SYOK Syok adalah menurunnya tekanan darah secara persisten yang menyebabkan perfusi memburuk serta malfungsi organ vital. Penyebab syok adalah: hipovolemia, kardiogenik, sepsis, anafilaksis dan defisiensi steroid(krisis Addison)-jarang. Diagnosis ditegakkan dengan gejala klinis sederhana, yang terpenting di antaranya adalah kulit yang hangat, tekanan vena jugularis (JVP) dan tekanan darah postural. Selain tekanan darah yang rendah (biasanya tekanan sitolik < 90 mmHg) dan takikardia, pasien syok juga memiliki tanda-tanda malperfusi organ. Organ-organ yang bereaksi paling cepat pada penurunan suplai darah adalah ginjal (output urin rendah <20 ml/jam) dan otak (pusing). Aliran darah balik kapiler (capillary return) juga bisa terganggu. Jika pasien tampak dingin, berkeringat, pucat disertai aliran balik kapiler yang buruk, biasanya termasuk syok hipovolemik atau kardiogenik. Pada syok kardiogenik JVP meningkat, sedangkan pada syok hipovolemik ditandai dengan hipotensi postural dan JVP yang rendah. Jika pasien terasa hangat atau mukanya memerah dengan denyut nadi cepat, biasanya syok terjadi karena vasodilatasisepsis (disertai kenaikan suhu tubuh) atau anafilaksis. Jika JVP rendah, pengisian sirkulasi tidak adekuat-bisa hipovolemia, sepsis atau anafilaksis. Jika JVP tinggi, biasanya yang terjadi adalah syok kardiogenik dan disebabkan oleh hilangnya fungsi pompa jantung (MI yang luas, regurgitasi katup akut atau tamponade pericardial) atau emboli paru (bila ada gejala lain yang mendukung tekanan jantung kanan akut, sperti kenaikan parasternal kiri dan komponen pulmonal yang terdengar keras pada bunyi jantung yang kedua) Hiperpegmentasi garis-garis telapak tangan dan mukosa bukal merupakan gejala penyakit Addison. Pemeriksaan penunjang EKG; khususnya untuk melihat infark miokard baru atau lama
PUSTAKA Bakta I M, Suastika K. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. 1999. Jakarta: EGC. Sabisto C. Buku Ajar Bedah. 1995. Jakarta: EGC. Davey P. At a Glance Medicine. 2006. Jakarta: Erlangga.