Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN WAHAM Waham keyakinan kokoh adalah yang suatu salah fakta

dan tidak sesuai dengan

dan keyakinan tersebut mungkin aneh (misal, mata saya adalah komputer yang dapat mengontrol dunia) atau bisa pula tidak aneh hanya sangat tidak mungkin, misal, FBI mengikuti saya) dan tetap dipertahankan meskipun telah diperlihatkan bukti-bukti yang jelas untuk mengoreksinya. waham sering ditemui pada gangguan jiwa berat dan beberapa bentuk waham yang spesifik sering ditemukan pada skizofrenia. semakin akut psikosis semakin sering ditemui waham disorganisasi dan waham tidak sistematis. Adapun macam macam waham yaitu : ; ; ; ; ; Waham bingung yang aneh waham kejar, terutama bentuk tidak sistematis Waham kebesaran Waham mempengaruhi, pasien yakin bahwa mereka dapat mengontrol suatu presitiwa melalui telepati. Waham rujukan, pasien meyakini ada arti di balik peristiwa peristiwa dan meyakini perbuatan orang lain seolah seolah secara khusus diarahkan pada mereka. ; ; Waham penyiaran pikiran, keyakinan bahwa orang lain dapat mendengar pikiran mereka Waham penyisipan pikiran, keyakinan bahwa pikiran orang lain dimasukkan dalam benak pasien.

GANGGUAN WAHAM Pasien ini tidak memperlihatkan gangguan pikiran dan mood yang perfasif seperti yang ditemukan pada kondisi psikotik lain. tidak ada afek datar atau afek tidak serasi, halusinasi yang menonjol, atau waham aneh yang nyata. pasien memiliki satu atau beberapa waham, sering berupa waham kejar, dan ketidaksetiaan dan dapat juga berbentuk waham kebesaran,

somatik, atau eretomania yang : Biasanya spesial (misal, melibatkan orang, kelompok, tempat, atau waktu tertentu, atau aktivitas tertentu) Biasanya terorganisasi dengan baik (misal, orang jahat ini mengumpulkan alasan alasan tentang sesuatu yang sedang dikerjakannya yang dapat dijelaskannya secara rinci). Biasanya waham kebesaran (misal, sekelompok yang berkuasa tertarik hanya kepadanya) Wahamnya tidak cukup aneh untuk mengesankan skizofrenia. Pasien pasien ini (cenderung berusia 40 -an) mungkin tidak dapat dikenali sampai sistem waham mereka disadari oleh keluarga atau teman temannya. Diagnosis mungkin sulit karena pasien sangat tidak percaya pada pemeriksa dan tidak mencari pengobatan secara sukarela. mereka sering sangat sensitif, argumentatif. meskipun ia dapat melakukan pekerjaan dengan baik dan dalam hal hal di luar waham mereka, ia cenderung mengalami isolasi sosial baik karena keinginan mereka sendiria tau akibat ketidakramahan mereka (misal, pasangannya sering mengabaikan mereka). Apabila terdapat disfungsi pekerjaan dan sosial, biasanya hal ini merupakan respon langsung terhadap waham mereka. Kondisi ini sering tampak membentuk kesinambungan klinis dengan kondisi seperti kepribadian paranoid, skizofrenia paranoid, penggambaran mengenai batas batas setiap sindrom menunggu penelitian lebih lanjut. Singkirkan gangguan afektif, ide ide paranoid dan cemburu sering terdapat pada depresi. paranoid sering terdapat pada orang tua dan pada orang yang menyalahgunakan zat stimulan. reaksi paranoid akut sering ditemui pada pasien dengan delirium ringan dan pasien yang harus berada ditempat tidur karena sakit (dan sensorisnya terganggu). Etiologi tidak diketahui. tidak ada faktor genetik atau biologik yang telah diidentifikasi. insidennya lebih tinggi pada kelompok pengungsi, kelompok minoritas, dan orang dengan gangguan pendengaran. ada kecenderungan hubunhan di dalam keluarganya yang ditandai dengan kekacauan, tidak berperasaan, dingin. Saat ini, kebermaknaan keadaan keluarga seperti ini sebagai etiologi belum pasti. mekanisme pertahanan spesifik yang digunakan oleh pasien biasanya penyangkalan, proyeksi, dan regresi.

RENTANG RESPON WAHAM


Respon Adaptif

Respon Maladaptif

Pikiran logis

Distorsi pikiran

Gangguan pikiran

Sulit berespon emosi Perilaku kacau Isolasi sosial Ilusi Reaksi emosi berlebihan /kurang Perilaku aneh/tdk biasa Menarik diri
/waham Persepsi akurat Emosi konsisten dg pengalaman Perilaku sesuai Berhubungan sosial

KATEGORI WAHAM ; Waham sistematis: konsisten, berdasarkan pemikiran mungkin terjadi walaupun hanya secara teoritis. ; Waham nonsistematis: tidak konsisten, yang secara logis dan teoritis tidak mungkin

PENGKAJIAN Faktor Predisposisi ; Genetis; diturunkan ; Neurobiologis; adanya gangguan pada kosteks pre frontal dan kosteks limbik ; Neurotransmiter; abnormalitas pada dopamin, serotonin, dan glutamat ; Virus: paparan virus influenza pd trimester III ; Psikologis: ibu pencemas, terlalu melindungi, ayah tdk peduli Faktor Presipitasi ; Proses pengolahan informasi yang berlebihan

; Mekanisme penghantaran listrik yang abnormal ; Adanya gejala pemicu

Mekanisme Koping ; Regresi ; Proyeksi ; Menarik diri ; Pada keluarga: mengingkari

PERILAKU WAHAM ; Waham agama: percaya bahwa seseorang menjadi kesayangan supranatural atau alat supranatural ; ; ; ; ; ; Waham somatik: percaya adanya gangguan pada bagian tubuh Waham kebesaran: percaya memiliki kehebatan atau kekuatan luar biasa Waham curiga: kecurigaan yang berlebihan atau irasional dan tidak percaya dg orang lain Siar pikir: percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar Sisip pikir: percaya ada pikiran orang lain yang masuk dalam pikirannya Kontrol pikir: merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang lain

POHON MASALAH Masalah Kerusakan komunikasi verbal

Problem

Perubahan proses pikir: waham

Etiologi

Gangguan konsep diri: harga diri rendah

DAFTAR PUSTAKA

Stuart, Gail Wiscarzt. Buku Saku Keperawatan Jiwa edisi 3. 2002. Jakarta: EGC. Tomb, David A. Buku Saku Psikiatri Edisi 6. 2003. Jakarta: EGC. NN. 29 Oktober 2007. Waham. http//www.Id.wikipedia.org/wiki/waham.

DAFTAR

MAHASISWA

KELOMPOK

(N1A005029-N1A005063)

DAFTAR NAMA KELOMPOK

Ryan Hara Ima Setya Dyah Rofi Yulia Fauziyah Yusep A Rahayu N Umy kartika Romantika M.Gofur M.Zaky Marissa WM Bejo Wahyu Puput P Herta Vika R Itasari Eka R Ria Novita Dyah I Elfira N Maritta Widi Anthony K Untung Imam Prasetyo Yuni Cicilia R

N1A005029 N1A005031 N1A005032 N1A005033 N1A005034 N1A005035 N1A005036 N1A005037 N1A005038 N1A005039 N1A005040 N1A005041 N1A005042 N1A005043 N1A005044 N1A005045 N1A005046 N1A005047 N1A005048 N1A005049 N1A005050 N1A005051 N1A005053 N1A005054

Rofiyana Ari Nurlaeli Nurfitriana Yulia Rahmi Syaeful F Sulastini Novianenci

N1A005056 N1A005057 N1A005058 N1A005059 N1A005061 N1A005062 N1A00506

3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN WAHAM Diagnosa Keperawatan 1 Kerusakan komunikasi verbal b.d. waham ; Klien ; Klien Tujuan dapat membina dapat Perencanaan hubungan Tindakan ; Bina hubungan saling percaya dengan klien ; Diskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi ; Bantu klien mengontrol waham ; Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga untuk mengatasi waham sesuai klien ; Jelaskan dan fasilitasi minum obat ; Membina hubungan saling percaya ; Bersikap tenang ; Emphati terhadap klien ; Pertahankan kontak mata ; Perkenalkan diri ; Buat kontrak yang jelas dengan

saling percaya dengan perawat. mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi. ; Klien dapat mengontrol waham ; Klien mendapat dukungan keluarga untuk mengatasi wahamnya ; Klien dapat minum obat program

klien, tepati kontrak yg telah disepakati ; Dengarkan ekspresi perasaan klien ; Tidak mencoba menjelaskan/membantah klien ; Identifikasi kebutuhan yg tidak terpenuhi ; Diskusikan harapan-harapan klien selama ini ; Diskusikan harapan yang tercapai dan tidak tercapai ; Diskusikan perasaan klien terhadap harapan yang tidak tercapai tersebut ; Diskusikan hubungan antara perasaan klien dengan keyakinan (waham) klien ; Bantu klien mengontrol waham ; Diskusikan perasaan takut, cemas, dan marah yang dirasakan oleh

klien. ; Diskusikan kaitan perasaan klien dengan keyakinan klien (yang salah) ; Diskusikan konsekuensi keyakinan klien terhadap kehidupan sehari- hari klien. ; Paparkan klien pada realita sesuai kondisi lingkungan. 2 Gangguan berhubungan perubahan proses pikir. komunikasi verbal dengan Klien dapat mengenal akan wahamnya. 1 Adakan kontrak sering dan singkat. ; Gunakan teknik komunikasi terapetik ; Pertahankan konsistensi perawat yang bertugas. 2 Jangan membantah atau menyangkal keyakinan pasien.

Anda mungkin juga menyukai