0084
1. Bisma Adi Tama 2. Diyan Maulid 3. Edwin Reza K. 4. Ika Asri Uji L. 5. Nurul Fahmi R. L. Kelas S1-1B
Kasus : Tn. Achmad (41 thn) dirawat di R. Interna II RSUD Dr. Soetomo dengan hepatoma (kanker hati) sudah 2 minggu. Selama menjalani perawatan Tn. Achmad merasa tidak ada perkembangan terhadap penyakit yang diderita. Hasil pengkajian didapatkan data sebagai berikut : Setiap kali makan habis - porsi Mengelih selalu mual Mengeluh badan lemas Berat badan 48 kg (berat badan ideal 70 kg) Perut membesar (oedema) Tn. Achmad meminta pulang paksa Terpasang infuse dan kateter
Dari situasi di atas, bahas secara konseptual dan jelaskan sesuai prinsip-prinsip etika (otonomi, beneficiance, non maleficience, justice, moral right dan norma masyarakat)
Penyelesaian : Otonomi : Hak untuk mengatur dan membuat keputusannya sendiri. Tetapi tidak sebebas-bebasnya. Ada keterbatasan dalam hukum, kompetensi dan keperawatan. Perlu pemahaman tindakan kolaborasi. Beneficience (kemurahan hati) : Kewajiban seseorang untuk melakukan hal yang baik dan tidak membahayak orang lain. Pada dasarnya seseorang diharapkan dapat membuat keputsannya sendiri. Non Maleficience : Berkaitan dengan kewajiban perawat untuk tidak sengaja menimbulkan kerugian / cidera pada pasien. Justice : Berkenan dengan kewajiban perawat untuk adil kepada semua orang. Tidak memihak salah satu orang. Semua pasien harus mendapatkan pelayanan keperawatan
Moral right : Selalu dikaitkan dengan standar
Implementasi : Secara otonomi Tn. Achmad memiliki hak untuk pulang paksa. Namun, kebebasan tersebut harus diselingi oleh sepengetahuan perawat. Perawat harus memahami kondisi pasien keseluruhan, sebelum pulang paksa perawat harus memberi tahu resiko yang akan diambil oleh pasien, sekaligus memberi tahu tindakan apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan oleh pasien. Dan apa yang akan terjadi oleh pasien akan bukan lagi wewenang rumah sakit. Sementara menurut benefience, sebelum rumah sakit menyetujui keinginan pulang paksa pasien, perawat harus mengkonsultasikan dengan dokter mengenai keadaan pasien. Pasien sendiri harus menyetujui segala persyaratan dari rumah sakit dan mengambil resiko dari keputusan pasien untuk pulang paksa. Menurut non maleficience, perawat harus memberikan informasi tentang penyakitnya dan memberi perawatan seoptimal mungkin sebelum si pasien meninggalkan rumah sakit. Seperti memberi makan dan memberikan obat sesuai dosis. Sekaligus perawat harus bertindak hati-hati saat melepaskan alat-alat medis pada tubuh Tn. Achmad.
Menurut kelompok kami, justice, moral right, dan norma masyarakat tidak dapat di implementasikan pada kasus di atas. Sudah jelas bahwa etika justice harus diberikan kepada seluruh pasien di rumah sakit tersebut. Termasuk juga Tn. Achmad yang memilih pulang paksa. Moral right dan norma masyarakat pun harus diperhatikan oleh seorang perawat dalam melakukan asuhan keperawatan.