenal dan digunakan berabad-abad lamanya untuk keperluan makanan dan pakaian. 7.1. Polimerisasi Polimer tinggi (makromolekul) adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana atau disebut monomer. Molekul-molekaul polimer umumnya mempunyai massa molekul yang sangat besar, contoh : polimer poli (feniletena) mempunyai harga rata-rata massa molekul mendekati 300.000. Molekul-molekul polimer seringkali digambarkan sebagai molekul rantai atau rantai polimer. Panjang rantai molekul dinyatakan dalam derajat polimerisasi.(DP) yaitu: jumlah kesatuan berulang dalam rantai polimer itu. Polivinil klorida (PVC) mempunyai DP=1000 dan massa molekulnya 62,5 x 1000= 62.500.

(a)

(b)

( c)

Gambar 7.1 Bagan (a) rantai lurus melingkar secara acak, (b) rantai bercabang, dan (c) polimer jaringan

VII - 1

Rantai polimer terdiri dari : rantai lurus melingkar secara acak, rantai bercabang , dan polimer jaringan. Sebagai contoh, bila suatu molekul polivinil klorida mengandung 500 monomer (mer) vinil klorida (C2H3Cl), yang masing-masing mengandung 2(12 sma)+ 3(1 sma)+ 35,5 sma= 62,5 sma, maka massa suatu molekul polimer akan sama dengan 500 x 62,5=31.250 sma (31.250 g per mol). Derajat polimerisasi dapat ditentukan sebagai berikut : n= massa molekul/massa monomer (mer/molekul) Proses pembentukan polimer tinggi atau polimerisasi dapat dibagi menjadi 2 golongan, yakni polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi Polimerisasi adisi melibatkan reaksi rantai dan terdiri dari 3 tahap yakni, pemicuan, perambatan dan pengakhiran. I kemudian R + CH2 == CHX R CH2 CHX Tahap perambatan R -CH2 CHX + CH2 == CHX R CH2 CHX CH2 CHX dst Tahap pengakhiran CH2 CHX + CHX CH2 CH2 CHX CHX CH2 Polimerisasi adisi khusus terjadi pada senyawa-senyawa yang memilki ikatan rangkap, misalnya; etena dan turunan-turunannya. Polimerisasi kondensasi dipandang mempunyai kesamaan dengan reaksi kondensasi (adisi-penyingkiran) yang terjadi pada zat bermassa molekul rendah. Pada polimerisasi kondensasi terjadi reaksi antara dua molekul bergugus fungsi banyak (molekul yang mengandung dua gugus fungsi atau lebih yang dapat bereaksi. CH3.COOH + C2H5OH CH3.COOC2H5 + H2O Pada reaksi tersebut menunjukkan campuran etanol (etil alcohol) dan asam etanoat (etil asetat) dipanasi bersama sedikit asam sulfat pekat , etil ester etanoat (etil asetat) dihasilkan, disertai penyingkiran air. 2R

VII - 2

Kopolimer adalah istilah yang menunjukkan bahwa polimer tersebut dibuat dari dua atau lebih monomer yang berbeda. Ada beberapa jenis kopolimer yaitu kopolimer acak, kopolimer berselang-seling, kopolimer balok, dan kopolimer cangkuk. ABBABAAABA (a) A B A B A B A B A B (b) AAAABBBBAA (c) B B B B AAAAAAAAAA B B (d) Gambar 7.2 Diagram kopolimer (a) acak, (b) berselang-seling, (c) balok, (d) cangkuk, A dan B menggambarkan kesatuan berulang yang berbeda 7.2 Polimer Termoplastik Polimer ini memiliki struktur yang linear dan dapat diinjeksikan dalam cetakan selagi panas. Polimer termoplastik menjadi lunak pada suhu yang lebih tinggi. Bahan termoplastik harus didinginkan terlebih dahulu sebelum dilepaskan dari cetakan.

VII - 3

7.2.1 (1).

Resin untuk penggunaan umum Polietilen Polietilen dibuat dengan jalan polimerisasi gas etilen, yang dapat diperoleh

dengan memberi hydrogen gan petroleum pada pemecahan minyak (nafta), gas alam atau asetilaen. Polimerisasi etilen ditunjukkan pada reaksi di bawah. Reaksi:

Berdasarkan tekanan pada polimerisasinya, polietielen dibagi menjadi : a. b. c. Polietilen massa jenis rendah (LDPE) , massa jenis 0,910-0,926 Polietilen massa jenis medium (MDPE), massa jenis 0,926-0,940 Polietien massa jenis medium (HDPE), massa jenis 0,941-0,965.

Polietielen dengan berat molekulnya rendah, 1.000-12.000 dan polietilen dengan berat molekul sangat tinggi (1-4 juta) demikian pula polietilen yang kopolimerkan dan pada berbagai jenis rantai. Secara kimia polietilen merupakan paraffin yang mempunyai berat molekul tinggi. Karena sifat-sifatnya serupa dengan paraffin, terbakar kalau dinyalakan dan menjadi cair, menjadi rata kalau dijatuhkan di atas air. Polietilen untuk keperluan khusus dapat dibedakan atas: a). Polietilen berberat molekul rendah ( 1.000-12.000) Dapat diperoleh berbagai mutu mulai dari pelumas dan bahan dengan titik cair 100oC tergantung dari massa jenis dan berat molekulnya. Dipakai untuk memperbaiki mampu cetak dengan mencampur atau dipakai untuk membuat kertas tahan air dan kain tanpa tenunan, pelapis dll. b). Polietilen Berberat molekul tinggi (1-4 juta) Bahan ini sukar diolah karena kecairannnya yang buruk, walaupun agak lunak dengan meningkatnya temperatur. Tetapi juga memiliki ketahanan impak yang baik, abrasi yang sangat baik, sifat mekanik yang sangat baik, pemelaran yang kecil pada temperatur sekitar 100oC.

VII - 4

c). Polietilen berikatan silang Jika antar molekul diikat silangkan melalui penyinaran radioaktif energi tinggi seperti; sinar beta atau sinar gamma dll, maka kekuatan tarik, ketahanan retak tegangan menjadi lebih baik dan titik lunaknya meningkat. d). Polietilen busa Kalau polietilen diikat silangkan dan dibusakan, maka bahan ini dapat dipergunakan untuk isolasi. Jika sebagai bahan busa rendah dapat dipakai sebagai pengganti bahan kayu. Penggunaan : Pada temperature rendah bersifat fleksibel tahan impak dann tahan bahan kimia. Karena itu dipakai untuk keperluan berbagai alat dapaur, isolator kabel listrik, serat, dan kantong tempat sampah. (2). Polipropilen Bahan baku polipropilen diperoleh dengan menguraikan petroleum (nafta) dengan metode yang sama dengan etilen. Reaksi :

Sifat-sifat: Sifat-sifat polipropilen serupa dengan sifat-sifat polietilen. Massa jenisnya rendah(0,9-0,92), dan termsuk jenis yang paling ringan diantara bahan polimer. Dapat terbakar, dan jika dibandingkan dengan polietilen yang bermassa jenis tinggi, polimer ini memiliki titik lunak, kekuatan tarik, kekuatan lentur dan kekakuannya lebih tinggi, tetapi ketahanan impaknya rendah terutama pada suhu rendah. Sifat tembus cahaya polipropilen jauh lebih baik daripada polietilen, sehingga digunakan sebagai bahan pembuatan film. Penggunaan :

VII - 5

Polipropilen banyak dipakai sebagai bahan dalam produksi peralatan rumah tangga, peralatan listrik, dan komponen mobil. Hal ini disebabkan karena sifat polimer ini yang mengkilap, permukaan yang licin, mampu cetak yang baik dan tembus cahaya. (3) Reaksi : Polistiren

Monomer stiren dibuat dari benzen dan etilen dipolimerisasikan oleh panas, cahaya dan katalis Sifat-sifat : Polistiren tidak bewarna dan merupakan resin transparan yang dapat diwarnai secara bening. Memiliki sifat listrik yang baik terutama pada frekuensi tinggi. Polistiren dapat larut dalam keton, ester dan pelarut hidrokarbon aromatic. Jenis-jenis a. Polistiren keperluan umum (GP) b. Polistiren dengan ketahanan impak tinggi c. Polistiren tahan cahaya d. Polistiren busa Penggunaan : Polistiren busa dapat dipakai sebagai bahan isolasi panas dan bahan pengepakan.

(4)

Polimetil Metaklirat

VII - 6

Reaksi :

Sifat-sifat : Resin ini memiliki sifat tembus cahaya yang sangat baik, kekuatan impak 10 kali lebih baik dari gelas dan tahan terhadap cuaca. Penggunaan : Polistiren dengan kekerasan permukaan yang dimodifikasikan dapat menggantikan gelas sebagai lensa optic. Bahan ini mudah dibentuk menjadi permukaan yang melengkung yang dapat dipakai untuk kaca pelindung pada pesawat terbang atau sepeda motor. (5). Reaksi : Polivinil Klorida

Sifat-sifat :

VII - 7

Dalam bentuk serbuk atau tepung putih memiliki daya tahan yang baik terhadap air,asam, alkali, tidak beracun, tidak menyala, isolator yang baik dan tidak mudah larut pada beberapa larutan. Penggunaan: Lapisan kabel listrik, boneka, sarung tangan tahan air, dll. (6). Reaksi : Klorida Poliviniliden

Sifat-sifat: Klorida poliviniliden sangat stabil terhadap bahan kimia, tidak dapat menyala dan tidak mudah larut. Penggunaan : a. Kopolimer vinil klorida sebagai jaring ikan, penutup jok mobil, dan kasa serangga. b. Lateks sebagai bahan cat, bahan tahan air dan lembab. (7). Reaksi : Polivinil Asetat (PVAC), Polivinil Alkohol

Polivinil Asetat

Sifat-sifat:

VII - 8

Polivinil asetat mempunyai gugus asetat yang besar dalam rantai samping dan tidak pernah mengkristal.Resin vinil asetat memiliki kekuatan mekanik rendah, ketahanan panas yang rendah, lebih mahal dari resin vinil klorida, dan ketahanan kimianya rendah. Penggunaan : Digunakan untuk perekat dan bahan dasar permen karet., dll. Polivinil Alkohol (PVA) Dibuat dengan penyabunan polivinil asetat Reaksi :

Sifat-sifat: Sifat kelarutannya dalam air dingin dan air panas tergantung pada derajat penyabunannya. Penggunaan : Bahan ini dipergunakan untuk membuat serat tiruan. Saat ini dipakai pada benang ban mobil, ban mesin dan bahan industri lainnya. Polimer Asetal Bahan ini diperoleh dengan proses kondensasi (asetalasi ) dari polivinil alcohol dan aldehida. Reaksi :

Sifat-sifat

VII - 9

Kalau formaldehid (formalasi) dan butyl aldehid (butiralasasi) dipakai, polivinil formaldehid (PVF) dan polivinil butiral (PVB) masing-masing terbentuk. Sifatsifat dari PVB dan PVF dapat berubah tergantung dari derajat polimerisasi, jenis bahan aldehid, derajat asetalasi dan jumlah kelompok sisa. PVB larut baik dalam alcohol , keton, ester dan larutan organic lainnya. Kelebihan dari PVB adalah dapat dicampur dengan resin lain, seperti; dapat bercampur baik dengan resin fenol, resin melamin, resin urea dll. Penggunaan : PVF dapat sebagai isolasi listrik yang baik dan perekat untuk logam-logam. Selain itu dapat dibuat spon untuk keperluan kosmetik, saringan untuk makanan dsb. PVB dipakai untuk lapisan antara kaca mobil, perekat kaca mobil, kaca pesawat terbang dan kaca tahan peluru. Sebagai perekat dapat diaplikasikan untuk berbagai bahan. (8). Resin kopolimer a. Resin EVA (Etilen- Vinil Asetat kopolimer) Kopolimer dari etilen dan vinil asetat. Sifat-sifatnya berubah tergantung pada kadar dan berat molekul dari vinil asetat. Resin ini bersifat elastis sehingga mudah dibengkokkan seperti kaert. Bahan ini mudah dicetak, tahan cuaca, tahan retak karena tegangan. b. Resin ABS Resin ini adalah jenis termoplastik dengan harga impak tinggi yang terdiri dari akrilonitril, butadiena dan stiren. Disebut resin ABS karena singkatan dari ketiga penyusun resin ini. Sifat dari resin ini dapat berubah-ubah berdasarkan cara produksi, komponen resin, berat molekul, jenis dan komponen karet, ukuran partikel, derajat ikatan silang, perbandingan cangkokan, dan perbandingan resin dan karet. (9). Turunan Selulosa Selulosa memiliki kelarutan yang jelek, dan jenis pelarut yang dapat digunakan terbatas. Namun demikian, dengan mengesterifikasi atau mengesterifikasi gugus hidroksil dari alkoholnya, bahan tersebut dapat dilebur dan dapat larut. Nitroselulosa (seluloid)

VII - 10

Nitroselulosa adalah resin yang telah lama dikenal dengan mencampurkan nitroselulosa, kamper, alcohol dan zat pewarna, dan menghilangkan pelarut. Bahan ini kuat, dan daya serap airnya rendah, baik dalam ketelitian dimensi dan kemampuan pemprosesan secara mekanik, melunak pada suhu air panas dan mudah dicetak. Namun demikian memiliki sifat yang kurang menguntungkan yaitu; sangat mudah terbakar dan berbahaya dalam penggunaannya.

Gambar 7.3 Rumus struktur dari plastic selulosa Selain nitroselulosa ada juga turunan selulosa yang lain seperti; asetil selulosa, selulosa asetat butirat, etil selulosa, dll. 7.2.2. 1). Plastik Industri Poliamid (Nylon) Poliamid adalah resin dengan ikatan amida NH-CO-, dan dari strukturnya dapat dibagi menjadi (-NH-R-NHCO-R-CO-)n dan (-NH-R-CO-)n. Tabel 7.1 Jenis Poliamid

VII - 11

Penggunaan poliamid kebanyakan dalam bentuk serat industri untuk pembuatan tambang , benang ban mobil, jaring ikan dll. 2) Poliasetal Bahan ini adalah resin termoplastik yang kristalin dengan struktur polieter yang terdiri dari rantai molekuler gugus metilen (CH2)__ dan oksigen (O)_ yang berulang. Formaldehid dipolimerisasikan dengan berbagai katalis menjadi homopolimer molecular yang tinggi (Delrin).

VII - 12

Penggunaan bahan ini secara luas karena memiliki keunggulan dari kekuatan, ketahanan lelah, ketahanan melar dan ketahanan abrasi. Sehingga banyak dipakai untuk roda gigi, bantalan, roda ban, sekrup , penguat dan komponen-komponen mesin. 3). Polikarbonat Aromatik Ini adalah resin termoplastik dengan ikatan polikarbonat aromatic

Rantai molekul mempunyai gugus aromatic, adalah kaku lebih kristalin dan terikat kuat . Karena terikat dengan ikatan ester, maka ketahanan alkalinya lemah. Bahan ini tidak berwarna, tembus cahaya dengan massa jenis 1,2 dan dan dapat padam sendiri bila terbakar. Dalam pemanfaatannya, polkarbonat dipergunakan luas untuk komponen elektronik dan listrik. 4). Resin polyester termoplastik jenuh

Resin ini berantai lurus dengan ikatan ester -O-C- dalam rantai utama.. Polietilen tereftalat (PET) adalah yang paling umum. O

Selain itu dikenal pula polibutilen tereftalat (PBT) sebagai resin untuk penggunaan umum. PET memiliki permukaan yang halus mengkilat, titik leleh relative tinggi, kekakuan tinggi, kekuatan mekanik yang unggul seperti; ketahanan impak,

VII - 13

ketahanan abrasi, koefisien gesek, ketahanan melar, ketahanan retak tegangan, dan ketahanan cuaca juga baik. Sifat-sifat tersebut tampaknya seimbang dengan baik. Penggunaan bahan ini, kebanyakan untuk serat , film maupun botol 5). Polisulfon Bahan ini diperoleh secara polikondensasi dan disebut polisulfon karena O -S O

mengandung gugus

Penggunaan untuk komponen listrik, komponen mekanik dan komponen mobil, karena sangat cocok pada kondisi termal yang sangat berat. Sebagai plastic teknik, bahan ini memiliki sifat-sifat mekanik , listrik dan kimia yang unggul, bahan digunakan secar luas. 6). Polifenilen oksida (PPO)

PPO unggul dalam kekuatan, ketahanan panas, bahan kimia, air dan sifat listrik, tapi tak begitu baik dalam kemampuan cetaknya. Bahan memiliki massa jenis rendah sekitar 1,06, bersifat dapat padam sendiri, tak tembus cahaya, dan temperature cetak 290-350oC 7.2.3. 1). a). Polimer lain Floropolimer Politetrafluoroetilen (PTFE)

VII - 14

Ketahanan listrik baik sekali, unggul dalam ketahanan panas, ketahanan dingin, dan ketahanan kimia, maka bahan ini digunakan untuk gasket, pembungkus, selang, pipa bahkan sebagai material vital sepert; pembuluh darah buatan. b). Kopolimer fluoroplastik

Zat ini memiliki sifat yang sama dengan PTFE dalam ketahanan mekanik, tetapi jelek dalam ketahanan panas dan sifat listriknya. Disamping itu zat ini relative tahan terhadap bahan kimia baik organik maupun anorganik. c). Poliklorotrifluoroetilen (PCTFE)

Bahan ini memiliki sifat mekaniknya sama dari FTPE tetapi lebih baik dalam hal sifat tembus cahaya.dan isolasi listrik. d). Poliviniliden Fluorida (PVDF) n. CH2 = CF2 (CH2 CF2)n Bahan ini umumnya transparan dan unggul terhadap ketahanan cuaca, tahan terhadap penyinaran dan mudah diproses menjadi film.

VII - 15

2).

Resin Silikon Bahan ini merupakan polimer organic yang didasarkan pada ikatan silicon

Bergantung dengan banyaknya, gugus OH, maka dapat dibuat polimer berantai lurus dengan struktur jaringan yang memiliki berbagai sifat yang menyerupai resin, menyerupai minyak dan menyerupai karet. Silikon mempunyai kestabilan termal yang sangat baik dan tak dapat dicapai oleh bahan organik lain baik sebagai cairan, padatan kenyal atau padatan resin. 7.3. Penutup Polimer tinggi (makromolekul) adalah molekul besar yang dibangun oleh pengulangan kesatuan kimia yang kecil dan sederhana atau disebut monomer. Polimer tinggi terdapat di alam yaitu; pada benda hidup, baik binatang maupun tumbuhan, mengandung sejumlah besar bahan polimer) dan dapat juga disintesis (proses kimia). Polimer alam seperti; selulosa, pati dan protein telah lama dikenal dan digunakan untuk keperluan hidup manusia. Sedangkan polimer sintesis dari proses polimerisasinya dapat dibedakan menjadi polimer adisi dan polimer kondensasi. Disamping itu, polimer juga dapat dikelompokkan menjadi polimer termoset dan polimer termoplastik. Polimer termoplastik memiliki sifat lunak pada suhu

VII - 16

yang lebih tinggi.dan kembali seperti kondisi semula bila didinginkan. Jenis-jenis polimer termoplastik adalah ; polietilen, polipropilen, polistiren, polimetil metaklirat, polivinil klorida, klorida poliviniliden dll. Polimer-polimer termoplastik banyak digunakan untuk memproduksi barang-barang keperluan sehari-hari sehingga diharapkan lebih mudah dicetak dan murah.

VII - 17

Anda mungkin juga menyukai