Anda di halaman 1dari 3

Luthfian Azmi Ibadi 111.110.

104

Foraminifera, atau disingkat foram, adalah grup besar protista amoeboid dengan pseudopodia. Foraminifera adalah organisme bersel tunggal yang hidup secara akuatik (hidup di air laut), mempunyai satu atau lebih kamar yang terpisah satu sama lain oleh sekat (septa) yang ditembusi oleh banyak lubang halus (foramen). Cangkang atau kerangka foraminifera merupakan petunjuk dalam pencarian sumber daya minyak, gas alam dan mineral. Foraminifera dibagi dua yaitu foraminifera kecil, yang untuk melihatnya harus memakai mikroskop setelah terlebih dahulu sampel dipreparasi, dan foraminifera besar yang dilihat memakai sayatan tipis. Karena jumlahnya yang melimpah dalam batuan sedimen (sedimen marin) maka foraminifera digunakan untuk penentuan umur dan juga penentuan lingkungan pengendapan. Foraminifera termasuk kedalam kerajaan protista, yaitu organisme bersel tunggal yang tidak diketahui termasuk tumbuhan atau binatang. Foraminifera berkembang biak secara seksual dan aseksual. Dinding cangkang foraminifera terdiri dari bermacam-macam komposisi : Khitin atau tektin : merupakan dinding primitif, terbuat dari zat organik yang menyerupai zat tanduk, fleksibel dan transparan, biasanya bewarna kuning dan tidak berpori. Aglutin atau arenaceous : terbuat dari material asing yang dilekatkan dengan semen. arenaceous material asingnya hanya butiran pasir, dan aglutin material asingnya dapat bermacam-macam Silikaan : material silikaan dihasilkan oleh organisme itu sendiri atau material sekunder dalam pembentukannnya Gampingan : terdiri dari porselen dan hyalin. Porselen mempunyai kenampakan seperti porselen dan tidak berpori. Hyalin kenampakannya berpori, transparan, dan bening.

Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104

Luthfian Azmi Ibadi 111.110.104

Anda mungkin juga menyukai