Anda di halaman 1dari 6

July 20, 2013

GUIDELINE

PEDOMAN KLINIS UNTUK DOKTER UMUM


(1)

TEMA
TUBERKULOSIS

DEFINISI
Tuberculosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC (Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman TBC menyerang paru, tetapi dapat juga organ tubuh lainnya. Sumber penularan adalah penderita TB BTA positif, kuman disebarkan ke udara pada waktu bersin atau batuk, daya penularan ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya. Resiko penularan adalah orang-orang yang memiliki daya tahan rendah, gizi buruk atau penderita HIV

PEDOMAN DIAGNOSTIK
ICD X A.15/A.16 KOMPETENSI 4 : mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas LIHAT DI HALAMAN BERIKUT

PEDOMAN PENATALAKSANAAN
LIHAT TABEL DIBAWAH

TBC BY Adolfina

July 20, 2013

GUIDELINE

PEDOMAN DIAGNOSTIK TBC


Anamnesis : Penderita mengeluh : batuk terus menerus dan berdahak selama tiga minggu atau lebih Gejala tambahan yang sering dijumpai : dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas dan rasa nyeri dada, badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari 1 bulan Klinis : Terdapat kelainan pada lapangan atas kedua paru atau pada segmen apikobasalis, bila terdapat infiltrat yang luas maka ditemukan stemfremitus meningkat, perkusi redup, bunyi pokok vesikuler meningkat dan adanya bunyi tambahan ronkhi halus nyaring dan krepitasi Bila ada kavitas terdengar bunyi amforik Penunjang : BTA 3 kali (SPS) : positif bila 2 sediaan memberikan hasil positif Darah rutin : LED meningkat, hitung jenis dominan limfosit Foto thoraks PA relevans untuk TB paru seperti adanya infiltrat, eksudat, kaseosa , kavitas dinding tipis (non sklerotik), milier Khusus : tes Mantoux, biakan dari Mycobacterium tuberculosis
TBC BY Adolfina 2

July 20, 2013

GUIDELINE

Tersangka Penderita TB (Suspek TB)

Periksa dahak : Sewaktu Pagi Sewaktu (S P S)

Hasil BTA: +++ ++-

Hasil BTA: +--

Hasil BTA: ---

Periksa Rontgen Dada

Beri Antibiotika Spektrum Luas

Hasil Mendukung TB

Hasil Tidak Mendukung TB

Tidak Ada perbaikan

Ada perbaikan

Penderita TB BTA positif

Ulangi Periksa Dahak : SP-S

Hasil BTA : +++ +++--

Hasil BTA : ---

Periksa Rontgen Dada

Hasil Mendukung TB

Hasil Rontgen Negatif

TB BTA negatif Rontgen Positif

Bukan TB Penyakit lain

TBC BY Adolfina

July 20, 2013

GUIDELINE

PEDOMAN PENATALAKSANAAN

TUJUAN PENGOBATAN TB
Menyembuhkan Penderita Mencegah Kematian Mencegah Kekambuhan Menurunkan Tingkat Penularan

PRINSIP PENGOBATAN TB
Dosis tunggal, sebaiknya pada saat perut kosong. Perlu dilakukan dengan pengawasan langsung (Directly Observe Treatment = DOT). Dalam dua tahap, yaitu : Tahap intensif Setiap hari minum obat Penderita menular menjadi tidak menular dalam kurun waktu 2 minggu. Sebagian besar TB BTA positif menjadi BTA negatif (konversi) pada akhir pengobatan intensif. Perlu pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya kekebalan obat. Tahap Lanjutan Penting untuk membunuh kuman persister (dormant) sehingga mencegah terjadinya kekambuhan.

JENIS DAN DOSIS OAT


ISONIASID (H) = INH, RIFAMPISIN (R) PIRAZINAMID (P) STREPTOMISIN (S) ETHAMBUTOL (E)

TBC BY Adolfina

July 20, 2013

GUIDELINE

PANDUAN OAT DEWASA


Tahap Tahap Intensif Lanjutan (dosis (Dosis 3 x harian) seminggu) Isoniazid (H) @300 mg Rifampisin @450 mg Pirazinamid (Z) @500 mg Etambutol (E) @250 mg Isoniazid (H) @300 mg Rifampisin @450 mg Pirazinamid (Z) @500 mg Etambutol (E)
@250 mg / 500 mg

PANDUAN OAT

1 1 1 3

2 1

KATEGORI I

Penderita baru TB Paru BTA Positif. Penderita TB Paru BTA Negatif Rontgen Positif yang sakit berat. Penderita TB Extra Paru berat.

2HRZE/ 4H3R3

1 1 3 3
0,75 g

1 1 3 3

2 1

KATEGORI II

Penderita kambuh (Relaps). Penderita gagal (Failure). Penderita dengan pengobatan setelah lalai (after default).

2HRZES/ HRZE/ 5H3R3E3

1 2

Streptomisin inj

KATEGORI III

Penderita baru BTA negatif dan rontgen positif sakit ringan. Penderita extra paru ringan, yaitu TB kelenjar limfe (limfadenitis), pleuritis eksudativa unilateral, TB kulit, TB tulang (kecuali tulang belakang, sendi) dan kelenjar adrenal. Diberikan setelah tahap intensif. Untuk penderita yang BTA positif & masih tetap positif pada akhir tahap intensif

2HRZ/ 4H3R3

Isoniazid (H) @300 mg Rifampisin @450 mg Pirazinamid (Z) @500 mg Isoniazid (H) @300 mg Rifampisin @450 mg Pirazinamid (Z) @500 mg Etambutol (E) @250 mg

1 1 3

2 1

1 1 3 3

OBAT SISIPAN

HRZE

Pemantauan : 1. Akhir fase intensif (A) 2. 1 bln sblm pengobatan berkahir (1AP) 3. Akhir pengobatan (AP) pemeriksaan ulang dahak 2x (pagi & sewaktu) negatif jika ke-2 hasil spesimen negatif

TBC BY Adolfina

July 20, 2013 TIPE

GUIDELINE HSL ( -) (+) (-) (+) (-) (+) (-) 1AP atau AP (+) (-) (+) TINDAK LANJUT Tahap lanjutan dimulai OAT sisipan selama 1 bulan. Jika setelah sisipan masih tetap positif, tahap lanjutan tetap diberikan Sembuh Gagal, ganti dengan OAT kategori II mulai dari awal Teruskan penngobatan dengan tahap lanjutan OAT sisipan 1 bulan. Jika setelah sisipan masih tetap positif, teruskan pengobatan tahap lanjutan. Jika ada fasilitas, rujuk untuk uji kepekaan obat Sembuh Belum ada pengobatan, disebut kasus khronik, jika mungkin, rujuk ke spesialis. Bila tidak mungkin, beri INH seumur hidup Terus ke tahap lanjutan Ganti dengan kategori II, mulai dari awal

(A) Kategori I

1AP atau AP

(A) Kategori II

BTA - & Ro + dgn kat III (ringan) or kat I (berat)

(A)

DAFTAR PUSTAKA

1. KEMENKES RI. DITJEN PENGENDALIAN P2 & PENGENDALIAN LINGKUNGAN. Pedoman Nasional Pengandalian Tuberkulosis. 2011.

TBC BY Adolfina

Anda mungkin juga menyukai