Anda di halaman 1dari 8

TUGAS INDIVIDU ANATOMI & FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN

DISUSUN OLEH ARDI JUNA KOORDINATOR Ns. MARIA MAGDALENA P , S.Kep,MMedEd

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN PALANGKARAYA JURUSAN KEPERAWATAN REGULER XIV A TAHUN 2O11

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM PERSARAFAN


A. Anatomi Sistem Persarafan Sistem Saraf adalah suatu jalinan jaringan yang kompleks dan yang sangat khusus saling berhubungan yang satu dengan yang lain. Dalam sistem ini berasal segala fenomena kesadaran, pikiran, ingatan, bahasa, sensasi dan gerakan. 1. Sel Saraf Sel Saraf ( neuron ) merupakan unit anatomis dan funsional sistem saraf.Sistem saraf berbasis pada neuron. Sel saraf dengan spesialisasi sangat tinggi ini unik karena dapat menerima sinyal elektronik dan meneruskannya ke sel lain (saraf ,otot, kelenjar dan lain lain. Setiap neuron motoris, sensoris, dan asosiasi terdiri dari badan sel dan beberapa penonjolan , termasuk dendrit ( menerima impuls listrik ) dan juga axon ( menerima impuls itu ). Macam macam tipe neuron menurut fungsinya : Neuron motoris ( efferent ) Neuron sensoris ( afferent ) Neuron asosiasi ( interneuron ) Macam macam tipe neuron menurut strukturnya : Neuron multipolar , yang paling banyak memiliki dendrit dan axon yang panjang. Kebanyakan neuron motoris dan interneuron. Neuron unipolar , selalu neuron sensoris , memiliki satu cabang penonjolan yang terbelah menjadi dua cabang. Neuron bipolar , memiliki dua penonjolan. 2. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat ( SSP ) meliputi otak (bahasa Latin : ensephalon ) dan sumsum tulang belakang ( bahasa Latin : medulla spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas ruas tulang belakang, otak juga dilindungi tiga lapisan selaput meninges (durameter, arachnoidea mater, piameter ). Otak dan bagian sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu: Badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea). Serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba). Sel - sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam sistem saraf pusat. Sususnan Saraf Pusat ( SSP ) a.Otak Otak adalah alat tubuh yang sangat penting kerena merupakan pusat ( central ) pengatur semua alat tubuh. Otak terletak dalam rongga kranium ( tengkorak ) yang berkembang dari sebuah tabung yang mulanya memperlihatkan pembesaran otak awal.Bagian bagian dari otak adalah sebagai berikut : Otak besar (serebrum) Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan / gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor.Terdiri atas empat lobus yaitu, lobus frontalis,lobus parietalis,lobus temporalis dan lobus oksipitalis.

Otak tengah (mesensefalon) Otak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan varol. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja kelenjar kelenjar endokrin. Bagian atas ( dorsal ) otak tengah merupakan lobus optikus. Otak kecil (cerebellum) Merupakan bagian terbesar otak belakang terdapat di bawah lobus oksipital Cerebrum.Otak kecil terdiri atas dua belahan dan permukaanya berlekuk lekuk. Permukaan cerebellum berlipat lipat mengandung zat kelabu.Korteks cerebellum dibentuk oleh substansi grisea terdiri dari tiga lapisan yaitu granular luar, lapisan purin kinye dan lapiasan granular dalam. Sumsum sambung (medulla oblongata) Merupakan bagian batang otak yang paling bawah yang menghubungkan pons Varoli dengan medulla spinalis. Jembatan varol (pons varoli) Jembatan varol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan sumsum tulang belakang. b.Sumsum tulang belakang Sumsum belakang membentuk huubungan antara otak dengan 30 pasang saraf Spinal, yang melekat padanya melalui akar sensoris dan akar motoris. Terbuat dari jaringan yang lunak, serta fragile dan dilindungi oleh beberapa membran dan cairan didalam kanalis vertebralis yang dibentuk vertebrata. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu-kupu dan berwarna kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap bawah disebut tanduk ventral. Impuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari sumsum tulang belakang melalui tanduk ventral menuju efektor. Pada tanduk dorsal terdapat badan sel saraf penghubung ( asosiasi konektor ) yang akan menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf motoris. 3. Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi ( SST ) adalah sistem saraf di luar sistem saraf pusat, untuk menjalankan otot dan organ tubuh.Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem saraf tepi tidak dilindungi tulang, membiarkannya rentan terhadap racun dan luka mekanis. Susunan saraf tepi ( perifer ) terbagi menjadi dua yaitu, saraf somatik dan saraf otonom. Susunan Saraf Tepi ( SST ) a.Saraf Somatik Susunan saraf somatik adalah susunan saraf yang mempunyai peranan spesifik untuk mengatur aktivitas otot sadar atau serat lintang.Saraf somatik terbagi menjadi dua yaitu, saraf aferen ( saraf kranial ) dan saraf eferen ( saraf spinal ). Saraf kranial, membawa input sensoris dari reseptor diseluruh bagian tubuh, seperti kulit,kuping mata dan sebagainya ke SSP. Saraf spinal, yang membawa sinyal dari SSP menuju otot. Saraf kranial terdiri dari dua belas pasang saraf antara lain : Nervus Olfactoriuse ( I ) Nervus Opticus ( II ) Nervus Oculomotorius ( III )

Nervus Trochlearis ( IV ) Nervus Trigeminus ( V ) Nervus Abducens ( VI ) Nervus Facialis ( VII ) Nervus Acusticus ( VIII ) Nervus Glossopharyngeus ( IX ) Nervus Vagus ( X ) Nervus Accessorius ( XI) Nervus Hypoglossus ( XII ) Saraf Spinal antara lain sebagai berikut : Saraf Servikal 8 pasang Saraf Torakal 12 pasang Saraf Lumbal 5 pasang Saraf Sakral 5 pasang Saraf coccyx 1 pasang Pleksus Bracialis ( radialis, medianus , ulnaris ) Pleksus Sakralis: nervus ischiadicus ( n.tibialis,n.pereneus dan palantaris ). b.Sistem Saraf Otonom Sistem saraf otonom ( SSO ) adalah bagian dari sistem saraf tepi ( SSP ) yang mengatur kondisi internal manusia . Terdiri atas sistem saraf simpatis dan sistem saraf parasimpatis. Sistem Simpatis , yang menstimulasi, mengorganisasikan dan memobilisasi sumber energi dalam tubuh untuk menghadapi situasi yang menakutkan atau tidak menyenangkan. Sistem Parasimpatis , yang menyimpan energi dalam tubuh untuk menghadapi hal yang menyenangkan. Susunan Sistem Simpatis Segmen servikal Segmen torakal Segmen lumbal Susunan Sistem Parasimpatis Batang otak Nervus Vagus ( saraf kranial X ) Segmen Sakral B.Fisiolgi Sistem Persarafan Hampir Semua pengendalian alat tubuh dilakukan oleh sistem persarafan.Berikut adalah fungsi fungsi sistem persarafan. 1.Fungsi Sel Saraf dan Potensial aksi a.Fungsi sel saraf Pada badan sel keluar dua macam serabut saraf, yaitu dendrit dan setiap neuron terdiri dari satu badan sel yang di dalamnya akson (neurit). Fungsi dendrit adalah menerima impuls listrik dan mengirimkan impuls ke badan sel.Sedangkan fungsi akson adalah meneruskan impuls dari badan sel ke jaringan lain. Macam macam neuron menurut fungsinya : Sel saraf sensoris ( afferent ) Berfungsi untuk menghantarkan impuls dari reseptor ke sistem saraf pusat yaitu otak ( ensefalon ) dan sumsum belakang ( medula spinalis ). Ujung akson dari saraf sensoris berhubungan dengan saraf asosiasi ( interneuron ).

Sel saraf motoris ( efferent ) Fungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan. Badan sel saraf motoris berada di sistem sel saraf pusat.Dendritnya sangat pendek berhubungan dengan akson saraf asosiasi, sedangkan aksonnya dapat sangat panjang. Sel saraf asosiasi ( interneuron ) Sel saraf interneuron disebut juga sel saraf asosiasi. Sel ini dapat ditemukan di dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motoris dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat. Sel saraf interneuron menerima impuls dari reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

b.Potensial aksi Bioelektrika ( eksitasi saraf ) dalam keadaan istirahat potensial membran di pertahankan 70 mV. Jika ada rangsangan maka akan terjadi perubahan potensial membran dari 70 mV menjadi sekitar + 35 mV. Perubahan potensial yang terjadi disebut potensial aksi. Perubahan ini sangant cepat ( sesaat ) , dan akan kembali pada tingkat semula. Proses Potensial Aksi terjadi : Pergerakan ion Na+ masuk kedalam akson yang menyebabkan harga potensial membran menjadi positif. Jika ion Na+ bebas bebas berdifusi maka harga potensial membran dapat mencapai + 60 mV, tetapi umumnya hanya + 35 mV. Karena masuknya ion Na+ kedalam Akson tidak akan terus berlangsung dan secara simultan terjadi pergerakan ion K+ Keluar membran akson. Terjadinya peningkatan difusi K+ keluar membran akson akan menimbulkan potensial negatif. Maka potensial besar maksimal hanya berkisar + 35 mV . 2. Fungsi Sistem Saraf Pusat,Kranial, Spinal, Otak dan Sistem Saraf Otonom a. Fungsi Sistem Saraf Pusat ( SSP ) Sistem saraf pusat adalah jaringan komunikasi utama di dalam dan mengontrol tubuh manusia yang bertanggung jawab untuk kerja organ organ dan otot, memproses informasi sensoris di seluruh tubuh, menyelenggarakan aktivitas psikis serta intelektual. Selain itu juga fungsi sistem saraf pusat dapat diartikan juga sebagai komando, kontrol, dan pusat untuk memproses informasi. Saraf pusat terdiri dari otak ( yang meliputi cerebrum, cerebellum, dan batang otak ) dan sumsum tulang belakang. b.Fungsi Saraf Kranial Terdiri atas dua belas pasang saraf yaitu : Nervus Olfactoriuse I ( sensorik ) berfungsi menerima rangsang dari hidung dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai sensasi bau. Nervus Opticus II ( sensorik ) berfungsi menerima rangsang dari mata dan menghantarkannya ke otak untuk diproses sebagai persepsi visual. Nervus Oculomotorius III ( motorik ) berfungsi Menggerakkan sebagian besar otot mata . Nervus Trochlearis IV ( motorik ) berfungsi menggerakkan beberapa otot mata. Nervus Trigeminus V ( gabungan ) berfungsi menerima rangsangan dari wajah untuk di proses di otak sebagai sentuhan ( sensorik ) dan mengerakan rahang ( motorik) Nervus Abducens VI ( motorik ) berfungsi sebagai abduksi mata.

Nervus Facialis VII ( gabungan ) berfungsi menerima rangsang dari bagian anterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa ( sensorik ) dan mengendalikan otot wajah untuk menciptakan ekspresi wajah ( motorik ). Nervus Acusticus VIII ( sensorik ) berfungsi untuk mengendalikan keseimbangan (sensorik sistem vestibular ) dan menerima rangsang untuk diproses di otak sebagai suara ( sensorik koklea ). Nervus Glossopharyngeus IX ( gabungan ) berfungsi menerima rangsang dari bagian posterior lidah untuk diproses di otak sebagai sensasi rasa ( sensorik ) dan mengendalikan organ-organ dalam ( motorik ). Nervus Vagus X ( gabungan ) berfungsi menerima rangsang dari organ dalam mengendalikan organ-organ dalam ( motorik ). Nervus Accessorius XI ( motorik ) berfungsi mengendalikan pergerakan kepala. Nervus Hypoglossus XII ( motorik ) berfungsi mengendalikan pergerakan lidah. c.Fungsi Saraf Spinal Terdiri dari beberapa segmen antara lain saraf servikal, saraf torakal, saraf lumbal saraf sakral, saraf coccyx, pleksus bracialis dan pleksus sakralis.Isyarat isyarat yang di hantarkan melalui saraf spinalis melalui tiap segmen medula spinalis yang dapat menimbulkan reaksi motorik setempat di dalam segmen tubuh yang bersifat otomatis.Selain itu juga ada pula reaksi khusus yang disebut refleks. d.Fungsi Otak Otak merupakan komponen sentral dari sistem saraf yang terletak di dalam tengkorak berkomunikasi dengan seluruh tubuh melalui saraf kranial dan sumsum belakang. Otak terdiri atas beberapa bagian yaitu : Otak besar ( cerebrum ) Merupakan bagian yang terluas dan terbesar dari otak .Berfungsi untuk Mengingat pengalaman di masa lalu, pusat persarafan yang menagani aktivitas mental, akal, intelegensi, keinginan dan memori dan juga pusat menangis buang air besar dan buang air kecil. Otak kecil ( cerebellum ) Merupakan pusat koordinasi dan integrasi. Fungsi cerebellum diantaranya yaitu Arthioserebelum ( vestibuloserebelum ) serabut aferen berasal dari telinga dalam yang diteruskan oleh nervus VIII (auditorius ) untuk keseimbangan dan rangsangan pendengaran ke otak. Paleaserebelum ( spinoserebelum ) sebagai pusat penerima impuls dari reseptor sensasi umum medula spinalis dan nervus vagus ( nervus trigeminus) kelopak mata, rahang atas dan bawah, serta otot pengunyah. Dan juga neoserebelum ( pontoserebelum ), korteks serebelum menerima informasi tentang gerakan yang sedang dan yang akan dikerjakan dan mengatur gerakan sisi badan. Batang Otak Batang otak tediri dari beberapa bagian yaitu : - Diensefalon yang berfungsi vasokonstriktor ( mengecilkan pembuluh darah ), repirator ( membantu proses persarafan ),mengontrol kegiatan refleks, membantu kerja jantung. - Mesensefalon berfungsi membantu pergerakan mata,mengangkat kelopak mata dan memutar mata , pusat pergerakan mata. - Pons varoli berfungsi sebagai penghubung antara kedua bagian serebelum, juga antara medula oblongata dengan cerebelum atau otak besar dan pusat saraf nervus trigeminus. - Medula oblongata berfungsi mengontrol otot jantung, mengecilkan pembuluh darah ( vasokonstriktor ), pusat pernafasan, dan mengontrol kegiatan refleks.

e.Fungsi Sistem Saraf Otonom ( SSO ) Autonomic Nervous System (Sistem Saraf Otonom), adalah bagian dari PNS yang berfungsi mengatur kondisi internal manusia. Sistem Saraf Otonom ini juga terdiri dari saraf aferen dan eferen. Saraf Eferen dalam sistem saraf otonom terdiri dari : Sympathetic Nerves ( saraf simpatetik ), yang menstimulasi, mengorganisasi dan memobilisasi sumber-sumber energi dalam tubuh untuk menghadapi situasi yang menakutkan atau tidak menyenangkan Parasymphatetic Nerves ( saraf parasimpatetik ), yang menyimpan energi dalam tubuh dan bereaksi dalam menghadapi situasi yang menyenangkan. 3.Sirkulasi Otak Termasuk Sirkulasi darah di otak yang di isi oleh jaringan yang kaya pembuluh darah untuk memenuhi kebutuhan yang berubah ubah dari metabolisme saraf lokal dan regional. Sifat alami darah adalah bahwa substansi tertentu ( leukosit, eritrosit, dan trombosit ) tersuspensi dalam plasma. Komponen darah cenderung untuk berkumpul dibagian tengah aliran, dan akan bervariasi sesuai dengan ukuran lumen, sehingga sifat darah di arteri yang lebih besar tidak dapat disamakan dengan pembuluh darah yang lebih kecil. Cairan serebrospinalis juga membantu dalam proses sirkulasi otak yaitu hasil skresi pleksus koroid .Cairan ini bersifat alkali bening mirip plasma. Sirkulasi cairan Screbrospinalis, disalurkan oleh pleksus koroid kedalam ventrikel yang ada dalam otak, kemudian cairan masuk kedalam kanalis sumsum tulang belakang dan kedalam ruang subaraknoid melalui ventrikularis. 4.Mekanisme dan Aktivitas Refleks Gerakan merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf.Gerakan secara umumnya terjadi secara sadar namun ada pula gerakan yang terjadi tanpa disadari ( gerak refleks ).Refleks adalah gerakan yang dilakukan tanpa sadar dan merupakan respon segera setelah adanya rangsangan Misalnya terjadi pada saat berkedip , bersin dan batuk. Mekanisme Refleks : Rangsangan ( impuls ) Reseptor ( indra ) Saraf sensorik Sumsum tulang Belakang saraf motorik efektor ( otot ).

Daftar Pustaka Fortin, Jacques. 2006. Visual Ilmu dan Pegetahuan Populer Mengenal Tubuh Manusia. QA Internaional,Jakarta. Syaifuddin, Drs. H. 2006. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Syaifuddin, Drs. H. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Penerbit Salemba Medika, Jakarta. http//:www.wikipedia.com http//:www.artikel kedokteran.com http//:www.scrib.com

Anda mungkin juga menyukai