BAB I
PENDAHULUAN
A.
Teori Umum Setiap bangunan sipil seperti gedung, jembatan, jalan raya, terowongan,menara, dam/tanggul dan sebagainya harus mempunyai pondasi yang dapat mendukungnya. Istilah pondasi digunakan dalam teknik sipil untuk mendefenisikan suatu konstruksi bangunan yang berfungsi sebagai penopang bangunan dan meneruskan beban bangunan di atasnya (upper structure) ke lapisan tanah yang cukup kuat daya dukungnya. Untuk itu, pondasi bangunan harus diperhitungkan agar dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap berat sendiri, bebanbeban yang bekerja, gaya gaya luar seperti tekanan angin, gempa bumi dan lain lain.
Rumusan masalah. Dalam pembahasan ini masalah yang akan dibahas adalah :
a. Pengertian Pondasi b. Syarat Syarat Pondasi c. Macam Macam Pondasi
C.
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pondasi Pondasi bangunan adalah kontruksi yang paling terpenting pada suatu bangunan. Karena pondasi berfungsi sebagai penahan seluruh beban (hidup dan mati ) yang berada di atasnya dan gaya gaya dari luar. Pondasi merupakan bagian dari struktur yang berfungsi meneruskan beban menuju lapisan tanah pendukung dibawahnya. Dalam struktur apapun, beban yang terjadi baik yang disebabkan oleh berat sendiri ataupun akibat beban rencana harus disalurkan ke dalam suatu lapisan pendukung dalam hal ini adalah tanah yang ada di bawah struktur tersebut. Pengertian umum untuk Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lain-lain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan.
B.
Syarat Syarat Pondasi Untuk memilih tipe pondasi yang perlu diperhatikan adalah apakah pondasi itu
cocok untuk berbagai keadaan di lapangan dan apakah pondasi itu memungkinkan untuk diselesaikan secara ekonomis sesuai dengan jadwal kerjanya? Sehingga pondasi yang merupakan bagian dari konstruksi bangunan harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain:
MENGGAMBAR REKAYASA PONDASI 1. Cukup kuat untuk mencegah/menghindarkan timbulnya patah geser yang
antara lain, tanah mengembang, tanah menyusut, tanah yang tidak stabil, kegiatan pertambangan dan gaya mendatar dari gempa bumi.
3. Menahan
gangguan
dari
unsur-unsur
kimiawi
di
dalam
tanah
baik
tidak cukup kuat dan kurang memenuhi persyaratan tersebut diatas, dapat menimbulkan kerusakan pada bangunannya. Akibat yang ditimbulkan oleh kerusakan ini, memerlukan perbaikan dari bangunannya bahkan kemungkinan terjadi seluruh bangunan menjadi rusak dan harus dibongkar. Di samping itu, tidak boleh terjadi penurunan melebihi batas yang diijinkan. Macam-Macam Kemungkinan Pondasi
1. Keadaan Tanah yang Kering (tidak dapat diperngaruhi air hujan dan sebagainya
dengan air di dalam tanah sedikit atau dalam sekali, gunung).Jika daya dukung bagus pake pondasi lajur atau umpak. Kalau tidak, bisa pake plat beton.
2. Keadaan Tanah yang Basah (mungkin terjadi longsor akibat terkena air hujan
atau air di bawah permukaan) biasanya digunakan dinding bendungan. Paku bumi dari kayu hanya boleh digunakan di bawah permukaan air tanah permukaan terendah karena bahaya pembusukan.
3. Pondasi di Dalam Air pada prinsipnya dapat digunakan cara seperti pada pondasi
pada tanah basah yaitu menggunakan dinding bendungan dan pondasi paku bumi kayu atau beton bertulang. Kemudian juga dengan menimbun batu kali selebar mungkin dengan ketinggian di atas permukaan air.
5
Sebelum memulai pengerjaan pondasi, terlebih dahulu harus memenuhi syarat syarat secara :
a. Fungsional : mampu mendukung dan menyalurkan dengan baik beban- beban
diatasnya
b. Struktural : tidak ambles dan tidak berubah bentuk
C.
Macam Macam Pondasi Secara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada di atasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga bisa dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada di atas tanah yang keras.
a. Pondasi Dangkal
Disebut Pondasi dangkal karena kedalaman masuknya ke tanah relatif dangkal, hanya beberapa meter masuknya ke dalam tanah. Salah satu tipe yang sering digunakan ialah pondasi menerus yang biasa pada rumah-rumah, dibuat dari beton atau pasangan batu,meneruskan beban dari dinding dan kolom bangunan ke tanah keras. Pondasi dangkal dapat dibedakan menjadi beberapa jenis :
Pondasi Pasangan Batu Kali Menerus
Pondasi
ini
digunakan
oleh
sebagian besar rumah satu lantai (terutama rumah-rumah di perumahan) di Indonesia. Pondasi ini dipasang menerus sepanjang dinding dinding serta kolom-kolom berdekatan.
Pondasi Telapak/Footplat
bangunan
untuk
mendukung
telapak berbentuk seperti telapak kaki seperti ini.Pondasi gunanya untuk mendukung kolom baik untuk rumah satu dua lantai. Jadi, pondasi ini diletakkan tepat pada kolom bangunan.Pondasi ini terbuat dari beton bertulang. Dasar
Pondasi telapak menerus adalah pondasi telapak yang dibuat memanjang sepanjang dinding. Ini adalah versi menerus dari pondasi footplat. Seperti ilustrasi di bawah ini.
Pondasi Umpak
Pondasi umpak dijumpai pada rumah kayu, rumah-rumah adat, rumah jaman dulu. Pondasi jenis ini masih bisa ditemui di perdesaan, yang mayoritas rumahnya masih berstruktur kayu. Rumah nenek anda pun mungkin masih menggunakannya. Pondasi umpak merupakan pondasi setempat, terletak di bawah kolom kayu atau bambu. Biasanya menggunakan material batu kali yang dipahat, pasangan batu ataupun pasangan bata. Berhubung rumah seperti itu menggunakan material kayu sebagai struktur utamanya, berat sendiri bangunan cukup ringan, sehingga pondasi ini cukup kuat untuk meneruskan beban ke tanah.
Pondasi Rakit
Bila di kedalaman dangkal ditemui tanah yang lunak untuk diletakkan pondasi, maka solusinya bisa menggunakan pondasi rakit. Pondasi rakit bisa digunakan untuk mendukung bangunan yang terletak di tanah lunak. Selain itu, pondasi ini juga berguna untuk mendukung kolom-kolom yang jaraknya terlalu berdekatan tidak mungkin untuk dipasangi telapak satu per satu, solusinya yakni dijadikan satu kekakuan.
b. Pondasi Dalam
Pondasi tiang kayu Pondasi tiang kayu sangat cocok untuk daerah rawa. Biasanya dapat menahan beton hingga 25 ton tiap tiang. Dan juga dapat dipergunakan untuk memperbaiki daya dukung tanah lunak yang biasa disebut dengan cerucuk.
Pemakaian tiang baja memiliki keuntungan yaitu kekuatannya sangat besar sehingga dalam pengangkutan dan pemancangannya tidak menumbulkan bahaya patah. Namun, memiliki kelemahan tidak tahan terhadap korosi. Tanah yang dapat menyebabkan karat adalah tanah rawa, tanah payau dan tanah-tanah yang mengandung alkali. Sehingga,dalam pemakaiannya harus dilakukan
perlindungan, yaitu pemilihan mutu baja dan melakukan pelapisan permukaan baja dengan lapisananti karat.C.
Tiang
pancang
ini
dikerjakan
dengan
cara
penumbukan.
Diametertiang franki berkisar antara 50-55 cm dengan daya dukungmaksimum 150 ton dan kedalaman mencapai 27 m. Diameter dasarnya 70-80 cm. Sebaiknya hindari diameter yang besar, bilaperlu kedalaman tiang ditambah untuk memperkecil diameternya.Tiang franki cocok untuk mendukung beban yang besar pada kedalaman yang dangkal atau menembus lapisan tanah lunak yang dalam hingga mencapai tanah keras.
Tiang Raymond Tiang simpleks Tiang bor
Pondasi Bored pile digunakan untuk bangunan berlantai banyak seperti rumah susun yang memiliki lantai 4-8 lantai dengan
9
kedalaman
lebih
dari
meter.
Digunakan
untuk
pondasi
bangunan bangunan tinggi. Pondasi ini berdiameter 20 Cm keatas. Dan biasanya pondasi ini terdiri dari 2 atau lebih yang diatasnya terdapat pile cap. Pondasi ini berbentuk seperti paku yang kemudian ditancapkan kedalam tanah dengan menggunakan alat berat seperti crane
sekitarnya. Pondasi ini cocok digunakan pada tempat-tempat yang padat oleh bangunan-bangunan. Namun, pembuatannya memerlukan peralatan yang besar, sehingga hanya digunakan pada proyek besar.
Tiang strauss Urutan pengerjaan tiang strauss yaitu :
Pengeboran
Pengecoran
Penumbukan
Penulangan
Pondasi ini dibuat dengan menggunakan perangkat alat bor yangdinamakan Strauss D40 dengan kemampuan :
Dapat melakukan pengeboran berdiamater 30-60 cmdengan
kedalaman 5m - 40m.
Dapat
unitmesin bor per hari (8jam kerja) dalam kondisi normal 4m pada system wash boring dan 2m pada system dry boring.
Tiang bump
Pondasi tiang bump dapat dibuat dengan kemiringan. Hal ini akan menambah daya dukung pondasi baik tekanan maupun tarikan.
Pondasi bump sangat cocok untuk pondasi transmisi dan sejenisnya yang memungkinkan adanya gaya-gaya tarikan bangunan-bangunan dengan berat sedang (4-5 lantai), yang kondisi tanah kerasnya sangat dalam, sehingga penggunaan pondasi jenis lain sangat mahal.
3. Tiang komposit
Seperti yang kita ketahui bahwasanya tipe pondasi cukup banyak macamnya dan itu tergantung pondasi yang dari satu sering fungsi di antara digunakan dan tipe adalah kegunaannya..Salah
pondasi tiang pancang Tiang pancang pada dasarnya sama dengan bore pile, hanya sjayang membedakan bahan dasarnya.Tiang pancang menggunakan beton jadi yang langsung ditancapkan langsung ketanah dengan menggunakan mesin pemancang. Karena ujung tiang pancang lancip menyerupai paku,oleh karena itu tiang pancang tidak memerlukan proses pengeboran.
11
Dalam atas :
merencanakan
pondasi
untuk
suatu
konstruksi
dapat
pondasitersebut.
b. Besarnya beban dan berat dari bangunan atas.3. c. Kondisi tanah dimana bangunan tersebut akan didirikan d. Biaya pondasi dibandingkan dengan bangunan atas
Secara umum pemakaian pondasi tiang pancang dipergunakan apabila tanah dasar dibawah bangunan tersebut tidak mempunyai daya dukung (bearing capacity) yang cukup untuk memikul berat bangunan dan beban diatasnya, dan juga bila letak tanah keras yang memiliki daya dukung yang cukup untuk memikul berat dari beban bangunan diatasnya terletak pada posisi yang sangat dalam. Berdasarkan hal tersebut , maka dalam mendesain Pondasi tiangpancang mutlak diperlukan data data mengenai :
a. b.
Data tanah dimana bangunan akan didirikan Daya dukung dari tiang pancang itu sendiri (baik single pile
ataupun grouppile)3.
c.
tambahan) Perencanaan pondasi ditinjau dari pembebanan vertikal dan horizontal dimana daya dukung tanah telah dihitung harus lebih besar dari beban ultimate. Berdasarkan data tanah dapat dilihat lapisan tanah keras pada lapisan dalam sehingga digunakan pondasi dalam yaitu pondasi tiang pancang.
2.
Prosedur Perencanaan
Menentukan kriteria perencanaan, seperti beban-beban yang dasar tumpuan (poer), parameter tanah, situasi dan
bekerjapada
kondisibangunan di sekitar lokasi, besar pergeseran yang diijinkan, teganganijin dari bahan-bahan pondasi.
b.
dalamkelompok tiang.
f. Memeriksa beban yang bekerja pada setiap tiang masih termasuk
dalambatas daya dukung yang diijinkan yang dihitung pada langkah no.4diatas. Bila hasilnya melampaui daya dukung yang diijinkan untuk setiap tiang, maka perkiraan diameter, jumlah atau susunan tiang harusdiganti.
g. h.
Menghitung daya dukung mendatar sebuah tiang dalam kelompok. Menghitung beban horizontal yang bekerja pada setiap tiang
dalamkelompok.
i. Menghitung penurunan.Perhitungan penurunan tiang pancang, tegangan
pada tanah akibat beratbangunan dan muatannya dapat diperhitungkan merata pada kedalaman 2/3 Lp dan disebarkan 30.
j. Merencanakan struktur tiang. 13
3.
Dikarenakan begitu pentingnya peranan dari pondasi tiang pancang tersebut, maka jika pembuatannya dibandingkan dengan pembuatan pondasi lain, pondasi tiang pancang ini mempunyai beberapa keuntungan sebagai berikut :
a.
lokasi dan lainnya), lebih murah bila dikonversikan dengan kekuatan yang dapat dihasilkan.
b. c.
Pelaksanaannya lebih mudah. Di Indonesia, peralatan yang digunakan tidak sulit untuk
didapatkan.
d.
A. Kesimpulan
Pondasi adalah Struktur bagian bawah bangunan yang berhubungan langsung dengan tanah, atau bagian bangunan yang terletak dibawah permukaan tanah yang mempunyai fungsi memikul beban bagian bangunan lainnya di atasnya. Pondasi harus diperhitungkan untuk dapat menjamin kestabilan bangunan terhadap beratnya sendiri, beban-beban bangunan (beban isi bangunan), gaya-gaya luar seperti: tekanan angin,gempa bumi, dan lainlain. Disamping itu, tidak boleh terjadi penurunan level melebihi batas yang diijinkan. Ada 2 jenis pondasi yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Diharapkan untuk memperhatikan kondisi tanah sebelum menentukan pondasi yang tepat agar bangunan tidak runtuh.
B. Saran
Saat ini jenis pondasi dalam sangat bervariasi, karena itu diharapkan agar ada penelitian yang menemukan inovasi baru untuk jenis ataupun metode pengerjaan pondasi dalam yang kuat dan efisien.
15