Analisis Keuangan akan lebih tajam apabila angka-angka keuangan dibandingkan dengan standar tertentu. Standar tersebut bisa berupa standar internal yang ditetapkan oleh manajemen seperti target yang telah ditetapkan, perbandingan historis atau membandingkan angka-angka keuangan dengan angka-angka masa sebelumnya dan perbandingan dengan perusahaan atau industri sejenis. Tanpa perbandingan tidak akan diketahui apakah prestasi keuangan suatu perusahaan menunjukkan perbaikan atau sebaliknya menunjukkan penurunan. Analisis cross section merupakan teknik analisis untuk memperbandingkan data laporan keuangan suatu perusahaan dengan perusahaan atau industri yang sejenis dalam suatu periode tertentu.
Perbandingan Cross Section Analisis cross section akan bermanfaat untuk melihat prestasi perusahaan relatif terhadap industri dan juga untuk menentukan bonus bagi manajemen perusahaan. Bonus bagi manajemen perusahaan pada beberapa perusahaan ditentukan berdasarkan keuntungan perusahaan relatif terhadap industri. Apabila perusahaan memperoleh untung di atas industri, manajemen perusahaan akan memperoleh bonus dan tidak akan memperoleh bonus apabila yang terjadi sebaliknya. Industri yang bisa diperbandingkan pada dasarnya mempunyai satu atau lebih elemen yang sama dengan perusahaan. Kesamaan tersebut, antara lain : 1. Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
Perusahaan bisa dikelompokkan berdasarkan bahan baku yang dipakai, bisa juga berdasarkan proses produksi. Standar Industrial Classification biasanya menggunakan kriteria struktur fisik, teknologi proses produksi, dan homogenitas produksi. 2. Kesamaan dari sisi permintaan Pendekatan ini menggunakan produk-produk yang dihasilkan sebagai kriteria pengelompokkan industri. Apabila produk-produk memenuhi kebutuhan yang sama, dan produk tersebut merupakan substitusi dengan lainnya, maka produk tersebut masuk dalam kelompok industri yang sama. Produk-produk tersebut bisa mempunyai horison yang pendek yaitu produk-produk yang sama saat ini, tetapi bisa mempunyai horison jangka panjang yaitu produk-produk yang saling berkompetensi pada beberapa tahun mendatang. Perspektif jangka pendek mempunyai relevansi yang tinggi karena membicarakan situasi saat ini, tetapi perspektif jangka panjang membuat perusahaan waspada terhadap kemungkinan persaingan. Produk yang saat ini merupakan pesaing, barangkali merupakan pesaing potensial yang akan menjadi pesaing sesungguhnya pada masa mendatang. 3. Kesamaan dalam atribut keuangan Dari sudut pandang investasi, saham-saham yang mempunyai beberapa kesamaan atribut bisa dimasukkan ke dalam satu kelompok. Contoh atribut relevan adalah risiko, rasio PER dan kapitalisasi pasar untuk menentukan besar kecilnya kapitalisasi saham. Dalam memilih perusahaan yang akan dipakai sebagai perbandingan, analis juga bisa menggabungkan ketiga atribut di atas. Masalah yang mungkin timbul dalam analisis perbandingan cross section, yaitu : a. Adanya sebagian perusahaan di Indonesia masih belum go public yang tidak memberikan laporan keuangan ke publik sehingga data perbandingan laporan keuangan akan sulit diperoleh.
b. Tidak jelasnya industri yang akan dipakai sebagai perbandingan. Perusahaan yang besar biasanya tidak hanya bergerak pada satu sektor saja, tetapi melakukan diversifikasi pada beberapa sektor.
Perhitungan Rata-rata Industri Untuk menghitung rata-rata industri, seorang analis mempunyai beberapa alternatif, antara lain : 1. Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan, 2. Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar deviasi), 3. Menghitung nilai untuk percentile tertentu Untuk perhitungan dengan nilai tunggal sebagai perbandingan, ada beberapa alternatif yang bisa dipakai yaitu : a. Menghitung rata-rata aritmatika, b. Menghitung rata-rata tertimbang, c. Menggunakan median, d. Menggunakan modus.
Perbedaan Antar Industri Pada waktu analisis menggunakan perbandingan industri, analis mempunyai asumsi implisit, yaitu ada perbedaan berarti dalam rasio-rasio keuangan antar industri. Kalau asumsi semacam itu tidak terpenuhi maka tidak ada artinya menggunakan perbandingan dengan industri yang sejenis, karena perbandingan dengan rasio perusahaan dalam perekonomian secara keseluruhan akan menghasilkan analisis yang sama. Perbandingan antar industri secara implisit juga mengakui bahwa ada perbedaan risiko bisnis antar industri. Apabila asumsi itu benar, maka perbandingan dengan perusahaan-perusahaan dalam industri relevan dilakukan
karena perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain yang mempunyai kelas risiko bisnis yang sama. Tetapi apabila risiko bisnis antar industri tidak berlainan, maka perbandingan antar industri tidak punya dasar yang cukup kuat.