Anda di halaman 1dari 2

Bisul (bahasa Latin: abscessus) adalah sekumpulan nanah (neutrofil mati) yang telah terakumulasi di rongga di jaringan setelah

terinfeksi sesuatu (umumnya karena bakteri atau parasit) atau barang asing (seperti luka tembakan/tikaman). Bisul adalah reaksi ketahanan dari jaringan untuk menghindari menyebar nya barang asing di tubuh. Organisme atau barang asing membunuh sel sekitarnya, mengakibatkan keluarnya toksin. Toksin tersebut menyebabkan radang, sel darah putihmengalir menuju tempat tersebut dan kemudian meningkatkan aliran darah di tempat tersebut. Struktur terakhir bisul adalah dinding bisul yang terbentuk oleh sel sehat untuk mencegah barang asing tersebut masuk ke dalam tubuh dan mencegah terkena nya sel lain. Namun, enkapsulasi ini berfungsi untuk mencegah sel imun untuk menyerang bakteri atau barang asing di bisul. Bisul (furunkel) Bisul (furunkel) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus, tetapi bisa juga disebabkan oleh bakteri lainnya atau jamur. Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan. Furunkel berawal sebagai benjolan keras berwarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktuasi dan tengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa pecah spontan atau dipecahkan dan mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah. Bisul Karbunkel Karbunkel adalah sekumpulan bisul yang menyebabkan pengelupasan kulit yang luas serta pembentukan jaringan parut. Penyebabnya adalah bakteri stafilokokus. Pembentukan dan penyembuhan karbunkel terjadi lebih lambat dibandingkan bisul tunggal dan bisa menyebabkan demam serta lelah karena merupakan infeksi yang lebih serius. Lebih sering terjadi pada pria dan paling banyak ditemukan di leher bagian belakang. Karbunkel juga cenderung mudah diderita oleh penderita diabetes, gangguan sistem kekebalan dan dermatitis. Faktor risiko terjadinya karbunkel adalah:

tingkat kebersihan yang buruk keadaan fisik yang menurun gesekan dengan pakaian pencukuran.

Hasil wawancara kelompok kami(K) dengan salah satu mantan penderita (S) bisul sebagai berikut: (K) :Apa yang ibu rasakan saat terjangkit bisul?

(S) (K)

:Yang saya rasakan ketika terjangkit bisul adalah sangat nyeri,tidak nyaman dan sakit. :Lalu hal apa yang dilakukan Ibu untuk mengobatinya?

(S) :Pertama saya coba coba obat tradisional,dan pada akhirnya saya disarankan sama sodara saya untuk memakai daun binahong,dengan cara tujuh lembar daun nya di haluskan lalu ditempelkan pada bisul nya. (K) (S) (K) (S) : Kemudian bagaimana setelah memakai daun tersebut? :Bisul yang saya alami ,pecah . :Berapa lama waktu pemakaian daun binahong hingga bisul yang ibu alami pecah? :Kira kira 3 hari.

Anda mungkin juga menyukai