Anda di halaman 1dari 8

TUMOR JINAK KULIT 1.

Veruka Vulgaris

Bentuk ini paling sering ditemui pada anak-anak tetapi dapat juga pada orang dewasa dan orang tua. Tempat predileksi utamanya adalah ekstremitas bagian ekstensor. Pada anak, lesinya timbul multiple dan cepat meluas, karena autokulasi atau garukan (fenomena koebner), sedang pada orang dewasa lesi ini jarang didapatkan dalam jumlah banyak. Pada keadaan awal, ukurannya biasanya hanya sebesar kepala jarum dengan permukaan halus dan mengkilat. Dalam waklu beberapa minggu atau bulan kian membesar dan permukaannya menjadi kasar, berwarna abu-abu kecoklatan atau kehitaman. Kadang-kadang beberapa lesi bergabung satu sama lain, menimbulkan plak verukosa. 2. Acrochordon (skin tag)

Acrochordon memiliki sinonim skin tag, fibroepitelial polips, fibroma pendularis, fibroepitelial papilloma. Merupakan tumor epitel kulit yang berupa penonjolan pada permukaan kulit yang bersifat lunak dan berwarna seperti daging atau hiperpigmentasi, melekat pada permukaan kulit dengan sebuah tangkai dan biasa juga tidak bertangkai. Penyebab skin tag ini masih diperdebatkan, mungkin berhubungan kondisi inflamasi non spesifik dari kulit. Ada juga pendapat yang menyatakan bahwa skin tag merupakan efek yang biasa terjadi akibat penuaan kulit dengan beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantara ketidakseimbangan hormon memudahkan pertumbuhan skin tag misalnya pada peningkatan hormon estrogen dan progesterone selama kehamilan, peningkatan hormon pertumbuhan dan akromegali.

3. Dermatofibroma

Dermatofibroma merupakan suatu nodul yang berasal dari mesodermal dan dermal. Belum diketahui secara pasti apakah lesi ini merupakan murni suatu neoplasma atau reaksifibrotik dari trauma minor, gigitan serangga, infeksi virus, ruptur kista, atau berasal dari folikulitis. Gejala yang dapat dirasakan dan menjadi keluhan pada sebagian besar pasien adalah rasa gatal hebat pada daerah lesi dan nyeri saat perabaan tetapi tidak umum. Terkadang pasien juga tidak bergejala. Umumnya ditemukan pada wanita, tetapi sering juga ditemukan pada penderita usia muda. Rata-rata lesi terjadi pada umur 17 tahun. Predileksi dapat pada semua bagian tubuh, tetapi pada umumnya ditemukan pada daerah anterior dan tungkai bawah serta punggung. Bentuk khas pada dermatofibroma adalah nodul kecil, dengan ukuran 3-10 mm, namun ada juga sampai diameter 1-3 cm. Bentuknya dapat berupa papul, plak atau nodul, batas tegas, menetap dalam kulit dan dapat ditekan ke bawah atau sedikit meninggi. Suatu tanda klinis khas yaitu dample sign atau Fitzpatricks sign yakni jika sisi lateral ditekan maka akan membentuk cekungan pada kulit di atasnya. 4. Keloid

Keloid adalah pembentukan jaringan parut berlebihan yang tidak sesuai dengan beratnya trauma. Kecenderungan timbul keloid lebih besar pada kulit berwarna gelap. Cenderung timbul pada usia dewasa muda dan jarang pada usia tua. Pertumbuhannya cenderung progresif. Predileksinyya terutama di daerah sternum, bahu, cuping telinga, pinggang, dan wajah. Pada orang-orang yang berbakat keloid, setiap kerusakan kulit akan menimbulkan keloid.

Faktor-faktor yang menyokong timbulnya keloid, meliputi: Infeksi kronis, benda asing dalam luka, tidak adanya relaksasi setempat saat penyembuhan luka, regangan yang berlebihan pada pertautan luka. Keloid terbentuk 2-4 minggu atau lebih dari 1 tahun setelah trauma. 5. Lipoma

Definisi Lipoma adalah suatu tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak. Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat dijumpai pada anakanak. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat muncul dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun tendon. Penyebab Tidak selalu jika kita mempunyai orangtua atau leluhur yang mempnyai lipoma ini, maka kita akan mempunyai lipoma juga. Namun ada suatu sindrom yang disebut hereditary multiple lipomatosis, yaitu seseorang yang mempunyai lebih dari 1 lipoma pada tubuhnya. Kegemukan tidak menyebabkan terjadinya lipoma. Gejala Klinis Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas. Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai lebih dari diameter 6 cm. Penatalaksanaan Pada dasarnya lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali berkembang menjadi nyeri dan mengganggu pergerakan. Biasanya seseorang menjalani operasi bedah untuk alasan kosmetik. Operasi yang dijalani merupakan operasi kecil, yaitu dengan cara menyayat kulit diatasnya dan mengeluarkan lipoma yang ada. Namun hasil luka operasi yang ada akan sesuai dengan panjangnya sayatan. Untuk mendapatkan hasil operasi yang lebih minimal, dapat dilakukan liposuction. Sekarang ini dikembangkan tehnik dengan menggunakan gelombang ultrasound untuk menghansurkan lemak yang ada. Yang perlu diingat adalah jika lipoma yang ada tidak terangkat seluruhnya, maka masih ada kemungkinan untuk berkembang lagi di kemudian hari.

6. Kista Ateroma

Kista ateroma adalah benjolan dengan bentuk yang kurang lebih bulat dan berdinding tipis, yang terbentuk dari kelenjar keringat (sebacea), dan terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar tersebut. Disebut juga kista sebacea, kista epidermal. Sumbatan pada muara kelenjar sebacea, dapat disebabkan oleh infeksi, trauma (luka/benturan), atau jerawat. Banyak dijumpai di kulit yang banyak mengandung kelenjar keringat, misalnya di muka, kepala, punggung. Bentuk bulat, berbatas tegas, berdinding tipis, dapat digerakkan, melekat pada kulit di atasnya. Isinya cairan kental berwarna putih abu-abu, kadang disertai bau asam. Merah dan nyeri jika terjadi peradangan. Penatalaksanaan kista ateroma dilakukan dengan mengambil benjolan dengan menyertakan kulit dan isinya, tujuannya untuk mengangkat seluruh bagian kista hingga ke dindingnya secara utuh. Bila dinding kista tertinggal saat eksisi, kista dapat kambuh, oleh karena itu, harus dipastikan seluruh dinding kista telah terangkat. Bila terjadi infeksi sekunder, dan terbentuk abses, dilakukan pembedahan dan evakuasi nanah, biasanya diberikan antibiotik selama 2 minggu. Terapi antibiotik diberikan jika ada tanda infeksi yaitu kemerahan dan inflamasi, yang tersering oleh bakteri staphylococci. Setelah luka tenang (36 bulan) dapat dilakukan operasi untuk kista ateromanya. 7. Kista Dermoid

Sinonim dari penyakit ini kista dermoid brankhiogenik. Kista dermoid merupakan kista yang berasal dari ektodermal, dindingnya dibatasi oleh epitel skuamosa berlapis dan berisi apendiks kulit serta biasanya terdapat pada garis fusi embrional

Manifestasi klinik berupa nodul intrakutan atau subkutan, soliter berukuran l-4 cm, mudah digerakkan dari kulit diatasnya dan dari jaringan di bawahnya. Pada perabaan, permukaannya halus, konsistensi lunak dan kenyal, dan secara makroskopis isi kista berupa material keratin yang berlemak dengan rambut, juga kadang-kadang tulang, gigi atau jaringan syaraf. Lokasi tumor biasanya pada kepala dan leher, pada garis fusi embrionik kadang juga pada ovarium. 8. Kista Epidermoid

Kista epidermoid berasal dari sel epidermis yang masuk ke jaringan subkutis akibat trauma tajam Sel-sel tersebut berkembang kista dengan dinding putih tebal, bebas dari dasar berisi massa seperti bubur, yaitu hasil keratinisasi, sebagian mengandung elemen rambut (pilar atau trichilemmal cyst). Penyebabnya tidak diketahui, diperkirakan oleh karena adanya dilatasi folikel rambut oleh trauma. Kista ini biasa ditemukan pada telapak kaki atau telapak tangan, yaitu yang epidermalnya tebal dan mudah mengalami trauma. Kista jarang menjadi besar tetapi cukup menggangu karena lokasinya. Kista epidermoid banyak terjadi pada umur 30-40 tahun. 9. Keratoakantoma

Keratoakantoma adalah tumor kulit jinak yang berupa benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan lengket. Diduga sinar matahari memegang peran yang penting dalam terjadinya keratoakantoma. Tampaknya keratoakantoma muncul dari sebuah akar rambut sehingga mereka hanya tumbuh di daerah kulit yang berambut. Cedera ringan merupakan faktor pemicu terjadinya keratoakantoma. Keratoakantoma seringkali muncul di daerah kulit yang mengalami cedera. Pada mulanya

tampak sebagai beruntusan/bisul kecil dengan bagian tengah yang keras. Kemudian akan terbentuk benjolan bulat dan keras, biasanya berwarna seperti daging dengan bagian tengah seperti kawah yang mengandung bahan yang lengket. Pertumbuhannya sangat cepat dan dalam waktu 1-2 bulan, ukurannya bisa mencapai 5 cm. Beberapa bulan kemudian keratoakantoma akan menghilang dengan sendirinya tetapi mungkin akan meninggalkan jaringan parut. Sering ditemukan di wajah, lengan dan punggung tangan. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. Untuk memperkuat diagnosis dan memastikan bahwa kelainan yang terjadi bukan merupakan suatu keganasan, bisa dilakukan biopsi. 10. Xanthelasma

Bentuk ini adalah bentuk yang paling sering ditemukan diantara xantoma, terdapat pada kelopak mata, khas dengan papula/plak yang lunak memanjang berwarna kuning-oranye, biasanya pada kantus bagian dalam. Khas juga, panjang lesi 2-3 cm dan biasanya simetris, yang condong menetap, berlanjut, multiple dan bersatu. Kelainan ini terlihat pada umur pertengahan. Biasa ditemukan pada wanita yang menderita penyakit hati dan bilier. Xantelasma juga dapat terlihat pada bermacam hiperpoproteiemia familier, teristimewa pada hiperkolesterolemia. Diagnosis klinik xantoma primer sangat khas. Pada pemeriksaan ditemukan macula, papula, plak atau nodula yang berwarna kekuning-kuningan dan pada anamnesa ditemukan adanya anggota keluarga menderita penyakit yang sama atau familier. Disamping tanda dan gejala klinis yang khas, untuk pengobatan perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium seperti pemeriksaan total kolesterol, trigliserioda HDL dan LDL kolesterol dan total lipid untuk menetapkan diagnosis. 11. Stucco Keratosis

Dikenal juga dengan istilah barnacles, biasa didapatkan tetapi jarang diperhatikan, berbentuk papular, dan lesi yang hampir menyerupai veruka, berwarna putih, umumnya ditemukan pada tungkai bawah, khususnya disekitar tendo achilles, bagian dorsal dari kai dan orang tua dapat

ditemukan pada lengan atas. Berukuran satu hingga sepuluh milimeter, berbentuk bulat, sangat kering dan terfiksir. Biasanya ditandai dengan gejala awal berupa kulit kering. Tumor dapat diangkat tanpa menyebabkan perdarahan, tetapi lesi dapat timbul kembali dalam waktu singkat. Lesi dapat diangkat dengan kuretase ataupun Cryosurgery. Biopsi eksisi dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis secara histologis. Biopsi eksisi memiliki keuntungan karena merupakan operasi satu tahap untuk diagnosis dan terapi definitif jika lesi lunak. 11. Kutaneus Horn

Kutaneus Horn merupakan pertumbuhan keratin yang keras dan menyerupai tanduk binatang. Dikenal juga dengan istilah cornu kutaneus. Berlokasi di wajah, telinga, dan tangan serta dapat tumbuh memanjang. Veruca vulgaris, keratosis seboroik, keratosis aktinik dan karsinoma sel squamosa dapat menyebabkan terbentuknya keratin serta menghasilkan tanduk. 12. Hemangioma

Hemangioma merupakan tumor yang terdiri atas pembuluh darah. Ada dua golongan besar, yaitu jenis kapiler dan jenis kavernosa. Hemangioma jenis kapiler disebut juga nevus kapilare. Jenis kapilare terdiri atas nevus simpleks kalau sudah terbentuk seperti buah arbei menonjol, berwarna merah cerah dengan cekungan kecil. Perkembangannya dimulai dengan titik kecil pada usia lahir, membesar cepat dan menetap pada usia kira-kira delapan bulan. Kemudian akan mengalami regresi spontan dan menjadi pucat karena fibrosis seteleh usia satu tahun. Hemangioma kavernosum terdiri atas jalinan pembuluh darah yang membentuk rongga. Kelainannya berada di jaringan yang lebih dalam dari dermis. Dari luar tampak sebagai tumor kebiruan yang dapat dikempeskan dengan penekanan, tetapi menonjol kembali setelah penekanan dilepaskan. Hemangioma ini tidak dapat mengalami regresi spontan, malah sering progresif. Jenis kavernosum bisa meluas dan menyusup ke jaringan sekitarnya. Jaringan di atas hemangioma dapat mengalami iskemia sehingga mudah rusak oleh iritasi.

Anda mungkin juga menyukai