Anda di halaman 1dari 17

SOSIALISASI GRATIFIKASI

ATURAN GRATIFIKASI TERKAIT PEGAWAI NEGERI DAN PENYELENGGARA NEGARA


KEPPRES NO 10 TAHUN 1974 TENTANG BEBERAPA PEMBATASAN KEGIATAN PEGAWAI NEGERI DALAM RANGKA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN KESEDERHANAAN HIDUP, Pasal 7 Pegawai Negeri, Anggota ABRI, dan Penjabat dilarang menerima hadiah atau pemberian lain serupa itu dalam bentuk apapun kecuali dari suami, isteri, anak, cucu, orang tua, nenek atau kakek dalam kesempatan-kesempatan tertentu, seperti ulang tahun, tahun baru, lebaran, natal dan peristiwa-peristiwa lain yang serupa, kecuali apabila adat belum memungkinkan

PP 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PNS,

ATURAN GRATIFIKASI TERKAIT PEGAWAI NEGERI DAN PENYELENGGARA NEGARA

Pasal 4 Butir 8 Setiap PNS dilarang : menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/ atau pekerjaannya. Padahal diketahui dan patut diduga bahwa hadiah tersebut diberikan sebagai akibat atau disebabkan karena telah melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya

ATURAN GRATIFIKASI TERKAIT PEGAWAI NEGERI DAN PENYELENGGARA NEGARA


UU 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Pasal 16 Setiap pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, dengan tata cara sebagai berikut:

DEFINISI GRATIFIKASI
Menurut UU No.31/1999 jo. UU No. 20 Tahun 2001, Penjelasan Pasal 12 B ayat (1), Gratifikasi adalah :

Pemberian dalam arti luas, yakni meliputi pemberian

uang, barang, rabat (discount), komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Gratifikasi tersebut baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik.

KATEGORI OBYEK PEMBERIAN


1 BUKAN GRATIFIKASI
- BERLAKU UMUM - PRESTASI PRIBADI - HAK

3 GRATIFIKASI DIANGGAP SUAP


- BERHUBUNGAN JABATAN - BERLAWANAN TUGAS DAN KEWAJIBANNYA

KATEGORI BUKAN GRATIFIKASI


1. PENCAPAIAN PRESTASI PRIBADI 2. BERLAKU UMUM 3. HUBUNGAN HAK DENGAN KEWAJIBAN

TIDAK PERLU DILAPORKAN

KATEGORI DIANGGAP SUAP


Menurut Undang-undang No. 20 tahun 2001 bahwa gratifikasi dapat dianggap SUAP apabila 1. BERHUBUNGAN DENGAN JABATAN 2. BERLAWANAN DENGAN TUGAS KEWAJIBANNYA 3. TIDAK DILAPORKAN KE KPK DALAM JANGKA WAKTU 30 HARI KERJA

DILAPORKAN

KATEGORI KEDINASAN
1. 2. 3. 4. BARANG PROMOSI/BERLOGO JAMUAN MAKAN/OLAHRAGA/SENI TIDAK RAHASIA NILAI WAJAR/TIDAK BERLEBIHAN

DILAPORKAN

Aspek Yang Mempengaruhi KATEGORI Pemberian


Hubungan pemberi - penerima Lokasi penerimaan
Nilai nominal per hadiah maupun kumulatif

PERLUNYA PENGELOLAAN GRATIFIKASI


is 1. Petugas pelayanan publik memiliki r _ _i _k _o _ i _ n_ g_ g_ i dalam menghadapi peristiwa gratifikasi t_ mengingat hal tersebut dapat menimbulkan konflik kepentingan.

PERLUNYA PENGELOLAAN GRATIFIKASI


2. Adanya perbedaan p _ e_ r _ s_ e_ p_ s i_ terhadap peristiwa gratifikasi yang dapat merusak i _ t _ ra C_ _ individu/ instansi

PELAPORAN GRATIFIKASI

UU 30 TAHUN 2002 TENTANG KOMISI PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA KORUPSI Pasal 16 Setiap pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima gratifikasi wajib melaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi, dengan tata cara sebagai berikut:

MEKANISME PELAPORAN GRATIFIKASI KEPADA KPK

SANKSI MENURUT UU 20 TAHUN 2001


Pasal 12B ayat (2) UU No. 20/2001
Pidana penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 tahun dan paling lama 20 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.

SANKSI MENURUT PP 53 TAHUN 2010 TENTANG DISIPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL TERKAIT GRATIFIKASI
SANKSI ; Pasal 13 angka 8 Hukuman disiplin berat bagi pelanggaran terhadap Larangan : menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 angka 8.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai