Anda di halaman 1dari 7

EBM CRITICAL APPRAISAL PROGNOSTIC SIGNIFICANCE OF SUCCESSFUL ABLATION WITH RADIOIODINE OF DIFFERENTIATED THYROID CANCER PATIENTS

Disusun oleh : Deniswari Rahayu 1102010065

Indah Kusumo Wardani P. 1102010129

Dosen Pembimbing : dr. Yulia Suciati, M.Biomed

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI APRIL 2013 1

EBM Nama : Deniswari Rahayu / Indah Kusumo Wardani P. NIM : 1102010065 / 1102010129 TUGAS EVIDENCE BASED MEDICINE Skenario Perempuan berusia 55 tahun datang ke dokter dengan keluhan nyeri dan terdapat benjolan pada bagian tengah leher yang pertumbuhannya sangat cepat sehingga menyebabkan perubahan suara, kesulitan menelan dan sesak nafas. Pada pemeriksaan fisik ditemukan benjolan ditengah leher dengan konsistensi keras, permukaan tidak rata, batas tak tegas, sulit digerakkan dari jaringan sekitarnya serta adanya perubahan warna kulit.Dokter mendiagnosis dengan kanker tiroid. Lalu dokter menyarankan pasien untuk menjalani terapi ablasi dengan I-131. Pasien menanyakan prognosis dari terapi tersebut,apakah dapat menyembuhkan penyakit pasien? Pertanyaan (Foreground Question) Adakah perbedaan prognosis kanker tiroid pada pasien yang telah berhasil diberikan terapi ablasi I-131 dan yang tidak berhasil? PICO Population : Pasien dengan keluhan nyeri dan terdapat benjolan pada bagian tengah leher. Intervention : Menilai perbaikan keluhan nyeri benjolan pada bagian tengah leher dengan terapi ablasi I-131 yang berhasil. Comparisson : Menilai perbaikan keluhan nyeri benjolan pada bagian tengah leher dengan terapi ablasi 131 yang tidak berhasil. Outcome : Pasien yang menjalani terapi ablasiI-131 secara tuntas mendapatkan prognosis yang jauh lebih baik dari yang tidak diberikan terapi secara tuntas. Pencarian Bukti Ilmiah Alamat website : http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/ Kata kunci : Thyroid Cancer AND I-131 Ablation AND prognosis Limitasi : Januari 2005- Januari 2013 HasilPencarian :7

Dipilih Artikel Berjudul: Prognostic Significance of Successful Ablation with Radioiodine of Differentiated Thyroid Cancer Patients

REVIEW JURNAL Pendahuluan Currently, little is known about the prognostic significance of achieving successful ablationwith the first dosage of I-131 in patients with differentiated thyroid cancer. This study aimed to assess the following: (i) whether successful or unsuccessful ablation at post-ablation follow-up has prognostic consequences; (ii) possible factors predicting success of ablation in a patient. Metoda In order to do this, we retrospectively studied 180 patients with a median follow-up of 55months. Ablation was considered to be successful if 1 year after the initial dosage of I-131 patients fulfilled all of the following criteria: not dead from thyroid cancer, no additional therapy needed for any kind for thyroid cancer within the first year, undetectable thyroglobulin (Tg) levels under TSH stimulation, and negative I-131 scintigraphy. Tg levels at the time of ablation (P , 0.001), lymph node metastasis (P 0.04) and distant metastasis (P , 0.001) have a significant influence on the success of ablation. P values were calculated by MannWhitney U test and Chi-square test, respectively. Hasil Patients with successful ablation had a better prognosis than those with unsuccessful ablation:disease-free survival was 87% versus 49% after 10 years; additionally, thyroidcancer related survival was 93% versus 78%. Kesimpulan We conclude that the extent of the remaining normal or neoplastic thyroid tissue influencesthe outcome of ablation, and that successful ablation leads to a better prognosis. It seems that it is very important to achieve complete ablation as soon as possible in order to ensure the best possible prognosis for a patient.

APAKAH HASIL PENELITIAN TERSEBUT VALID? A. Petunjuk Primer 1. Apakah terdapat sampel yang representatif, terdefinisi jelas, dan berada pada kondisi yang sama dalam perjalanan penyakitnya?

2. Apakah follow-up cukup lama dan lengkap?

B. Petunjuk sekunder 1. Apakah kriteria outcome yang digunakan obyektif dan tanpa bias?

2. Bila ditemukan subgroup dengan prognosis yang beda, apakah dilakukan adjustment untuk faktor-faktor prognostik yang penting?

3. Apakah dilakukan validasi pada suatu kelompok independen (test-set)? TIDAK

APA HASILNYA? 1. Bagaimana gambaran outcome menurut waktu?

2. Seberapa tepat perkiraan prognosis?

APAKAH HASIL PENELITIAN INI DAPAT DIAPLIKASIKAN? 1. Apakah pasien dalam penelitian tersebut serupa dengan pasien saya? IYA 2. Apakah hasil tersebut membantu memilih atau menghindari terapi tertentu? IYA Dari hasil jurnal penelitian ini didapatkan prognosis yang bagus terhadap pemakaian ablasio I-131 yang berhasil. 3. Apakah hasilnya membantu dalam memberikan konseling kepada pasien saya? IYA Dari hasil jurnal penelitian ini disebutkan bahwa terapi ablasio I-131 yang berhasil dan cepat dilaksanakan akan memberikan prognosis yang lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai