: Airesearch GTCP 85-129 : 313 lbs (150 KG) : 41.000 rpm : 6000 rpm : 650 C : 750 C : 124 C
Speed : no load : steady state Output Speed EGT Max Hidup engine dan perubahan
APU Temperatues
16
Ambient Temperatur Electrical Load Air Flow ( PPM ) Bleed Pressure (PSIG) Ambient Temperatur Electrical Load Air Flow ( PPM ) Bleed Pressure (PSIG)
Tabel 4.1 Data Teknik APU Boeing 737-200 Sewaktu didarat APU digunakan untuk menghasilkan tenaga listrik yang dibutuhkan oleh pesawat serta sebagai penghasil pneumatik untuk menghidupkan engine dan AC. Tenaga bersamaan. Ketika pesawat telah terbang hingga mencapai ketinggian 10.000 ft, APU dapat digunakan untuk menghasilkan listrik dan sumber pneumatik untuk AC. Pada saat ketinggian 10.000 - 17.000 ft, APU hanya digunakan untuk satu system saja, baik itu untuk listrik atau sebagai penghasil pneumatic AC saja. Dari ketinggian 17.000 35.000 ft, APU hanya bisa menghasilkan sebagian tenaga listrik yang dibutuhkan pesawat. Hal ini disebabkan karena, bleed air tidak mampu menghasilkan penumatik yang dibutuhkan oleh AC. APU dapat dihidupkan pada ketinggian maksimum 30.000 ft, biasanya APU dimatikan pada ketinggian tertentu, ini dikarenakan untuk menghemat fuel yang dibawa oleh pesawat. Sedangkan untuk listrik dan AC tenaganya diperoleh dari engine. APU akan mati secara otomatis apabila terjadi hal berikut, 1. Kecepatan engine APU melebihi kapasitas ( Engine over speed ) 2. Tekanan oli rendah ( Low oil pressure ) yang dihasilkan oleh APU dapat digunakan secara
17
3. Suhu oli yang tinggi ( High oil temperature ) 4. Terjadi kebakaran pada ruang peletakan APU 4.2. Lokasi APU Pada Pesawat APU terletak di bagian ekor fuselage, yaitu bagian 49. Pemsangan APU dirancang khusus untuk mengurangi kebisingan suara dan meminimalisasi efek dari kebakaran APU. Dalam pemasangan APU terdapat pintu akses yang menutupinya, dan pintu ini menempel pada fuselage. Udara yang diperlukan APU sebagai alat untuk proses pembakaran dan pendingin sistem diperoleh dari air inlet duct. Pada air inlet duct terdapat motor yang membuka secara otomatis jika APU dihidupkan. Aliran udara yang masuk ke APU melewati dua jalur. Jalur pertama adalah aliran udara untuk proses pembakaran dan jalur yang kedua adalah aliran udara sebagai pendingin aksesori ( generator dan oil cooler ). Sebelum menuju aksesori gear box, udara melewati shut-of valve terlebih dahulu. Shut-of valve ini berguna untuk mengatur masuknya udara ke gear box.
18
APU dilapisi oleh upper dan lower shroud yang terbuat dari bahan titanium, dimana upper shroud menempel pada struktur pesawat dan lower shroud menempel pada upper shroud yang diikat oleh latch ( pengancing ). Udara untuk APU, udara pendingin APU, aliran fuel dan bleed air duck terletak pada upper shroud. Pada lower shroud terdapat aliran exhaust udara pendingin APU dan saluran yang menghubungkannya dengan pintu akses pada fuselage. APU dipasang pada upper shroud dan dihubungkan dengan 3 mounts.
Gambar 4.2 Upper Shroud dan Lower shroud Pada bagian fuselage, terdapat pintu akses yang menutupi APU secara keseluruhan. Pintu ini hanya menggunakan pengancing sebagai penyambung terhadap fuselage. Hal ini berguna agar memudahkan dalam pelepasan dan pemasangan APU. 4.3. Komponen APU dan Fungsinya APU menghasilkan aliran udara atau pneumatik dan tenaga poros yang digunakan untuk memutar engine aksesoris dan generator elektrik. Dasar dari tenaga engine adalah ekspansi gas turbin yang dihasilkan melalui proses
19
pembakaran. Dan sistem yang bekerja didalamnya adalah kompresor, turbin, dan aksesori gear box. 4.3.1. Bagian Kompresor Kompresor berfungsi untuk memampatkan dan menarik udara yang masuk melalui inlet duct. Udara ini digunakan untuk proses pembakaran dan pendinginan engine. APU pada boeing 737-200 ini menggunakan 2 kompresor sentripugal dan satu turbin sentripugal. APU ini juga menggunakan satu shaft yang menghubungkan turbin dengan kompresor. 4.3.2. Turbin Turbin berfungsi sebagai pemutar kompresor. Ketika telah terjadi proses pembakaran, ekspansi gas yang dihasilkan digunakan untuk memutar turbin. Ekspansi gas ini melewati nozzle guide win. Nozzle guide win ini berfungsi sebagai tempat yang mengarahkan ekspansi gas ke turbin. Turbin ini menggunakan tipe radial inward-flow. Terdapat shaft yang menghubungkan turbin dengan kompresor. Kompresor akan berbutar jika turbin telah berputar. 4.3.3. Aksesori Gear Box Gear box ( accessory drive section ) adalah system aksesori yang terdapat pada APU yang berfungsi sebagai penyalur tenaga kebeberapa komponen yang ada pada APU dan untuk memutar elektrik generator. Gear box terletak diakhir dibelakang kompresor. Gear box mendapat tenaga dari quill shaft dari kompresor dan shaft turbin. Ada beberapa sistem yang berhubungan dengan gear box, yaitu. a. Starter Starter adalah komponen yang berfungsi sebagai pemberi tenaga awal pada APU, hingga APU menyala. Starter ini menggunakan tenaga elektrik untuk memutar systemnya, yaitu menggunakan baterai 28V DC. Setelah APU menyala, starter ini akan mati secara otomatis, tetapi masih tetap berputar. Starter tidak akan berputar apabila inlet door belum terbuka penuh. Hal ini bertujuan agar udara yang diterima oleh engine untuk pembakaran berjalan dengan baik.
20
b. Fuel Control Unit ( FCU ) Pada APU FCU ( Fuel Control Unit ) APU adalah komponen yang berfungsi mengalirkan fuel yang berasal dari tangki menuju combustion chamber APU. FCU juga berfungsi mengatur proses masuknya fuel ke combunstion chamber, mengatur percepatan engine dan sebagai governor. Fuel untuk APU disuplai dari tangki sayap kiri. Berapa besar fuel yang dibutuhkan APU untuk menyala dengan sempurna, diatur melalui sistem ini. Sebelum melakukan pembakaran fuel dipanaskan terlebih dahulu dengan memanfaatkan udara kompresi dari kompresor yang disalurkan ke fuel menggunakan heat exchanger. Hal ini dilakukan karena faktor udara pada ketinggian tertentu,yang membuat fuel dingin dan sulit terbakar. Sebelum memasuki FCU fuel melewati shut-of valve.terlebih dahulu. Dengan komponen ini pilot dapat menyalurkan dan menghentikan aliran fuel jika terjadi masalah pada engine. Fuel Control Unit APU juga berfungsi untuk mengatur RPM ( Rotary per Minute ) dan EGT ( Engine Gas Temperature ) pada APU. Input kontrol ini dinamakan 3-way control valve. Ini dapat ditunjukkan dalam gambar sebagai berikut :
21
c. Oil Pump Oil Pump adalah pompa yang berfungsi untuk menarik oli yang ada pada tangki oli dan mengalirkannya keseluruh sistem yang bekerja pada APU, yaitu sistem yang memerlukan pelumasan. Pompa ini akan bekerja secara otomatis ketika gear box mulai berputar. Setelah melumasi seluruh bagian sistem, oli tersebut akan kembali lagi ketangki secara otomatis, dan terjadi berulang-ulang selama APU menyala. Proses pengembalian oil dari sistem yang dilumasi dengan mengunakan scavence pump. d. Generator ( Ac Elektrik Generator ) Generator adalah sistem aksesori yang berfungsi sebagai penghasil tenaga listrik. Generator ini dugunakan untuk mensuplai sebagian listrik yang dibutuhkan oleh pesawat. Sebagian lainnya disuplai dari generator yang ada di engine. Generator ini akan berputar otomatis ketika APU menyala, dan generator digerakkan oleh gear box. Generator ini juga didinginkan dengan menggunakan udara dari inlet, dimana gear driven fan yang mengolahnya. e. Gear Driven Fan Gear driven fan adalah fan yang berfungsi sebagai pendingin oil cooler dan generator. Gear driven fan ini degerakkan oleh gear box. Gear driven fan bekerja dengan menarik udara yang melewati inlet duct, dan menyalurkannya. f. Speed Swich Speed Swich adalah sebuah komponen yang diputar oleh gear box. Speed swich ini akan berhenti secara otomatis jika putaran pada gear box melewati batas. Pada intinya speed swich ini adalah alat yang menentukan kecepatan maksimal dari putaran gear box. 4.3.4. Combustion Chamber APU Combustion chamber merupakan ruang untuk proses pembakaran. APU ini menggunakan tipe can, yaitu menggunakan satu combustion chamber saja.
22
4.3.5. Oil Cooler Oil Cooler adalah sistem yang berfungsi untuk mendinginkan oli yang dibutuhkan pada APU. Pendinginan dilakukan dengan memanfaatkan udara dari inlet. Udara dari inlet duct tersebut diarahkan ke oil cooler dengan menggunakan gear driven fan. gear driven fan tersebut diputar dengan menggunakan tenaga dari gearbox. 4.3.6. Air Inlet Duct Air inlet duct adalah tempat aliran udara yang menuju APU. Air inlet duct ini berada pada sisi kanan dibelakang pintu bagian ekor. Aliran air inlet ini mempunyai 2 jalur, yaitu a. Jalur udara menuju compresor APU b. Jalur udara yang digunakan sebagai pendingin generator, dan oil cooler. Pada air inlet duct terdapat pintu ( door motor ) yang membuka secara otomatis jika APU dihidupkan. Door motor ini digerakkan oleh aktuator. Door motor ini berfungsi sebagai pengontrol posisi udara yang masuk ke APU. Pintu ini akan terbuka penuh setalah 20 detik APU dihidupkan, dan akan tertutp kembali setelah 20 detik APU dimatikan.
23
Gambar 4.5 Aliran Udara Pada APU 4.3.7. Valve Valve merupakan pengatur atau sebagai pintu masuk dari setiap fluida menuju sistem menggunakannya. Ada beberapa valve yang terdapat pada APU ini antara lain adalah, a. Shut Off Valve Shut off valve ini terdapat pada air inlet. Valve ini berfungsi sebagai pengatur udara yang digunakan sebagai pendingin oli dan generator. Untuk membuka valve ini digunakan sensor yang terdapat pada aliran udara yang dihasilkan oleh kompresor. Apabila sensor ini merasa panas, maka sensor ini secara langsung mengatur valve agar terbuka. Sehingga udara masuk untuk mendinginkan oil dan generator.
24
b. Fuel Shut Off Vavle Fuel shut off valve terdapat pada saluran pipa fuel dan terletak sebelum FCU ( Fuel Control Unit ). Valve ini berfungsi sebagai pengatur masuknya fuel menuju FCU. Fuel untuk APU didistribusi dari tangki sebelah kiri. valve ini tidak bekerja dengan otomatis, tetapi valve ini dikendalikan oleh pilot dari kokpit. Apabila terjadi kebakaran maka pilot dapat menghentikan aliran fuel dengan menutup valve ini.
Gambar 4.6 Fuel Shut Off Valve c. Bleed Air Valve Bleed air valve merupakan valve yang berfungsi sebagai pengatur pneumatik yang dihasilkan oleh kompresor menuju engine dan air conditioner. Valve ini juga dapat dikendalikan oleh pilot. Bleed valve ini dapat dibuka setelah APU hidup dalam waktu 1 menit, yaitu ketika engine telah bekerja 95%, dan bleed valve akan tertutup setelah APU dimatikan selama 1 menit. Jika load pneumatik yang dialirkan telah tinggi maka bleed air valve akan mengubah posisinya jadi tertutup. Dan jika terjadi suhu yang berlebihan pada valve maka valve akan tertutup juga. Pada suhu 650 C, valve ini masih terbuka, tetapi setelah mencapai suhu 700 C valve akan tertutup.
25
4.3.8. Tangki Oli Tangki oli berfungsi sebagai tempat penampungan oli. oli ini berfungsi sebagai lubrikasi sistem yang terdapat pada APU. Muatan tangki ini 1 U.S. Gal. Oli ini menggunakan filter bypass valve. Temperatur oil diatur agar tetap 225F ( 124 C ), apabila temperaturnya melebihi itu maka APU akan mati secara otomatis. Tekanan oli sehingga dapat melumasi seluruh bagian sistem adalah 90 Psi. Pada tekanan oil rendah yaitu 55 Psi, lampu pada instrumen belum menyala, apabila tekanan berada pada 45 Psi lampu akan menyala dan APU akan mati.
Gambar 4.7 Skema Dari Tangki dan Sistem Kerjanya 4.3.9. Exhaust Duct Ehxhaust duct ini berfungsi sebagai tempat untuk menyemburkan expansion gas yang dihasilkan dari proses pembakaran. Pada engine pesawat exhaust duct ini digunakan sebagai penambah trusht, dengan membentuk konstruksi exhaust mengikuti prinsip divergen dan konvergen. Tetapi pada APU hanya digunakan untuk menyemburkan expansion gas saja. Bentuknya juga tidak divergen atau konvergen, melainkan hanya lurus saja.
26
Gambar 4.7 Skema Kerja dari APU Boeing 737-200 4.4. APU Control Panel APU control panel terletak di dibagian atas didalam kokpit. Disana terdapat dua pengukur ( pengukur EGT dan beban listrik ), 4 lampu, dan control switch untuk menghidupkan APU.
27
Untuk pengukur EGT ( Exhaust Gas Temperatur ), suhu maksimumyang dapat dicapai pada saat pertama kali dihidupkan adalah 760 C, dan untuk selanjutnya suhu maksimum yang dapat dicapai adalah 710 C. Untuk pengukur beban elektrik, maksimum beban elektrik yang dapat dicapai saat didarat adalah 125 amps, dan untuk di udara maksimum beban elektrik yang dapat dicapai adalah 111 amps. Lampu-lampu tersebut akan menyala apabila keadaan tersebut terjadi. Apabila lampu pada low oil quantity hidup itu menandakan bahwa oli pada tangki telah berkurang, maka kita harus mengisinya terlebih dahulu jika ingin terbang kembali. Apabila lampu pada low oil pressure hidup, ini menandakan bahwa tekanan oli yang dimiliki APU rendah,sehingga tidak dapat bekerja dengan baik. Pada keaadaan seperti ini APU akan mati secara otomatis. Begitu juga dengan high oil temperatur dan over speed. APU akan mati secara otomatis jika lampu ini menyala.