Anda di halaman 1dari 13

HUKUM OHM A.

TUJUAN PERCOBAAN
Setelah melaksanakan praktikum ini, Praktikum diharapkan dapat : 1. Membuktikan kebenaran hukum Ohm. 2. Menjelaskan hubungan antara tegangan arus listrik pada suatu tahanan tertentu.

B.

Teori Dasar
Hukum Ohm menyatakan bahwa jatuh tegangan pada suatu resistor berbanding lurus dengan arus melalui resistor tersebut, sesuatu yang mempunyai sifat perlawanan yang dimiliki resistor tersebut tahanan atau hambatan atau resistansi. jadi resistor adalah kata benda untuk nama bendanya sedangkan resistansi adalah kata benda untuk sifat perlawanannya. Secara matematis ditulis : V ~ I.................(1) atau V=RI atau R=
V ........(3) I

(2)

dalam hal ini : V = tegangan yang diberikan pada tahanan. I = arus yang mengalir pada tahanan. R = resistansi dari resistor

Tegangan dengan amperemeter.

yang

diberiakan

pada

tahanan

diukur

dengan

voltmeter,sementara arus yang mengalir lewat dalam resistor akan diukur

C.

DIAGRAM RANGKAIAN

A + V R + -

A V R

(a)

(b)

Gambar 1 Rangkaian percobaan hukum Ohm pada arus searah. (a) Metode tahanan-tinggi. (b) Metode tahanan-rendah.

D.

ALAT DAN BAHAN


1. Sumber tegangan DC variable 2. Sumber tegangan AC variabel 3. Tahanan geser 4. Voltmeter 5. Amperemeter 6. Multimeter 7. Saklar 8. Papan percobaan 9. Kabel penghubung

E.

PROSEDUR PERCOBAAN
1. Meneliti semua alat sebelum digunakan. 2. Membuat rangkaian seperti pada gambar untuk nilai R tertentu. 3. Dalam keadaan saklar S terbuka menghidupkan sumber tegangan dan dalam keadaan tegangan keluarannya minimum, saklar ditutup. 4. Menaikkan tegangan sumber secara bertahap, dan pada setiap tahap mengamati penunjukan pada Voltmeter dan Amperemeter. Memasukkan data yang diperoleh pada tabel hasil percobaan. 5. Melakukan langkah nomor (4) untuk nilai-nilai tahanan lainya. 6. Mengulangi langkah nomor (2) sampai (5) diatas ,tetapi dengan mengunankan rangkaian seperti gambar (b) 7. Jika percobaan telah selesai, membuka saklar S (bila digunakan) serta mematikan sumber tegangan.

F.

HASIL PERCOBAAN
Tabel 1 Hasil percobaan hukum Ohm pada beberapa tahanan [Data tegangan pada kedua macam rangkaian dikonstankan]

No. 1 2 3 4 5

V [V] 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0

R = 56 0.03 0,035 0,045 0,055 0.06

I[A] R =82 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06

R =100 0,01 0,02 0,03 0,035 0,04

Tabel 2 Hasil percobaan hukum Ohm pada beberapa tahanan [Data arus pada kedua macam rangkaian dikonstankan No. 1 2 3 I [A] 0,03 0,05 0,07 R = 56 1,454 2,25 3,35 V[V] R = 82 1,7 3,35 5,5 R = 100 2,45 4,65 6,5

4 5

0,09 0,10

4,15 4,85

6,9 8,15

8,25 10,25

G.

PERHITUNGAN DAN PEMBAHASAN


Dari data yang diperoleh melalui hasil percobaan dan terdapat dalam tabel 1, maka arusnya dapat dihitung : Untuk V = 6 Volt dengan, R = 56 , maka :

R = 82 , maka :

R = 100 , maka :

Untuk V = 7 Volt dengan, R = 56 , maka :

R = 82 , maka :

R = 100 , maka :

Untuk V = 8 Volt dengan, R = 56 , maka :

R = 82 , maka :

R = 100 , maka :

Untuk V = 9 Volt dengan,

R = 56 , maka :

R = 82 , maka :

R = 100 , maka :

Dari data yang diperoleh melalui hasil percobaan dan terdapat dalam tabel 2. Maka tegangannya dapat dihitung, yaitu : Untuk I = 0,11 A dengan, R = 56 , maka : V=IR

V = 0,11 A 56 V = 6,2 Volt R = 82 , maka : V=IR V = 0,11 A 82 V = 9,02 Volt R = 100 , maka : V=IR V = 0,11 A 100 V = 11 Volt

Untuk I = 0,12 A dengan, R = 56 , maka : V=IR V = 0,12 A 56 V = 6,72 Volt R = 82 , maka : V=IR V = 0,12 A 82 V = 9,84 Volt R = 100 , maka :

V=IR V = 0,12 A 100 V = 12 Volt

Untuk I = 0,13 A dengan, R = 56 , maka : V=IR V = 0,13 A 56 V = 7,28 Volt R = 82 , maka : V=IR V = 0,13 A 82 V = 10,66 Volt R = 100 , maka : V=IR V = 0,13 A 100 V = 13 Volt

Untuk I = 0,14 A dengan, R = 56 , maka : V=IR

V = 0,14 A 56 V = 7,84 Volt R = 82 , maka : V=IR V = 0,14 A 82 V = 11,48 Volt R = 100 , maka : V=IR V = 0,14 A 100 V = 14 Volt

Table 3. Hasil perhitungan Hukum Ohm V [V] 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 I[A] R = 82
Percobaa n Teori

No. 1 2 3 4 5

R = 56
Percobaan Teori

R = 100
Percobaan Teori

0,03 0,035 0,045 0,55 0,06

0,017 0,026 0,035 0,044 0,053

0,02 0,03 0,04 0,05 0,06

0,012 0,018 0,024 0,030 0,036

0,01 0,02 0,03 0,035 0,04

0,01 0,015 0,02 0,025 0,03

Table 4. Hasil perhitungan Hukum Ohm I [A] 0,03 0,05 0,07 0,09 0.10 V[V] R = 82
Percobaan Teori

No 1 2 3 4 5

R = 56
Percobaan Teori

R = 100
Percobaan Teori

1,45 2,25 3,35 4,15 4,85

1,68 2,8 3,92 5,04 5,6

1,7 3,35 5,5 6,9 8,15

2,46 4,1 5,74 7,38 8,2

2,45 4,65 6,5 8,25 10,25

3 5 7 9 10

Berdasarkan hasil percobaan pada tabel 1, 2, 3, dan 4 dapat diketahui bahwa : Semakin besar tegangan pada suatu rangkaian maka arus yang mengalir pada rangkaian tersebut akan semakin besar pula. Karena tegangan pada suatu rangkaian berbanding lurus dengan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut jika tahanan pada rangkaian tersebut konstan. Semakin besar nilai resistansi suatu tahanan pada suatu rangkaian maka semakin kecil arus yang mengalir pada rangkaian tersebut.

H.

KESIMPULAN DAN SARAN


1. Kesimpulan Setelah melakukan percobaan ini, maka dapat disimpulkan bahwa : Tegangan sebanding dengan kuat arus listrik, dimana semakin besar tegangan (V) maka semakin besar pula kuat arus (I) yang dihapuskan, hipotesis terbukti benar. Apabila suatu rangkaian diberikan suatu tegangan dengan nilai tertentu dan nilai tahanan yang konstan maka arus yang mengalir pada rangkaian tersebut akan berbanding lurus dengan nilai tegangan yang terdapat pada rangkaian tersebut. 2. Saran Diharapkan kepada praktikkan selanjutnya memeriksa perlengkapan praktikum sebelum melakukan percobaan karena sangat berpengaruh pada hasil percobaan, serta teliti dalam melakukan percobaan terutama dalam pengambilan data.

DAFTAR PUSTAKA
Politeknik Negeri Ujung Pandang. 2012. Jobsheet Praktik Pengukuran Listrik. Makassar : tidak diterbitkan.

Anda mungkin juga menyukai