Anda di halaman 1dari 4

GEJALA TRANSIEN RLC (D5)

Keysha Wellviestu Zakri, Maylita Martani. Jurusan Fisika, Fakultas FMIPA dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember,Surabaya 60111 E-mail:wzkeysha@yahoo.com
Abstrak- Telah dilakukan percobaan RLC (D5). Percobaan dilakukan dengan bertujuan untuk menunjukkan bentuk keluaran tegangan terhadap waktu pada rangkaian RL seri dan RC seri, menentukan tetapan waktu () pada sinyal keluaran rangkaian RL seri dan RC seri, serta menampilkan bentuk sinyal pada osiloskop. Peralatan yang digunakan dalam percobaan kali ini antara lain resistor 100 , induktor 2,5 mH, kapasitor 33F, osiloskop, kabel penghubung, generator function, dan project board. Percobaan ini mendapatkan data berupa nilai Vmax dan Vmin pada indoktor dan kapasitor yang digunakan. Di percobaan ini dilakukan 5 kali pengulangan untuk rangkaian RL dan RC dan sekali pengulangan untuk RLC.bentuk sinyal yang ditampilkan oleh rangkaian RL adalah sinyal yang tidak stabil ,sedangkan untuk rangkaian RC adalah sinyal kotak, dan bentuk sinyal RLC adalah perpaduan dari keduanya. Ini menunjukkan adanya gejala transien yang terjadi pada rangkaian . Kata kunci gejala peralihan/transien, rangkaian seri RLC pada arus AC. I. PENDAHULUAN Dalam kehidupan sehari hari kita tidak bias memungkiri bahwa banyak peralatan listrik/elektronik yang sering kita gunakan ,namun kebanyakan dari kita sering melupakan prinsip kerja dari alat-alat tersebut baik yang kapasitif maupun induktif. Pada percobaan ini kita akan mencoba untuk mengetahui gejala yang terjadi pada yrangkaian kapasitif,induktif maupun perpaduan antara keduanya. Rangkaian-rangkaian yang akan ditinjau sangat sederhana, akan tetapi rangkaian-rangkaian tersebut cukup untuk menunjukkan suatu gejala transien yang terjadi dalam rangkaian induktif dan kapasitif.Pada percobaan kali ini akan dibahas berbagai permasalahan yang berhubungan dengan rangkain RLC dan gejala yang terjadi pada rangkaian elektronika. Percobaan kali ini bertujuan untuk menunjukkan bentuk keluaran tegangan terhadap waktu pada rangkaian RL seri dan RC seri, menentukan tetapan waktu () pada sinyal keluaran rangkaian RL seri dan RC seri, serta menampilkan bentuk sinyal pada osiloskop. Seperti dketahui ada 2 ( dua ) macam sumber energi, yaitu : energi luar ( external energy ) dan energi dalam ( internal energy ). Energi luar dihasilkan oleh sumber energi luar, seperti baterai atau generator, yang akan menghasilkan respons paksaan ( forced response ).Energi dalam adalah energi yang tersimpan didalam suatu induktor dalam bentuk medan maknet atau didalam suatu kapasitor dalam bentuk medan listrik, yang akan menghasilkan respon alami ( natural response ).[2] Rangkaian-rangkaian dalam respons alami tidak mempunyai sumber energi luar, maka disebut dengan respons tanpa sumber.Respons tanpa sumber disebut juga dengan respons alami, respons transient, respons bebas atau fungsi komplementer, akan tetapi karena sifat-sifat yang lebih diskriptif, maka sering disebut dengan respons alami. Respons paksaan adalah respons yang secara kontinyu tetap ada pada rangkaian selama energi luar diberikan pada rangkaian dan akan dibahas pada pembahasan selanjutnya, sedangkan respons alami adalah respons yang secara perlahan-lahan akan hilang karena dissipasi energi dalam tahanan. Periode permulaan pada saat terjadi hingga berakhirnya respons alami disebut dengan periode transient. Transient terjadi bila ada perubahan secara tibatiba dari tegangan atau arus pada harga yang satu ke harga yang lain. Setelah respons alami hilang, kondisi dikatakan mencapai keadaan tunak / mantap ( steady state ). Respons lengkap ( complete response ) adalah kombinasi dari respons alami dan respons paksaan. [3] Untuk mencari nilai i(t) pada rangkaian RL dapat digunakan persamaan:

di R dt .............................................(2.1) i L
Dapat diperoleh nilai i sebagai fungsi t dengan mengintegralkan persamaan diatas

dx R dy ......................................(2.4) x L to i ( to )
ln i (t ) R t .........................................(2.5) i (0) L

i (t )

Berdasarkan definisi logaritma natural, maka diperoleh

i (t ) i (0)e ( R / L )t ........................................(2.6)
Perubahan arus yang instan tidak dapat terjadi pada induktor, sehingga didapat

i (t ) I 0 e ( R / L ) t , t 0 ..................................(2.7)
Diketahui bahwa nilai tegangan merupakan perkalian antara arus dan hambatan, berdasarkan hal tersebut maka diperoleh

v iR I 0 Re ( R / L ) t , t 0 .......................(2.8)
Pada persamaan (2.7) dan (2.8) terdapat bentuk e . Koefisien tersebut menunjukkan nilai saat dimana arus atau tegangan mendekati nol. Rasio diatas disebut tetapan waktu, yang dapat dituliskan
( R / L )t

L .....................................(2.9) R

untuk mencari nilai i(t) pada rangkaian Respon natural rangkaian RC :

dv v 0 ..............................(2.10) dt R

Dengan membandingkan persamaan (2.10) dengan persamaan (2.1) dapat dibuktikan bahwa

v(t ) v(0)e (1/ RC ) , t 0 ........................(2.11)


Diketahui bahwa besar tegangan kapasitor sama dengan tegangan sumber. Tetapan waktu rangkaian RC sama dengan besar resistansi dan kapasitansi, atau dapat dituliskan RC .....................................(2.12)[1] Osiloskop adalah alat ukur elektronika yang berfungsi memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar dapat dilihat dan dipelajari. Osiloskop dilengkapi dengan tabung sinar katode. Secara umum osiloskop berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati. [4] Osiloskop biasanya digunakan untuk mengamati bentuk gelombang yang tepat dari sinyal listrik. Selain amplitudo sinyal, osiloskop dapat menunjukkan distorsi, waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik) dan waktu relatif dari dua sinyal terkait. Semua alat ukur elektronik bekerja berdasarkan sampel data, semakin tinggi sampel data, semakin akurat peralatan elektronik tersebut. Osiloskop, pada umumnya juga mempunyai sampel data yang sangat tinggi, oleh karena itu osiloskop merupakan alat ukur elektronik yang mahal. Jika sebuah osiloskop mempunyai sampel rate 10 Ks/s (10 kilo sample/second = 10.000 data per detik), maka alat ini akan melakukan pembacaan sebanyak 10.000 kali dalam sedetik. Jika yang diukur adalah sebuah gelombang dengan frekuensi 2500Hz, maka setiap sampel akan memuat data 1/4 dari sebuah gelombang penuh yang kemudian akan ditampilkan dalam layar dengan grafik skala XY. [4] II. METODE Peralatan yang digunakan dalam percobaan kali ini antara lain resistor 100 , induktor 2,5 mH, kapasitor 33F, osiloskop, kabel penghubung, generator function, dan project board. Gambar 3.2 Rangkaian seri RC

Gambar 3.3 Rangkaian seri RLC Percobaan pertama dilakukan untuk mengamati tegangan keluaran terhadap waktu pada rangkaian RL seri. Langkah pertama percobaan dilakukan dengan merangkai peralatan sesuai skema berikut. Setelah peralatan dirangkai sesuai dengan skema kerja, diatur masukan 5 volt. Kemudian setelah dipastikan peralatan telah terangkai dengan baik, maka generator function dinyalakan. Pada layar osiloskop akan tampak gambar sinyal keluaran. Gambar tersebut lalu difoto untuk kemudian data yang tertera didalamnya digunakan untuk mengamati terjadinya gejala transien dan setelah itu akan dihitung tetapan waktu sinyal keluaran . Langkah-langkah diatas juga dilakukan pada percobaan dengan skema 3.2 dan 3.3

III.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada percobaan ini digunkan resistor (R) = 100, induktor ( L) =2,5 mH, kapasitor (C)= 33 x 10 -6F Tabel 1 Data Percobaan Rangkaian RL Seri Vin(V) Vmax(V) Vmin(V) f(Hz) 5 5 5 5 5 Rata
2

T(s) 0,00204 0,00032 0,00080 0,00204 0,00012 0,00106

5 4,8 4,8 5,6 4,4 4,92

-4,4 -4,8 -4,6 -3,8 -4,8 -4,48

490,2 3125 1250 490,2 8333 2737,68

Gambar 3.1 Rangkaian seri RL

Tabel 2 Data Percobaan Rangkaian RC Seri Vin(V) Vmax(V) Vmin(V) f(Hz) 5 5 5 3 3 3 -3 -3 -3 490,2 484,4 490,2

T(s) 0,00204 0,00206 0,00204

5 5 Rata
2

3 3 3

-3 -3 -3

490,2 490,2 489,04

0,00204 0,00204 0,00204

daya /charging terlebih dahulu sebelum mencpai kondisi steady state dimana grafik akan datar.

Tabel 3 Data Percobaan Rangkaian RLC Seri Vin(V) Vmax(V) Vmin(V) f(Hz) 5 3 -3,4 471,7

Dari data yang telah diperoleh, dilakukan perhitungan untuk mencari konstanta waktu, seperti berikut: Untuk Perhitungan pasa percobaan RL

Gambar 4.1 Gambar yang dihasilkan pada rangkaian RL

Dimana: Sehingga:

Gambar 4.2 Gambar yang dihasilkan pada rangkaian RC Untuk Perhitungan pada percobaan RC

Sehingga: Gambar 4.3 Gambar yang dihasilkan pada rangkaian RLC Pada percobaan pertama yaitu rangkaian RL grafik yang ddibentuk adalah grafik yang berbentuk naik turun dan bukan merupakan grafik dari sinyal kotak ,ini disebabkan karena pengaruh singkat induktansi yang menyebabkan meningkatnya potensial yang melewati rangkaian sehingga osiloskop menampilkan grafik yang kurang stabil namun konsisten. Sedang untuk rangkaian RC grafik yang ditampilkan adalah grafik berbentuk kotak namun pada awal terdapat bentuk seakan-akan grafik itu naik terlebih dahulu, ini disebabkan pada rangkaian RC terjadi suatu pengisian Dari data pada tabel 1 dan 2 didapatkan bahwa tegangan pada RC lebih kecil daripada tegangan pada RL apalagi RLC hal ini dikarenakan terdapat respon natural awal pada rangkaian sehingga tegangan yang masuk tidak langsung bernilai besar, nanti akan naik secara eksponensial, respon natural dari kapasitor yakni berupa tegangan awal pada kapasitor sehingga tegangan baru besarnya akan direspon sementara sehingga tak terlalu besar namun setelah respon berangsur hilang maka tegangan akan naik secara eksponensial . Dan untuk data RL ternyata tegangan lebih besar hal ini karena pada rangkaian RL tidak ada respon tegangan

seperti pada RC sehingga nilai tegangan akan langsung besar sebesar. Karena pada induktor hanya terdapat respon berupa arus nantinya arus pada rangkaian ini naik secara eksponensial namun nilai tegangan akan turun secara eksponensial. Sehingga dari data diatas maka nilai tegangan tidak akan berlangsung lama pada nilai maksimal nantinya akan turun dan akan bernilai konstan pada suatu waktu. Namun pada rangkaian RLC ternyata tegangan yang dihasilkan tidak jauh beda dengan RL hal ini dikarenakan karena tegangan yang masuk ke rangkain L dulu baru ke C dan faktor tetapan waktunya lebih besar menghasilkan tegangan dari L dari pada di C sehingga menghasilkan tegangan yang mayoritas daripada rangkaian RL. Untuk analisa gambar signal tegangan terhadap waktu ternyata waktu keadaan tegangan konstan lebih panjang pada rangkaian RL dari pada di RC dan kenaikan tegangan lebih singkat dirangkaian RL dari pada dirangkaian daripada rangkaian pada RC. Dan pada rangakain RC berbentuk gelombang segitiga yang tak rata, dan pada RL dan RLC berbentuk gelombang kotak dengan ujung lancip menjulang namun pada RLC terdapat cekuangan awal sehingga berbeda dengan RL. Karena pada saat tersebut terdapat gejala transient juga karena tegangan naik dan turun secara eksponensial dan akan mengalami kondisi tunak pada kondisi tegangan tertentu sehingga gelombangnya terdapat gelombang yang miringnya bukan miring tajam tetapi miring fungsi eksponensial pada gambar tersebut. Pada percobaan RLC seharusnya sinyal yang ditampilkan adalah perpaduan antara sinyal pertama dan kedua yaitu sinyal kotak dengan suati guratan keatas,namun yang terjadi pada percobaan adalah bentuk sinyal yang terjadi sama dengan bentuk sinyal kedua yaitu bentuk sinyal kotak, dari sini bias dianalaisa kemungkinan penyebab terjadinya bentuk sinyal seperti itu, salah satunya adanya kemungkinan inductor mengaklami gangguan atau pemasangan inductor yang kurang tepat. Sehingga gejala transien dari inductor yang seharusnya dapat ditampilkan pada rangkaian RLC tidak dapat ditampilkan di osiloskop, selain itu juga adanya kemungkinan kesalahan praktikan dalam melakukan percobaan.

Daftar Pustaka 1. Owen,Bishop,Basic of Electronics ,Erlangga, Jakarta,2002 2. R.J. Smith, Circuit, Devices and Systems , John Wiley & Sons. 3. Sears, Zemansky : Fisika Untuk Universitas 2 Listrik Magnet, Bina Cipta, Bandung, 1992 4. Wiliam H. Hayt Jr, Jack E. Kemmerly, Engineering Cicuit Analysis , McGraw-Hill.

IV.

KESIMPULAN

Dari percobaan yang dilakukan disimpulkan bahwa sinyal keluaran tegangan pada rangkaian seri RL, RC dan RLC mempunyai bentuk yang berbeda-beda. Fenomena gejala transien ditandai dengan naik dan turun sinyal keluaran tersebut. Besar tetapan waktu pada rangkaian seri RL adalah 2,5 x 10-5 s dan pada rangkaian seri RC adalah

UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih saya tujukan kepada asisten laboratorium Elektronika Dasar 2 untuk percobaan ini , Maylita Martani yang telah membantu dalam percobaan ini,dan juga teman-teman saya yang telah banyak membantu dalam percobaan baik pada saat sebelum dilaksanakannya percobaan maupun pada saat pembuatan jurnal.

Anda mungkin juga menyukai