Anda di halaman 1dari 6

2.2.

Stasiun Pengempaan (Pressing Station) Pada stasiun pengempaan terdapat dua unit sistem yang memegang peranan dalam satuan operasi pengolahan kelapa sawit yang terdiri atas mesin digester dan mesin screw press.

Gambar 2.3 Stasiun Press 2.2.1 Pengadukan (Digester) Digester berasal dari kata dasar digest yang berarti mencabik, jadi yang dimaksud dengan mesin digester adalah suatu mesin yang digunakan untuk mencabik sambil mengaduk, dalam hal ini yang diaduk adalah buah sawit yang telah lepas (rontok) dari tandannya setelah melewati stasiun threshing. Lalu buah sawit yang telah menjadi berondolan tersebut dilumatkan dengan cara disayat-sayat daging buahnya dan diaduk dalam ketel adukan (digester). Buah menjadi hancur akibat adukan pisau-pisau (stirring arm) yang berputar sekitar 25-26 rpm sehingga buah bergesekan dengan pisau digester dan dinding digester. Proses pengadukan dalam digester dibantu oleh uap (steam) yang berasal dari Back Preassure Vessel (BPV) dengan suhu uap sebesar 90 0C. Uap tersebut dimasukkan kedalam digester dengan cara diinjeksikan menggunakan pipa uap. Uap (steam) tersebut bertekanan 3 kg/cm2. Pengadukan dalam digester berlangsung selama 30 menit supaya daging buah sawit tercabik sempurna. Minyak yang mulai keluar dari bottom bearing digester ditampung ditalang minyak untuk selanjutnya di kirim ke vibrating sceen. Setelah sampai pada tingkat terbawah maka buah sawit selanjutnya di kirim oleh expeller arm ke bagian chute untuk selanjutnya diperas minyaknya di mesin pengempa (screw press). Buah yang diperas berupa lumatan buah sawit yang disayat-sayat dimana struktur jaringan buah telah rusak dan membuka sel sel yang

mengandung inti minyak, daging buah (pericarp) pecah dan terlepas dari biji (nut), serat-serat buah harus masih jelas kelihatan dan bersifat homogen [Adlin Lubis,1994] Untuk lebih jelasnya, Gambar 2.5 menjelaskan tentang instalasi Digester dan Screw Press pada Pabrik Kelapa Sawit.

Tujuan utama dari proses pengadukan adalah untuk mempersiapkan daging buah untuk di-press, sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah dengan kerugian yang sekecil-kecilnya. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan syarat-syarat sebagai berikut : 1. Pengadukan harus menghasilkan cincangan yang baik sehingga daging buah terlepas seluruhnya dari bijinya dan tidak boleh ada lagi terdapat buah yang utuh, dimana daging buah masih melekat pada bijinya. 2. Pengadukan harus menghasilkan massa yang sama rata, dan biji-biji tidak boleh terpisah dari daging buah dan turun ke bagian bawah ketel. 3. Daging buah tidak boleh teremas terlalu lumat menjadi bubur, harus tampak struktur serabut dari daging buah.

Penelitian terhadap syarat-syarat diatas adalah penting sekali, sebagian besar diperoleh dari penglihatan dan pengamatan minyak yang keluar dari bejana pengadukan. Untuk mencapai hasil pengadukan yang baik maka pengadukan harus dilakukan pada digester yang berisi 75 persen saja. Jika digester hanya terisi 75 persen, maka tekanan yang ditimbulkan oleh beban berat isian itu sendiri mempertinggi gaya-gaya gesekan yang diperlukan untuk memperoleh hasil yang optimal. Jangka waktu pengadukan yang dialami oleh digester sebelum dikempa atau di-press juga merupakan faktor yang cukup penting untuk dapat memenuhi syarat-syarat pengadukan yang baik. Semakin banyak isian suatu digester maka semakin lama buah teraduk sebelum masuk ke screw press. Jadi gabungan kedua faktor diatas dapat disimpulkan bahwa isian digester dan jangka waktu pengadukan harus diusahakan sejauh mungkin untuk dipenuhi secara simultan.

2.2.2 Pengempaan (Presser) Pengempaan bertujuan untuk mengambil minyak dari adukan hasil output digester, dimana buah-buah yang telah diaduk secara bertahap dengan bantuan pisau-pisau stirring arm di digester dimasukkan ke dalam feed screw conveyor dan mendorongnya masuk ke dalam mesin pengempa (twin screw press), seperti dijelaskan pada gambar 2.6.

Gambar 2.6 Model Screw Press yang Digunakan pada Pengolahan Kelapa Sawit

Oleh karena adanya tekanan screw yang ditahan oleh cone, massa tersebut diperas sehingga melalui lubang-lubang press cage minyak dipisahkan dari serabut dan biji. Hasil yang keluar dari proses berupa ampas dan biji yang selanjutnya masuk ke Cake Bake Conveyor dan minyak kasar yang masih mengandung kotoran seperti pasir, serat-serat dan air yang selanjutnya akan melewati tahap klarifikasi berupa Sand Trap Tank untuk memisahkan pasir dari minyak kasar yang berasal dari screw press dan Vibrating Screen untuk

memisahkan serat-serat dari minyak kasar tersebut dan selanjutnya dikirim ke Crude Oil Tank sebagai tangki penampungan minyak kasar.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengempaan ini antara lain: 1. Ampas kempa (press cake) harus merata keluar di sekitar konus 2. Tekanan hidrolik pada kumulator dijaga 30-40 bar. 3. Bila screw press harus berhenti pada waktu yang lama, screw press harus dikosongkan. 4. Tekanan kempa yang terlalu tinggi akan mengakibatkan kadar inti pecah bertambah dan kerugian inti bertambah. 5. Tekanan kempa yang terlalu rendah akan mengakibatkan cake basah, kerugian (looses) pada ampas dan biji bertambah, pemisahan ampas dan biji tidak sempurna, bahan bakar ampas basah sehingga pembakaran dalam dapur boiler pun menjadi tidak sempurna.

Anda mungkin juga menyukai