Anda di halaman 1dari 2

BAB I

MENGELOLA BELAJAR BIOLOGI (IPA)


DENGAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI*)

A. Konsep Belajar Biologi (IPA)

Dengan ditetapkannya Peraturan Menteri (Permen) 22 tahun 2006 tentang Standar Isi dan
Peraturan Menteri (permen) 23 tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) 2006 maka kuriku-
lum 2004 yang sudah beberapa tahun di ujicobakan secara resmi diterapkan di sekolah-sekolah
dengan berbagai revisi untuk penyempurnaan. Kedua dokumen itu hanya mengatur secara garis
besar, sedangkan detail kurikulum akan dikembangkan sekolah, sehingga dikenal dengan nama
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kurikulum ini mempunyai pendekatan yang sa-
ma dengan kurikulum 2004, yaitu berbasis kompetensi. Penerapan Kurikulum Standar Isi dan
Standar Kompetensi akan membawa konsekuensi yang berat dalam implementasinya di lapa-
ngan. Berkaitan dengan pembelajaran Biologi, perubahan yang mendasar harus dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.
Ada banyak kesalahan konsep yang selama ini berkembang dalam pengelolaan belajar
Biologi (IPA) di dalam kelas. Kegiatan belajar Biologi berubah menjadi kegiatan mengajar
Biologi. Dengan kegiatan mengajar, maka pusat kegiatan adalah guru. Sepanjang jam pelajaran
harus memberikan ceramah dan siswa duduk memperhatikan. Dalam kegiatan belajar Biologi,
siswa yang menjadi pusat kegiatan atau subyek belajar.
Biologi sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam merupakan ilmu yang lahir dan berke-
mbang berdasarkan observasi dan eksperimen. Dengan demikian, belajar Biologi tidak cukup
hanya dengan menghafalkan fakta dan konsep yang sudah jadi, tetapi dituntut pula menemukan
fakta-fakta dan konsep-konsep tersebut melalui observasi dan eksperimen. Melalui pendi-
dikan/pengajaran Biologi (IPA) siswa diajak untuk melakukan eksplorasi alam. Melalui proses
inilah dapat dikembangkan Keterampilan Sains (Keterampilan Proses Ilmiah), sehingga
pengalaman yang benar tentang Sains dapat diperoleh.
Keterampilan dalam bidang Sains (Biologi) meliputi:
 Observasi
 Klasifikasi, prediksi, inferensi
 Membuat hipotesis
 Mendisain dan melakukan percobaan
 Menggunakan alat ukur (pengamatan)
 Identifikasi variabel
 Mengontrol variabel
 Mengumpulkan data
 Mengorganisasi data (tabel, grafik, dll)
 Memaknakan data, tabel, dan grafik
 Menyusun kesimpulan
 Mengkomunikasikan hasil/ide/secara tertulis atau lisan
Keterampilan Sains yang dimiliki siswa merupakan pintu gerbang untuk menguasai
pengetahuan yang lebih tinggi dan akhirnya merupakan kecakapan hidup (Life Skill), karena
dengan ketera- mpilan Sains yang dimiliki, maka siswa secara mental siap untuk menghadapi
permasalahan yang terjadi dalam hidupnya.
Dengan demikian proses belajar mengajar Biologi bukan sekedar transfer ilmu dari guru
kepada siswa, sehingga interaksi belajar terjadi antara guru dengan siswa. Pola interaksi
seharusnya terjadi antara siswa dengan materi (obyek) dan guru hanya bertindak sebagai
pengendali.

Biologi SMA kelas XII 1


Berikut ini adalah skema kedudukan guru terhadap siswa dan materi Biologi dalam proses
belajar mengajar yang dikemukakan oleh Djohar (1985 : 8).

Mengajar IPA
Guru

- Evaluasi keterampilan siswa - Merencanakan program


- Identifikasi kesulitan M - strukturisasi materi /konsep
- Evaluasi pencapaian E - seleksi dan organisasi
- Motivasi menolong N - menyajikan program
C instruksional
- kontrol program
I
P
T
A
K
A
N

Siswa IPA
Subyek Interaksi Obyek

Belajar IPA

Dari skema di atas maka, siswa harus aktif melakukan interaksi dengan obyek, dan kegi-
atannya adalah observasi/pengamatan dan kemudian melakukan konseptualisasi. Proses belajar
seperti ini disebut dengan pendekatan konstruktivisme. Hal ini disebut juga bentuk “belajar
penemuan”. Belajar penemuan merupakan belajar dengan menggunakan pendekatan inquiry.
Jika “belajar penemuan” akan diterapkan, maka gejala-gejala Biologi sebagai sumber belajar
mempunyai kedudukan yang sangat penting. Dan kegiatan belajar yang terjadi didominasi oleh
kegiatan observasi/pengamatan dan konseptualisasi bukan lagi sekedar menghafalkan fakta dan
konsep Biologi (IPA). Model kegiatan belajar tersebut menuntut adanya laboratorium Biologi
(IPA) yang dapat menyediakan gejala-gejala Biologi (IPA) sebagai sarana siswa melakukan
kegiatan eksplorasi, memanipulasi obyek dari peristiwa alami serta mengembangkan kreatifitas.

Biologi SMA kelas XII 2

Anda mungkin juga menyukai