Anda di halaman 1dari 17

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK GULA (BLOTONG) MENJADI PUPUK ORGANIK KEPADA MASYARAKAT SUMBERHARJO

PEMALANG

BIDANG KEGIATAN PKMM Diusulkan oleh: Ketua Pelaksana Program: Fikry Noor Shofwan (4401408088)

Anggota pelaksana: 1. Andry Sasongko 2. Gandi Adi Nugroho 3. Adi Dwi Wirawan (4150406040) (4401408108) (400409088)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG SEMARANG 2009 1

HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA 1. Judul Kegiatan : Pelatihan Pengolahan Limbah Pabrik Gula (Blotong) Menjadi Pupuk Organik Kepada Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang. 2. Bidang Kegiatan : ( ) PKPP ( ) PKMK ( ) PKMT ( * ) PKMM 3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) MIPA ( ) Sosial Ekonomi ( ) Pendidikan ( * ) Pertanian ( ) Teknologi dan Rekayasa ( ) Humaniora

4. Ketua Pelaksana Kegiatan a. Nama Lengkap b. NIM c. Jurusan d. Perguruan Tinggi e. Alamat Rumah Pemalang f. No Telp/HP g. Email 5. Anggota Pelaksana Kegiatan 6. Dosen Pendamping a. Nama Lengkap dan Gelar b. NIP c. Alamat Rumah d. No Telp./HP 7. Biaya Kegiatan Total DIKTI 8. Jangka Waktu Pelaksanaan

: Fikry Noor Shofwan : 4401408088 : Pendidikan Biologi, S1 : Universitas Negeri Semarang : Jl. Jend. A. Yani 102 Kebondalem : 085742724703 : wawan_krl@yahoo.co.id : 3 orang : Ir. Kuntoro Budiyanto : 195607031990021001 : Jalan Wologito Barat VII/1 Semarang : 081802480789 : Rp.6.993.500,00 : III (tiga) bulan Semarang, 24 Mei 2010

Dosen Pendamping

Ketua Pelaksana Kegiatan

(Ir. Kuntoro Budiyanto) NIP. 195607031990021001 Mengetahui, Pembantu Rektor Bidang Kemahasiswaan Unnes

(Fikry Noor Shofwan) NIM. 4401408088

(Dr. Masrukhi, M.Pd.) NIP. 196205081488631002 2

A. JUDUL PROGRAM PELATIHAN PENGOLAHAN LIMBAH PABRIK GULA (BLOTONG) MENJADI PUPUK ORGANIK KEPADA MASYARAKAT DESA SUMBERHARJO PEMALANG B. LATAR BELAKANG Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok yang mayoritas orang membutuhkannya, sehingga produksi gula dilakukan secara masal dan besarbesaran melalui proses penggilingan tebu. Pada proses penggilingan, tebu yang diproses diambil larutannya yaitu nira dan menghasilkan produk samping yaitu blotong. Blotong merupakan limbah padat hasil dari proses produksi gula, dimana dalam proses produksi gula dihasilkan blotong dalam jumlah besar .Bentuknya seperti tanah berpasir berwararna hitam, memiliki bau tak sedap bila masih basah. bila tidak segera kering akan menimbulkan bau busuk yang menyengat. Dalam lingkungan pabrik gula blotong menjadi masalah yang sangat serius, misalnya pada masyarakat Desa Sumberejo Pemalang. Di musim hujan, tumpukan blotong basah, sehingga menebarkan bau busuk yang mencemari lingkungan. Pabrik gula memindahkannya dari lingkungan pabrik ke lahan masyarakat yang disewa. Namun, lama kelamaan masyarakat tidak mau lagi lahannya ditempati blotong karena baunya yang tidak sedap. Limbah hasil pengolahan tebu menjadi gula sebenarnya adalah bahan yang potensial untuk pembuatan kompos yang dapat digunakan untuk meningkatkan kandungan bahan organik tanah, apalagi limbah hasil penggilingan tebu yang berupa blotong dapat mencapai setengah sampai satu kuintal blotong tiap satu kali produksi gula, maka dari itu apabila masyarakat dapat memanfaatkannya secara optimal sebagai benda yang bernilai guna maka hal yang sebelumnya menjadi limbah justru akan menjadi tambahan pundi-pundi rupiah yang tak ternilai jumlahnya. (Wikipedia, 2009) Pupuk organik akan menjadi suatu bisnis yang menguntungkan apabila kesadaran petani meningkat akan manfaat penggunaan pupuk organik baik jangka

panjang maupun jangka pendek. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk Indonesia pada umumnya bermata pencaharian di sektor pertanian. http.//id.wikipedia.org/wiki/Blotong Pengolahan limbah gula atau blotong merupakan salah satu bisnis produksi pupuk yang menggunakan bahan baku yang cukup potensial karena memiliki kandungan yang sangat dibutuhkan bagi pemulihan kondisi tanah apalagi kebutuhan penani Indonesia akan pupuk sangat besar kurang lebih 24 juta ton pertahun, sedangkan pemerintah baru mampu mencukupi sekitar 15 juta ton pertahun sisanya sebesar 9 juta ton masih mengimpor dari luar nageri. (http://www.indonesiaheadlines.com/) Seiring dengan kebijakan pemerintah tentang pertanian organik dan gerakan moral yang menyerukan kembalinya pemakaian kembali bahan-bahan organik sebagai pupuk, dan sulitnya memperoleh pupuk baru-baru ini, juga melambungnya harga pupuk, maka kekebutuhan akan bahan organik dan pupuk organik semakin meningkat, hal ini sangat beralasan karena pemakaian bahan organik pada usaha pertanian lebih menguntungkan bila ditinjau dari segi keamanan lingkungan dan kesehatan, selain itu pupuk ini juga diperoleh dari bahan yang murah melimpah dan mudah diperoleh, karena berasal dari limbah pabrik, dan juga kegiatan pengolahan limbah ini merupakan tambahan lapangan kerja yang baru terutama bagi karyawan pabrik ketika mereka diberhentika untuk sementara waktu yaitu saat musim penggilingan tebu usai dan dimulainya masa penanaman bibit tebu yang baru, sehingga mereka dapat memanfaatkan olahan pupuk dari limbah pabrik tebu tersebut untuk memupuk bibit tebu tersebut dan bila hasil pengolahan pupuk mereka berlebih masyarakat juga bisa menjualnya melalui koperasi unit Desa setempat Inovasi pengolahan blotong menjadi pupuk organik ini sangat membantu pihak pabrik gula dan masyarakat sekitar dalam menangani masalah yang ditimbulkan oleh blotong. Melalui inovasi ini masyarakat sekitar pabrik akan mengetahui bahwa sebenarnya blotong dapat diolah menjadi pupuk organik yang memiliki harga jual tinggi sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar pabrik gula khususnya di Desa Sumberharjo Pemalamg C. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan permasalahan yang telah kami uraikan di atas maka dapat dipaparkan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana cara mengatasi limbah pabrik gula (blotong) untuk dijadikan alternatif dalam pembuatan pupuk organik? 2. Bagaimana cara menjadikan masyrakat Desa Sumberharjo Pemalang sehingga menjadi masyarakat yang pandai mengolah limbah pabrik gula (blotong) untuk dijadikan pupuk organik yang memiliki nilai jual tinggi ? 3. Bagaimana cara memasarkan pupuk organik hasil olahan limbah pabrik gula (blotong) di Desa Sumberejo Pemalang apabila terjadi produksi yang melimpah ? D. TUJUAN PROGRAM Tujuan Pengabdian Masyarakat ini adalah sebagai berikut : 1. Mengatasi limbah pabrik gula (blotong) dengan cara mengolahnya menjadi pupuk organik yang bermanfaat dan menyelamatkan lingkungan dari dampak buruk limbah pabrik gula (blotong). 2. Dapat menciptakan masyarakat Sumberharjo Pemalang yang kreatif dan terlatih dalam memanfaatkan limbah pabrik gula (blotong) menjadi pupuk organik yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai jual tinggi. 3. Dapat memasarkan hasil olahan limbah pabrik gula (blotong) yang telah menjadi pupuk organik sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyakat Desa Sumberharjo Pemalang. E. LUARAN YANG DIHARAPKAN Dengan adanya program Kreativitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat yang berupa Pelatihan pengolahan limbah pabrik gula (blotong) sebagai pupuk organik masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang diharapkan dapat menghasilkan luaran sebagai berikut: 1. Pupuk organik yang memiliki nilai jual tinggi .

2. Teratasinya permasalahan limbah pabrik gula (blotong) sehingga dapat menyelamatkan lingkunan dari pencemaran yang ditimbulkan oleh limbah pabrik gula (blotong) 3. Terciptanya masyarakat sekitar pabrik gula dalam mengolah limbah pabrik (blotong) menjadi pupuk organik yang memiliki nilai jual tinggi. 4. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar (blotong) 5. Menciptakan lapangan kerja baru, utamanya ketika musim penggilingan tebu usai dan diberhentikannya karyawan pabrik gula untuk sementara waktu karena pasokan tebu habis dan beralih ke masa pembibitan tebu. F. KEGUNAAN PROGRAM Dari Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat ini dapat diperoleh beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut : 1. Melatih masyarakat sekitar pabrik gula dalam mengolah limbah pabrik (blotong) menjadi pupuk organik yang memiliki nilai jual tinggi. 2. Memberikan sumbangan pemikiran untuk mengatasi limbah pabrik gula (blotong) 3. Meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar pabrik gula dari penjualan pupuk yang berasal dari pengolahan limbah pabrik gula (blotong) 4. Terciptanya lapangan kerja baru, utamanya ketika musim penggilingan tebu usai dan diberhentikannya karyawan pabrik gula untuk sementara waktu karena pasokan tebu habis dan beralih ke masa pembibitan tebu. G. GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN Sasaran dari program pelatihan pemanfaatan limbah pabrik gula (blotong) menjadi pupuk organik adalah warga masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang sejumlah 147 KK. pabrik gula dari penjualan pupuk yang berasal dari pengolahan limbah pabrik gula

Desa Sumberharjo Pemalang masyarakatnya sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani dan buruh pabrik gula di desa mereka. Di lain pihak masyarakat Desa Sumberharjo Sangat mengeluhkan akan keberadaan limbah pabrik gula yang dibuang di sekitar lingkungan warga, sehingga terobosan pengolahan blotong menjadi pupuk sangat diharapkan oleh warga Desa Sumberharjo Pemalang. 1. Kondisi Umum Desa Sumberharjo Pemalang a. Desa Sumberharjo Pemalang adalah sebuah kelurahan yang terletak di Kabupaten Pemalang. b. Keadaan geografis Desa Sumberharjo Pemalang yang memiliki lahan pesawahan yang luas 50 hektare yang ditanami tebu sehingga sangat mendukung dalam upaya penyediaan bahan baku tebu dalam pembuatan gula pada pabrik gula setempat, dari pabrik ini setiap harinya menghasilkan limbah berupa blotong yang sangat melimpah. 2. Gambaran Umum Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang a. Tercatat ada 147 KK, dengan total warga sebanyak 478 orang. b. Tingkat pendidikan penduduk masih rendah, yaitu 25% lulus SD, 13,88% lulus SMP, 11,11% lulus SMA, 19,44% lulus pondok, 5,55% lulus diploma, 16.67% tidak lulus sekolah. c. Mata pencaharian warga di Desa Sumberharjo Pemalang adalah Tani, Pedagang, buruh pabrik, PNS, serta karyawan swasta. 3. Gambaran Umum penggilingan tebu di Desa Sumberharjo Pemalang Terdapat 3 tempat penggilingan tebu dengan pemilik perorangan, yang hasil sampingnya berupa limbah pabrik gula (blotong) . Penggilingan dalam tiap hari dilakukan 3-4 kali pada setiap tempat penggilingan. Dengan hasil samping rata-rata per pekan 200m3 pada tiap tempat. Banyak produksi gula di Desa Sumberharjo Pemalang pada setiap tahunnya tidak sama. Sehingga keberadaan limbah pabrik gula (blotong) tidak menumpuk pada satu waktu saja. Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang sangat mengeluhkan keberadaan limbah pabrik gula yang dibuang di tengah pemukiman penduduk sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Di musim hujan tumpukan 7

blotong basah sehingga menimbulkan bau yang menyengat dan mencemari lingkungan. Disekitar pabrik gula Desa Sumberharjo Pemalang warga sekitar dapat dilatih untuk mengolah limbah dari pabrik gula (blotong ) menjadi pupuk organik sehingga diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh warga dan pihak pabrik, selain itu hasil pupuk dari pengolahan blotong tuga dapat dimanfaatkan sebagai pupuk berbagai tanaman milik mereka ataupun dijual, sehingga dapat meningkatkan taraf hidup warga sekitar. Mayoritas warga Desa Sumberejo Pemalang telah menggantungkan perekonomian keluarga mereka melalui pertanian dan karyawan pabrik gula, dari data sensus penduduk yang dilakukan pada tahun 2005 diperoleh data sebanyak bahwa di Sumberejo Pemalang pada khususnya terbagi menjadi 147 kepala keluarga dan terdiri atas 478 jiwa yang 250 orang bermatapencaharian sebagai petani, lalu 100 orang berwiraswasta, 50 orang sebagai pegawai negri sipil, dan 10 orang menjadi TNI/Polri, sedangkan sisanya masih menganggur, maka dari data sensus di atas dapat kita ambil kesimpulan bahwa program pengolahan blotong menjadi pupuk cair organic sangatlah cocok untuk dilaksanakan di Desa Sumberharjo Pemalang ini karena lebih dari 60% penduduknya sebagai petani, selain itu program ini juga diharapkan dapat mengurangi pengangguran di wilayah tersebut. http.//id.sensus.org/pemalang Perlu diketahui pula bahwa pengoprasian pabrik gula terjadi secara musiman, sehingga karyawan banyak yang menganggur ketika musim penggilingan usai dan kembali melakukan pembibitan terhadap bibit tebu, maka diharapkn masyarakat sekitar dapat memanfaatkan waktu libur sementara mereka dengan cara memanfaatkan blotong sebagai bahan dasar pembuatan pupuk organik yang selanjutnya digunakan sebagai pupuk berbagai tanaman utamanya sebagai pupuk bibit tebu, selain itu pupuk organik dari bahan dasar blotong ini juga memiliki nilai jual tinggi karena memiliki kandungan hara yang baik bagi lingkungan maupun tanaman. H. METODE PELAKSANAAN PROGRAM 8

Program Kreativitas Mahasiswa Pengabadian Masyarakat ini terbagi menjadi tiga tahap, yaitu (1)tahap persiapan, tahap pelaksanaan, (3) tahap monitoring. Pada tahap persiapan meliputi perijinan tempat untuk pelatihan dan persiapan bahan serta perlengkapan untuk pelatihan. 1. Alat dan bahan yang digunakan meliputi : -Alat : a. Ember b. Timbangan c. Gelas Ukur d. Plastik e. Tali Karet (dari bekas ban dalam) Alat Penyedot -Bahan : a. Agrisimba b. Air c. NPK d. Gula Pasir e. Blotong 2. Cara Kerja Pembuatan pupuk organik dari blotong sangatlah mudah, langkahlangkah pembuatannya untuk satu resep ialah sebagai berikut : Tahap pertama adalah mempersiapkan bahan baku dengan mengambil satu liter agrisimba untuk dijadikan starter, campur dengan empat liter air, seratus gram NPK, dan lima puluh gram gula pasir dalam ember lalu balut ember dengan plastik ikat rapat-rapat dengan tali karet, kemudian diinkubasikan selama dua puluh empat jam. Tahap kedua adalah menyemprotkan cairan dari hasil tahap pertama ke blotong sebanyak satu ton hingga merata, selanjutnya diamkan dalam ruang tertutup selama satu bulan.

Skema Pembuatan Pupuk Organik dari Blotong (untuk satu porsi pembuatan) 1 liter Agrisimba + 4 Liter Air + 100 Gram NPK + 50 Gram Gula Pasir

Campurkan kedalam ember Tutup rapat-rapat dengan plastik

Inkubasi selama 24 jam Tambah Air 45 Liter Inkubasi 6 jam

Disemprotkan pada satu ton blotong

Diamkan selama satu bulan Di ruang tertutup

Siap digunakan Pada tahap kedua yaitu tahap pelaksanaan yang meliputi penyuluhan dan sosialisasi serta pelatihan langsung yang akan dilaksanakan di pabrik gula Sumberharjo Pemalang.

10

Pada tahap ketiga yaitu monitoring peserta, pada tahap ini peserta dipantau oleh tim langsung, baik oleh tim pelaksana maupun tim evaluator dari pusat kegiatan pemberdayaan pembuatan pupuk pupuk organik dari blotong serta evaluasi hasil yang telah dilakukan selama pelatihan. Setelah ketiga program dilaksanakan maka dilakukan penyusunan dan penyerahan oleh tim pelaksana pada tim pemantau atau evaluator dari pusat. I. JADWAL KEGIATAN PROGRAM Program kegiatan mahasiswa ini direncanakan dalam waktu tiga bulan pada tahun 2009. perkiraan waktu dan kegiatan pokok program pengabdian masyarakat ini disajikan pada tabel di bawah ini. No 1 2 Kegiatan Perijinan, persiapan tempat, didik dan dan perlengkapan Penyuluhan kepada Bulan I II III

peserta

pelatihan pembuatan pupuk organik dari 3 blotong Pembuatan pupuk organik dari peserta didik

4 Pemantauan, laporan evaluasi dan penyusunan

Tim Program Kreatifitas Mahasiswa Pengabdian Masyarakat (PKMM) akan melakukan beberapa kegiatan pasca pelaksanaan sebagai rasa tanggung jawab kami dari PKMM ini. Pemantauan dan pengawasan terjadwal akan kami lakukan meskipun program PKMM ini telah selesai (selama 2 bulan program PKMM). Harapan kamisetelah program PKMM ini selesai, masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang memiliki keahlian dalam pembuatan pupuk organik dari blotong, dengan demikian hal ini dapat mengatasi permasalahan limbah pabrik gula Sumberharjo Pemalang dengan pembuatan pupuk organik dari blotong. 11

Upaya-upaya tersebut kami lakukan agar tetap terjalinnya silaturahmi antara tim PKMM dengan pihak mitra yaitu masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang sebagai wujud pengabdian mahasiswa kepada masyarakat sebagai wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi. J. NAMA DAN BIODATA TIM 1. Ketua Pelaksanaan Program a. Nama Lengkap b. Tempat, Tanggal Lahir c. NIM/Tahun Angkatan d. Program Studi e. Fakultas f. Perguruan Tinggi g. Waktu untuk PKMM 2. Anggota Pelaksana I a. Nama Lengkap b. Tempat, Tanggal Lahir c. NIM/Tahun Angkatan d. Program Studi e. Fakultas f. Perguruan Tinggi g. Waktu untuk PKMM 3. Anggota Pelaksana II a. Nama Lengkap b. Tempat, Tanggal Lahir c. NIM/Tahun Angkatan d. Program Studi e. Fakultas f. Perguruan Tinggi g. Waktu untuk PKMM : Gandi Adi Nugroho : Jepara, 3 Mei 1990 : 4401408108/2008 : Pendidikan Biologi,S1 : MIPA : Universitas Negeri Semarang (UNNES) : 8 jam/minggu : Andry Sasongko : Demak, 8 Juni 1988 : 415046040/2006 : Matematika, S1 : MIPA : Universitas Negeri Semarang (UNNES) : 8 jam/minggu : Fikry Noor Shofwan : Pemalang, 2 Februari 1991 : 4401408088/2008 : Pendidikan Biologi, S1 : MIPA : Universitas Negeri Semarang (UNNES) : 10 jam/minggu

12

4. Anggota Pelaksana III a. Nama Lengkap b. Tempat, Tanggal Lahir c. NIM/Tahun Angkatan d. Program Studi e. Fakultas f. Perguruan Tinggi g. Waktu untuk PKMM : Adi Dwi Wirawan : Jepara, 3 Maret 1992 : 400409088/2009 : Pendidikan IPA, S1 : MIPA : Universitas Negeri Semarang (UNNES) : 10 jam/minggu

K.

NAMA DAN DOSEN PEMBIMBING a. Nama Lengkap dan Gelar : Ir. Kuntoro Budiyanto b. Golongan Pangkat dan NIP : Pembina IV/a, 131876227 c. Jabatan Fungsional d. Fakultas/Program studi e. Perguruan Tinggi f. Bidang Keahlian g. Waktu untuk kegiatan PKMM : Lektor : MIPA/Biologi : Universitas Negeri Semarang (UNNES) : Agronomi : 6 jam/minggu

L.

BIAYA 1. Pembelian ATK

No. 1. 2. 3. 4.

Jenis Barang HVS Tinta Printer Spidol Tinta Spidol 2. Bahan Dasar

Satuan 3 reem x @ Rp 40.000,3 buah x @ Rp 22.500,3 buah x @ Rp 6.000,3 buah x @ Rp 11.000,-

Jumlah (Rp) 120.000 67.500 18.000 33.000

No. 1.

Jenis Bahan Dasar Blotong

Satuan 1000 kg x @Rp. 1.000,-

Jumlah (Rp) 1.000.000

3. Transportasi dan Akomodasi No. 1. Jenis Transportasi Satuan @ Rp. 600.000,Jumlah (Rp) 600.000 13

2.

Akomodasi

@ Rp. 800.000,-

800.000

4. Pembelian Bahan dan Peralatan Pelatihan No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Jenis Bahan/Peralatan Agrisimba Gelas Ukur Ember Tali Karet NPK Guka Pasir Terpal Alat Penyemprot 5. Sewa Peralatan No. 1. 2. 3. Jenis Barang Sewa Komputer Sewa Kursi Sewa LCD 6. Sewa Tempat Pelatihan No. 1. Jenis Kebutuhan Sewa Tempat Pelatihan 7. Materi Pelatihan No. 1. Jenis Kebutuhan Pengadaan Materi 8. Konsumsi Kegiatan No. 1. 2. Jenis Konsumsi Konsumsi Penyuluhan Konsumsi Pelatihan 9. Penyusunan Laporan No. 1. 2. Jenis Kebutuhan Laporan Flashdisk Satuan 1 1 x @ Rp.100.000,Jumlah (Rp) 300.000 100.000 Satuan 50 x @ Rp.8.000,50 x @ Rp.6.000,- x 2 hr Jumlah (Rp) 400.000 600.000 Satuan 30 x @ Rp.5.000,Jumlah (Rp) 150.000 Satuan 2 bulan Jumlah (Rp) 500.000 Satuan 2 bln x @ Rp.150.000,50 bh x @ Rp.2.000,2 hr x @ Rp.100.000,Jumlah (Rp) 300.000 100.000 200.000 Satuan 10 x @ Rp.40.000,5 x @ Rp.30.000,5 x @ Rp.10.000,5 x @ Rp.5.000,5 x @ Rp.50.000,5 x @ Rp.6.000,1 x @ Rp.50.000,3 x @ Rp.250.000,Jumlah (Rp) 400.000 150.000 50.000 25.000 250.000 30.000 50.000 750.000

14

Total Biaya = Rp.6.993.500,00

Lampiran I SURAT PERNYATAAN Yang bertanda tangan di bawah ini adalah : Pihak I nama jabatan alamat : Soewondo : Petinggi Desa Sunberharjo Pemalang : Jl. PG Sumberharjo 186 Pemalang 15

Pihak II nama jabatan alamat : Fikry Noor Shofwan : Mahasiswa : Jl. A. Yani 102 Kebondalem Pemalang

Pihak I dan Pihak II telah melukan persetujuan kerjasama tentang diadakannya Program Kreatifitas Mahasiswa berupa pengabdian masyarakat dengan judul Pelatihan Pengolahan Limbah Pabrik Gula (Blotong) Menjadi Pupuk Organik Kepada Masyarakat Desa Sumberharjo Pemalang. Pemalang, Pihak I Pihak II Oktober 2009

Soewondo

Fikry Noor Shofwan

Jalan Raya PG Sumberharjo

UTARA

Lampiran II

DENAH TEMPAT PELATIHAN Jalan Desa Tambak Rejo

16 1 3 2

Denah Lokasi Pemasaran Produk

Lokasi : 1. Tempat pelatihan berada di pinggir jalan raya yang letaknya strategis dan banyak masyarakat melewatinya. 2. Pabrik Gula Sumberharjo yang letaknya Strategis. 3. Kantor Kelurahan Sumberharjo berada di pusat Desa.

17

Anda mungkin juga menyukai