Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN TUGAS AKHIR PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM JK FLIP-FLOP

NAMA KELOMPOK : Rani Kusuma Dewi (1115031069)

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS LAMPUNG 2013

I.

JUDUL TUGAS AKHIR RANCANG BANGUN MODUL PRAKTIKUM JK FLIP-FLOP

II.

TUJUAN TUGAS AKHIR Adapun tujuan dari pembuatan alat tugas akhir ini adalah 1. Praktikan diharapkan dapat menerapkan aplikasi JK Flip-Flop dalam kehidupan sehari-hari 2. Mengerti dan memahami karakteristik dari JK Flip-Flop 3. Mengerti dan memahami cara membuat JK Flip-Flop 4. Membandingkan dan menyesuaikan nilai kebenaran JK Flip-Flop yang dibuat berdasarkan nilai kebenaran teorinya.

III.

DASAR TEORI

Gerbang Logika Gerbang logika adalah rangkaian yang menggunakan sinyal digital sebagai masukan dan keluarannya. Yang membuat rangkaian disebut sebagai gerbang adalah bahwa setiap keluaran tergantung sepenuhnya pada sinyal yang diberikan pada masukan-masukanya. Jika sinyal masukan ini berubah, keluaranya juga dapat berubah. Rangkaian logika dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu : rangkaian logika kombinasional dan rangkaian logika sekwensial. Yang dimaksud dengan rangkaian logika kombinasional adalah rangkaian yang nilai keluaranya (output) bergantung pada keadaan nilai masukanya (input) pada saat itu saja, sedangkan rangkaian logika sekwensial tidak bergantung pada saat itu saja tetapi pada waktu keadaan masukan sebelumnya. Ada dua teknologi pembuatan gerbang rangkaian digital yang umum dipasaran, yang pertama adalah TTL (Transistor-Transistor Logic). Gerbang yang dibuat dengan teknologi ini berkode 74XX, misalnya 7400 adalah gerbang NAND dua masukan.Yang kedua teknologi CMOS (Complementary Metal Oxide Semiconductor). Kode untuk gerbang CMOS yang tersedia

dipasaran adalah 40XX, misalnya 4001 adalah gerbang NOR dengan dua masukan. Gerbang TTL beroperasi pada tegangan persis 5 volt, sedangkan gerbang CMOS bisa diberi catu tegangan dari 3 volt sampai 15 volt. Gerbang gerbang ini dikemas dalam bentuk IC. Pada dasarnya semua sistem digital disusun oleh hanya tiga buah gerbang logika dasar, gerbang gerbang ini adalah AND,OR dan NOT. Beberapa gerbang logika lainya seperti NAND, NOR, EXOR dan EXNOR adalah merupakan kombinasi dari beberapa gerbang AND, OR atau NOT dan dari gerbang inilah rangkaian kompleks apapun dapat dirancang.

Gerbang AND Disebut juga dengan gerbang semua atau tidak. Gerbang AND yang dioperasikan kebanyakan tersusun dari dioda dan transistor yang tersusun dalam suatu IC.

Masukan

A B

Keluaran

Gambar 1.1 Untuk memperlihatkan gerbang AND kita gunakan simbol logika pada gambar 1.1. Istilah logika biasanya digunakan untuk menyatakan suatu proses pengambilan keputusan. Maka suatu gerbang logika merupakan suatu rangkaian yamg dapat memutuskan ya atau tidak pada keluaran berdasarkan masukannya. Rangkaian gerbang AND hanya menghasilakan output ya jika kedua masukan diberikan input ya pula. Tabel kebenaran gerbang AND dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 1.2 A 0 0 B 0 1 Y 0 0

1 1

0 1

0 1

Ada suatu metode singkat penulisan pernyataan masukan A di-AND-kan dengan masukan B untuk mendapatakan keluaran Y. Metode ini disebut Ekspresi Boolean (Boolean dari aljabar Boolean). Ekspresi Boolean merupakn suatu bahas universal yang digunakan oleh ahli rekayasa dan teknisi dalam elektronika digital. Dimana, untuk menyimbolkan fungsi AND dalam teori Boolean digunakan suatu perkalian titik (.). jadi masukan A di AND-kan dengan masukan B untuk mendapatkan keluaran Y ditulis dalam aljabar Boolean dengan : A . B =Y

Gerbang NOT Gerbang not disebut juga dengan pembalik (inverter), yang tugasnya memberikan suatu keluaran yang tidak sama dengan masukannya. Gerbang ini hanya memiliki satu masukan dan satu keluaran saja. Simbol logika untuk gerbang NOT ditunjukkan pada gambar dibawah :
A Y

Gambar 1.3

Ekspresi Boolean untuk gerbang NOT dituliskan dengan Y = , dimana tanda strip diatas memperlihatkan bahwa A telah dibalik atau dikomplemenkan. Table kebenaran gerbang NOT :
Tabel 1.3 A Y( ,)

0 1

1 0

Gerbang NAND Gerbang AND, OR dan NOT merupakan gerbang dasar yang dapat menghasilkan semua rangkaian digital , gerbang NAND ialah suatu NOT AND, atau suatu fungsi AND yang dibalik. Simbol logika standar untuk gerbang AND digambarkan :

A B

Gambar 1.4 Gerbang NAND akan mempunyai keluaran 0 bila semua masukan pada logika 1, sebaliknya jika ada sebuah logika 0 pada sembarang masukan pada gerbang NAND, maka keluaran akan bernilai 1. Tabel kebenarannya :
Tabel 1.4 A 0 0 1 1 B 0 1 0 1 Y 1 0 0 0

Flip-Flop Flip-flop adalah rangkaian digital yang digunakan ada untuk menyimpan untuk

satu bit data secara semi

permanen sampai

suatu

perintah

menghapus atau mengganti isi dari bit yang tersimpan tersebut.

Prinsip dasar dari flip-flop adalah suatu komponen elektronika dasar seperti transistor, resistor dan dioda yang dirangkai menjadisuatu gerbang logika yang dapat bekerja secara sekuensial. Pemahaman terhadap rangkaian Flip-Flop (FF) ini sangat penting karena FF merupakan satu sel memori. Keadaan keluaran FF dapat berada dalam keadaan tinggi atau keadaan rendah, untuk selang waktu yang dikehendaki. Biasanya untuk mengubah keadaan tersebut diperlukan suatu masukan pemicu. Berikut ini akan diuraikan secara singkat tentang berbagai tipe FF.

Pada rangkaian sekuensial sinkron, clock berfungsi untuk melakukan sampling terhadap sinyal NEXT STAT dan menyebabkan perubahan state. Proses ini sering disebut dengan proses triggering. Berdasrkan cara melakukan trigger, clock pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu Edge Trigger Flip-flop dan Pulse Trigger Flip-flop. Berdasarkan clock (trigger) yang diberikan Flip-flop dibedakan menjadi 4 kategori yaitu : a. Rising Edge Clock b. Falling Edge Clock c. Positive Clock Pulse d. Negative Clock Pulse Sedangkan berdasarkan cara penyimpanannya Flip-flop digolongkan menjadi : a. RS Flip-flop b. JK Flip-flop c. D Flip-flop d. T Flip-flop
e. T Flip-flop

Clock Sistem digital dapat beroperasi secara sinkron dan asinkron. Pada sistem digital sinkron, keluaran semua gerbang logika berubah dalam waktu yang

bersamaan. Sedang pada sistem digital asinkron, keluaran semua gerbang logika berubah dalam waktu yang tidak bersamaan. Pada system ini diperlukan isyarat pemandu, kapan keluaran suatu gerbang berubah. Isyarat ini berupa logika 0 dan 1 yang periodis. Berikut ini digambarkan sisi naik dan sisi turun dari clock:

Pada sistem digital sinkron, waktu terjadinya sisi naik dan sisi turun clock akan menjadi pedoman waktu bagi perubahan keluaran semua untai digital. Simple Latch Latch sederhana atau yang disebut juga flip flop dasar merupakan rangkaian gerbang logika yang outputnya ditentukan oleh kondisi sekarang dan sebelumnya. Rangkaian ini merupakan dasar dari berbagai flip flop, contohnya: S-R flip flop, D-flip flop, dll. Karena rangkaian ini outputnya ditentukan oleh kondisi sebelumnya maka rangkaian ini disebut juga rangkaian bermemori. Flip-flop R-S mempunyai dua masukan yang diberi label S dan R, serta dua keluaran Q dan .Pada Flip-flop keluaran selalu berlawanan atau komplementer. Dengan kata lain bila Q = 0, maka keluaran = 1 dan sebagainya. Huruf S dan R pada masukan Flip-flop R-S seringkali disebut sebagai masukan set dan reset. Bila masukan S dan R keduanya 0 maka keluarannya menjadi 1. Ini disebut keadaan larangan untuk Flip-flop dan tidak digunakan. Bila masukan S adalah 0 dan masukan R adalah 1, maka keluaran Q diset pada kondisi logis 1, kondisi ini yang disebut dengan kondisi set. Sebaliknya bila masukan R adalah 0 dan S adalah 1 maka keluaran Q direset menjadi 0, kondisi ini yang disebut dengan kondisi reset. Saat R dan S adalah 1,merupakan kondisi

istirahat dan membuat Q dan dalam keadaan komplementer sebelumnya, yang disebut kondisi tetap. Dengan demikian untuk mengaktifkan pengesetan (pengesetan Q ke 1) diperlukan suatu logis 0. Untuk mengaktifkan reset atau menghapus Q ke 0, juga diperlukan suatu logis Q.

Flip-flop RS Flip-flop RS atau SR (Set-Reset) merupakan dasar dari flip-flop jenis lain. Flip-flop ini mempunyai 2 masukan: satu disebut S (SET) yang dipakai untuk menyetel (membuat keluaran flip-flop berkeadaan 1) dan yang lain disebut R (RESET) yang dipakai untuk me-reset (membuat keluaran berkeadaan 0). Flipflop RS dapat dibentuk dari dua gerbang NOR atau dua gerbang NAND seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.3(a) dan (b). Bila S diberi logika 1 dan R diberi logika 0, maka output Q akan berada pada logika 0 dan Q not pada logika 1. Bila R diberi logika 1 dan S diberi logika 0 maka keadaan output akan berubah menjadi Q berada pada logik 1 dan Q not pada logika 0.

Gambar 3.1 Rangkaian dasar flip-flop RS (a) memakai gerbang NOR (b) memakai gerbang NAND

Perhatikan bahwa keluaran dari suatu gerbang diumpan-balik ke masukan gerbang lainnya. Keluaran masing-masing gerbang membentuk keluaran keluaran dari pada susunan flip-flop RS. Seperti yang ditunjukkan oleh table kebenaran pada gambar, untuk flip-flop yang menggunakan gerbang NOR, masukan 1 pada S membuat flip-flop diset (Q= 1) dan masukan 1 pada R membuat flip-flop direset (Q= 0). Untuk flip-flop yang disusun dari gerbang NAND, S= 0 menyetel (set) flip-flop dan R= 0 me-reset flip-flop. Untuk flipflop dengan NOR, masukan R=S= 0 tidak mengubah keadaan keluaran, artinya keluaran Q dan Q tetap, ditunjukkan sebagai Q- dan Q- pada tabel kebenaran dalam Gambar 3.1 Untuk kombinasi masukan R=S= 1, yang ditunjukkan dengan "-" pada pada kolom keluaran yang bersangkutan, keadaan keluaran tersebut tidak tentu. Ini dapat diterangkan sebagai berikut: Andaikanlah untuk R= S = 1 keluaran flip-flop adalah Q= 1. Untuk Q= 1 dan S = 1, maka Q = 0. Tetapi karena R = 1, maka Q juga harus 0 dan ini jelas berlawanan dengan pengandaian sebelumnya. Kalau diandaikan Q = 0, maka juga Q = 0 yang berarti bertentangan dengan sifat flip-flop. Karena itu, untuk flip-flop RS kombinasi masukan R = S = 1 dilarang (tabu). Untuk flip-flop RS dengan NAND, kerjanya sama dengan flip-flop dengan NOR bila tegangan masukan rendah dianggap logik 1 dan tegangan masukan tinggi dianggap logik 0, artinya bila kita memakai logika negatif. Jadi table kebenaran untuk flip-flop dengan NAND dengan logika negatif akan tepat sama dengan tabel kebenaran untuk flip-flop dengan NOR. Untuk keseragaman uraian, maka yang umum dipakai untuk menyatakan kerja flipflop RS adalah table kebenaran untuk rangkaian NOR. Dalam hal tundaan waktu, karena setiap masukan hanya melalui satu gerbang, tundaan waktu untuk flip-flop RS yang disebutkan di atas dianggap sama dengan tundaan waktu 1 gerbang yang umumnya dalam besaran nano-detik (10-9 detik).

Flip Flop JK Flip-flop JK yang diberi nama berdasarkan nama masukannya, yaitu J dan K. Flip-flop ini mengatasi kelemahan flip-flop RS, yang tidak mengizinkan pemberian masukan R=S= 1, dengan meng-AND-kan masukan dari luar dengan keluaran seperti dilakukan pada flip-flop T. FF JK mempunyai masukan "J" dan "K". FF ini "dipicu" oleh suatu pinggiran pulsa clock positif atau negatif. FF JK merupakan rangkaian dasar untuk menyusun sebuah pencacah. FF JK dibangun dari rangkaian dasar FF-SR dengan menambahkan dua gerbang AND pada masukan R dan S serta dilengkapi dengan rangkaian diferensiator pembentuk denyut pulsa clock Rangkaiannya ditunjukkan pada Gambar 3.2.

(a)

(b) Gambar 3.2. Rangkaian dasar dan karakteristik flip-flop JK Dengan susunan ini, maka masukan J dan K berfungsi tepat sama dengan masukan S dan R pada flip-flop RS, kecuali untuk J=K=1. Kalau pada flipflop RS masukan R=S=1 terlarang, maka pada flip-flop JK, masukan J=K=1 akan membuat flip-flop JK berfungsi seperti flip-flop T.

10

Dari tabel keadaan-berikut yang ditunjukkan pada Gambar 6.7, dapat diperoleh bahwa persamaan keadaan-berikut, disebut juga persamaan karakteristik daripada flip-flop JK, yaitu:

Seperti dapat dilihat dari persamaan ini, keadaan flip-flop akan berubah untuk setiap perubahan masukan J dan K. Ini berarti bahwa flip-flop JK ini bekerja tak serempak. Untuk memperoleh flip-flop JK yang dapat bekerja serempak dengan rangkaian lain perlu ditambahkan kelengkapan untuk penabuhan clocking). Ini dapat dilakukan dengan meng-AND-kan pulsa CP (clock Pulse) dengan masukan K dan J seperti yang ditunjukkan pada Gambar 6.8. Perlu dicatat bahwa untuk flip-flop yang peka terhadap perubahan pulsa negatif, pada masukan CP diberikan lingkaran kecil seperti pada NOR dan NAND.

Gambar 3.3. Rangkaian flip-flop JK ditabuh

Flip-flop JK Induk-Budak Suatu flip-flop JK induk-budak (Master-Slave JK flip-flop) disusun dari dua flip-flop RS, yang satu bertindak sebagai induk/tuan sedangkan yang lainnya bertindak sebagai budak/pengikut yang mengikuti keadaan keluaran flip-flop induk sesaat sesudah berlalunya perubahan keluaran itu. perbedaan waktu perubahan keadaan induk dan budak ini terjadi karena adanya inverter antara pulsa penabuh untuk flip-flop induk dan masukan flip-flop budak, seperti ditunjukkan pada Gambar 3.4.

11

Gambar 3.4. Rangkaian Flip-flop Induk-Budak Bila pulsa penabuh flip-flop induk berkeadaan 1, maka keluarannya akan berubah menurut keadaan masukan J dan K pada saat itu, sesuai dengan table pada Gambar 6.7 didepan. Tetapi, karena adanya inverter pada masukan flipflop budak, maka masukan S dan R flip-flop budak itu akan tetap 0 dan keluarannya tidak mengalami perubahan. Tetapi pada saat penabuh induk kembali 0, yang berarti keluaran inverter menjadi 1, maka keluaran budak berubah menurut keadaan keluaran induk saat itu, yaitu keadaannya sesudah ditabuh. Perhatikan bahwa bila penabuh berkeadaan 0 (CP= 0, dan CP= 1), maka gerbang-gerbang AND pada masukan budak menjadi aktif dan keluaran Q akan mengikuti keadaan P karena hanya ada dua kemungkinan kombinasi RS untuk budak, yaitu : RS= 10 atau RS= 01. Bila P= 1 maka RS= 01 dan Q menjadi 1 sedangkan bila P= 0, maka RS= 10 dan Q menjadi 0. Dengan susunan ini, dapat dijamin bahwa persamaan flip-flop Q+ = QK + Q J akan tetap dipenuhi sejauh keadaan J dan K hanya berubah di antara dua pulsa penabuh positif (selagi CP= 1). Bila J dan/atau K berubah selagi CP= 0, maka apa yang dipindahkan ke flip-flop budak adalah keadaan P akibat perubahan terakhir sebelum CP berubah menjadi 0.

IV.

ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN Adapun alat dan bahan pada percobaan dalam pembuatan alat tugas akhir ini adalah : 1. 2. 3. 4. Papan PCB Kabel Penghubung Kabel Banana Solder 5. 6. 7. 8. Tang Multimeter Tang Ember

12

9. Plastik Transparan 10. Larutan Ferri Klorit 11. Obeng 12. Bor 13. Switch toggle 14. Resistor 15. IC 74LS04 16. IC 74LS00

17. IC 74LS 18. Baterai 19. Socket 20. Led Super Bright (merah) 21. Timah 22. Switch Limit

V.

GAMBAR RANGKAIAN

a. Skematik Modul

b. PCB Layout Rangkaian PCB Layout Register (All Layers View)

13

MISAL

Rangkaian PCB Layout Register (Bottom View)

MISAL

Tampilan Antar muka Modul

14

MISAL

VI.

PROSEDUR PERCOBAAN

Adapun Prosedur Percobaan dalam pembuatan alat ini adalah : 1. Membuat Rangkaian Percobaan pada software DipTrace sehingga menghasilkan gambar skematik pada PCB. 2. Print dan Photocopy hasil gambar pada sebuah plastic transparan 3. Tempelkan fotocopy plastic transparan yang sudah mengandung gambar skematik pada PCB dengan cara menggosoknya Hingga seluruh Ipis pada plastic tersebut menempel pada PCB 4. Lubangi bagian-bagian pada PCB sesuai dengan rangkaian yang dibutuhkan menggunakan bor , 5. Lalu Larutkan Papan PCB tersebut dengan menggunakan Larutan Ferric Cloride 6. Setelah direndam mulai menggoyangkan ember secara perlahan untuk membantu proses lunturnya tembaga,

15

7. Setelah papan PCB dilarutkan, bersihkan dengan cara menyikatnya hingga gariss hitam pada papan hilang, papan PCB siap dipakai, 8. Lalu setelah papan siap. Rangkai semua komponen sesuai dengan rangkaian percobaan. 9. Untuk memperkokoh posisi komponen pada PCB solder tiap kaki komponen dengan lelehan dari timah sesuai dengan jalur yang dibuat 10. Lakukan finishing dengan membuat rangka luar berupa kayu atau triplek dan tempelkan lembar identitas keterangan modul yang berfungsi sebagai keterangan sekaligus dekoratif. 11. Lakukan pengujian nilai kebenaran modul yang dibuat. Pengujian dimulai dengan menguji nilai gerbang dasar hingga gerbang flipflop JK. 12. Membandingkan nilai kebenaran yang dihasilkan dengan nilai kebenaran secara teorinya. 13. Mencatat data pengamatan, analisis dan lakukan pembahasan 14. Pengumpulan dan Presentasi modul yang dibuat.

16

VII.

DATA HASIL PERCOBAAN

Ini menampilkan data nilai kebenaran masing2 gerbang hingga flip-flop JK itu sendiri berdasarkan alat yang kamu buat. VIII. PEMBAHASAN Bahas gmna alat yang kamu buat? Benerr g nilainya dengan teori?klo beda bahas knpa?

17

IX.

KISIMPULAN Adapun Kesimpulan yang dapat diambil yaitu :

1.

18

Anda mungkin juga menyukai