B. DIGITASI GRAFIK DAN TABULASI DATA HIDROLOGI............1 DAFTAR ISI...................................................................................................................i Pendahuluan.................................................................................................................1 Tujuan Instruksional Khusus.........................................................................................2 Persyaratan dan Ketentuan..........................................................................................2 Pelaksanaan Digitasi Grafik..........................................................................................3
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar.1 Ilustrasi cara digitasi secara manual metoda cut and fill 6
c) Tabulasi adalah proses pentabelan hubungan antara muka air dengan debit hasil pembacaan dari lengkung aliran (rating curve)
b)
1.6 Peralatan
Peralatan yang digunakan harus memenuhi ketentuan teknis yang berlaku meliputi : a) Scanner ukuran kertas A3 b) Program HITA untuk digitasi grafik c) Formulir untuk tabulasi data
d) Alat tulis seperti pensil, penghapus ballpoint dll e) Plastik/bahan transparan yang tidak terlalu kaku f) Mistar biasa atau mistar segitiga
1.7 Data
Data yang digunakan dalam tabulasi dan digitasi grafik adalah semua data hasil pengamatan hidrologi di lapangan yang merupakan data hasil pengamatan secara otomatik dan saecara manual yang terdiri dari: a) Data muka air hasil pengamatan secara otomatik dan manual b) Data hujan hasil pengamatan secara otomatik dan manual c) Data air tanah d) Data kelembaban dan temperatur e) Data temperatur f) Data penguapan g) Data kecepatan angin h) Data lamanya penyinaran matahari i) j) Data radiasi matahari Data tekanan udara
1.8 Satuan
Satuan yang digunakan dalam digitasi dan tabulasi data hidrologi adalah: a) Data muka air dalam meter (m) b) Data hujan dalam millimeter (mm) c) Data air tanah dalam meter (m) d) Data kelembaban dalam persen (%) e) Data temperatur dalam 0C f) Data penguapan dalam millimeter (mm) g) Data kecepatan angin kilometer per hari (km/hr) h) Data lamanya penyinaran matahari dalam persen (%) i) j) Data radiasi matahari dalam kalori per cm2 per hari (cal/cm2/hr) Data tekanan udara dalam millibar (mb)
Pelaksanaan Digitasi Grafik 1.9 Digitasi Grafik dengan Menggunakan Perangkat Lunak
Digitasi data dilakukan terhadap data hidrologi berupa grafik hubungan antara parameter
hidrologi yang diamati dengan waktu. Data tersebut diperoleh dari hasil pengamatan di lapangan yang dilakukan secara otomatik, dengan menggunakan peralatan pengamatan otomatik. Sebagai contoh grafik fluktuasi muka air adalah grafik yang menggambarkan hubungan antara fluktuasi muka air pada sumbu tegak (Y) dan waktu pengamatan (jam/hari) pada sumbu datar (X). Data lain yang diamati secara otomatik adalah data hujan, data temperatur, kelembaban, lamanya penyinaran matahari, radiasi matahari dll. Hasil dari digitasi berupa data digital (angka) yang selanjutnya digunakan sebagai data awal dalam proses pengolahan/analisis selanjutnya. Tahapan digitasi grafik dengan menggunakan program komputer HITA. adalah sebagai berikut: 1) Siapkan data yang akan didigit misal data hujan, data muka air dll, dengan cara di scan 2) Siapkan Keterangan Stasiun dari data yang didigit, misal nama pos, pencapaian lokasi, kordinat dll. 3) Lakukan pendigitan dengan menggunakan software HITA 4) Lakukan proses kompilasi dan penyimpanan data dalam suatu file sesuai dengan stasiun/pos yang bersangkutan. 5) Untuk proses pengolahan data selanjutnya dapat dipilaih menu pilihan yaitu: Import Data Export Data Input Data dan Delete Data Import data adalah mengakses data dari tempat atau software lain misal mengakses data dari sistem telemetri, atau menggabungkan data dari Program HITA lama, Neoperdas dan Tideda. Export data adalah mengirim data hasil digitasi ke software lain misal ke software Neoperdas (HDM2 SEMI) untuk dilakukan proses lanjutan Input Data adalah memasukan data dari data berupa grafik ke dalam software HITA untuk dilakukan digitasi, input data bisa dilakukan dengan menggunakan 3 menu yaitu: 1) Manual, untuk input data dari data manual harian yang berasal dari rata-rata hasil pembacaan peilskal 2) Auto Scanner, untuk data tinggi muka air dari grafik yang sudah discan 3) Autodigitizer, untuk data grafik yang akan diolah dengan digitizer Input data juga dapat dilakukan secara otomatis, menu input automatis berfungsi untuk
menginputkan data yang akan disimpan dalam aplikasi HITA. Software HITA lengkap dengan petunjuk Penggunaan dan Pengoperasian Software HITA dapat dilihat pada lampiran (Lampiran 1) 1.10 Digitasi/Pembacaan Grafik Secara Manual 1.10.1 Hujan Digitasi/pembacaan grafik data hujan dilakukan terhadap data hujan yang perupa grafik hasil pengamatan lapangan dengan menggunakan alt penakar hujan otomatik Alat penakar hujan otomatik yang biasa digunakan terdiri dari 3 (tiga) macam periode pengamatan yaitu harian, mingguan dan bulanan. Digitasi grafik data hujan dapat dilakukan dengan cara manual atau dengan menggunakan program komputer. Digitasi grafik hujan secara manual dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siapkan dan susun grafik yang akan didigit secara kronologis b) Periksa apakah posisi grafik (waktu dan besarnya curah hujan) pada saat pemasangan dan pengambilan sesuai dengan skala grafik c) Lakukan digitasi grafik dengan cara membaca besarnya curah hujan secara jamjaman. Besarnya curah hujan perhari adalah merupakan penjumlahan dari hasil pembacaan perjam selama 1 hari (24 jam) d) Masukkan hasil pembacaan tersebut ke dalam formulir yang telah disediakan (lampiran 3)
1.10.2
Muka Air
Prinsip dari pembacaan grafik secara manual adalah membaca grafik dengan interval waktu sesuai yang dibutuhkan misal 1 jam. Data tersebut kemudian dicatat dalam suatu formulir khusus yang selanjutnya digunakan sebagai data input dalam pengolahan selanjutnya, sebagai contoh pembacaan grafik muka air yang dilakukan secara manual adalah sebagai berikut: (1) apabila fluktuasi MA pada grafik tidak terlalu tajam maka merata- rata Muka Air menggunakan cara "cut and fill" yaitu dengan mencari titik pertemuan antara garis berat dari areal grafik dirata-rata dengan garis yang menunjukan angka 12. Metode cut and fill dapat dilihat pada Gambar 1. (2) apabila perubahan tinggi MA pada grafik tajam maka merata-rata Muka Air dilakukan dengan cara dibaca setiap jam (Sub Division). Tinggi muka air rata-rata dihitung dengan rumus (1):
H = h
7
+h
+...... +h 24
Keterangan :
H H1 H2 Hn
: : : :
tinggimuka air harian rata-rata tinggi muka air pada pukul 01.00 tinggi muka air pada pukul 02.00 tinggi muka air pada pukul 24.00
Peralatan yang dibutuhkan: Peralatan yang dibutuhkan dalam menghitung rata-rata elevasi muka air dengan metode cut and fill adalah: a) Mistar atau plastik transparan tidak terlalu tebal tetapi cukup kaku, lebar kurang lebih 5 cm panjang 30 cm dan pada tengah-tengah diberi tanda garis memanjang b) Pinsil dan penghapus c) Kertas transparan (kertas kalkir untuk membalikkan grafik yang terbalik) d) Mistar biasa (penggaris/segitiga) untuk membuat garis batas hari terutama pada pembalikan grafik
Rata2 MA 1 B Rata2 C
Jam 24
Gambar 1: Ilustrasi Cara digitasi secara manual metoda cut and fill Penjelasan Gambar 1/Cara pelaksanaan metode cut and fill: 1) Grafik A-B-C adalah grafik fluktuasi muka air selama 2 hari 2) Grafik A-B adalah grafik hari pertama, sedangkan grafik B-C adalah grafik hari kedua 3) Masing-masing grafik selama 1 hari dicari nilai rata-rata dengan cara: a) Membuat garis bagi 1 untuk membagi grafik hari pertama dan garis bagi 2 untuk grafik hari kedua, dengan cara merubah posisi garis pada mistar transparan agar garis tersebut membagi luas bidang grafik selama 1 hari.
b) c)
Luas bidang yang berada di bawah garis 1 dan 2 sama dengan luas bidang yang berada di atas garis 1 dan 2, posisi dari garis 1 dan 2 bebas Cari titik pertemuan antara garis bagi 1 dengan garis jam 12 pada grafik hari pertama dan titik pertemuan antara garis bagi 2 dengan garis jam 12 pada grafik hari kedua, titik-titik pertemuan tersebut adalah merupakan rata-rata elevasi muka air harian,
d)
Hal tersebut dilakukan terhadap seluruh grafik muka air sehingga rata-rata elevasi muka air harian akan didapat selama kurun waktu yang diinginkan misal 1 tahun
1.10.3 Klimatologi Data klimatologi yang terdiri dari data temperatur, data kelembaban, data penguapan,data kecepatan angin,data lamanya penyinaran matahari, data radiasi matahari dan data tekanan udara tidak semuanya diamati secara otomatik, dengan demikian maka data yang dihasilkan juga tidak semuanya merupakan data grafik. Dari data tersebut yang diamati secara otomatik adalah: radiasi matahari, temperatur dan kelembaban dan lamanya penyinaran matahari. Digitasi Grafik dan Perhitungan Radiasi Matahari Data radiasi matahari diamati dengan menggunakan alat actinograph dengan periode pengamatan harian dan mingguan. Digitasi dilakukan denga menghitung jumlah kotak dalam 1 hari, kemudian dikalikan dengan koefisien alat yang tergantung dari periode pengamatan (harian atau mingguan). Rumus yang digunakan adalah: Alat actinograph dengan periode pengamatan harian: R = F x 1.5 K Keterangan: R F K = Radiasi matahari dengan satuan calori/cm2/hari = Luas (jumlah kotak) = Koefisien alat .............................................................................(2)
Alat actinograph dengan periode pengamatan mingguan: R = F x 54.545 K ..........................................................................(3) Keterangan: R F K = Radiasi matahari dengan satuan calori/cm2/hari = Luas (jumlah kotak) = Koefisien alat
Contoh 1:
Sebagai contoh dapat dilihat grafik radiasi matahari dari Pos Kota Bakti tanggal 3 Desember 1976, seperti terlihat pada gambar........., grafik ini merupakan grafik radiasi matahari harian dengan sumbu mendatar (sumbu X) adalah waktu dalam jam (yang dimulai dari jam 19 s.d jam 19 pada bagian atas grafik), dan sumbu tegak (sumbu Y) adalah radiasi matahari. Terlihat bahwa matahari mulai bersinar pada jam 7 pagi dan terbenam pada jam 18.00, Cara membacanya/mendigit adalah sebagai berikut: a) Hitung kotak yang berada di bawah garis grafik yaitu untuk: Jam 07..00 jam 08.00 sebanyak 16 kotak Jam 08.00 jam 09.00 sebanyak 43 kotak Jam 09.00 jam 10.00 sebanyak 59 kotak Jam 10.00 jam 11.00 sebanyak 72 kotak Jam 11.00 jam 12.00 sebanyak 74 kotak Jam 12.00 jam 13.00 sebanyak 54 kotak Jam 13.00 jam 14.00 sebanyak 70 kotak Jam 14.00 jam 15.00 sebanyak 74 kotak Jam 15.00 jam 16.00 sebanyak 64 kotak Jam 16.00 jam 17.00 sebanyak 44 kotak Jam 17.00 jam 18.00 sebanyak 10 kotak Jam 18.00 jam 19.00 sebanyak 1 kotak Jumlah kotak selama 1 hari (F) = 581 kotak b) Untuk menghitung besarnya radiasi matahari, gunakan rumus 2 karena data berasal dari grafik harian. R = F x 1.5 K F = 581, K= 0.39, sehingga R (radiasi matahari) = 5.81 x 1.5 x 0.39 = 339.89 calori/cm2/hari Contoh 2: Contoh 2 dapat dilihat grafik radiasi matahari dari Pos Kota Bakti tanggal 17 sampai dengan 22 Pebruari 1976, seperti terlihat pada gambar........., grafik ini merupakan grafik radiasi matahari mingguan dengan sumbu mendatar (sumbu X) adalah waktu dalam hari (yang dimulai dari jam 19 s.d jam 19 pada bagian atas grafik), dan sumbu tegak (sumbu Y) adalah radiasi matahari. Berbeda dengan contoh 1 yang merupakan grafik harian, maka pada contoh 2 grafik yang ditampilkan adalah grafik mingguan. Perbedaannya adalah pada grafik harian 1 lembar grafik merupakan hasil pengamatan selama 1 hari, sedangkan untuk grafik mingguan 1 lembar grafik merupakan hasil pengamatan selama 1 minggu. Prinsip digitasi/pembacaan sama yaitu menghitung jumlah kotak yang terbentuk oleh grafik yaitu: Terlihat bahwa matahari mulai bersinar pada jam 7 pagi dan terbenam pada jam 18.00,
Cara membacanya/mendigit adalah sebagai berikut: a) Hitung kotak yang berada di bawah garis grafik yaitu untuk: Tanggal 17-2-1976 sebanyak 23 kotak Tanggal 18-2-1976 sebanyak 23 kotak Tanggal 19-2-1976 sebanyak 29kotak Tanggal 20-2-1976 sebanyak 27 kotak Tanggal 21-2-1976 sebanyak 25 kotak Tanggal 22-2-1976 sebanyak 27 kotak b) Untuk menghitung besarnya radiasi matahari harian (selama 1 hari/24 jam), gunakan rumus 3 karena data berasal dari grafik mingguan: R = F x 54.545 K, sehingga: Radiasi tanggal 17-2-1976 = 23 kotak x 54.545 x 0.39 = 489.27 cal/cm2/hari Radiasi tanggal 18-2-1976 = 23 kotak x 54.545 x 0.39 = 489.27 cal/cm2/hari Radiasi tanggal 19-2-1976 = 29kotak x 54.545 x 0.39 = 616.90 cal/cm2/hari Radiasi tanggal 20-2-1976 = 27 kotak x 54.545 x 0.39 = 574.36 cal/cm2/hari Radiasi tanggal 21-2-1976 = 25 kotak x 54.545 x 0.39 = 531.81 cal/cm2/hari Radiasi tanggal 22-2-1976 = 27 kotak x 54.545 x 0.39 = 574.36 cal/cm2/hari Digitasi dan tabulasi data temperatur dan kelembaban (thermohygrograph) Data temperatur dan kelembaban udara diamati secara bersamaan dengan menggunakan alat thermohygrograph, oleh karena itu pada setiap lembar formulir pengamatan terdapat 2 (dua) buah grafik yaitu grafik temperatur berada di bagian atas, sedangkan bagian bawah adalah grafik kelembaban udara. Untuk grafik temperatur apabila grafik ke atas berarti temperatur naik, sedangkan untuk grafik kelembaban udara, apabila grafik ke atas berarti kelembaban turun dan sebaliknya apabila grafik ke bawah maka kelembaban udara naik. Hal itu menunjukan bahwa apabila temperatur naik maka akan diikuti dengan turunnya kelembaban udara. Digitasi temperatur dilakukan dengan cara mencari titik berat di antara 2 interval waktu kemudian hasil pembacaan ditulis pada formulir H32 seperti terlihat pada lampiran 4. Pada formulir/tabel tersebut terlihat kolom tanggal, jam dan terakhir kolom rata-rata per hari. Pada kolom jam tertulis jam dengan angka bulat yaitu jam 6, 8, 10 dan seterusnya sampai dengan jam 6 lagi. Kolom-kolom tersebut diisi Hasil digitasipembacaan dari grafik data, untuk lebih jelas lakukan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siapkan grafik data yang akan didigit/dibaca b) Siapkan tabel/formulir H32
c) Pembacaan dimulai dari jam 06.00 d) Cari titik berat grafik antara jam 06.00 sampai dengan jam 07.00 dan hasilnya tuliskan pada kolom jam 6. e) Cari titik berat grafik antara jam 07.00 sampai dengan jam 09.00 dan hasilnya tuliskan pada kolom jam 8. f) Lakukan langkah d) dan e) sampai semua data pada lembar tersebut selesai didigit/dibaca g) Lakukan digitasi/pembacaan grafik untuk lembar yang lain sampai dengan selesai Cara yang sama dengan grafik data yang sama dan formulir yang/tabel yang sama juga dilakukan untuk digitasi/pembacaan grafik data kelembaban udara (grafik yang berada di bawah) seperti pada gambar .......... Digitasi dan tabulasi data lamanya penyinaran matahari. Data grafik penyinaran matahari merupakan grafik hasil pengamatan dengan menggunakan alat sun shine recorder. Periode pengamatan dari alat ini adalah harian, dengan menggunakan 3 (tiga) buah grafik yang berbeda seperti terlihat pada gambar ..... tergantung dari posisi matahari. Digitasi/pembacaan dilakukan untuk mencarai berapa % (persen) lamanya penyinaran matahari yang terjadi pada hari yang bersangkutan, berdasarkan waktu terbit dan terbenam matahari yang telah ditetapkan untuk beberapa wilayah Indonesia yang dianggap mewakili kawasan barat, tengah dan timur. Proses digitasi/pembacaan dan tabulasi data lamanya penyinaran matahari seperti diperlihatkan pada gambar ....., dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Siapkan grafik data yang akan didigit/dibaca b) Siapkan tabel/formulir H18 (lampiran 5) c) Pembacaan dimulai sejak matahari bersinar d) Baca/Hitung lamanya penyinaran berdasarkan bekas kertas grafik yang terbakar dalam persepuluhan jam kemudian dikalikan dengan 10 agar angkanya bulat, misal 0.8 jam menjadi 8, 1 jam menjadi 10, 1.7 jam menjadi 17 dst. e) Isikan hasil d) ke dalam formulir H18 sesuai waktu dan tanggal kejadian f) Lakukan langkah d) dan e) sampai semua data pada lembar tersebut selesai didigit/dibaca g) Lakukan digitasi/pembacaan grafik untuk lembar yang lain sampai dengan selesai
10
papan duga air biasa dll, serta data hasil pembacaan/digitasi yang dilakukan secara manual. Hasil tabulasi data dapat dikelompokan menjadi 2 (dua) bagian yaitu data yang tidak memerlukan proses pengolahan lanjutan (langsung dipublikasikan) dan data yang harus dilakukan proses pengolahan lanjutan sebelum dipublikasi. Data yang tidak memerlukan proses pengolahan lanjutan adalah: data hujan, data kecepatan angin, data pengamatan muka air tanah, muka air danau lainnya untuk dipublikasi. Data lainnya seperti data penyinaran matahari dan data penguapan, sebelum dipublikasi harus dikalikan terlebih dahulu dengan suatu koefisien tertentu, sedangkan data radiasi matahari harus dikonversi menjadi satuan kalori yang besarnya tergantung dari satuan yang digunakan pada alat actinograph. Sedangkan data fluktuasi muka air sungai masih harus diproses beberapa tahap lagi sebelum menjadi data debit harian rata-rata yang siap dipublikasi. dan data temperatur. Data tersebut selanjutnya dimasukkan ke dalam suatu format ditambah dengan keterangan stasiun dan informasi
11
dan pos hujan otomatik (automatic rainfall recorder/automatic rain gauge). Untuk pos hujan biasa data yang diperoleh langsung ditabulasikan ke dalam formulir seperti pada Lampiran 2. Untuk pos hujan otomatik data lapangan berupa grafik, setelah didigitasi kemudian ditabulasikan ke dalam formulir seperti pada Lampiran 3. Pada kolom sebelah kiri terdapat kolom untuk data hujan biasa (HB) dan data hujan otomatik (HO), kolom (HB) diisi data hasil pengamatan curah hujan secara manual yang digunakan sebagai data pembanding data hasil pengamatan secara otomatik. Data hujan otomatik disajikan dalam interval waktu jamjaman, sedangkan data hujan biasa disajikan dalam interval waktu harian, kedua tersebut langsung dipublikasi tanpa pengolahan lanjutan. data
1.11.5 Tabulasi Muka Air Vs Debit Aliran Tabulasi data muka air vs debit aliran adalah hasil pembacaan dari grafik hubungan antara muka air dengan debit (lengkung aliran rating curve). Ada 2 macam tabel yang digunakan yaitu tabel hubungan antara muka air dan debit dengan interval waktu per 10 (sepuluh) centimeter (Blangko H6) dan tabel hubungan antara muka air dan debit dengan interval waktu per 1 (satu) centimeter (Blangko H7). Tabel tersebut digunakan untuk mengkonversi tinggi muka air rata-rata dalam meter menjadi debit dalam m3/detik setelah dilakukan perhitungan dan distribusi koreksi dan penyimpangan. Seperti halnya lengkung aliran, maka tabel hubungan antara muka air dan debit dibuat dari muka air terendah sampai dengan muka air tertinggi,
12
dengan demikian maka seluruh ketinggian muka air yang terjadi dapat dikonversi menjadi debit.
13
ii
TGL
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 JMLH MAKS MIN
H B
HO
78
8-9
9-10
10-11
11-12
12-13
13-14
14-15
15-16
16-17
17-18
18-19
19-20
20-21
21-22
22-23
23-24
24-1
1-2
23
34
45
5-6
6-
Lampiran 4 Foru;ir H 32
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Jl.Ir.H.Juanda 193 Bandung
TABEL DATA THERMOHYGROGRAPH DAN TEKANAN UDARA Stasiun: .................................. Bulan: ............................... Tahun: ...................................
10
12
14
16
JAM 18 20
22
24
Rata2/Hari RH,Temp,mb
Lampiran 5 FORMULIR H - 18
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Jl.Ir.H.Juanda 193 Bandung
JAM/TGL 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 5-6 6-7 7-8 8-9 9-10 10-11 11-12 12-13 13-14 14-15 15-16 16-17 17-18 18-19 Jml.Jam Jumlah Kemungkinan Latitude Perbandingan Keterangan: Perbedaan terhadap normal (jam) % lama waktu penyinaran Agar hasil pembacaan merupakan angka bulat, maka hasil pembacaan dikalikan 10, Misal 6 menit = 0.1 jam menjadi 1, 60 menit = 1 jam menjadi 10, 0.8 jam menjadi 8, dst. Tidak ada data ditulis dengan strip (-) apabila tidak ada penyinaran ditulis 0 (nol) Dikerjakan oleh: Diperiksa oleh :
Jumlah hari dalam 1 bulan : Jumlah hari penyinaran : Jumlah hari tidak ada penyinaran : Maksimum penyinaran dalam 1 hari: ................./Tanggal .................
Tanggal :
KABUPATEN : SUMEDANG PEMBACAAN PEILSKAL (m) JAM 12.00 JAM 18.00 M.A BANJIR RATA-RATA (3) (4) (5) (6) 0.70 0.78 0.81 0.74 0.77 0.80 0.77 0.90 1.00 1.20 1.00 1.30 1.22 1.02 1.03 1.10 1.24 1.14 1.00 0.91 0.83 0.92 0.96 1.08 1.32 1.38 1.26 1.18 1.04 1.09 1.08 0.68 0.81 0.90 0.78 0.80 0.86 0.90 1.15 1.10 1.12 1.11 1.28 1.18 1.00 0.98 1.08 1.35 1.12 1.04 0.98 0.84 0.94 1.00 1.38 1.34 1.32 1.23 1.14 0.98 1.07 1.15 Pengamat, 2.28 2.76 2.40 2.57 2.15 0.69 0.78 0.81 0.76 0.79 0.81 0.82 1.27 1.08 1.19 1.42 1.63 1.22 1.03 1.02 1.10 1.61 1.14 1.01 0.92 0.84 0.92 0.98 1.47 1.32 1.37 1.28 1.18 1.03 1.09 1.09 Cikuda, 1 Januari 2008