Anda di halaman 1dari 8

KEMAMPUAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MAKMUR KABUPATEN BIREUEN MENULIS KALIMAT MAJEMUK SETARA DAN KALIMAT

MAJEMUK BERTINGKAT 1. Latar Belakang Lembaga pendidikan di Indonesia merupakan salah satu wadah untuk membentuk manusia Indonesia yang bertanggung jawab terhadap kemajuan bangsa dan negaranya. Hal ini dirumuskan melalui tujuan pendidikan Nasional ialah untuk meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan, keterampilan, mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan agar dapat menumbuhkan manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri, serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa (Ibrahim dkk, 2006:29). Pemerintah telah mengambil beberapa langkah untuk mengadakan perbaikan dalam bidang pendidikan, salah satunya adalah usaha meningkatkan mutu pendidikan. Usaha peningkatan mutu pendidikan itu dilakukan mulai tingkat pendidikan dasar sampai ke tingkat pendidikan tinggi. Salah satu mata pelajaran di SMP yang perlu ditingkatkan adalah mata pelajaran bahasa Indonesia. Pengajaran bahasa Indonesia mencakup pengetahuan kebahasaan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa Indonesia. Siswa dilatih dan dibina agar mampu berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terampil berbahasa lisan maupun tulisan serta mampu menghargai bahasa Indonesia sebagai sikap positif yang timbul dari kepribadiannya. Pengajaran bahasa Indonesia di sekolah bertujuan untuk mewujudkan ketrampilan siswa dalam berbahasa yang baik dan benar pada saat berkomunikasi.

Oleh karena itu, siswa dilatih untuk terampil memanfaatkan unsur-unsur bahasa guna memaparkan gagasan yang dikemukakan dengan baik. Bahasa adalah alat untuk berinteraksi atau alat berkomunikasi, dalam arti, alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep, atau juga perasaan (Chaer, 2004:14). Gagasan yang dikemukakan itu dapat memudahkan siswa dalam proses proses pembelajaran di sekolah. Untuk mencapai tujuan pengajaran bahasa Indonesia tersebut, guru harus benar-benar dapat menyampaikan materi pelajaran sesuai dengan tujuan

pembelajaran. Salah satu materi pembelajaran bahasa Indonesia adalah menulis. Kegiatan menulis ini merupakan komunikasi bahasa yang menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Dalam komunikasi tulisan, terdapat empat unsur yang terlibat, yaitu penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, media tulisan, dan pembaca sebagai penerima pesan. Tarigan (1986:3) menyatakan bahawa menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan kegiatan yang bersifat produkrif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis, seorang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata (Tarigan, 1986:4). Keterampilan menulis ini menggunakan kalimat sebagai media untuk menyampaikan pesan. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Jadi, kalimat yang dihasilkan harus mampu mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan seseorang. Dengan kata lain, kalimat haruslah berisi kelengkapan pesan atau isi yang ingin disampaikan.

Kelengkapan isi atau pesan yang disampaikan berhubungan dengan unsurunsur fungsional kalimat. Setiap kata atau frasa dalam kalimat mempunyai fungsi yang mengaitkannya dengan kata atau frasa lain yang ada dalam kalimat tersebut. Keterkaitan unsur-unsur fungsional itu dapat mengahasilkan kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Chaer (2005:243) mengemukakan bahwa apabila kalimat tersebut terdiri atas satu klausa, maka disebut kalimat tunggal. Sebaliknya, apabila klausa dalam kalimat terdapat lebih dari satu, maka kalimat itu disebut kalimat majemuk. Kalimat majemuk ini dibagi lagi ke dalam dua jenis, yaitu kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Chaer (2005:244) mengatakan bahwa kalimat majemuk setara merupakan kalimat majemuk yang klausa-klausanya memiliki status yang sama, yang setara, atau yang sederajat. Klausa-klausa dalam dalam kalimat majemuk setara secara eksplisit dihubungkan dengan konjungsi koordinatif atau setara, seperti dan, atau, tetapi, dan lalu (Chaer, 2005:244). Kalimat majemuk bertingkat merupakan kalimat majemuk yang hubungan antara klausa-klausanya tidak setara atau sederajat (Chaer, 2005:244). Kalimat majemuk bertingkat ini terdiri atas anak kalimat dan induk kalimat. Dikatakan anak kalimat karena tidak dapat berdiri sendiri apabila dipisahkan dengan induk kalimat sedangkan induk kalimat apabila dipisahkan dengan anak kalimat masih dapat berdiri sendiri. Klausa-klausa dalam kalimat majemuk bertingkat dihubungkan dengan konjungsi subordinatif atau bertingkat, seperti kalau, ketika, meskipun, dan karena. Sesuai dengan kurikulum pada SMP/MtsN, pembelajaran keterampilan menulis yang diajarkan di SMP/MTsN didasarkan pada Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang telah ditetapkan sesuai dengan kurikulum. Standar

Kompetensi (SK) yang berisi Mengungkapkan informasi dalam bentuk laporan, surat dinas, dan petunjuk sedangkan Kompetensi Dasar (KD) adalah Menulis laporan dengan bahasa yang baik dan benar (Alamsyah, 2009:237). Ketika materi ini diajarkan, guru tidak hanya mengajarkan tentang cara membuat laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar saja. Namun demikian, guru juga harus mengajarkan tentang kalimat yang terdapat dalam laporan tersebut, baik itu kalimat tunggal maupun kalimat majemuk. Guru harus mengajarkan siswa cara menulis kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Kemudian siswa diharapkan dapat menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Melalui bahan pelajaran ini, siswa diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan penggunaan bahasa baik secara lisan maupun tulisan dalam mengembangkan gagasan atau pikiran yang ingin diutarakan. Dalam kenyataannya, masih ada siswa yang belum memahami cara mengembangkan gagasan atau pikirannya dengan baik dan benar melalui kalimat yang ditulisnya. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan siswa tentang cara menulis kalimat. Kurangnya pengetahuan tentang menulis kalimat menyebabkan siswa kesulitan dalam menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Penyampaian kalimat yang seharusnya ditulis dalam bentuk kalimat majemuk setara, sering ditulis menjadi kalimat majemuk bertingkat atau dalam bentuk kalimat tunggal begitu juga sebaliknya. Rendahnya kemampuan siswa dalam menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat dapat disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, kurangnya latihan yang diberikan guru. Kedua, pelaksanaan kegiatan belajar

mengajar di kelas yang kurang bervariasi. Ketiga, kurangnya tugas yang diberikan guru. Beranjak dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian secara khusus tentang kemampuan siswa dalam menulis kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk bertingkat dengan judul Kemampuan Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Makmur Kabupaten Bireuen Menulis Kalimat Majemuk Setara dan Kalimat Majemuk Bertingkat.

2. Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, ada beberapa yang menjadi masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut. 1) Bagaimana kemampuan siswa mengenal konjungsi dalam kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. 2) Bagaimana kemampuan siswa menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kemampuan sisiwa menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Secara khusus, tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1) Mendeskripsikan kemampuan siswa mengenal konjungsi dalam kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat;

2) Mendeskripsikan kemampuan siswa menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

4. Manfaat Penelitian Penelitian ini penting dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh guru dalam meningkatkan kemampuan siswa mengenai cara menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Selanjutnya, hasil penelitian ini juga dapat bermanfaat bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan pengalaman, khususnya tentang kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat.

5. Sumber Data Menurut Arikunto (2006:129) sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Sumber data penelitian ini adalah seluruh unsur yang jadi subjek penelitian. Subjek penelitian yang diteliti adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Makmur tahun ajaran 2010/2011 yang berjumlah 46 orang siswa yang terbagi ke dalam dua kelas. Tabel I Subjek Penelitian No 1 2 Kelas VIII VIII-1 VIII-2 Jumlah Jumlah Siswa 23 orang 23 orang 46 orang Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan 10 orang 13 orang 9 orang 14 orang 19 orang 27 orang

6. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode ini digunakan untuk mendeskripsikan sejelas-jelasnya hasil penelitian yang dilakukan. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif. Oleh karena itu, langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian ini adalah mengumpulkan data, menganalisis data, dan mengambil kesimpulan.

7. Teknik Pengumpulan Data Data penelitian ini dikumpulkan melalui teknik tes. Tes dilakukan dengan memberikan kata kunci yang berupa konjungtor kepada siswa sebanyak 20 konjungtor. Konjungtor tersebut terdiri dari 10 konjungtor kalimat majemuk setara dan 10 konjungtor kalimat majemuk bertingkat. Siswa diminta untuk menulis kalimat dengan menggunakan kata kunci atau konjungtor menjadi kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Setiap jawaban yang benar diberi skor 5 dengan skor maksimum 100.

8. Teknik Pengolahan Data Pengolahan data dilakukan untuk mengetahui kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Makmur menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Data penelitian ini diolah secara statistik deskriptif. Analisis data dilakukan dengan cara mencari nilai rata-rata (mean) dari hasil jawaban siswa. Langkah-langkah analisis data sebagai berikut:

1) menyusun nilai kemampuan siswa menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat; 2) mendistribusikan nilai siswa dalam tabel frekuensi; 3) mencari nilai rata-rata (mean) dengan menggunakan rumus rata-rata hitung (Umar, 2005:100) sebagai berikut. M=

fX
N

Keterangan: M ialah rata-rata f ialah frekuensi X ialah nilai N ialah banyaknya data Setelah nilai rata-rata diperoleh maka dapat ditentukan bagaimanakah tingkat kemampuan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Makmur menulis kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat dengan cara menentukan klasifikasi penilaian dengan menggunakan skala Depdiknas (2006:57) sebagai berikut. Tabel 2 Kualifikasi Penilaian Kualifikasi Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat kurang

No 1 2 3 4 5

Skor 85-100 70-84 56-69 40-55 39

Anda mungkin juga menyukai