Anda di halaman 1dari 4

+-ASPEK HUKUM SURAT KETERANGAN DOKTER

I. Dalam arti umum surat keterangan adalah surat yang dibuat sebagai bukti untuk menrangkan atau menyatakan sesuatu.Surat keterangan dokter (medis )adalah surat keterangan mengenai keadaan kesehatan atau sakit seorang pasien yang dibuat oleh dan ditanda tangani oleh seorang dokter.Dengan demikian maka surat keterangan medis dapat menjelaskan tentang penyakit atau bagaimana sakitnya pasien.

II.

Surat Keterangan Dokter ( medis ) 1.a. Surat keterangan sakit = tidak dapat mengikuti ujian,masuk berkerja/sekolah,tidak dapat mengikuti panggilan b. Surat keterangan sakit - merujuk ke dokter yang lain - ke L.N. - konsultasi 2. Surat keterangan sehat - melamar perkerjaan - asuransi - general check up 3. Surat keterangan kelahiran 4. Surat keterangan kematian (mati wajar) 5. Surat keterangan untuk kepentingan peradilan (visum et reptum)

III.

Aspek formal surat keterangan dokter (medis) Adalah yang berhubungan dengan penerbit surat keterangan dokter.Aspek materil surat keterangan Dokter (medis) adalah yang berhubungan dengan isi yang dijelaskan di dalam surat keterangan dokter.Dokter yang menerbitkannya harus betul-betul yakin mengucapkan sumpah kedokteran. Pasal 7 Kodeki Seorang dokter yang hanya memberi surat keterangan dan pendapat yang telah diperiksa sendiri kebenarannya. apa yang dituliskannya atau dinyatakannya.Dan seperti sudah diketahui seorang dokter telah

Pada penjelasan dan pedoman pelaksanaan KODEKI tersebut dinyatakan bahwa : Waspadalah terhadap sandiwara (Simulasi) melebih-lebihkan (aggravi) mengenai sakit atau kecelakaan kerja.Berikan pendapat yang objektif dan logis serta dapat diuji kebenarannya. Dokter dianggap melanggar etik,apabila ia mengetahui secara sadar menerbitkan surat keterangan yang tidak mengandung kebenaran. Pasal 267 KUHP (1) Seorang dokter yang dengan sengaja membuat surat keterangan palsu tentang ada tidaknya penyakit-penyakit,kelemahan atau cacat,dapat dijatuhi hukuman penjara paling tinggi 4 tahun. Contoh : - surat keterangan kematian,tetapi orangnya masih hidup. - tidak bisa memenuhi panggilan pengadilan.

(2) Seorang dokter yang dengan sengaja membuat suatu surat keterangan palsu dengan tujuan untuk memasukan seseorang ke dalam rumah sakit jiwa atau dikeluarkan dari rumah sakit tersebut dapat dikenakan penjara paling tinggi 8 tahun 6 bulan. Contoh : Pasal 44 KUHP : Seorang tidak dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya karena gangguan perkembangan atau sakit jiwa. IV. Surat keterangan lahir Dokter rumah sakit,bidan,sering kali melupakan betapa pentingnya aspek identitas pasien (KTP,dsbnya).Lebih mengutamakan pertolongan persalinan dan biaya persalinan .Pasien dapat berbohong dengan menyatakan kepada dokter identitas orang lain. V. Lahir mati ( Stillbirth ) Seorang bayi yang dilahirkan mati tidak membutuhkan surat keterangan ,tetapi untuk kepentingan penguburan perlu diterbitkan surat kematian. VI. Surat keterangan kematian Surat keterangan kematian dapat diterbitkan apabila pasien meninggal dalam perawatan di RS.UGD sering kali pasien telah meninggal dunia sebelum sampai di RS. VII. Pembuktian Menurut pasal 1874 KUH Perdata,surat keterangan dokter (medis) adalah surat yang dibuat di bawah tangan (onderhandse genchriften).Lawannya akte otentik (autenthieke acten) yang dibuat oleh pejabat Negara yang

ditunjuk.misalnya akte notaries,keputusan pengadilan,surat-surat catatan sipil,dll. Surat di bawah tangan = tidak disangkal = kekuatan sama seperti akte otentik.Isi surat keterangan dokter (medis) dituduh tidak mengandung kebenaran,dipersoalkan kebenarannya ( intellectuele valsheid) VIII. Surat keterangan dokter (medis) untuk penegakan hukum = visum et repertum.Visum et repertum = surat surat keterangan ahli adalah surat keterangan dokter (medis) yang dibuat oleh dokter berdasarkan permintaan oleh penyidik,hidup atau mati,utuh atau terpotong-potong untuk kepentingan berdasarkan sumpah jabatan dan keilmuan. Penjelasan KODEKI : Kepolisian dan kejaksaan sering meminta visum et repertum kepada seorang dokter dalam hal perkara penganiayaan dan pembunuhan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.Visum agar dibuatkan dengan teliti dan mudah dipahami berdasarkan apa yang dilihat.Selain itu visum et repertum haruslah objektif tanpa pengaruh dari yang berkepentingan dalam perkara itu.

Anda mungkin juga menyukai