Anda di halaman 1dari 7

Vitamin A Merupakan salah satu jenis vitamin larut dalam lemak yang berperan penting dalam pembentukan sistem

penglihatan yang baik. Terdapat beberapa senyawa yang digolongkan ke dalam kelompok vitamin A, antara lain retinol, retinil palmitat, dan retinil asetat. Akan tetapi, istilah vitamin A seringkali merujuk pada senyawa retinol dibandingkan dengan senyawa lain karena senyawa inilah yang paling banyak berperan aktif di dalam tubuh. Rumus kimia untuk Vitamin A adalah C20H30O

Defisiensi Vitamin A Merupakan gangguan nutrisi yang dapat mengakibatkan kebutaan. Defisiensi vitamin A ini dapat disebabkan oleh kemiskinan dan ketidak tahuan terhadap gizi. Kelainan ini dapat ditemukan pada pasien dengan keadaan ekonomi rendah. Bila terdapat pada keluarga dengan keadaan ekonomi sedang mungkin sangat erat hubungannya dengan ketidak tahuan menderita dengan diare atau akibat infeksi virus lainnya. Kekurangan vitamin A dapat terjadi baik sebagai defisiensi primer atau sekunder. a. Defisiensi Vitamin A primer merupakan Kekurangan utama terjadi di antara anakanak dan orang dewasa yang tidak mengkonsumsi asupan sayuran kuning dan hijau, buah-buahan dan hati. Awal menyapih juga dapat meningkatkan risiko kekurangan vitamin A. b. Defisiensi vitamin A skunder berhubungan dengan malabsorbsi kronis lipid, produksi dan pelepasan empedu terganggu, diet rendah lemak, dan paparan kronis oksidan, seperti asap rokok. Vitamin A adalah vitamin larut lemak dan bergantung pada solubilisasi misel untuk dispersi ke dalam usus kecil, yang menghasilkan pemanfaatan miskin vitamin A dari diet rendah lemak. Kekurangan zinc juga dapat mengganggu penyerapan, transportasi, dan metabolisme vitamin A karena sangat penting untuk sintesis vitamin A dan protein transpor oksidasi retinol ke retina. Dalam populasi

kurang gizi, asupan rendah umum vitamin A dan seng meningkatkan resiko kekurangan vitamin A dan menyebabkan beberapa peristiwa fisiologis Peranan vitamin A dalam indra penglihatan Vitamin A banyak berperan dalam pembentukan indra penglihatan bagi manusia. Vitamin ini akan membantu mengkonversi sinyal molekul dari sinar yang diterima oleh retina untuk menjadi suatu proyeksi gambar di otak kita. Senyawa yang berperan utama dalam hal ini adalah retinol. Bersama dengan rodopsin, senyawa retinol akan membentuk kompleks pigmen yang sensitif terhadap cahaya untuk mentransmisikan sinyal cahaya ke otak. Oleh karena itu, kekurangan vitamin A di dalam tubuh seringkali berakibat fatal pada organ penglihatan Peranan Vitamin A Lain Vitamin A dan sistem imun Vitamin A juga dapat melindungi tubuh dari infeksi organisme asing, seperti bakteri patogen. Mekanisme pertahanan ini termasuk ke dalam sistem imun eksternal, karena sistem imun ini berasal dari luar tubuh. Vitamin ini akan meningkatkan aktivitas kerja dari sel darah putih dan antibodi di dalam tubuh sehingga tubuh menjadi lebih resisten terhadap senyawa toksin maupun terhadap serangan mikroorganisme parasit, seperti bakteri patogen dan virus. Antioksidan Beta karoten, salah satu bentuk vitamin A, merupakan senyawa dengan aktivitas antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas. Senyawa radikal bebas ini banyak berasal dari reaksi oksidasi di dalam tubuh maupun dari polusi di lingkungan yang masuk ke dalam tubuh. Antioksidan di dalam tubuh dapat mencegah kerusakan pada materi genetik (DNA dan RNA) oleh radikal bebas sehingga laju mutasi dapat ditekan. Penurunan laju mutasi ini akan berujung pada penurunan risiko pembentukan sel kanker. Aktivitas antioksidan juga terkait erat dengan pencegahan proses penuaan, terutama pada sel kulit. Sumber Vitamin A

Vitamin A memiliki 2 bentuk aktif yang dapat dicerna tubuh, yaitu retinil palmitat dan beta karoten. Retinil palmitat berasal dari makanan hewani, seperti daging sapi, hati ayam, ikan, susu, dan keju. Beta karoten sendiri berasal makanan nabati, seperti bayam, brokoli, dan wortel. Bila kekurangan vitamin ini maka tubuh dapat mengalami gangguan pernapasan, kerabunan dan bahkan kebutaan, sedangkan kelebihan asupan vitamin A dapat menyebabkan mual, sakit kepala, nyeri sendi, iritasi, dan kerontokkan rambut

Vitamin A banyak terdapat pada pepaya, labu, wortel, daun singkong, ubi jalar merah, daging ayam, hati, telur, minyak hati ikan, kuning telur, mentega, krim dan margarin yang telah diperkaya dengan vitamin A. Provitamin A dapat diperoleh dari sayur-sayuran berdaun hijau gelap dan buah-buahan berwarna kuning atau merah serta minyak kelapa. Sedangkan pangan yang rendah vitamin A antara lain ikan, susu, jagung, terung, buncis, pisang, semangka, apel, alpukat, belimbing. Pemberian minyak kelapa sawit +/- 4 cc sehari pada anak-anak balita; terlihat bahwa frequensi deficiency vitamin A menurun dan serum vitamin A meningkat dengan nyata. Vitamin A tahan terhadap panas cahaya dan alkali tetapi tidak tahan terhadap asam dan oksidasi. Pada cara memasak biasa tidak banyak vitamin A yang hilang. Suhu tinggi untuk menggoreng dapat merusak vitamin A, begitu juga oksidasi yang terjadi pada minyak yang tengik. Ketersediaan biologik vitamin A meningkat dengan kehadiran vitamin E dan antioksidan lain. Gejala dan Tanda Karena fungsi yang unik dari kelompok retinil adalah penyerapan cahaya dalam protein retinylidene, salah satu manifestasi awal dan spesifik defisiensi vitamin A adalah gangguan penglihatan, terutama di saat malam hari. Kekurangan Persistent menimbulkan serangkaian perubahan, yang paling buruk dari yang terjadi di mata. Beberapa perubahan okular lainnya disebut sebagai xerophthalmia. Pertama ada kekeringan pada konjungtiva (xerosis) sebagai lacrimalis normal dan mensekresi lendir epitel digantikan oleh epitel keratin. Ini diikuti dengan pembentukan dari puing-puing keratin dalam plak buram kecil (bintik-bintik Bitot) dan, akhirnya, erosi permukaan kornea kasar dengan pelunakan dan perusakan kornea (keratomalacia) dan kebutaan total. Perubahan lain termasuk gangguan imunitas, hypokeratosis (benjolan putih pada folikel rambut), keratosis pilaris dan metaplasia epitel
3

skuamosa yang melapisi saluran pernapasan atas dan kandung kemih ke epitel keratin. Dengan hubungan ke kedokteran gigi, kekurangan vitamin A menyebabkan enamel hipoplasia

Diagnosis Status vitamin A diukur dengan tes untuk retinol. Darah-serum retinol konsentrasi 30-60 mg / dl dianggap dalam batas normal. Tingkat yang jatuh di bawah kisaran ini menunjukkan kekurangan vitamin A. Klasifikasi defisiensi Vitamin A Ten Doeschete, yaitu : - X0 : hemeralopia - X1 : hemeralopia dengan xerosis konjungtiva dan Bitot
4

- X2 : xerosis kornea - X3 : keratomalasia - X4 : stafiloma, ftisis bulbi Dimana kelainan pada : X0 sampai X2 masih reversibel X3 sampai X4 ireversibel

Klasifikasi defisiensi vitamin A menurut WHO, yaitu : - X 1-A : xerosis konjungtiva - X 1-B : bercak Bitot dengan xerosis konjungtiva - X2 - X3 - X3B : xerosis kornea : xerosis dengan tukak/ulkus kornea : keratomalasia

Dengan catatan : XN : buta senja, night blindness XF : fundus xeroftalmia XS : parut (scar) xeroftalmia Xerosis yang terjadi pada defisiensi vitamin A merupakan xerosis epitel. Xerosis pada hipovitaminosis A berupa kekeringan khas pada konjungtiva bulbi yang terdapat pada celah kelopak mata. Xerosis disertai dengan pergeseran dan penebalan epitel. Letak xerosis ini biasanya pada celah kelopak kantus eksternus. Konjungtiva di daerah ini terlihat kurang mengkilat atau terlihat sedikit berkurang. Bila kekeringan ini menggambarkan bercak bitot maka bercak ini akan berwarna seperti mutiara yang berbentuk segitiga yang terletak pada celah kelopak temporal ataupun nasal. Di atas bercak bitot terdapat bentuk busa yang tidak dapat dibasahi dengan air mata dan akan
5

terbentuk kembali bila dilakukan debridement. Terdapat dugaan bahwa bentuk busa ini merupakan akibat adanya kuman Corynebacterium xerosis. Di sekitar bercak bitot terdapat pigmen. Keratomalasi merupakan kekruhan pada kornea disertai dengan infiltrasi ke dalam stroma kornea sehingga terlihat kornea menjadi nekrosis dan melunak. Pada keadaan ini biasanya tidak terlihat tanda radang. Biasanya kelainan keratomalasi mengenai kedua mata dan anak terlihat sakit dan sering berakhir dengan kematian. Mata dengan keratomalasi tidak berkedip dan mengakibatkan kerusakan lebih lanjut. Pencegahan Depkes menganjurkan untuk mencegah kebutaan akibat defisiensi vitamin A dengan memberikan vitamin A pada setiap anak di bawah 6 tahun sebanyak 200.000 IU vitamin A setiap 6 bulan walaupun tidak menunjukkan gejala defisiensi vitamin A Fortifikasi (penambahan zat gizi) vitamin A pada pangan merupakan solusi untuk mengatasi kekurangan vitamin A. Dengan fortifikasi, kandungan vitamin A suatu makanan bisa lebih tinggi sehingga mampu memenuhi kebutuhan seseorang. Dalam makanan sumber hewani biasanya terdapat dalam bentuk retinol, yaitu bentuk aktif vitamin A hanya terdapat dalam pangan hewani. Pangan nabati mengandung karotenoid yang merupakan prekursor (provitamin) vitamin A. Beta karoten adalah bentuk provitamin A paling aktif. Dicoba untuk daerah tertentu memberikan vitamin A ke dalam garam atau bahan pelezat lainnya. Pengobatan Pengobatan defisiensi vitamin A ialah dengan memberikan vitamin A dosis tinggi. Pada pasien dengan defisiensi vitamin A diberi vitamin A 50.000 IU untuk setiap kg berat badan dan tidak melebihi 300.000 IU. Dosis sehari-hari yang dapat diberikan pada pasien adalah 750 mg/hari atau sama dengan 2500 IU vitamin A murni. Dan bisa juga diberikan : - Profilaksis: Vitamin A 200.000 SI Pada KEP berat dan morbili. - Terapeutik: vitamin A 200.000 SI oral (100.000 SI im) 1 kali sehari untuk dilanjutkan 200.000 SI oral pada hari ke-14. - Pengobatan/ perwatan kelainan mata/ kulit sesuai kerusakan.
6

2 hari,

- Penatalaksanaan faktor penyebab atau penyakit utama sesuai indikasi. - Konsultasi mata kalau ditemukan gangguan kornea atau ada gangguan visus (kecuali hemeralopia). - Anjuran profilaksis vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan. - Penyuluhan. Pemeriksaan tambahan untuk defisiensi vitamin A dilakukan dengan : - tes adaptasi gelap - kadar vitamin A dalam darah < 20 mcg/100 ml menunjukkan kekurangan asupan. Prognosis Prognosis untuk mengoreksi kebutaan malam yang sangat baik. Xerophthalamia dapat diperbaiki dengan terapi vitamin A. Ulserasi, kematian jaringan, dan kebutaan total, disebabkan oleh vitamin Kekurangan berat, tidak dapat diobati dengan vitamin A.

Anda mungkin juga menyukai