FORMASI KEREK
Lamhot Manurung Muhammad Azka Yusuf Yan Bachtiar Muslih
Laboratorium Paleontologi, Geologi Foto dan Geooptik Program Studi Teknik Geologi Fakultas Teknik Uviversitas Diponegoro
FORMASI KEREK
Formasi ini mempunyai ciri khas berupa perselingan antara lempung, napal lempungan, napal, batupasir tufaan gampingan dan batupasir tufaan. Perulangan ini menunjukkan struktur sedimen yang khas yaitu perlapisan bersusun (graded bedding) yang mencirikan gejala flysch. Berdasarkan fosil foraminifera planktonik dan bentoniknya, formasi ini terbentuk pada Miosen Awal Miosen Akhir pada lingkungan shelf. Ketebalan formasi ini bervariasi antara 1000 3000 meter. Di daerah Lokasi Tipe, formasi ini terbagi menjadi 3 anggota (de Genevreye & Samuel, 1972), dari tua ke muda masing-masing : a. Anggota Banyuurip Tersusun oleh perselingan antara napal lempungan, napal, lempung dengan batupasir tuf gampingan dan batupasir tufaan dengan total ketebalan 270 meter. Pada bagian tengah perselingan ini dijumpai batupasir gampingan dan tufaan setebal 5 meter, sedangkan bagian atas ditandai oleh adanya perlapisan kalkarenit pasiran setebal 5 meter dengan sisipan tipis dari tuf halus. Anggota ini berumur Miosen Tengah bagian tengah atas. b. Anggota Sentul Tersusun oleh perulangan yang hampir sama dengan Anggota Banyuurip, tetapi lapisan yang bertufa menjadi lebih tebal. Ketebalan seluruh anggota ini mencapai 500 meter. Anggota Sentul diperkirakan berumur Miosen Tengah bagian bawah. c. Batugamping Kerek Anggota teratas dari Formasi Kerek ini tersusun oleh perselang-selingan antara batugamping tufan dengan perlapisan lempung dan tuf. Ketebalan dari anggota ini adalah 150 meter. Umur dari Batugamping Kerek ini adalah Miosen Atas bagian tengah. (Harsono, 1983)
Pandangan Geokimia batuan untuk asal-usul batuan sedimen pada formasi kerek (GRC, 2012). Menunjukkan bahwa kandungan Oksida Silika mendekati 52 % (batuan beku intermediet)
No. 1 2 3 4 5 6 7 8
satuan % % % % % % % %
B.Pasir Halus 47.63 4.10 6.33 2.28 1.21 5.13 2.45 2.05
B.Pasir Kasar 51.8 7.23 8.14 3.21 0.96 6.25 1.63 1.80
STRUKTUR SEDIMEN Struktur Laminasi (pararel lamination) Struktur sedimen ini dapat disebut sebagai struktur laminasi karena ukuran lapisan batuannya kurang dari 1 cm, struktur ini merupakan struktur sedimen primer, karena proses sedimentasinya dapat merefleksikan mekanisme
pengendapannya (terbentuk sewaktu proses pengendapan sedang berlangsung), melalui struktur sedimen ini dapat diketahui mekanisme pengendapannya, dimana struktur sedimen ini terbentuk akibat adanya arus yang konstan yang membawa material lepas, yang kemudian material ini terendapkan secara konstan dan akhirnya membentuk laminasi. Prosesnya dipengaruhi oleh adanya jeda pengendapan tiap lapisan batuan yang memiliki gradasi warna maupun ukuran butir. Struktur sedimen ini dapat terjadi jika dalam proses pembentukan suatu batuan sedimen, supply material sedimennya berubah-ubah komposisinya dari waktu ke waktu.
Struktur Ripple
Struktur sedimen ini terbentuk dari arus yang rendah sehingga membentuk gelombang yang kecil dan rata. Struktur ini lebih diakibatkan gelombang yang mempengaruhi endapan tersebut sehingga bentukan sedimen ini berbentuk seperti gelombang air. Dan relatif pengendapan yang dilakukan akan bergantung pada energi gelombang tersebut. Pembentukan struktur ripple ini berasal dari adanya suatu arus, misalnya arus angin/air yang membawa material-material pasir sebagai material transport kemudian dengan mekanisme pergerakan arus yang khas mengendapkan material transport tadi pada front side suatu ripple. Ripple mark dapat dipergunakan dalam penentuan arah arus dan penentuan top and bottom.
Struktur gradasi dicirikan oleh perubahan tekstur batuan secara perlahan-lahan dari atas ke bawah. Gradasi Normal mempunyai kenampakan makin ke bawah ukuran butir makin besar. Biasanya, proses sedimentasi normal bakal menempatkan butir-butir paling kasar di bagian terbawah lapisan yang kemudian menghalus ke atas. secara yang gede kan lebih berat, jadi lebih cepet turun. Atas dasar inilah gradasi dapat digunakan sebagai penciri top and bottom lapisan batuan.
Struktur Cross laminasi Perlapisan silang siur adalah struktur sedimen primer yang mempunyai arah. Struktur ini sangat umum dijumpai pada batuan sedimen yang berukuran lanau hingga pasir. Perlapisan silang siur dibentuk oleh arus air/angin yang daya angkut suspensinya semakin berkurang, sehingga muatan suspensinya jatuh dan diendapkan ke muka secara gravity sliding (longsoran gravitasi) dalam bentuk bidang-bidang perlapisan sejajar. Hal tersebut dikontrol oleh variasi energi selama transportasi sedimen yang menyebabkan reaksi variabel dari pengendapan selektif ukuran butir tertentu, bentuk butir, dan berat butir sampai erosi dan pembebanan diferensial dari pengendapan
sedimen sebelumnya. Pengaruh transportasi dan pengendapan mempunyai sifat skalar yang memperlihatkan kebesaran tanpa menunjukkan arah transportasi, misalnya besar butir, bentuk butir dan lain-lain. Di samping mempunyai sifat skalar, transportasi dan pengendapan juga mempunyai sifat vektor, yaitu besaran yang menunjukkan arah (dalam hal ini arah transportasi), misalnya perlapisan silang-siur, gelembur gelombang, dan lain-lain. Pada struktur perlapisan silang siur terdapat 3 parameter yang berubah-ubah menurut tempat dan keadaan, yaitu : Azimut atau arah kemiringan; merupakan fungsi dari arah aliran arus yang terkuat. Inklinasi, yaitu sudut lancip yang dibentuk oleh bidang fore set dengan bidang perlapisan bottom set (true bedding). Dalam proses sidementasi, sudut-sudut inklinasi merupakan sudut rebah yang besarnya tergantung kepada kekuatan arus. Arus yang kuat akan membentuk sudut inklinasi yang besar. Ketebalan lapisan fore set yang bervariasi tergantung pada banyaknya suspensi yang dibawa oleh arus dan lamanya proses sedimentasi berlangsung.
KEGIATAN EKSKURSI
Melakukan identifikasi petrologis secara struktur, tekstur, dan komposisi penyusun batuan di formasi kerek area jabungan.
~Selamat Mengerjakan~