Anda di halaman 1dari 3

BAB I

I.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN

Sumatera terbentuk oleh tatanan tektonik yang komplek, terdapat banyak aktifitas vulkanisme berupa pemunculan gunung api yang terdapat di sepanjang Sumatera yang diakibatkan oleh tumbukan antar lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia yang ada di sebelah baratnya. Banyaknya aktifitas vulkanisme ini yang mengindikasikan bahwa terdapat potensi panas bumi yang sangat besar di Sumatera. Mata air panas yang muncul ke permukaan mengindikasikan bahwa adanya suatu sistem panas bumi yang terbentuk di bawah permukaan bumi yang diakibatkan oleh adanya aktifitas geologi, seperti vulkanisme dan tektonisme yang kemudian mengakibatkan air di bawah permukaan mengalami pemanasan, kemudian muncul dipermukaan sebagai mata air panas. Gunung talang terletak di Kabupaten Solok, dengan adanya aktivitas dari gunung api tersebut maka muncul beberapa sumber mata air panas di daerah ini, tepatnya di Kecamatan Gunung Talang. Hasil penelitian sebelumnya oleh Arif Munandar dkk (2003) didapatkan data tatanan geologi di daerah penyelidikan didominasi oleh gejala-gejala tektonik berupa busur magma dan sistem sesar Sumatera. Keduanya merupakan gejala tektonik utama yang bersifat regional, membujur sepanjang 1650 Km dari Aceh sampai ke teluk Semangko, dikenal sebagai sesar Semangko yang masih aktif.

Sehubungan dengan hal tersebut maka salah satu aspek pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mencoba meneliti tentang karakteristik sistem panas bumi daerah penelitian berdasarkan data geokimia mata air panas. Dimana karakteristiknya terdiri dari : Tipe mata air panas Temperatur bawah permukaan Reservoir panas bumi Gradien geothermal daerah penelitian

Penelitian ini dilakukan karena masih kurangnya pemanfaatan yang dilakukan atau kurang maksimalnya pemanfaatan dari sistem panas bumi tersebut. Sehingga dari data yang diperoleh bisa diketahui pemanfaatan secara optimal dari masing-masing mata air panas yang akan di uji. Dalam penelitian karakteristik mata air panas terdapat beberapa beberapa permasalahan pokok yang harus dipecahkan di antaranya bagaimana tipe air panas, berapa temperatur bawah permukaan, bagaimana sistem panas bumi yang mengontrol mata air panas daerah penelitian, sehingga dari hasil analisis geokimia ini kita dapat mengetahui karakteristik dari mata air tersebut dan mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari mata air panas tersebut seperti sebagai sumber energi, pertanian dan sebagai lokasi objek wisata. I.2 Batasan Masalah Pada tugas akhir ini ada lima sumber mata air panas di Kecamatan

Gunung Talang, Kabupaten Solok yang akan ditentukan karakteristiknya.

Karakteristik mata air panas meliputi ciri fisik, sifat kima, tipe mata air panas dan unsur unsur penyusun mata air panas. Parameter hidrokimia yang diuji adalah konduktivitas listrik, uji kandungan logam Na, K, dan Mg, serta uji kandungan ion HCO3-, SO42-, dan Cl-. I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian yaitu : 1. 2. Menentukan konduktivitas listrik sumber mata air panas. Menentukan kandungan logam Na, K, dan Mg untuk membuat diagram Ternary. 3. Menentukan kandungan ion HCO3-, SO42-, dan Cl- untuk diagram Trilinier. Manfaat penelitian ini adalah dari diagram Ternary dan Triniler tersebut kita dapat menentukan karakteristik sumber mata air panas yaitu berupa : Tipe mata air panas Temperatur bawah permukaan Reservoir panas bumi Gradien geothermal daerah penelitian

Sehingga dari karakteristik yang di peroleh di dapatkan gambaran tentang manfaat yang dapat diperoleh dari mata air panas tersebut seperti sebagai sumber energi, pertanian dan sebagai lokasi objek wisata.

Anda mungkin juga menyukai