Anda di halaman 1dari 20

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang

Dalam penggunaannya, obat mempunyai berbagai macam bentuk. Semua bentuk obat mempunyai karakteristik dan tujuan tersendiri. Ada zat sediaan tablet sehingga harus dalam bentuk

yang tidak stabil jika berada dalam

kapsul atau ada pula obat yang dimaksudkan larut dalam usus bukan dalam lambung. Semua diformulasikan khusus demi tercapainya efek terapi yang

diinginkan. Ketikapun bagi kita yang berpraktek di apotek, maka perlu diperhatikan benar etiket obat yang dibuat. Misalnya tablet dengan kaplet itu berbeda, atau tablet yang harus dikunyah dulu (seperti obat maag golongan etiket obat memuat instruksi yang singkat namun menjadi bingung dengan petunjuk untuk mengetahui

antasida), seharusnyalah

benar dan jelas. Jangan sampai pasien

etiket obat. Oleh karena itu penting sekali bagi kita semua bentuk sediaan obat salah satunya obat tetes.

2. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk sediaan obat, jenis-jenis obat, bagaimana cara membedakan tiap masing-masing jenis obat tetes serta bagaimana cara pemakaiannya. Selain itu, kita dapat menambah pengetahuan tentang obat tetes serta mengetahui manfaat masing-masing obat tetes dari setiap jenis sediaannya.

Obat tetes (Guttae)

Page 1

BAB II PEMBAHASAN OBAT TETES (GUTTAE )

Definisi
Obat tetes adalah sediaan cair berupa larutan-larutan, emulsi, atau suspensi,dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara meneteskan, dengan menggunakan alat penetes yang menghasilkan tetesan setara dengan tetesan yang dihasilkan penetes beku yang disebutkan Farmacope Indonesia. Sediaan obat tetes dapat berupa antara lain: Guttae (obat dalam), Guttae Oris (tetes mulut), Guttae Auriculares (tetes telinga), Guttae Nasales (tetes hidung), Guttae Ophtalmicae (tetes mata)

Tetes oral (Guttae Orales)

Macam macam obat tetes

Tetes telinga (Guttae Auricularis)

Tetes mata (Guttae


Ophthalmicae)

Tetes hidung (Guttae Nasales)

Obat tetes (Guttae)

Page 2

1. Tetes Oral (Guttae Orales )

Adalah obat tetes yang digunakan dengan meneteskan ke dalam minuman atau makanan untuk ditelan. Cara pemberian obat yang paling umum dilakukan Adalah obat yang cara pemberiannya melalui mulut dengan tujuan mencegah, mengobati, mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi dari jenis obat. Keuntungan: praktis, aman, dan ekonomis Kelemahan dari pemberian obat secara oral adalah efek yang tibul biasanya lambat, tidak efektif jika pengguna sering muntah-muntah, diare, tidak sabar, tidak kooperatif, kurang disukai jika rasanya pahit (rasa jadi tidak enak), iritasi pada saluran cerna.

Cara penggunaan obat oral (melalui mulut) yang benar adalah :

Obat oral terdapat dalam beberapa bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, dan cairan. Jika kesulitan menelan dalam bentuk sediaan yang diberikan, dapat menghubungi tenaga kesehatan untuk meminta sediaan yang sesuai.

Ikutilah petunjuk tenaga kesehatan, karena untuk efektivitas kerja obat yang optimal, beberapa ada obat yang harus diminum pada waktu makan dan ada beberapa obat yang harus diminum pada waktu lambung kosong.

Apabila meminum obat dalam bentuk cair, dapat digunakan sendok takar, karena rata-rata sendok makan tidak sesuai untuk ukuran dosis.

Tetes yang digunakan di mulut biasanya untuk anak-anak (vitamin, berkhasiat obat seperti obat penurun panas.

Obat tetes (Guttae)

Page 3

Untuk dewasa biasanya digunakan untuk mencuci mulut dsb.

2. Tetes Telinga (Guttae Auricurales )


Obat tetes telinga mempunyai konsistensi yang kental agar mudah menempel pada dindingnya. Contohnya : Gliserin, Propilenglikol, minyak nabati, dll. PH : 5-6 Obat telinga dibuat untuk antiseptik/antibiotik (anti inflamasi) atau sebagai emolien kotoran telinga. Tetes telinga tidak boleh menggunakan air karena dalam telinga mengandung lemak sehingga obat tidak dapat terserap. Tetes telinga adalah bentuk larutan, suspensi atau salep yang digunakanpada telinga dengan cara diteteskan atau dimasukkan dalam jumlah kecil kedalam saluran telinga untuk melepaskan kotoran telinga (lilin telinga) atauuntuk mengobati infeksi, peradangan atau rasa sakit (Ansel) Tetes telinga adalah bahan obat yang dimasukkan ke dalam saluran telinga,yang dimaksudkan untuk efek lokal, dimana bahan bahan obat tersebutdapat berupa anestetik lokal, peroksida, bahan bahan antibakteri danfungisida, yang berbentuk larutan, digunakan untuk membersihkan,menghangatkan, atau mengeringkan telinga bagian luar. Tetes telinga adalah bentuk dari obat yang digunakan untuk mengobati danmencegah infeksi telinga, khususnya infeksi pada telinga bagian luar dansaluran telinga (otitis eksterna).

Infeksi telinga luar (otitis eksternal) dapat diobati dengan kortikosteroid(suspensi atau larutan) dalam propilen glikol dan polietilen glikol. Penggunaanbahan ini juga kadang bersamaan dengan antibiotik yang selektif berdasarkanaktivitasnya melawan Pseudomonas aeruginosa. Penggunaan antibiotik membawa perubahan yang sangat luar biasa dalam pengobatan otitis media. Bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ini antara lain Proteus dan Pseudomonas. Baru-baru ini, larutan surfaktan sintetik dikembangkan untuk aktivitas cerumenolitik dalam melepaskan lilin telinga. Salah satu bahan ini, kondensat dari

Obat tetes (Guttae)

Page 4

trietanolamin polipeptida oleat, dalam perdagangan diformulasikan dalam propilen glikol, yang digunakan sebagai pengemulsi kotoran telinga sehingga membantu pengeluarannya. Obat-obat yang digunakan pada permukaan bagian luar telinga untuk melawan infeksi adalah zat zat seperti kloramfenikol, kolistin sulfat, neomisin, polimiksin B sulfat dan nistatin. Pada umumnya zat zat ini diformulasikan ke dalam bentuk tetes telinga (larutan atau suspensi) dalam gliserin anhidrida atau propilen glikol. Pembawa yangkental ini memungkinkan kontak antara obat dengan jaringan telinga yang lebih lama. Selain itu karena sifat higroskopisnya, memungkinkan menarik kelembaban dari jaringan telinga sehingga mengurangi peradangan dan membuang lembab yang tersedia untuk proses kehidupan mikroorganis e yang ada. Untuk membantu mengurangi rasa sakit yang sering menyertai infeksi telinga, beberapa preparat otik anti infeksi juga mengandung bahan analgetika seperti antipirin dan anestetika local seperti lidokain dan benzokain.pH optimum untuk larutan berair yang digunakan pada telinga utamanya adalah dalam pH asam. Fabricant dan Perlstein menemukan range pH antara5 7,8. keefektifan obat telinga sering bergantung pada pH-nya. Larutan alkali biasanya tidak diinginkan karena tidak fisiologis dan menyediakan media yang subur untuk penggandaan infeksi. Ketika pH telinga berubah dari asammenjadi alkali, bakteri dan fungi akan tumbuh lebih cepat. Sering perbedaan dalam keefektifan antara dua obat yang sama itu adalah karena kenyataan bahwa yang satu asam sedangkan yang lainnya basa (Scovilles : 257) Larutan untuk telinga biasanya memakai wadah botol drop dan harus jernih atau dalambentuk suspensi yang seragam (Scovilles : 257)

Cara penggunaan obat tetes telinga yang benar adalah :


Untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat tetes telinga jangan terkena permukaan benda lain (termasuk telinga) Cara pemakaian : mula-mula cucilah telinga anda. Miringkan kepala atau berbaring dengan posisi miring.

Cara meneteskan obat :

Jari telunjuk diletakkan di depan tragus, telunjuk tersebut mendorong ke depan sedangkan jari tengah dan ibu jari memegang atau mengepit daun telinga kemudian ditarik ke arah atas belakang (untuk dewasa) atau ke arah bawah belakang (untuk anak-anak) sehingga liang telinga tampak jelas dan lurus.

Obat tetes (Guttae)

Page 5

Teteskan obat pada liang telinga, biarkan beberapa menit supaya obatnya mencapai dasar liang telinga.

Setelah digunakan, ujung wadah obat tetes telinga dibilas, keringkan dengan kertas tissue dan tutup wadah dengan baik.

3. Tetes Mata (Guttae ophthalmicae)


Suatu sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan untuk terapi atau pengobatan mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak dan bola mata. Tetes mata harus steril, isotoni, dan isohidri. eberapa tetes mata hanya berisi larutan garam steril, yang tidak berbahaya jika tertelan. Namun, tetes mata lainnya dapat berbahaya jika dikonsumsi. Penting untuk diketahui mengenai obat tetes mata ada yang mengandung Tetrahydrozoline HCL. (misalnya: Vis*ne, In*to) Tetrahydrozoline HCL merupakan suatu agen

vasokonstriktor yang dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan pembuluh darah. Dalam pengunaannya dimata dapat terlihat mata yang merah pembuluh darah sedang dalam keadaan vasodilatasi- sehingga beberapa saat setelah diteteskan menjadi tidak merah lagi pembuluh darah dalam keadaan vasokonstriksi.

Obat tetes (Guttae)

Page 6

Namun apabila dikonsumsi secara oral, tetrahydrozoline mempunyai potensi yang berakibat fatal, terutama untuk anak kecil, penderita penyakit jantung dan orang yang mengkonsumsi MAO inhibitor. Inilah yang dapat terjadi apabila meminum obat tetes mata yang mengandung Tetrahydrozoline: 1. penurunan suhu tubuh secara extrim 2. penurunan pandangan (pandangan jadi kabur) 3. tekanan darah meningkat, lalu menurun secara ektrim 4. berhalusinasi 5. kesulitan bernafas 6. muntah 7. kejang atau tremor 8. koma 9. penurunan fungsi jantung Dan secara jelas pada belakang obat tetes mata sudah diperingatkan pengunaannya hanya untuk bagian luar.

Obat tetes (Guttae)

Page 7

Obat tetes mata digunakan dengan maksud:

a. Untuk memudahkan penggunaan, hanya dengan meneteskan saja. b. Untuk efek lokal, misalnya peradangan pada konjungtiva mata.

Persyaratan obat tetes mata yang ideal i. Bersifat steril, terutama yang ditujukan untuk mata yang sakit, luka, atau setelah operasi. ii. iii. Tetes mata yang berupa larutan haruslah jernih. Tetes mata yang berupa suspensi, bahan yang tidak larut haruslah sangathalus, hal ini dimaksudkan untuk mengurangi rangsangan terhadap matasehingga air mata tidak banyak keluar.

Sediaan obat tetes mata dapat mengandung obat dengan efek terapi: antiperadangan, antimikroba, miotik (menyempitkan pupil mata), midriatika(melebarkan pupil mata), dan anestesi (bius) lokal, serta dapat digunakan untukdiagnosis. Secara umum, obat tetes mata tidak boleh digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup dibuka. Khusus untuk sediaan obat tetes mata yang berbentuk suspensi, sebelum digunakan haruslah dikocok terlebih dahulu. Waspadalah jika menggunakan obat tetes mata yangmengandung kortikosteroid, karena jika dipakai tidak sesuai dengan indikasi dan tidak dengan resep atau petunjuk dokter dapat menyebabkan glaukoma yang bisa berujung pada kebutaan.

Obat tetes (Guttae)

Page 8

Cara penggunaan obat tetes mata dan yang benar adalah :

Obat tetes mata dan merupakan produk yang pembuatannya dilakukan secara steril (bebas kuman) sehingga dalam penggunaannya harus diperhatikan agar tetap bebas kuman.

Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), ujung wadah obat tetes mata jangan terkena permukaan benda lain (termasuk mata) dan wadah harus tetap tertutup rapat sesudah dipakai.

Cara pemakaian obat tetes mata : mula-mula cucilah tangan anda. Tengadahkanlah kepala, tarik kelopak mata bagian bawah. Teteskan obat dan perlahan-lahan tutup mata anda. Jangan berkedip. Biarkan mata tertutup selama 1 sampai 2 menit.

Setelah menggunakan obat tetes mata, cucilah tangan anda kembali untuk membersihkan sisa obat.

Obat tetes mata yang telah terbuka dan dipakai jangan disimpan lebih dari 30 hari untuk digunakan lagi, karena kemungkinan sudah tidak bebas kuman atau rusak.

Untuk menghindari infeksi, jangan gunakan obat tetes mata lebih dari satu orang.

19 Kiat Menggunakan Obat Tetes Mata


Berikut ini cara higienis menggunakan obat tetes mata: Cucilah tangan terlebih dahulu (menggunakan air hangat dan sabun antiseptik). Posisikanlah tubuh Anda berdiri atau duduk di depan cermin. Bukalah tutup botol tetes mata.

Obat tetes (Guttae)

Page 9

Periksalah terlebih dahulu ujung penetes untuk memastikan tidak pecah atau patah Jangan menyentuh ujung penetes dengan apapun (termasuk menyentuh bolamata) dan usahakan tetap bersih. Posisikan kepala menengadah dan tarik kelopak mata bagian bawah ke bawahsampai terbentuk cekungan. Pegang obat tetes mata dengan ujung penetes di bawah sedekat mungkindengan mata tapi tidak menyentuhnya. Perlahan-lahan tekan botol tetes mata hingga jumlah tetesan yang diinginkan dapat menetes dengan benar pada cekungan yang terbentuk dari kelopak mata bagian bawah

Tutuplah mata secara perlahan selama kurang lebih 2-3 menit, jangan berkedipkedip. Bersihkan kelebihan cairan dengan tisu Cucilah tangan Anda kembali untuk membersihkan sisa obat tetes mata. Ulangi lagi untuk mata yang lain jika diperlukan. Tutup kembali obat tetes mata itu, jangan mengusap atau mencuci ujungpenetesnya dengan kata lain, obat tetes mata haruslah tetap tertutup rapat sesudahdipakai.

Setelah obat tetes mata dibuka, sebaiknya disimpan di tempat yang sejuk dangelap. Jangan menggunakan obat tetes mata secara bersama-sama atau bergantian. Satu obat tetes mata hanya untuk satu orang. Jika menggunakan lebih dari satu obat tetes mata, maka setelah menggunakanobat yang pertama sebaiknya menanti hingga 2 menit barulah kemudianmenggunakan obat tetes mata yang berikutnya.

Jauhkanlah obat tetes mata dari jangkauan anak-anak. Botol obat tetes mata sebaiknya dibuang setelah satu bulan. Untukmemudahkan mengingat, sebaiknya dicatat kapan waktu pertama kali tetes mata itudigunakan. Hindari pemakaian lensa kontak saat menetes mata, karena obat dan pengawetyang ada dalam obat akan dapat terakumulasi di dalam lensa kontak.

Obat tetes (Guttae)

Page 10

Beberapa contoh obat tetes mata


o

Obat tetes mata atropin sulfat/midriatik FARMAKOLOGI Atropin sulfat menghambat M. constrictor pupillae dan M. ciliaris lensa mata,sehingga menyebabkan midriasis dan siklopegia (paralisis mekanisme akomodasi). Midriasis mengakibatkan fotopobia, sedangkan siklopegia menyebabkan hilangnyadaya melihat jarak dekat.

FARMAKODINAMIKA Sesudah pemberian 0,6 mg atropin SK pada mulanya terlihat efek terhadap kelenjar eksokrin, terutama hambatan salivasi, serta efek bradikardi sebagai hasil perangsangan N. vagus. Mula timbulnya midriasis tergantung dari besarnya dosis.

Obat tetes mata sulfasetamid Na Obat tetes mata dengan zat aktif sulfasetamid Na berkhasiat sebagaiantibakterial,dosis yang umum digunakan untuk sediaan tetes mata adalah 10% (DIhal 2613).

Obat tetes mata neomisin sulfat Obat tetes mata dengan zat aktif Neomycin sulfat berasal dari StreptomycesFradie Waksman (familia Streptomycetaceae) yang berkhasiat sebagai antibakterisehingga dapat melawan infeksi mata.

Obat tetes mata anastetik local(tetrakain hidroklorida) Anastetik lokal adalah obat yang dapat menghambat hantaran saraf biladikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar cukup. Anastetik lokalsebaiknya tidak mengiritasi dan tidak merusak jaringan saraf secara permanen.Kebanyakan anastetik lokal memenuhi syarat ini. Batas keamanan harus lebar, mulakerja harus sesingkat mungkin, sedangkan masa kerja harus cukup lama sehinggacukup waktu untuk melakukan tindakan operasi, tetapi tidak demikian sampaimemperpanjang masa pemulihan. Zat anastetik lokal juga harus larut dalam air,stabil dalam larutan, dapat disterilkan tanpa mengalami perubahan. Salah satuanastetik lokal yang dapat digunakan secara toikal pada mata adalah TetrakainHidroklorida. Untuk Pemakaian topikal pada mata digunakan larutan Obat tetes (Guttae) Page 11

TetrakainHidroklorida 0,5%. Kecepatan anastetik Tetrakain Hidroklorida 25 detik dengandurasi aksinya selama 15 menit atau lebih.

Obat tetes mata betametason natrium Betametason termasuk golongan kortikosteroid, dapat mengatasi gejala inflamasimata bagian luar maupun pada segmen anterior. Obat dapat diberikan pada kantungkonjungtiva yang akan mencapai kadar terapi dalam cairan mata, sedangkan padagangguan bagian mata posterior lebih baik diberikan sistemik. Pada konjungtivitiskarena bakteri, virus atau fungus, obat ini dapat menimbulkan masking effectsehingga infeksi dapat menjalar ke dalam dan menimbulkan kebutaan. Hal yangmembahayakan ini sering terjadi pada pemberian kombinasi dengan antibiotik. Obatini tidak boleh digunkan pada herpes simpleks mata (dendritis keratitis), karenadapat memperburuk keadaan dan menimbulkan kekeruhan kornea yang menetap.Pada laserasi dan absrasio mata akibat trauma mekanik, kortikosteroid topikal dapatmemperlambat penyembuhan dan menyebarkan infeksi. (Farmakologi dan Terapi,hal: 497)

Obat tetes mata tetrasiklin hcl Tetrasiklin merupakan antibiotik paling luas spektrumnya, aktif terhadap bakterigram positif dan negatif, spiroket, mikoplasma, riketsia, klamidia dan protozoatertentu. Tetrasiklin merupakan basa yang sukar larut dalam air,tetapi bentuk garamNatrium atau garam HCl-nya mudah larut. Dalam keadaan kering bentuk garam HCLtetrasiklin bersifat relatif stabil. Dalam bentuk larutan tetrasiklin sangat labil jadi cepatberkurang potensinya.

Obat tetes mata hidrokortison asetat Hidrokortison adalah suatu hormon glukokortikoid yang dihasilkan oleh korteksadrenal, hidrokortison memiliki khasiat farmakologi sebagai anti radang, misalnyaakibat trauma, alergi dan infeksi. Hidrokortison juga memiliki daya immunosupresidan anti alergi. Hidrokortison dapat dibuat sebagai sediaan tetes mata untukmengobati proses peradangan seperti radang pada selaput mata, selaput bening,dan pinggir kelopak mata (conjungtivitis, creatitis, blepharitis). (OOP 728)Hidrokortison asetat bersifat tidak larut dalam air sehingga hidrokortison

Obat tetes (Guttae)

Page 12

asetatdibuat sediaan suspense obat mata untuk mengobati inflamasi pada mata. Bentuksediaan suspense dapat meningkatkan waktu kontak obat dengan kornea, sehinggamemberikan kerja lepas lambat yang lebih lama (ANSEL 562).

Obat tetes mata na diklofenak Sediaan obat mata yang sering digunakan adalah sediaan tetes mata karenadianggap lebih mudah dan nyaman digunakan. Zat aktif yang digunakan dalampercobaan adalahNatrium diklofenak yang berkhasiat sebagai antiinflamasi setelah operasi katarak

Obat tetes mata sebagai miotika(pilokarpin hcl) Pilokarpin HCl dibuat sedian tetes mata karena berfungsi sebagai miotik untukpengobatan glaucoma. Sediaan tetes mata merupakan sediaan dosis gandasehingga diperlukan bahan pengawet seperti Benzalkonium kloridaGlaukoma adalah penyakit mata dimana terdapat peninggian tekanan intraokuler,yang bila cukup lama dan tekanannya cukup tinggi dapat menyebabkan kerusakananatomis dan fungsional. Pilokarpin HCl merupakan bahan obat yang khasdigunakan pada mata (opthalmologika) dengan kerja penyempit pupil (miotika)Pilokarpin merupakan obat kolinergik golongan alkaloid tumbuhan, yang bekerjapada efektor muskarinik dan sedikit memperlihatkan sedikit efek nikotinik sehinggadapat merangsang kerja kelenjar air mata dan dapat menimbulkan miosis denganlarutan 0,5 - 3%. Obat tetes mata dengan zat aktif Pilokarpin berkhasiat menyembuhkan glaukoma dan mata kering. Dosis Pilokarpin yang paling umumdigunakan untuk sediaan tetes mata adalah 1 4% (DI Hal. 2680).

Obat tetes mata tetrahydrozolin hclanti iritasi dan alergi Obat tetes mata dengan zat aktif Tetrahydrozolin HCl berkhasiat menyembuhkansecara simtomatis edema konjungtiva, hyperemia sekunder yang disebabkan alergimata, iritasi ringan dan konjungtivitis katarak. Efek penyembuhan termasuk iritasiterbakar, iritasi mata, rasa gatal, rasa sakit dan mata berair yang berlebihan.Dosis Tetrahydrozolin HCl paling umum digunakan untuk sediaan tetes mata adalah0,05%(DI hal 2704).

Obat tetes (Guttae)

Page 13

Obat tetes mata epinefrin HCL Epinefrin HCL secara topikal digunakan untuk mengurangi tekanan intraokuler penderita glaukoma sudut lebar berdasarkan efek vasokonstriksi lokal yangmenyebabkan pembentukan cairan mata berkurang.

Obat tetes mata NaCl dan KCl Sediaan ini berkhasiat untuk menjaga isotonisitas dan karekteristik sel.

Obat tetes mata difenhidramin hcl Untuk sediaan larutan topikal biasanya mengandung 1-2% difenhidramin HCL.Obat tetes mata difenhidramin HCL merupakan suatu larutan obat mata yang dapatmelawan peradangan karena sebab-sebab mekanis, kimia atauimunologik.difenhidramin merupakan suatu antihistamin golongan etanolamin yangdapat digunakan untuk pengobatan reaksi hipersensitifitas atau keadaan lain yangdisertai pelepasan histamin endogen berlebih . pada beberapa orang reaksihipersensitifitas pada mata yang disebabkan oleh alergi dari luar ( misalnya :debu,asap). Tanda yang terlihat pada reaksi hipersensitifitas atau masuknya alergidari luar berupa mata perih dan gatal.

Obat tetes mata gentamisin HCl Gentamisin sistemik diindikasikan untuk infeksi oleh kuman gram negatif yangsensitif antara lain E coli, serratia, klebsiela,pseudomonas, proteus.(farmakologi danterapi edisi 4 hal 674 )

Obat tetes mata polimiksin B sulfat Polimiksin B sulfat aktif terhadap berbagai kuman negatif terutama Ps.aeruginosa. obat ini bekerja dengan mengganggu fungsi pengaturan osmosis oleh membransitoplasma kuman. Jarang terjadi resisten pada antibiotik ini .

Obat tetes mata timolol maleat Sediaan tetes mata yang mengandung timolol maleat dibuat untuk digunakanpada pengobatan penyakit glaucoma dan ocular hipertensi. Glaucoma adalahpeningkatan tekanan intraoculer akibat produksi cairan yang berlebihan.

Obat tetes (Guttae)

Page 14

Biasanya sediaan yang dibuat diinginkan menyerupai atau meniru fungsi dari air mata,sehingga dibuat senyaman mungkin untuk mata.

Obat tetes mata polivinil alkohol Sediaan tetes mata yang mengandung polivinil alkohol ini dibuat untuk digunakanpada mata yang kering sehingga membutuhkan lubrikasi.

Obat tetes untuk mata kering(NaCl) Ditambah pengental (PVA) untuk meningkatkan viskositas dan berguna untukmemperpanjang durasi kontak di mata. Jika hanya NaCl, NaCl mudah keluar sehingga waktu kontak di mata hanya sebentar. Karena ditambah PVA dan benzalkonium klorida maka konsentrasi NaCl harus diturunkan agar diperolehsediaan mata yang isotonis

4. Obat Tetes Hidung (Guttae nasales)


Adalah obat tetes yang digunakan dengan meneteskan ke dalam rongga hidunguntuk pilek, mengandung dekongestan topikal. Selain dalam bentuk tetes hidung,dekongestan topikal juga dapat berbentuk obat semprot hidung. Dekongestan yangdigunakan untuk menghilangkan gejala hidung tersumbat atau mampet sehinggapengobatan ini disebut simtomatik. Bahan pembawa boleh air (kalau telinga tidak boleh) Kapasitas buffer mukosa hidung rendah (pH : 5,5-7,5), sebaiknya dibuat mendekati netral (6,8), sebaiknya isotoni, hal itu dapat dicapai menggunakan NaCl. Tidak boleh menggunakan minyaknabati/minyak mineral. Sebagai bahan tambahan untuk meningkatkan kekentalan dapat digunakan selulosa dan derivatnya atau senyawa plimer lainnya yang inert. Zat pendapar yang digunakan harus disesuaikan dengan kestabilan zat aktif. Sebagai zat aktif, obat tetes hidung : antiseptik, antiinflamasi, dan decongestan Cairan pembawa : gliserin, propilenglikol/campuran keduanya masing-masing dicampur dengan air

Obat tetes (Guttae)

Page 15

Dekongestan dibagi menjadi 2 jenis , yaitu:

1. Dekongestan Sistemik, seperti pseudoefedrin, efedrin, danfenilpropanolamin. Dekongestan sistemik diberikan secara oral (melaluimulut). Meskipun efeknya tidak secepat topikal tapi kelebihannya tidakmengiritasi idung. 2. Dekongestan Topikal, digunakan untuk rinitis akut yang merupakan radangselaput lendir hidung. Bentuk sediaan dekongestan topikal berupa balsam,inhaler, tetes hidung atau semprot hidung.Dekongestan topikal (semprothidung) yang biasa digunakan yaitu oxymetazolin, xylometazolin yangmerupakan derivat imidazolin.Karena efeknya dapat menyebabkan depresiSusunan saraf pusat bila banyak terabsorbsi terutama pada bayi dan anak-anak, maka sediaan ini tidak boleh untuk bayi dan anak-anak.

Juga dari golongan kortikosteroid seperti beclomethasone dipropionate, budesonide,fluticasone propionate, momethasone furoate dan triamcinolone acetonide da darigolongan antihistamin yaitu azelatine HCl.

Dekongestan hidung bekerja dengan menimbulkan venokonstriksi (penyempitanpembuluh vena) dalam mukosa hidung sehingga mengurangi volume mukosa danakhirnya dapat mengurangi penyumbatan hidung.

Obat hidung lainnya yang digunakan untuk mengatasi permasalahan pada hidung adalah beclomethasone dipropionate,

Cara penggunaan obat tetes hidung yang benar adalah :

Cara pemakaian : bersihkan hidung anda. Tengadahkan kepala, teteskan obat dan tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung.

Setelah dipakai, bilas ujung tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tissue kering. Untuk menghindari infeksi, jangan gunakan lebih dari satu orang.

Obat tetes (Guttae)

Page 16

Hati-hati dalam penggunaan

Dekongestan sistemik harus digunakan secara hati-hati pada penderita hipertensi,pria dengan hipertrofi prostat dan lanjut usia. Hal ini disebabkan dekongestan memiliki efek samping sentral sehingga menimbulkan efek samping takikardia (frekuesi denyut jantung berlebihan), aritmia (penyimpangan irama jantung),peningkatan tekanan darah atau stimulasi susunan saraf pusat.

Penggunaan dekongestan topikal dilakukan pada pagi dan menjelang tidur malam,dan tidak boleh lebih dari 2 kali dalam 24 jam. Dekongestan topikal yang berupa tetes hidung digunakan dengan cara meneteskan obat ini ke dalam hidung secara hati-hati. Perhatikan bahwa tetesan obat harus tepat pada lubang hidung, jumlah tetesan tepat dan tidak mengalir keluar atau tertelan. Pemakaian obat tetes hidung ini jangan melebihi dosis yang dianjurkan.

Obat tetes (Guttae)

Page 17

Tips Memilih Obat


Berikut ini beberapa tips dalam memilih obat. Jika mendapat resep obat dari dokter, beritahukan dokter bila :

sedang menggunakan obat lain mempunyai masalah kesehatan atau menderita penyakit lain mempunyai riwayat alergi

sedang melakukan diet khusus sedang hamil atau merencanakan untuk hamil

Apa yang harus diperhatikan dalam penggunaan obat ?


Baca aturan pakai pada label/etiket setiap akan menggunakan obat Untuk menghindari kesalahan, jangan menggunakan obat di tempat gelap Jangan menggunakan obat yang telah kadaluarsa Minumlah obat dengan menggunakan air putih Jangan minum alcohol selama minum obat Jangan berikan obat untuk orang lain, karena orang lain tersebut tidak sama dengan kita, baik penyakit ataupun kondisinya

Letakkan obat pada tempat yang kering, sejuk, dan tidak terkena cahaya matahari Jangan mencampur beberapa obat dalam satu wadah. Simpanlah obat dalam wadah aslinya

Jika ada yang meragukan, tanyakan pada apoteker

Tanyakan kepada Apoteker :

Obat tetes (Guttae)

Page 18

Obat apa yang diberikan dan mengapa diperlukan? Berapa jumlahnya, penggunaannya berapa kali sehari dan berapa lama? Kapan obat harus digunakan? Apakah sebelum makan, sesudah makan, pagi hari atau menjelang tidur?

Efek samping apa yang mungkin timbul? Apa yang harus dilakukan bila lupa minum obat? Makanan, minuman atau obat lain apa yang harus dihindari? Bagaimana cara menyimpan obat? Bila Ragu Mengenai Obat yang Dibeli, dapat dikonsultasikan dengan Apoteker

Agar tidak salah beli, berikut hal-hal yang dapat kita lakukan ketika membeli obat :

Periksa kemasan obat dengan teliti, apakah masih tersegel dengan baik atau tidak Periksalah label obat, nama obat, nama produsen, dan tanggal kadaluarsa. Periksa juga apakah ada nomor registrasinya (Nomor Registrasi Obat ada 15 digit, contoh DBL 9928200636A1)

Sampaikan pada dokter jika tidak ada kemajuan setelah minum obat Untuk obat-obat dengan resep dokter, tebuslah hanya di apotik agar keasliannya terjamin.

Obat tetes (Guttae)

Page 19

Daftar pustaka
http://www.edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan%20Belajar/Pengetahu an%20Populer/view&id=61&uniq=all

Obat tetes (Guttae)

Page 20

Anda mungkin juga menyukai