Anda di halaman 1dari 10

Struktur Fisik Arsip dan Akses

Oleh : Edvin Ramadhan (23513083)

1. Sequential File
a. Pengertian
Sequential File merupakan File yang disusun atas data data berbentuk record yang berurut, record record tersebut diurutkan sesuai dengan urutan perekaman atau kolom tertentu yang dijadikan acuan pengurutan. Record pertama ditempatkan pada posisi pertama dalam berkas, record kedua ditempatkan pada posisi kedua dalam berkas dan seterusnya. Begitu pula pada waktu pengaksesan berkas ini, record-record harus diakses secara berurutan (Wiederhold:2001). Pengaksesan berkas secara berurutan ini akan membuat pencarian data akan memakan waktu yang cukup lama, karena sistem akan memeriksa setiap record sesuai urutannya hingga record yang dicari ditemukan. Setiap record pada File sekuensial memiliki jumlah atribut, nama atribut, urutan atribut, tipe dan panjang field atribut yang sama. Record-record pada File sekuensial diurutkan berdasarkan key tertentu. Sesuai dengan urutan key ini lah data pada File sekuensial diperiksa. Key adalah identifikasi unik dari record yang digunakan untuk membedakan satu record dengan record lainnya. Dengan adanya key, maka bisa dilakukan proses pengurutan yang mengakibatkan waktu akses yang semakin cepat. Key berupa satu atribut atau lebih. Deskripsi dari nama atribut dapat disimpan dalam header File. File header berisi informasi mengenai File yaitu jumlah record yang ada, ukuran record, struktur field di record, kunci record yang digunakan, dan sebagainya. File Sequential terdiri atas 2 komponen : 1. Master File (File Utama / File Yang Berisikan Data) 2. Transaction Log File Kelemahan : 1. Memungkinkan untuk kehilangan data yang cukup besar. 2. Pengupdatetan data menjadi sulit karena karena harus menelusuri setiap record hingga record tujuan. 3. Sangat tidak cocok untuk pencarian data secara global. 4. File Log Transaksi data akan menjadi sangat besar saat digunakan oleh sistem.

b. Bentuk File Logic / Logic View


Bentuk Logik File Sequential dapat dipresentasikan dalam bentuk record yang tersusun terurut seperti dapat dilihat pada contoh data Table 1. Sedangkan pada File transaksinya terjadi urutang sesuai waktu penggunaan data atau waktu transaksinya. Tabel 1. No Block 009 No Rec 1 2 3 1 2 3 1 2 3 Bentuk Strukur Logik File Squential. Nama Heni Bayu Cahya Karim Harno Yudha Weni Ferry Pupun Jurusan Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro Elektro Industri Industri Industri Ortu Sujadi Giman Sapan Kardi Saso Naryo Hendra Dudung Pupon Kota Bogor Kudus Banjar Madiun Jakarta Tasik Madiun Medan Nganjuk

011

012

c. Penyimpanan Dalam Storage / Physical View


Di dalam Storage File squential disimpan dalam bentuk record yang disusun dalam suatu aturan tertentu dengan menggunakan delimiter seperti, koma, titik koma, titik, kurung siku, dan berbagai aturan lainnya, seperti diperlihat kan pada Gambar 1 dan 2.

Gambar 1. Bentuk Struktur Fisik File Sequential

Gambar 2. Bentuk Hubungan Antar Record Pada Struktur Fisik File Sequential

Dan pada memory storage data tersebut akan berbentuk seperti deretan rangkaian data yang terhubung dari data awal hingga end of File yang dikenal dengan linked allocation. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3. Bentuk Penyompanan Sequential File Dalam Storage (dikenal Dengan Linked Alocation)

2. Indexed File
a. Pengertian
Indexed File merupakan File yang disusun atas record record data yang disusun pada blok blok tertentu sesuai dengan urutan pengimputannya, hanya saja memiliki struktur tambahan berupa File index yang berisikan pointer penujuk ke relative data tertentu, penggunaan File index ini bertujuan untuk mempercepat akses kedata yang diinginkan, sistem ini disebut juga dengan direct access. File Index berisikan nilai index dan pointer penunjuk ke blok yang berisikan record dengan nilai field, atau penunjuk ke pointer berikut jika index yang digunakan lebih dari satu. Nilai index biasanya diambil dari field tertentu yang berada di dalam record tersebut. Untuk melakukan pencarian data tertentu dalam File berindeks ini sistem akan melakukan pengecekan pada File indeks terlebih dahulu, dan jika ditemukan barulah sistem akan menuju record yang ditunjuk oleh pointer pada File indeks tersebut. Pencarian dengan metode seperti ini alan lebih cepat dibanding pencarian pada File Sequential, karena sistem tidak melakukan pengecekan pada semua field pada record, tetapi hanya memeriksa nilai indek nya saja, dan jika ditemukan baru menuju record yang maksud.

b. Bentuk File Logic / Logic View


Bentuk Logic Indexed File dapat dipresentasikan dalam 2 tabel berbentuk record yaitu File relative seperti dapat dilihat pada contoh data Table 2.b, dan File index yang dapat dilihat pada Tabel 2.a. Tabel 2. Blok Index 019 Elektro Bentuk Strukur Logik File Berindex (Field Index Jurusan) No Rec 1 16 9 25 3 21 11 2 Nama Heni Bayu Cahya Karim Harno Yudha Weni Ferry Jurusan Elektro Elektro Elektro Elektro Industri Industri Industri Industri Ortu Sujadi Giman Sapan Kardi Saso Naryo Hendra Dudung Kota Bogor Kudus Banjar Madiun Jakarta Tasik Madiun Medan

032 Industri

Pointer 1 9 16 25 2 3 11 21

a. File Index

b. Relative File

c. Penyimpanan Dalam Storage / Physical View


Penyimpanan Indexed File pada memory storage akan berbentuk seperti deretan rangkaian data yang terhubung seperti jaring laba - laba yang dikenal dengan Indexed allocation. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Bentuk Penyompanan Indexed File Dalam Storage (dikenal Dengan Indexed Alocation)

3. Indexed Sequential File


a. Pengertian
Indexed Sequential File adalah File yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat diakses secara Sequential maupun secara direct (langsung), atau kombinasi keduanya, direct dan Sequential.

Teknik penyimpanan yang dilakukan yaitu dengan menggunakan suatu File index yang isinya berupa bagian dari data yang sudah tersortir dimana Index ini diakhiri dengan adanya suatu pointer (penunjuk) yang bisa menunjukkan secara jelas posisi data yang selengkapnya. File yang diorganisasikan dengan struktur sekuensial berindeks ini disebut ISAM (Indexed Sequential Access Method). Untuk melakukan akses pada File ini bisa dilakukan dengan cara sekuensial dan bisa juga dilakukan dengan cara random atau direct access. Pengaksesan secara Sequential dimulai dari baris teratas dari sebuah tabel dan selanjutnya berurut ke baris-baris berikutnya (di bawahnya). Jadi, jika kita akan mencari suatu record dan kebetulan record tersebut ada di nomor 10, maka, mau tidak mau record nomor 1 hingga nomor 9 harus kita lalui terlebih dulu. Sedangkan Pengaksesan atau pengolahan atau pemrosesan data yang dilakukan secara random atau direct adalah dengan melakukan akses yang dimulai dari baris berapa saja dari sebuah tabel dan selanjutnya terserah ke baris-baris mana saja untuk akses berikutnya.

b. Bentuk File Logic / Logic View


Bentuk Logic Indexed Sequential File mirip dengan Indexed File, hanya saja pada Indexed Sequential File ini, index dan record datanya telah di urutkan, perepresentasiannya juga dalam 2 tabel berbentuk record yaitu File index yang dapat dilihat pada Tabel 3.a, dan File relative seperti dapat dilihat pada contoh data Table 3.b. Tabel 3. Index 016 Elektro Bentuk Strukur Logik Indexed Sequential File (Field Index Jurusan) Pointer 1 5 9 15 19 29 30 2 11 17 18 25 22 26 31 27 Rec 1 2 5 9 11 15 17 18 19 22 25 26 27 29 30 31 Nama Heni Bayu Cahya Karim Harno Yudha Weni Ferry Nyoman Sayed Dina Amri Utami Siska Nyoman Sayed Jurusan Elektro Industri Elektro Elektro Industri Elektro Industri Industri Elektro Informatik Industri Informatik Kedokteran Elektro Elektro Informatik Ortu Sujadi Giman Sapan Kardi Saso Naryo Hendra Dudung Ketut Rahmat Hadi Warno Nisya Sukono Ketut Rahmat Kota Bogor Kudus Banjar Madiun Jakarta Tasik Madiun Medan Malang Bogor Banjar Cianjur Cirebon Tasik Malang Bogor

003 Industri

021 Informatik 007 Kedokteran

c. File Index Berurut

d. Relative File Berurut (Rec)

c. Penyimpanan Dalam Storage / Physical View


Penyimpanan Indexed Sequential File pada memory storage juga akan berbentuk seperti deretan rangkaian data yang terhubung seperti jaring laba - laba yang dikenal dengan Indexed allocation. Seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5 dan 6. Gambar ini terlihat seperti struktur data Indexed File, tetapi pada penyimpanan ini pointer data yang tersedia, telah diurut sesuai dengan urutan index-nya.

Gambar 5. Bentuk Hubungan Indexed Sequential File Dalam Storage.

Gambar 6. Bentuk Penyimpanan Indexed Sequential File Dalam Storage.

4. Directed File
a. Pengertian
Directed File merupakan sistem penyimpanan File yang mengizinkan akses langsung ke setiap blok alamat yang dikenal (Wiederhold:2001). Untuk mempermudah pengaksesan setiap record harus memiliki key khusus, dan pada setiap blok recordnya dilengkapi dengan fungsi hash tertentu, oleh sebab itu directed File juga disebut dengan hashed File. Data hash disini dapat diibaratkan sebagai peta data atau record di dalam blok tersebut. Record dalam directed File ini tidak menerapkan sistem Sequential apapun. Jadi untuk melakukan pencarian data, sistem langsung membaca data hash yang ada dan jika ditemukan sistem langsung menuju record yang dimaksud (Bays : 1973). Directed File umumnya digunakan untuk sistem yang memerlukan akses cepat untuk kesetiap recordnya, dan File ini memiliki izin akses dari beberapa sistem atau aplikasi sekaligus disaat yang bersamaan, yang dikenal dengan One At a Time Access.

b. Bentuk File Logic / Logic View


Bentuk Logic Directed File mirip dengan Indexed File, Tetapi dalam Directed File ini, setiap blok index dan pointer datanya diolah dalam bentuk hash, sehingga sistem dapat menggunakan data hash ini untuk langsung mengakses entri di dalam blok yang dituju pada File tersebut,tanpa harus melakukan sederetan pencaarian sebelumnya, seperti dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Bentuk Struktur Logik Directed File.

c. Penyimpanan Dalam Storage / Physical View


Bentuk Fisik Directed File mirip dengan Indexed File, Tetapi dalam Directed File ini, setiap blok index dan pointer datanya diolah dalam bentuk hash, sehingga sistem dapat menggunakan data hash ini untuk langsung mengakses entri di dalam blok yang dituju pada File tersebut,tanpa harus melakukan sederetan pencaarian sebelumnya, seperti dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Bentuk Fisik Directed File Dalam Storage.

5. Multi Ring File


a. Pengertian
Multi - Ring File, merupakan File yang berorientasi terhadap proses yang efisien dari himpunan bagian pada beberapa record. Himpunan tersebut didefinisikan sebagai suatu kelompok record yang berisi nilai atribut umum, seperti, mengelompokkan semua karyawan yang berbahasa Perancis (Wiederhold:2001). Pendekatan multi-ring digunakan dengan banyak sistem database, kita hanya mempertimbangkan struktur File dari pendekatan ini. Pada Multi Ring File ini, himpunan bagian dari record yang secara eksplisit dirantai bersama-sama melalui penggunaan pointer. Rantai mendefinisikan perintah bagi anggota subset. Satu record dapat menjadi anggota dari beberapa subset tersebut. Setiap bagian memiliki record header yang merupakan asal untuk rangkaian rantainya. Record header berisi informasi yang berkaitan dengan semua catatan anggota di bawahnya. Record Header untuk set subset juga dapat dihubungkan ke dalam rantai.

b. Bentuk File Logic / Logic View


Dalam File multi-ring semua record akan memiliki struktur yang sama, akan tetapi isinya dan ukurannya dapat menyesuaikan dengan data atau record dari cincin dimana mereka berasal. Sebuah File multi-ring mungkin memiliki sejumlah besar kategori record yang berbeda (Wiederhold:2001). Pengembangan sekarang dilakukan pada definisi awal File, record yang dibutuhkan sekarang tidak harus identik dalam format atau struktur, dan keanggotaan dalam lingkaran ring pun harus diketahui sebelum melakukan pengolahan data. Struktur logik untuk File ini dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Contoh Simple Struktur Logik Multi-Ring File (Wiederhold:2001)

c. Penyimpanan Dalam Storage / Physical View


Bentuk penyimapanan dalam storage membentuk beberapa loops dan hubungan non hierarchical antar data dalam ring satu dengan yang lainnya, hubungan antara ring ini mungkin memerlukan sejumlah variabel bidang pointer untuk menuju record selanjutnya, kadang dalam record terjadi siklus berulang yang tidak diinginkan. Implementasi yang dapat dilakukan untuk membatasi hubungan berulang untuk satu entri ring adalah menyediakan history kunjungan yang mungkin diimplementasikan dengan menggunakan argumen pencarian pada tiap node untuk mengetahui child berikut yang belum atau sudah dikunjungi.

Gambar 10. Contoh Simple Struktur Fisik Multi-Ring File.

Referensi
1. Wiederhold, G. 2001. Database Design, 2nd Edition. Table of Contents, McGraw-Hill : London. 2. Ku Man Yi. at all. 2003. File Organisation, UTM : Melaka. 3. Bays,Carter. 1973. The Reallocation of Hash-Coded Tables. CACM vol.16 no.1, Jan.1973, pp.1114.

Anda mungkin juga menyukai